Balas Dendam Malah Cinta - Bab 138 Permainan (2)

Bab 138 Permainan (2)

Ekspresi pria itu pun tidak tergerak, jujur, dia begitu besar tidak pernah melihat begitu banyak uang.

Tapi....

Pria itu melihat ke arah lain, memaksa dirinya tidak melihat cobaan uang itu.

Pria itu melihat wajahnya yang tampan, mendengar ucapan itu dia pun tersendak.

Hanya saat ingin berkata, dia pun batuk, tidak bisa ditahan, wajahnya pun memucat.

Wanita didalam rumah melihat ini pun dengan cepat mengambil obat dan air untuk pria itu.

Pria itu melihat uang itu dan berkata:"Pergilah, uang yang tidak jelas saya tidak mau."

Mendengar penolakan ini, Dion juga tidak terkejut, melihat pria itu tersenyum:"Mereka berjanji untuk melepaskan anakmu kan." Dion tida terburu-buru, seperti sudah memegang hal yang penting.

Pria itu mendengar ini pun terdiam, namun tidak berkata apa pun, hanya mengusir Dion:"Rumah ini terlalu kecil, tidak bisa menerima mu."

Dion tidak menganggap ini.

Hanya terus menggoyahkan pria ini:"Bagaimanapun saya adalah orang hebat di kota ini, mengapa kamu terburu-buru mempercayai orang yang tidak ada apa-apanya, dan tidak mempercayaiku?"

"Siapa mengatakan orang itu adalah mafia." Pria itu menyangkal, hanya mungkin dirinya akan mengatakan kata yang salah, wajah pria itu menjadi serius.

"Mereka berjanji padamu, jika hari ini kamu pergi memberontak dan berpura-pura meninggal, apa keluarga kami akan membayar kalian, dan juga.........anakmu yang masuk penjara karena merampok juga akan kembali ke rumah kan."

Wajah pria itu berubah, seperti terungkap oleh Dion, wajahnya terlihat buruk.

"Keluarlah kamu." Pria itu pun terburu-buru dan batuk.

Dion pun tidak menghiraukannya berkata:"Apakah kamu pernah berpikir, kalian dulunya mendatangani surat hitam putih denganku, jika kalian berubah pikiran, kalian mungkin bisa merusak keluargaku, namun di depan hukum, kalian harus membayar semuanya."

Pria ini mendengar itu pun wajahnya berubah:"Apa yang kamu katakan?"

Dion terus berkata:"Dan, anakmu sudah memijakku, walaupun anakmu keluar bisa bagaimana, saya tetap bisa membuatnya masuk kembali. Kamu bilang, apakah ada orang yang akan membantumu lagi?"

Wajah pria itu semakin serius:"Kamu mengancamku."

Dion tersenyum padanya, dia adalah orang yang pintar dalam berkompromi, dibawah kekuasaannya pria ini akan ditaklukannya, memikirkan ini:"Tidak mengancamu, hanya mengatakan kebenaran padamu."

Dion berdiri disini, namun pria itu merasa seperti banyak barang yang dilempar kearahnya, membuatnya susah bernafas:"Baik, saya setuju denganmu."

Dion tersenyum:"Uang ini, bisa kamu gunakan untuk menenangkan orang yang akan memberontak, seharusnya akan sisa banyak, gunakan untuk pengobatanmu, mengenai anakmu, tenang saja, terhadap orang yang mengikuti ku, aku tidak akan membuatnya menderita."

Duluan mengancam dan lembut, banyak orang tidak bisa menolaknya, termasuk pria ini.

"Terimakasih."pria itu pun menunduk dan air mata menetes di wajahnya.

Dion tersenyum dan kembali ke mobil.

Awalnya pria ini akan berpura-pura mati karena orang berbuat onar, saat itu akan ada banyak wartawan, asalkan ada orang yang membakar, wartawan pasti akan mengarah pada itu, ini adalah sejarah hitam pada keluarganya, mengenai peresmian dan ada orang yang mati adalah hal yang sial.

Tidak dipungkiri, orang dibalik ini sungguh berencana dengan baik.

Namun pria itu pasti ada jaringan pemerintahan, apakah Niko?

Barusan dia meletakkan ponselnya di mobil, Dion mengambil ponsel dan melihat orang yang mengikuti Cindy.

Memang benar jika Dion menyuruh orang mengikuti Cindy, namun itu demi keamanannya, jika dia tidak ingin berada dirumah, maka biarkan dia bebas, dan mengganti cara lain untuk menjaganya.

Dion melihat ponsel sejenak, sekarang sudah pukul 9, ada masalah apa?

Dion dengan cepat menelepon:"Ada apa?"

Orang itu berkata:"Nyonya sekarang sedang menuju.......rumah sakit, sekarang sudah sampai, saya merasa ada yang tidak beres." Orang itu sangatlah berprasangka, walaupun sekarang Cindy hamil, datang kerumah sakit untuk mengecek bukanlah hal aneh, namun, dia merasa ada yang aneh.

Dion tiba-tiba teringat kata Cindy untuk mengugurkan kandungan berkata:"Berikan alamat padaku, saya segera kesana, kamu lihat dulu apa yang dilakukan Cindy di dalam, jika melakukan hal yang menyakiti anaknya, kamu harus mengagalkannya."

Dion tanpa ragu menyalakan mobil.

Dion menelepon perusahann, mengatakan dia tidak bisa hadir pada acara peresmian karena ada hal penting.

Orang yang menjaga di depan pintu Dion pun dengan bosen melihat kearah pintu.

"Halo, Dion masih belum berangkat?" suara dari telepon, dengan sangat lembut.

"Iya."

Jenny dengan heran melihat jam, sekarang sudah jam 9.45, dari perusahaan ke tempat itu perlu 1 jam, namun pria ini belum berangkat, mana mungkin?

Hal itu pun terlihat aneh.

"Kamu benar-benar melihat Dion masuk kedalam?" Jenny bertanya.

Mendengar nada bicara Jenny, orang itu pun melemah:"Jam 7 saya melihat dia masuk kemobil dan terus mengikutinya, di tengah jalan kehilangannya, namun saya melihat Dion di dalam mobilnya."

"Kenapa kamu tidak bilang dari awal" Jenny dengan marah berkata, Dion ini memang tidaklah mudah, dia sudah sangat berjaga namun masih kehilangan dia.

Jenny masih tidak begitu mengenal kota ini sejelas Anthony, dengan cepat dia menelepon Anthony:"Dion hilang, orang yang mengkiutinya kehilangan jejaknya, sekarang tidak tidak mungkin berada di kantornya."

Anthony dengan tenang berkata:"Hari ini saya tidak bermaksud membiarkannya pergi ke peresmian, pria ini terlalu hebat, caranya membalikan suasana sangat hebat."

Mendengar ucapan Anthony, Jenny pun menjadi tenang, bertanya:"Kamu melakukan apa."

"Kamu lakukan saja apa yang harus kamu lakukan, Dion sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, dia tidak mungkin akan hadir di peresmian."Anthony berkata dengan tenang.

Cindy, apakah kamu akan keberatan jika aku memanfaatkanmu? Tapi bukankah orang memang digunakan untuk dimanfaatkan? Anthony meneguk tehnya.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu