Balas Dendam Malah Cinta - Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
"Apakah itu Dion, kemunculan dia dan berita ini sungguh kebetulan, setiap kali dia mencarimu pasti akan muncul satu berita, mungkinkah semua ini rencananya?" Hendra mengungkapkan kata-kata hatinya, Cindy pun menggelengkan kepala menyatakan dia tidak tahu.
Hendra mengambil ponsel, mencari nomor paman Harto bertanya: "Perlu bantuan Paman Harto kah?"
Cindy tidak begitu mengenal paman Harto, ia hanya tahu jika dirinya dalam masalah paman Harto pasti akan membantu mereka.
"Baiklah, saya sangat tenang jika paman Harto yang menyelesaikan masalah ini." Cindy mengangguk setuju.
Dion bersandar di mobil melihat rumah Cindy yang masih terang, hatinya merasa sangat tidak enak, sampai dering telepon membuatnya tersadar, melihat telepon dari ibunya, dengan keraguan dia menjawabnya, karena sekarang masa depan Cindy dan Tian ada di tangannya.
"Ada apa?" Dion bertanya.
"Kamu sedang dimana? Bukankah saya menyuruhmu pulang?" ibu Dion dengan kesal berkata, dia sudah menyuruh pelayan memberitahunya dari siang tadi, dan sampai malam dia juga belum muncul di hadapannya, benar-benar membuat ibunya marah.
"Sedang di jalan." Dion menjelaskan.
"Kalau begitu cepatlah, kalau tidak klub malam dan Cindy akan aku musnahkan." Ibu Dion memberi peringatan terakhir.
Dion sangat tidak mengerti dengan kelakuan ibunya, bukankah hanya sebuah berita, perlukah dia bertindak seperti itu, Dion berkata: "Kalau bergitu biarkan aku musnah bersamanya." Setelah mengatakan itu Dion langsung menutup telepon.
Setelah itu dia memandang rumah Cindy, berbalik badan dan pergi.
Ibu Dion sedang duduk di sofa, melihat teleponnya diputuskan, dengan marah berkata pada Elsa: "Lihatlah anak ini, sekarang sudah berani menutup telepon ku, sepertinya saya harus memusnahkan Cindy."
"Tante, anda jangan marah, mungkin Dion ada urusan yang perlu diurus, tante tenang dulu, Dion pasti akan segera pulang." Elsa dengan lembut berkata, dari siang dia belum pergi dari rumah keluarga Dion, dia sudah berbincang setengah hari dengan ibu Dion.
Ibu Dion menepuk ringan tangan Elsa dengan senang berkata: "Kamu sangat pengertian, kamu lihat Cindy setiap hari berada di tempat yang begitu tidak benar, dia sama sekali tidak sebanding denganmu, padahal aku masih berpikir dia tidak seburuk itu dan bermaksud untuk menerimanya, untung kamu lebih cepat memberitahuku, jika tidak, keluarga kami pasti akan menjadi omongan orang-orang."
"Tidak apa-apa, saya hanya terlalu menyukai Dion, dia tidak menyukaiku, namun saya tidak akan membiarkan wanita yang hanya ingin memanfaatkannya melukai Dion." Cindy dengan serius berkata, ibu Dion melihatnya begitu serius merasa semakin memastikan bahwa Elsa lah yang pantas menjadi menantunya.
Ibu Dion dengan senang berkata: "Mba Tara, tolong keluarkan anggur merah yang saya beli agar Elsa bisa mencobanya."
"Anggur merah apa ya." Elsa dengan heran bertanya.
"Saya tidak akan memberitahumu, tapi ini benar-benar enak." Ibu Dion terlihat menyimpan rahasia.
Mba Tara mengeluarkan anggur merah dan menuangkannya untuk ibu Dion dan Elsa, "Wah anggur merah ini benar-benar enak, tidak heran adalah rahasia tante." Elsa dengan senang berkata, dengan hati-hati merasakan anggur merah.
"Oh iya, dengar-dengar Dion menamakan anak itu Tian ya?" Elsa dengan heran bertanya.
"Benar, Tian sangat lucu, namun, haiz, mungkin dia juga tidak tahu bahwa ibunya adalah orang yang seperti itu." Ibu Dion menggeleng kepala.
Di dalam hati Elsa merasa sedikit aneh, karena itu adalah anaknya, mendengar ibu Dion mengatakan hal ini membuatnya merasa dirinya sendiri lah yang sedang di katakan ibu Dion, dengan gugup bertanya: "Kenapa, apakah kamu tidak enak badan? Atau anggur merah ini tidak enak?"
Elsa menggeleng kepala, hatinya sedikit kacau dan berkata pada ibu Dion: "Sebenarnya saya sedang memikirkan sesuatu, tidak tahu apakah aku harus mengatakannya."
"Katakanlah." Ibu Dion berkata.
"Tapi kamu tidak boleh marah yah, saya takut merusak kesehatanmu." Elsa dengan lembut berkata, Elsa yang begitu baik membuat ibu Dion semakin menyukainya, berkata, "Baiklah..baiklah..baiklah."
Elsa meletakkan anggur merah di tangannya dan merubah postur tubunya menghadap ibu Dion dan berkata: "Saya ingin menanyakan tante, jika...."
Elsa masih terlihat ragu untuk mengatakannya, kelakuannya ini membuat ibu Dion semakin tidak tenang.
"Cepat katakanlah, kamu seperti ini membuatku sangat penasaran." Ibu Dion dengan gugup bertanya, karena raut Elsa seperti akan memberitahukannya sebuah hal besar.
"Baiklah, saya ingin menanyakan apakah Tian benar anak Dion?" Elsa menatap ibu Dion sambil berkata, Elsa tahu jika Tian sebenarnya bukan anak Dion.
Pertanyaan ini berhasil membuat ibu Dion terdiam, ibu Dion merasa ini memang adalah sebuah masalah, karena Cindy berkerja di klub malam, tempat itu sangat berantakan, orang seperti apa pun ada, anak itu mungkin saja bukan anak Dion.
"Elsa, kamu benar, pertanyaan ini saya sungguh tidak memikirkannya." Ibu Dion dengan tegas berkata.
"Tante, sebenarnya Cindy adalah kakakku." Elsa menceritakan rahasia ini padanya, dan membuat Ibu Dion terkejut.
Ibu Dion terdiam, dengan terkejut menatap Elsa, bertanya: "Benarkah?"
"Benar, ayahku dan ibunya adalah suami istri, namun ibu Cindy adalah orang yang suka memprovokasi, dia bahkan mendorong ibuku dari tangga yang menyebabkan ibuku keguguran, Cindy dan ibunya pun di usir oleh ayahku, namun dia masih tidak tahu diri, dengar-dengar setelah dia mengetahui aku dan Dion akan menikah, dia lalu muncul dan menggendog seorang anak, setelah acara pernikahan, sebenarnya saya tidak sakit, saya hanya tidak tahu bagaimana menjelaskan pada Dion, apakah saya harus mengatakan pada Dion bahwa saya dan Cindy adalah saudara yang memiliki ayah sama namun ibu yang berbeda? Jadi saya sangat sedih dan hanya berdiam diri di rumah, Jordi juga membujukku, namun saya tidak bisa." Elsa dengan sedih berkata, menundukkan kepala dan membuat orang mengasihaninya.
Ibu Dion pun memeluknya, berkata: "Anak baik, bagaimana keadaan ibumu?" Elsa menghapus air mata dan mengangguk berkata: "Untung tangga itu tidak tinggi, kalau tidak Jordi mungkin sudah tiada, saya mungkin tidak punya adik lagi." Setelah mengatakan itu air matanya pun menetes.
Ibu Dion langsung memeluk Elsa dan menepuk ringan pundaknya berkata: "Baiklah, jangan menangis, ada tante yang menjaga mu."
"Tante kamu tidak akan menyalahkanku kan, saya memberitahukanmu hal ini dan merusak image kakakku didepanmu." Elsa meneteskan air mata dan menatap ibu Dion.
"Tidak..tidak." Ibu Dion membujuknya berkata, memberikan tisu pada Elsa untuk menghapus air matanya.
Elsa menghapus air matanya berkata: "Hari ini saya datang untuk menghentikan Dion agar tidak bersama dengan Cindy, sebelumnya ibunya melakukan hal itu pada ibuku, saya takut." Elsa belum menyelesaikan ucapannya dan di hentikan oleh seseorang.
"Diamlah." Dion berdiri di depan pintu meneriakkan Elsa.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCinta Tapi Diam-Diam
RossieThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensAku bukan menantu sampah
Stiw boyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending