Balas Dendam Malah Cinta - Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini

Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini

Otak Dita sangat tersiksa, dia seperti dalam mimpi yang sangat panjang, dia di tangkap, berada diantara hidup dan mati, namun dia disakiti oleh orang yang paling dia percayai.

Saat dia membuka mata, dia melihat dinding pesawat yang putih.

Dia melihat sekelilingnya, suatu tempat yang tidak dia kenali, kamarnya sangat putih, ada sebuah jendela kecil yang bisa melihat keluar.

Di luar jendela terlihat awan putih, ini di.... langit.

Dita dengan sulit berjalan ke jendela, keadaan diluar sesuai dengan dugaannya.

Tidak, dia harus pergi dari sini, dia ingin menemui Cindy .

Tubuhnya masih dalam kontrol obat, jadi setiap dia terlalu agresif dan jatuh ke lantai, untungnya lantai itu tidak membuatnya kesakitan.

Mendengar suara dan ada sepasang sepatu kulit putih mendekatinya, dia pun melihat orang itu.

"Hendra, apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Dita menenangkan diri dan bangkit, dia ingin berdiri namun tidak bertenaga, dia hanya bisa tertidur di samping ranjang, namun berusaha menahan tubuhnya.

Hendra memakin jas putih, kelihatan tidak ingin menyakitinya: "Saya sedang melindungi Cindy, mengerti?"

Dia menunduk dan mendekati Dita, terlihat Dita yang begitu lesuh.

"Kamu yang memberikan obat padaku saat orang tidak melihatnya, membuatku koma." Dita berkata, dia tidak bisa mempercayai kenyataan ini, namun semuanya sudah terjadi, tidak bisa tidak mempercayainya.

Hendra tersenyum, saat ini dia terlihat sangat palsu, dia terlihat penuh amarah membuat orang merasa takut, berbeda dengan Hendra yang dulu, dia sama sekali tidak pernah melihat Hendra seperti ini.

Namun dia segera mengerti, Hendra sampai saat ini, bagaimana mungkin bisa menunjukan wujudnya yang tidak membuat orang merasa akan menyakitinya.

"Tidak salah." Hendra tidak membantah: "Hanya saja dai tidak menyangka obat itu tidak bertahan lama, awalnya saya berpikir kamu akan sadar setelah sampai di Amerika."

"Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?" Dita tidak bisa menebak pemikiran Hendra, sampai saat ini, dia menyadari bahwa Hendra sangat tidak bisa ditebak, mereka sudah kenal begitu lama, dia bahkan tidak mengertinya.

Hendra bangkit dan berkata: "Saya menyukai Cindy, kamu juga tahu, berada disisi Dion tidak ada baiknya untuk dirinya, namun saya tahu bahwa dia sudah jatuh cinta pada Dion, saya harus membuatnya menghilangkan rasa itu."

Dita pun segera mengerti: "Jadi dia tidak ingin Cindy tahu bahwa orang yang merusak klub malam adalah ibunya Dion, Dion tidaklah bersalah."

Hendra tersenyum seperti membenarkan.

"Kamu ingin menutupi hal ini dari Cindy, jadi mengapa kamu membiarkanku menyelidiki masalah ini?" Dita tidak mengerti hal ini, kekuatan dan kekuasaan Hendra, saya rasa Cindy tidak tahu, Hendra adalah orang yang berambisi, jika bukan karena dia menyukai Cindy, dia tidak mungkin rela menjadi asistennya, takutnya dia sudah memiliki semua kekuasaan.

Dita menatap pria yang pernah dia cintai, hati yang dulunya begitu menyukainya sekarang hanya tersisa ketakutan.

"Cindy tidak mempercayai pria manapun, hanya dengan kamu mengatakannya baru akan membujuknya, namun tidak terpikirkan kamu akan merusak rencanaku dengan mengetahui orang yang melakukannya saja."

Dita dengan dingin melihat pria didepannya: "Jadi orang Dion sama sekali tidak menghalangimu untuk menyelidiki kebenaran."

Hendra tersenyum, dia menghidupkan rokok, asap memenuhi ruangan, Hendra benar-benar membuat orang tertipu. Dita melihatnya namun penuh dengan asap dan hanya bisa melihat bayangannya.

"Saya sudah lama di dunia hitam, tidak ada yang belum aku temui, Dion di dunia terang, dia tidak akan mengerti." Saat ini walaupun Hendra memakain setelan putih, namun dia terlihat seperti sangat gelap, penuh dengan rencana jahat.

"Jadi kali itu saat Cindy hampir di perkosa juga perbuatanmu?" Dita dengan seperti tidak mengenali pria ini berkata.

"Itu bukan." Hendra mengerutkan dahi, "Saya tulus pada Cindy, saat itu adalah kecelakaan, namun saat itu ada ibunya Dion ada campur tangan, ini yang aku ketahui, hanya saja saya tidak memberitahu Cindy."

Dita melihat Hendra seperti tidak mengenalnya, hatinya sangat kacau: "Cindy mencintai Dion, apakah kamu tahu hal ini begitu sulit baginya?"

"Diam." Hendra berkata dengan keras: "Apalah Dion, saya yang benar-benar mencintai Cindy, saya sudah menemainya bertahun-tahun, Dion bukanlah apa-apa."

Dita pun semakin mundur sampai di dinding dan berhenti: "Sekarang saya sudah mengetahui semuanya, kamu mau bagaimana?"

Tubuh Hendra yang tegang pun menjadi tenang, menarik nafas dan mengisap rokok, menghembus semua asap rokok berkata: "Saya akan membawa mu ke amerika, kamu jangan kembali lagi."

"Saya tahu bahwa kamu sangat baik pada Cindy, bagaimana pun kita sudah bersama-sama sangat lama, saya juga tidak ingin melukaimu, kalau tidak saya bisa langsung membunuhmu dan bukan hanya membuat mu koma sebentar."

Hendra berkata lagi: "Kamu tahu saya tulus pada Cindy, saya tidak akan menyakitinya, saya berjanji, mulai saat ini saya akan melakukan apapun demi melindunginya, kamu tenang dan hiduplah di Amerika."

Dita berpikir dan tidak bisa dipungkiri, dibandingkan dengan Dion, Dita lebih menginginkan orang yang menjaganya adalah Hendra.

"Jaga Cindy baik-baik, kalau tidak, saya pasti akan kembali."

"Kamu tenang saja, saya pasti akan menjaganya." Hedra tersenyum, seperti dirinya dulu yang lembut.

Seketika Dita seperti melihat Hendra yang dulu, dia masih memakai setelan putih, dengan lembut membersihkan bekas luka ditubuhnya karena dipukuli ayahnya, dengan lembut membungkus lukanya, dia sama sekali tidak pernah melihat lelaki selembut dia.

Oleh karena itu dia menyukainya, dia tidak bisa menahan rasa ini, namun dia sangat tulus pada Cindy, jadi dia hanya bisa melepaskannya.

Namun Hendra hari ini membuatnya takut, seperti melihat ayahnya yang kejam yang sedang memukulnya, yang tersisa hanyalah bekas luka.

Airmata pun mengalir: "Hendra , kamu tahu? Saya pernah menyukaimu."

Hendra mendekati Dita , dengan lembut menghapus air matanya, dengan dingin berkata: "Terimakasih, mulai sekarang hiduplah dengan baik."

Hati Dita sangat kacau, melihat orang di sukainya ternyata bukanlah orang yang dia bayangkan, dia takut dan terkejut namun dia lebih kecewa, sekarang dia hanya berharap Hendra akan tulus pada Cindy, kedepannya harus menjaga Cindy layaknya keluarga.

Dia selalu berpikir walaupun Hendra tidak menyukainya, namun dia tetap peduli padanya, tapi dia tidak tahu jika sikapnya palsu, kelembutannya hanyalah sebuah topeng, untungnya dia benar-benar mencintai Cindy.

Dita juga bisa pergi dengan tenang, Cindy pasti akan bahagia.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu