Balas Dendam Malah Cinta - Bab 248 Cindy Menghilang
Bab 248 Cindy Menghilang
Agung melihat Cindy yang ada di rumah sakit, semenjak dia sadar setelah makan dia dengan patuh melihat keluar jendela dan sangat tenang.
"Mulai dari semalam sudah begini?" Agung pun melihat Cindy dengan tidak yakin bertanya, Cindy termasuk sebagai orang pertama yang disuntikan kelahiran kembali setelah penelitian berhasil, jadi masih bisa diteliti dari kejadian yang dulu, semua orang juga tidak tahu apa yang terjadi pada Cindy sekarang, hanya bisa menunggu obat penangkal berhasil diteliti.
Agung pun menggunakan kesempatan saat suster tidak melihat, dia pun mengambil foto Cindy untuk di sampai kan pada Hendra.
Setelah Dion membereskan semua tentang penelitian, dia pun pergi ke rumah sakit dimana Cindy berada.
Memikirkan Cindy yang dari semalam begitu patuh, dalam hati Dion seperti ada kuku kucing yang dengan lembut menggaruknya membuatnya merasa gatal dan juga sangat menarik.
Derek melihat di depan kamar pasien VIP ada 2 pria, dia pun mengelap keringatnya.
Walaupun Derek mengeluarkan kartu kepolisiannya juga tidak dapat masuk, karena dia tidak ada alasan untuk masuk ke dalam.
"Kembali lah ke kantor polisi." Derek pun menggaruk kepala, waktu yang diberikan atasannya sangat pendek, hal ini kita bicarakan lain kali saja,
Derek pergi dengan cepat, tepat berpapasan dengan Dion, Dion pun tersenyum, berjalan dengan senang, terlihat sangat tidak sabar, sangat berbeda dengan dirinya siang tadi yang begitu tenang.
Sekarang Derek semakin penasaran wanita seperti apa yang bisa menarik orang seperti Dion?
"Masalah dokter Jay masih perlu di selidiki?" Desly melihat Derek yang sangat penasaran dengan masalah keluarga Dion, dia pun mengelap keringat di dahinya.
"Tentu saja, ayo pergi, bukankah Dion mengatakan dia dalah orang mafia?" Derek pun menepuk kepala Desly berkata.
"Cindy?" Dion begitu sampai di kamar pun melihat Cindy yang sedang melihat pemandangan, dia pun dengan hati-hati memanggilnya.
Suster pun pergi karena gerakan tangan Dion, oleh karena itu, sekarang didalam kamar hanya ada Dion dan Cindy.
Namun panggilan ini pun tidak menarik perhatian Cindy, Dion pun memanggil namanya lagi: "Cindy, Aku datang melihatmu."
Namun tetap tidak ada balasan.
Dion berjalan mendekati Cindy, dan juga membungkuk disisinya bertanya: "Apa yang sedang kamu lihat?"
Cindy menunjuk pohon yang terlihat sehat karena hujan semalam.
"Kamu sudah menatap itu berapa lama?" Dion pun terkejut dan mengerutkan dahi, lalu terus melihatnya namun tidak ada rasa apapun.
"Kamu tidak merasa itu menarik?" Cindy mengedipkan mata: "Kamu lihat dia sedang melambaikan tangan padaku."
Dion melihatnya dan hanya ditiup angin, melihat Cindy yang begitu senang dan melambaikan tangan pada daun.
Dion pun berdiri, luka di perutnya tidak mengizinkannya untuk berada dalam posisi ini terlalu lama, kalau tidak akan sangat sakit.
Cindy terus melihat pemandangan dari jendela, walaupun Dion terus menatapnya dari belakang, Cindy juga tidak bergerak.
Kali ini dia benar-benar diabaikan, Dion menyentuh kepalanya, berharap obat penangkal cepat diselesaikan, dan juga berharap ketenangan ini bisa berlangsung lebih lama, bagaimanapun dia sudah berjanji pada ibunya untuk meninggalkan Cindy setelah dia sembuh.
Dia mana mungkin bisa melakukan itu.
"Aku ingin turun." Cindy tiba-tiba berbalik berkata pada Dion.
Dion melihat awan yang gelap pun berkata: "Baiklah."
Cindy pasti sangat bosan karena terus-terusan berada di kamar, Dion pun memerintah pada suster lalu membawa Cindy turun.
Cindy berjongkok di samping pohon melihat semut, Dion pun duduk di kursi yang tidak jauh dari Cindy dan melihat Cindy, merasa dia seperti menjaga anak perempuannya, rasa ini tidak lah buruk.
Dion tersenyum, walaupun hari ini berawan, namun tidak membatasi perasaannya yang merasa senang.
"Kring…" ponselnya bordering.
"Halo?" Dion melihat nomor teleponnya dan menunjukan ekspresi tidak kenal dengan nomor ini.
"Ketua Dion, apakah tertarik untuk berbicara denganku?"suara pria itu terdengar sangat asing, Dion bahkan bisa membayangkan senyuman orang itu.
"Siapa kamu?" Dion melihat bayangan Cindy, lalu mengecilkan mata.
Orang itu pun tertawa:"Ketua Dion benar-benar cepat melupakan sesuatu, beberapa hari lalu masih menyuruh orang datang mencariku, sekarang sudah melupakanku?"
Dion dengan cepat memikirkan dan akhirnya mengetahui siapa orang itu, memikirkan Rudy yang tidak bisa dihubungi, nada bicara Dion pun menjadi dingin: "Dimana Rudy?"
Roman pun tertawa: "Untuk apa menyisakan orang yang tidak berguna?"
"Kamu…" Dion pun mengepalkan tangan, dia selama ini selalu berada di jalan yang bersih, walaupun kadang juga akan ikut campur dengan masalah mafia, namun dia berusaha untuk tidak menyentuh darah, mendengar orang bawahannya dibunuh, Dion pun sangat marah.
"Jangan gegabah, ketua Dion, 3 hari lagi aku akan pergi ke kota Rao, apakah kamu tertarik untuk bertemu?" Dion pun melihat langit, awan yang gelap seperti menekan kepalanya.
Seperti masalah dikota Rao ini.
"Ketua Roman ingin berkunjung, Aku tentu sangat senang." Dion pun menenangkan dirinya yang gegabah, walaupun berbicara dengan nada yang dingin.
Dion menutup telepon dan melihat diarah pohon, tidak ada apapun disana!
Dimana Cindy? Hati Dion pun berdetak kencang.
"Cindy, Cindy…." Dion dengan cepat berlari kea rah pohon, semalam barusan turun hujan, tanah sangat lembek, dan disana ada jejak kaki Cindy, dan tidak ada yang lain.
"Kunci jalan keluar rumah sakit, periksa cctv untukku, harus menemui Cindy." Dion pun mengikuti jejak kaku dan berjalan dengan cepat, jejak kaki pun menghilang disebuah jalan batu.
Kelihatannya Cindy yang sesat sendiri.
Dion memperkirakan waktu dia berbicara dengan Roman, dia hanya tidak melihat Cindy sekitar 1 menit, tapi dengan waktu begitu pendek, Cindy yang tidak ada ingatan apapun bisa pergi kemana?
Dion memaksa dirinya untuk tenang, namun berhadapan dengan masalah Cindy membuatnya menjadi kacau.
Dion tidak berhenti mencari didalam rumah sakit.
"Ketua Dion, dari cctv dilihat nyonya Cindy menuju parkiran mobil dan menaiki mobil BYD hitam." Orang di telepon itu berkata.
Dion sangat terkejut, naik kemobil, siapa yang membawa Cindy pergi.
"Periksa siapa pemilik mobil itu, cepat, beritahu Agung, aku ingin memeriksa semua cctv, harus temukan keberadaan Cindy." Dion seperti gila meneriakan ucapan itu.
Satu tetes, dua tetes, seperti ada sesuatu yang ada dikepalanya.
Dion melihat keatas, air yang jernih menetes ke kepalanya, sudah turun hujan.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityHarmless Lie
BaigeInnocent Kid
FellaInventing A Millionaire
EdisonMy Lady Boss
GeorgeCintaku Pada Presdir
NingsiMy Cold Wedding
MevitaBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending