Balas Dendam Malah Cinta - Bab 110 Jalan-Jalan

Bab 110 Jalan-Jalan

Semalam Cindy tidur dengan lelap, memikirkan hari ini dia akhirnya bisa keluar rumah, dia pun sangat senang, walaupun dengan Dion, namun dia sudah terkurung lama, jadi dia tetap merasa senang.

Dan Dion juga sangat senang, ini termasuk kencan mereka pertama kali, semalam dia telah mengecek diinternet tentang ide kencan, semoga bisa membuat Cindy senang.

Yang pasti, mereka berdua sangat menunggu hari ini.

Pagi-pagi ibu Xu sudah pergi melihat Elsa, mereka berdua tidak ingin makan dirumah, Dion tidak berharap supir mengganggu kebersamaan mereka, jadi dia berkendara sendiri.

"Ingin makan apa?" Dion berkata.

Cindy mengecilkan mata sedang menikmati matahari pagi, dia tersenyum, kelihatannya moodnya sangat bagus, Dion pun tersenyum .

"Air tahu dan gorengan."Cindy berkata.

Saat dia dan ibunya diusir dari keluarga Jing, mereka yang terbiasa makan makanan mewah pun harus makan air tahu dan gorengan setiap harinya, saat itu dia merasa sangat enak, akhirnya, setelah ibunya meninggal, sangat jarang ada yang menemaninya makan.

Hendra selalu ingin yang terbaik untuknya, pagi hari akan menemaninya makan sarapan lezat dan mahal, sebenarnya dia lebih suka sesuatu yang sederhana.

Dion yang mendengar ucapan Cindy pun menjawab:"Baik."

Di televisi sering di tayangkan sarapan sederhana dengan orang yang disukai adalah suatu kebahagian, terpikir saat mereka barusan bersama, dia menggoreng telur sampai gosong, saat itu dia berpikir akan belajar memasak, dia juga sudah diam-diam belajar, lain kali dia kan membuatnya untuk Cindy.

Mobil pun berhenti di sebuah warung kecil, walaupun kecil namun bersih.

Dia pun memarkir mobil dan menarik Cindy kedalam.

Tempat duduk didalam sudah hampir penuh, Cindy dan Dion pun hanya bisa berbagi meja dengan orang lain, itu adalah sepasang suami istri muda.

Perut wanita itu sangat besar, wajah keduanya terlihat tertawa bahagia.

Matahari pagi menyinari tubuh mereka, kelihatannya bahagia dan sederhana, mereka melihat seorang pria gagah dan wanita yang duduk disamping mereka pun semakin senang berkata:"Selamat pagi."

Cindy pun tersendak, terhadap senyuman dari orang lain membuatnya tidak tahu harus berbuat apa, selama ini, demi membalas dendam, dia sudah melewati banyak hal.

Melihat senyuman wanita ini, perasaan Cindy pun semakin baik, setelah terdiam sejenak, dengan cepat dia pun tersenyum:"Selamat pagi juga."

Cindy melihat perutnya yang sudah membesar pun memikirkan dirinya yang juga akan seperti itu, namun apakah dirinya akan bahagia seperti wanita ini?

Wanita yang melihat Cindy melihat perutnya pun mengelus perutnya, dengan senyuman yang lembut, nada suara yang bahagia:"Anakku akan lahir 2 bulan lagi."

"Selamat." Cindy pun tersenyum. Apakah nantinya dia akan seperti dia begitu bahagia?

"Ini air tahu dan gorengan kalian." Bos toko itu membawa makanan mereka.

Sepasang suami istri pun sudah selesai makan, dengan senang mengucapkan selamat tinggal.

Melihat mereka yang begitu bahagia, Cindy terlihat sangat kagum, kapan dia akan begitu bahagia.

Dion melihat Cindy yang terlihat begitu kagum pun berkata di telinganya dengan lembut:"Aku akan membuat mu lebih bahagia darinya."

Cindy menundukkan kepala dengan lembut mengiyakan.

Mulai meminum air tahu, jika ini benar maka akan lebih baik.

Yang Cindy inginkan selama ini adalah kebahagian yang sederhana, namun sangat sulit.

Mereka berdua pun sudah selesai sarapan, Dion pun membawa Cindy pergi ke mall, Cindy sudah lama tidak membeli baju, Cindy begitu cantik, harus memakai baju yang cantik.

"Selamat datang."

Tidak bisa dipungkiri, Dion sangat menawan, baru masuk toko, sudah ada segerombolan penjaga toko yang melihatnya, tergila-gila melihatnya, melihat wanita di sisinya, mereka pun merasa kecewa, pria ganteng sudah ada pasangan, melihat mereka begitu saling mencintai membuat mereka seketika merasa putus cinta.

"Ambil keluaran terbaru untuk dia coba." Dion sangat loyal, menarik tangan kecil Cindy untuk duduk disofa.

Pelayan toko pun membawa banyak baju, menunggu Dion memilih.

"Ini, cobalah." Dion memilih sebuah rok hitam, tidak bisa dipungkiri, dia sangat pintar memilih, dan pandangan Dion dan Cindy sama.

Cindy tidak bisa menolak dan pergi mencoba, baju ini memang sangat cocok dengan Cindy, tubuhnya yang putih, kurus, wajah yang cantik, terlihat begitu sempurna.

"Beli ini." Cindy benar-benar malas mencoba begitu banyak, jadi dia pun langsung ingin membeli setelah merasa cocok, bentuktubuh Cindy sangat standar, memakai apapun sangat cantik, Dion melihat wanita yang dia cintai memakai baju yang dia beli pun merasa sangat senang.

Mereka berdua pun tanpa sadar berjalan ke bagian peralatan bayi, walaupun baru 1 bulan, tapi..

Harus dipersiapkan terlebih dahulu kan?

Awalnya Cindy ingin menarik Dion dan pergi, siapa tahu Dion langsung menarik Cindy masuk, dengan sangat bersemangat memilih barang bayi.

"Masih belum tahu pria atau wanita." Cindy pun heran, sekarang masih terlalu awal membeli barang ini, anak baru 1 bulan, masih belum tahu pria atau wanita.

Dion berpikir sejenak berkata:"Kalau begitu beli satu untuk wanita dan satu untuk pria, lagian kita juga akan memiliki anak lagi."

Cindy pun terpanah dengan kata ini, wajahnya pun memerah.

"Kamu lihat mainan ini, apakah mau beli untuknya?" Dion memutar kepala melihat Cindy tidak ada disisinya, dia sedang tersenyum pada model, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Matanya seperti tersenyum, sangat cantik.

Dion pun berjalan ke sisi Cindy, melihat sepasang patung suami istri dan anak yang sedang memakai baju yang sama.

Terlihat sangat lucu namun juga sangat penuh kasih.

Memikirkan ini, Dion pun tersenyum bahagia:"Lain kali kita sekeluarga juga memakai ini, orang lain pasti akan sangat kagum."

Dion mencubit wajah Cindy.

Dia pun dengan loyal membelinya.

Cindy memikirkan Dion yang memakai baju ini pun tertawa, biasanya Dion kalau tidak memakai jas maka akan memakai baju santai, baju yang begitu konyol jika dia pakai pasti lucu.

"Apa yang kamu tertawakan?"

"Saya rasa jika kamu memakai ini pasti lucu." Cindy melihat Dion, melihat wajahnya yang cemberut, dia pun berkata:"Pasti juga ganteng, sangat ganteng." Setelah berkata dia pun mengangguk.

Dion pun tertawa karena tingkah Cindy, dia pun menyentuh hidungnya, dengan manja berkata:"Kamu yah, hanya bisa menertawakanku."

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu