Balas Dendam Malah Cinta - Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit

Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit

Cindy dibawa ke villa Dion, sama seperti biasanya, dia dikurung, mengenai Hendra, dia dibawa ke tempat lain yang tidak diketahui Cindy.

Namun dia hanya memikirkan luka di tubuh Hendra, sesuai dengan sikap Dion, dia pasti tidak menghiraukan lukanya.

Jika peluru itu masih berapa didalam tubuhnya, apakah akan menyebabkan sesuatu? Cindy tidak berani berpikir lagi.

Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menanyakan Dion: "Hendra dimana? Bagaimana dengan lukanya?"

Yang menjawabnya hanyalah asap yang dikeluarkan Dion, memang benar, pria ini sangat kejam.

Cindy dengan kesal berkata: "Bukankah kamu hanya menginginkan tubuhku? Kuberikan."

Mendengar ucapan ini Dion terkejut dan mengangkat kepalanya, dia hanya melihat mata Cindy yang bersinar, ada airmata di matanya, dia masih menahannya agar tidak menetes.

Tangannya perlahan memegang resleting di belakangnya, lalu menariknya.

Gerakannya sangat pelam namun wajah terlihat seperti menuju kematian, airmata dimatanya memberitahu Dion bahwa dia sangat tidak ikhlas!

Ada batang rokok yang jatuh ketangannya, rasa terbakar itu sangat terasa, dia tahu bahwa dia sudah terbengong melihatnya, lalu dia menaruh rokok dan bersandar di sofa melihat Cindy membuka bajunya.

Tubuh Cindy sangat putih, sangat sempurna, tubuhnya yang seksi, cukup cantik membuat pria tergila padanya, Dion sangat tahu perasaan itu dan tanpa sadar dia menelan ludah.

"Kamu sudah puas?" Cindy yang tidak memakai apapun berdiri didepannya, karena merasa terhina, badanya bergetar, bahkan suaranya juga.

Dion memikirkan rupanya sekarang ini karena Hendra, hatinya seperti ditusuk, apakah bersamanya begitu membuatnya tersiksa?

Kalau begitu, jangan menyalahkannya, seumur hidup ini dia tidak mudah menemui seorang wanita yang di sukaiinya, dia tidak mungkin dengan mudah membiarkannya pergi, tidak peduli menggunakan apapun, dia tetap harus membuatnya berada disisinya, walaupun harus memenjarakannya seumur hidup.

Dion berdiri dengan lembut mengelap air mata di sudut matanya, dengan dingin berkata: "Sangat baik, saya sangat puas."

Dion pun menundukkan kepalanya dan membungkukan badan mencium bibirnya.

Cindy pun sedikit mundur berkata: "Luka Hendra."

Dion tersenyum dingin, hatinya juga terasa dingin, dari dalam jas dia mengambil ponsel dan menelepon, karena jarak sangat dekat, Cindy bisa mendengar suara dari asisten Dion.

"Bawa Hendra ke rumah sakit, jangan terjadi sesuatu pada kakinya." Setelah mengatakan itu dia langsung membuang ponselnya ke belakang.

Saat dia menciumnya lagi, Cindy tidak menolak.

Setetes airmata akhirnya mengalir, Dion perlahan mencium matanya, mulutnya penuh dengan airmatanya.

Sekarang, tubuhnya sudah menjadi suatu kesepakatan, Cindy membenci dirinya yang seperti ini dan Dion yang seperti ini.

Hendra dibawa kerumah sakit, karena adalah rumah sakit pribadi dan demi mengontrol Hendra, dan menyuruh pengawal untuk menjaganya 24 jam.

Hendra tersenyum dingin, di kamar pasien terlihat 2 pengawal yang sedang duduk di jendela dan samping ranjang, diluar ruangan juga ada 2 pengawal, sekarang dia terluka, walaupun tidak melukai tulangnya namun tetap susah untuk membebaskan diri dari mereka.

Hendra tidak terburu-buru, setiap hari dia hanya melihat buku, yang dia khawatirkan adalah keadaan Cindy, dia tahu jika Dion benar-benar sudah jatuh cinta padanya, kalau tidak dari awal dia sudah menjadi mayat, namun dia juga tahu sifat Cindy, dia tidak mungkin menolak pria itu, dan jika Dion adalah seorang pria, dia tidak mungkin memaksa Cindy melakukan hal itu.

Jadi rencana Hendra adalah menyingkirkan Dion dan menyelamatkan Cindy.

Dia pun berpikir, setelah dia mengerti mengapa Anthony menyelidikinya, mengapa ingin membantu Dion, bahkan sikapnya terhadap Cindy sangat berbeda, bahkan dia tahu jika banyak yang menyelidiki identitasnya, selain Anthony dan Dion masih ada orang yang tidak tahu darimana yang bernama Jenny.

Di pesawat sebenarnya mereka bertemu tanpa sengaja atau sengaja, namun tujuan mereka sepertinya sama.

Hendra tersenyum melihat pengawal, karena belakangan dia sangat patuh, pengawal yang nya seperti pria yang lemah, mana mungkin memerlukan 4 pengawal untuk menjaganya, karena itu mereka semakin santai.

Pengawal di kamar pun pergi ke toilet.

Dan pengawal yang disamping ranjang dan di samping jendela sedang memainkan ponsel.

Hendra melihat posisi jendela, terseyum dalam seketika.

Pengawal itu sangat cerdik dan menyadari pandangannya, namun dia malah tersenyum pada Hendra, walaupun dia terlihat tenang, namun dalam hati merasa sedikit tenang.

Namun Hendra tersenyum bukan terhadap pengawal.

Hendra melihat jendela, senyumnya semakin dalam.

Pengawal pun menyadari ada yang tidak beres, berbalik melihat dan mendengar suara kaca yang pecah.

Kekuatannya sangat besar, seketika membuatnya pusing, saat dia sadar, sebuah lubang hitam sudah menunjuk padanya.

Dan dari luar pintu, tidak terdengar apa-apa, dengan jelas sudah dibereskan, orang yang berada di toilet lebih tidak usah dibilang lagi, membereskannya lebih mudah lagi.

Pengawal tidak mengerti siapa yang begitu mudah membereskan mereka, dan berani datang ke ruang privasi ini, mereka adalah orang dari Anthony, dan rumah sakit ini memang adalah aset keluarga Dion.

Pengawal belum sempat berpikir banyak, dan menjerit lalu pingsan.

"Nona kami sedang menunggumu." Hendra melihat pria ini seperti wajah seorang pembunuh bayaran.

Gerakannya sangat lincah, bisa dengan cepat membereskan begitu banyak penjaga, bukanlah orang yang mudah.

Kelihatannya dia mencari sekutu yang hebar, Hendra tersenyum, Dion, bukan hanya kamu yang bisa mencari sekutu, saya juga bisa, saya ingin melihat siapa yang lebih hebat. Hendra berpikir.

Luka di bagian kakinya hanya luka peluru, jadi bukanlah luka besar, jadi dia dengan lincah turun dari ranjang dan meluncur dengan tali dari pembunuh itu.

Cindy, tunggu saya, saya akan menyelamatkanmu.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu