Balas Dendam Malah Cinta - Bab 219 Rencana Jahat?

Bab 219 Rencana Jahat?

Karena sudah malam, Dion tentunya di suruh bermalam di rumah dokter Jay.

Dirumah dokter Jay hanya ada mereka berdua, ini sungguh diluar dugaan.

"Dimana anak kalian?"Dion bertanya.

Dion saat itu sedang membalik dari mereka sedang minum air, jadi tidak melihat tatapan mereka.

"Dia, ke Australia, saat itu karena harus menghindari Hendra, kami mengirimnya ke Australia." Dokter Jay berkata.

Dion tidak merasa aneh, dia pun mandi, menanyakan keadaan Cindy dan tertidur, besok harus pagi-pagi ke airport, dia harus menyelesaikan masalah Anthony.

"Besok jika kita menaruh sesuatu di makananya...." nyonya Jay pun berkata pada dokter Jay.

Dokter Jay sebagai dokter, asal mengambil racun Dion tidak akan tahu.

"Menahan, kita harus bisa menahan, membunuh Dion sekarang tidak ada baiknya untuk kita." Dokter Jay pun kesal dia harus masuk ke dalam ini.

Namun dia sudah tidak bisa balik, dia hanya bisa maju, maju, maju, di belakang adalah jurang besar, dia tidak boleh jatuh.

"Tapi anak kita..."

"Shut..." Dokter Jay menghentikan nyonya Jay.

"Informasi Hendra asalkan kita melakukan sesuai dengannya, dia tidak akan menyakiti anak kita." Dokter Jay pun perlahan berkata.

Hendra pun melihat pesan singkat, tersenyum dan melempar ke samping.

"Dion, Dion, kamu tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan ada di dalam jangkauanku." Hendra pun menggoyang bir ditangannya, lampu pun menerangi wajahnya, meninggalkan senyuman.

Bagian Dion sedang kekurangan peneliti, Winny tidak peduli betapa pintar dia tidak dapat menyelesaikannya sendiri, orang yang paling tepat adalah dokter Jay, ini adalah hal yang mudah, walapun dokter Jay tidak begitu hebat, namun dia adalah murid dokter Ryan, tidak akan terlalu lemah.

Saat dia kembali, asal meneliti bagian mana yang bermasalah, dengan cepat bergerak, siapa tahu dia cepat namun gerakan dokter Jay lebih cepat.

Untungnya beberapa hari itu cuaca tidak baik, anaknya saat menuju ke Australia pesawatnya delay, ini memberikannya kesempatan.

"Dion, aku ingin melihat, kali ini tidak ada orang yang membantumu, kita lihat siapa yang lebih hebat." Hendra tersenyum dingin, melihat foto Cindy di meja, berkata: "Kamu tidak akan lama disisi Dion."

Dion, aku akan membuatmu merasakan apa itu putus harapan.

Pagi-pagi Dion sudah menuju airport, otaknya sangat kacau, dia hanya mendengar saat malam hari dia bangun untuk minum air dan mendengar percakapan mereka.

"Kamu benar-benar ingin pergi ke penelitian Dion?" Nyonya Jay bertanya.

"Aku tahu ini sangat meragukan, namun, aku tidak ada pilihan lain."

Kata itu ada masalah, namun terdengar oleh Dion bukanlah sebuah masalah.

Dokter Jay dulu ingin masuk ke penelitian makanya mengkhianatinya, namun kali ini dia datang mengundangnya, mengapa menjadi tidak ada pilihan?

"Agung, kamu selidiki dulu anak dokter Jay yang terbang ke Australia, berikan laporan padaku." Dion pun menelepon Agung.

Semalam Dion tidak tidur degan nyenyak, namun memikirkan hari ini dia pun harus sangat bersemangat.

"Dimana Dion?" Cindy terbangun, menyadari disekitarnya berubah menjadi seorang wanita.

"Ketua Dion yah? Dia ada masalah yang harus diurus, besok dia akan kembali." Suster 24 jam melihat Cindy sadar pun dengan cepat memberi air padanya.

Cindy dengan tidak senang memuncungkan mulut, sekarang yang dia percayai hanya Dion, sekarang Dion tidak ada disisinya, membuatnya merasa berbahaya.

Kekosongan diotaknya seperti menghilang, Cindy berjalan kedepan jendela, dengan kosong memandang kota yang sudah dia tinggal selama 20an tahun, otaknya tidak ada apapun, rasa kehilangan itu saat Dion tidak ada disisinya semakin muncul.

Cindy tiba-tiba mulai merusak semua gelas ke jendela.

Semuanya berantakan, kaca pun mengenai tubuh Cindy dan mengeluarkan darah.

"Dokter, dokter..." suster dengan cepat memangil dokter.

Winny pun di panggil, melihat Cindy yang sedang dibalut perban, terlihat begitu tidak berdaya, Winny pun mengingatkan mereka menjaganya dan menghubungi Dion.

"Maaf, telepon yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan hubungi dilain waktu..."

"Maaf, telepon yang anda tuju tidak sedang aktif, silahkan hubungi dilain waktu..."

Telepon Dion tidak aktif, namun membuat Winny merasa kacau, sekarang keadaan kakaknya sangat buruk, Cindy juga semakin memburuk, tidak boleh diundur lagi.

"Tuan Anthony..." Dion sudah duduk dipesawat selama setengah jam.

Dia sudah menyelidiki tempat duduk Anthony, dan tidak susah melihat orang yang memakai topi dan sedang beristirahat.

Walaupun setengah wajahnya tertutup, namun Dion yakin tidak salah mengenal.

Anthony pun sadar, mengangkat kepala, melihat Dion yang tersenyum, seperti pertama kali melihatnya dengan dingin berkata: "aku berusaha dengan keras untuk mencarimu, aku rasa kamu sangat jelas."

Mata Anthony mengecil dan terlihat berbahaya:"Masalah Cindy."

Dion melihat sisi Anthony tidak ada orang, dengan tidak sungkan pun duduk: "Kenapa kamu melepaskan Cindy dan memilih Hendra, sekarang kita hanya berdua, tidak perlu menghindari apapun."

"Cindy hilang ingatan, Hendra adalah pilihan yang paling baik." Anthony pun menutup mata, terlihat begitu lelah.

"Mengontrolmu dengan obat?!" Dion menaikan alis, masalah ini dia pernah memikirkannya.

Anthony menutup matanya dengan tangannya, menahan sinar.

Satu tangan terlihat, karena sudah tua, kulitnya pun kendur, namun dijaga dengan baik, kulitnya sangat putih, putih hingga melihat dengan jelas ada bekas suntikan.

Wajah Dion terlihat mengerut, kelihatanya tidak semudah yang dia pikirkan.

Hendra si bajingan itu ternyata bisa melakukan semuanya.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu