Balas Dendam Malah Cinta - Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)

Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)

Santo teringat file yang tebal.

Di dalamnya adalah bukti Santo menghancurkan keluarga Nichole, jika Redo sadar dan mencurigai keluarganya, maka bukti ini akan kenyataan yang tidak bisa di ganggu gugat.

Tapi....

Dia tidak bisa mengingat masalah Nichole ingin bercerai dengannya, apakah bukti itu masih penting? Santo bersandar di dinding, mendengar ucapan Hendra, dia pun terdiam.

"Keluargamu sudah menyuruh orang untuk membunuhmu, apa yang harus aku lakukan?" Santo akhirnya tidak menolak, jika Nichole menatapnya dengan tatapan dendam, dia pasti tidak bisa bertahan.

"Saya perlu tempat tinggal dan makanan, tempat tinggal ini harus dipastikan keamanannya." Suara Hendra terdengar begitu lelah.

Keluarga Anthony adalah keluarga yang hebat di kota Rao, mengeluarkan perintah pembunuhan pada orang, Hendra bisa sampai sekarang sudah sangat baik.

"Saya bisa melindungimu keluar dari kota Rao."Santo pun berkata.

"Tidak perlu, besok saya telepon kamu, kamu beritahu aku alamatnya."Hendra pun menutup telepon setelah mengatakan ini.

Hendra sudah tidak bisa berada di kota Rao, kenapa dia masih ingin tinggal disini?

Santo pun berpikir, pasti karena Hendra belum menyelesaikan sesuatu, tapi apa itu? Tidak perlu di tanyakan, kelihatannya adalah Cindy.

Tapi apakah masalah ini begitu mudah?

Santo pun bersandar didinding dan menarik nafas panjang, Nichole bertepatan keluar dari kamar, melihat bayangan Santo, berkata: "Kenapa kamu masih belum pergi?"

Santo menatap wanita ini: "Ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu."

Santo mengepalkan tangan melihat Nichole: "Katakanlah."

"Saya tidak setuju untuk bercerai." Santo ingin Nichole berkata jujur, namun dia tidak bisa mengucapkannya, tanpa sadar menjadi kalimat yang begitu terus terang, dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Nichole yang marah?

Nichole dengan tatapan yang kacau melihat Santo: "Dulu kita menikah karena keluarga, sekarang keluargaku sudah hancur, seharusnya sudah tidak ada manfaat untukmu, bercerai adalah suatu kebebasan untuk kita."

"Padahal kamu tahu aku sudah...." Santo tiba-tiba memegang bahu Nichole.

Tatapan Nichole melihat ke arah lain, dan melepaskan tangan Santo dari bahunya: "Pengacaraku akan membicarakannya denganku."

Dion melihat langit yang sudah terang, Agung sudah membawa Aron dan Ryan ke bandara, disana semuanya orang Dion, Dion melihat laptop di tangannya, di dalam itu tampak keadaan bandara.

"Tunggu, kenapa harus kembali?" Aron pun tidak mengira pagi-pagi Agung langsung membawa mereka ke bandara tanpa mengatakan apapun.

Professor Ryan juga terlihat tidak senang, karena tindakannya ini adalah demi meneliti obat penangkal kelahiran kembali, kalau begitu akan meningkatkan namanya di dunia obat, saat itu, orang di Amerika mengatakan sudah menemukan hasil penelitian makanya dia datang, tapi apa maksudnya sekarang, hanya tinggal sedikit saja dan sekarang malah mengusirnya?

"Apakah ini maksud ketua Dion." Agung tersenyum, terlihat sangat profesinal.

"Demi mendapatkan hasil penelitianku kan?" Aron pun terlihat tidak senang, penelitian ini sudah menghabiskan waktu Aron bertahun-tahun untuk mendapatkannya, sekarang otaknya sudah kosong dan mereka membuangnya begitu saja?

Bagaimana mungkin orang tidak marah.

Dion pun membereskan bajunya, mengetahui sekarang waktunya beraksi.

"Di antara kalian ada yang menghianatiku." Dion merapikan dasinya dan muncul dihadapan mereka.

Menghiantai bos di tempat penelitian adalah hal yang tidak masuk akal, Aron dan Ryan pun saling memandang berkata: "Mana mungkin."

Mereka berdua berkata bersamaan, Aron terlihat dengan jelas bahwa dia tegang: "Kenapa bukan mereka berdua, dan malah kami? Hanya karena kami orang asing? Orang yang berada di sisi ketua juga ada kemungkinan besar."

Wajah dokter Ryan terlihat marah: "Kalian tidak boleh begitu."

"Tentu, penghianat ini hanyalah tebakanku, saya tahu kalian sangat berkontribusi pada penelitian ini, jadi saya memiliki sebuah permintaan." Dion menaikan alis, mengetahui jika rencananya sudah berhasil setengah.

"Katakanlah."

"Tunggu hingga hal ini membaik, hasil penelitian adalah milik kalian ber4, tapi harus merahasiakannya, dan yang paling penting dalam waktu 1 bulan setelah hasil penelitian selesai, kalian harus berada dalam jangkauanku, aku sudah mempersiapkan tempat liburan untuk kalian." Dion pun melihat mata mereka.

Mereka berdua pun mengerutkan dahi, mereka sangat memandang tinggi kebebasan, ini tidak ada bedanya dengan mengendalikan mereka, tapi terhadap penelitian ini tidak terlalu signifikan.

"Baik." Mereka berdua pun saling memandang dan berkata.

Dion tertawa dan menganggukkan kepala, menyuruh Agung membawa Ryan kembali, menyuruhnya sekalian menjelaskan pada Winny, dan Aron, tentu di bawa oleh Dion.

"Bos, ada masalah apa?" Aron pun dengan tidak biasa melihat Dion, pria ini sepertinya tidak begitu mudah di tipu.

"Begini, jika kamu bisa melakukan ini dengan baik, aku akan memberikan tempat penelitian untukmu di Amerika." Dion pun memutar cincin di tangannya.

Sepasang mata Aron terlihat jelas bersinar, harus tahu, terhadap para peneliti, bisa memilliki tempat penelitian sendiri ada hal yang membanggakan, dan masalah saat itu karena mereka bukanlah pemilik tempat penelitian itu.

"Ada masalah apa katakanlah?" suara Aron pun terdengar begitu senang, walaupun dia sudah sengaja mengubahnya tapi masih terdengar jelas.

"Apa keuntungan yang di berikan segerombolan orang itu?" Dion berkata.

"Keuntungan apa?" Aron pun tersenyum dan tangannya menyentuh lehernya.

"Aron, kamu mengira aku bodoh ya?" Dion tertawa dan melihatnya, lalu berkata: "Karena saya sudah mengatakannya, itu berarti saya bersedia memberimu kesempatan, apakah kamu mengerti?"

Aron menundukan kepala dan melihat ujung jarinya, suasana menjadi diam, dan Dion tidak lagi berkata, saat ini perasaan Aron pasti sangat kacau.

"Tidak ada yang menyogokku, ini adalah kebenaran, aku tidak perlu membohongimu." Saat Dion mengira Aron akan mengakuinya, Aron berkata.

Dion pun mengerutkan dahi: "Bukan kamu, jadi menurutmu siapa?"

"Hmhm." Aron dengan ragu berkata.

Dion terus memutar cincinnya, dengan cepat bertanya: "Di bandingkan mengatakan bagaimana Nichole yang menemukanmu, sebenarnya kamu yang mencari Nichole kan."

"Benar, karena penelitianku menemukan masalah, dan saya percaya kemampuan ketua, dan saya mendengar kabar dia sudah kembali ke Indonesia, jadi saya pun membocorkan identitasku."Aron dengan tidak menutupi berkata.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu