Balas Dendam Malah Cinta - Bab 165 Hasil Identifikasi

Bab 165 Hasil Identifikasi

Terjadi sesuatu di rumah Jason, dia berkata pada Dion dan pergi, bahkan terus menegaskan pada Dion agar tidak melalukan sesuatu yang gegabah, dengan tidak tenang pergi.

Sepanjang jalan dia berkendara dengan cepat, mengetahui dirinya mungkin terlambat, tahu jika orang suruhannya hebat, tahu jika orang itu memilik pistol namun dia tetap tidak tenang.

Tidak tahu masalah seperti apa yang akan terjadi, dan sekarang jaraknya dengan rumahnya masih ada 30 menit.

Paling cepat 30 menit, cukup untuk terjadi sesuatu.

Jason tidak tahu darimana informasi ini terlepas, walaupun saat itu dia masih pergi melihat Nichole, terbaring diranjang dan tertidur pulas, seperti tidak tahu apapun.

"Halo, saat itu saya menyuruhmu menyelidiki identitas Zeny, bagaimana hasilnya." Jason menelepon.

"Dulu dia bekerja di pemerintahan, lalu tidak tahu mengapa dia pun mengikuti Jenny, dia adalah agen yang hebat, sayang nya dia sudah tidak berkerja lagi."

Jason teringat pengurus rumah mengatakan padanya jika Zeny masuk di kamar mandi selama 10 menit, saat itu dia mengira pengawasannya tidak akan terbobolkan, kelihatannya dia terlalu meremehkan Zeny, dia tidak terpikir Zeny adalah......orang berpengalaman.

Dan pengawalnya juga hebat, pengawalnya itu semuanya lebih hebat dari pengawal biasanya.

Jenny tahu jika dirinya tidak sehebat Zeny, namun memikirkan Nichole, dia pun ingin pergi menyelamatkannya sendiri.

Terkadang, masalah perasaan akan menelan akal sehat.

"Kamu menarik perhatian mereka disini, saya pergi menyelamatkan Nichole." Jenny pun berkata pada Zeny.

"Bos, kamu tidak sehebat aku, sebaiknya aku yang pergi." Zeny yang biasanya tidak berkespresi pun mengerutkan dahi, tidak mengerti mengapa Jenny melakukan kesalahan ini.

Saat itu jika Jenny di sadari oleh musuh, sangat berbahaya.

"Zeny, jika kamu menemukan orang yang kamu cintai, kamu akan mengerti." Jenny pun menepuk tangan Zeny yang menahannya, dia tidak berbalik dan turun dari mobil.

Zeny pun terdiam, dengan cepat menggerakkan tangan dan menyuruh orang dibelakangnya mengikutinya.

Nichole berbaring di jendela, karena itu adalah lantai 3, dia bisa melihat jauh, saat melihat bayangan tubuh yang kecil, senyum yang lembut, dia sudah bersama dengan Jenny dalam waktu yang sangat lama, mereka pun memiliki hubungan batin yang kuat.

Beberapa hari ini, Nichole sudah sangat jelas memikirkan pengawal dan berapa orangnya, dan sangat jelas, dia sudah pernah mengatakan pada Jason, dirinya adalah orang yang mengontrol semua ini.

Sayangnya, dia sudah akan pergi.

Dan Dion, tangannya sedang memegang sebuah kertas, memaksa dirinya tidak jauh.

Sekarang otaknya tidak berhenti berpikir dengan ucapan dokter: "Tuan Dion, mengenai identifikasi kamu, jasad ini memiliki kesamaan DNA dengan nyonya Cindy, dia adalah nyonya Cindy."

Dion tidak tahu bagaimana keluar dari kamar ini, dunia di hadapannya seperti hancur, tangannya memegang hasil tes, seketika dia pun kehilangan arah.

Dalam hati merasa semua harapan sudah hilang, mengapa begitu sadis, mengapa.

Mata Dion pun memerah, hidungnya pun basah, sektiarnya seketika menjadi hitam putih.

Jika semuanya bisa kembali, sayangnya tidak ada kesempatan lagi, Dion bersandar di dinding, memukul dinding.

Padahal sudah memutuskan setelah selesai dengan masalah di Amerika mereka akan menikah, padahal mereka datang untuk liburan, padahal sudah memutuskan untuk meluruskan semua salah paham dengan ibunya, padahal tidak lama lagi anak mereka akan lahir, padahal....

Cindy, kamu sungguh tega.

Semua kebahagiaan pun musnah begitu saja dengan kematian Cindy, wanita itu, begitu tega meninggalkan semua ini.

Dion tidak pernah merasa begitu lelah, semua kekuasaan, uang tidak lagi penting, semua rencana dalam detik ini tidak lagi berarti.

Dion mengeluarkan ponsel, dia pun mengirim pesan pada seseorang, isi pesan itu sangat mudah: "Saya setuju dengan kalian."

Dia ingin pulang, Amerika, dia selamanya tidak ingin datang lagi, di sini terpendam semua kesedihannya, Jenny, sudah tidak lagi penting, Cindy juga pasti ingin pulang.

Dion bersandar disudut, sepasang tangan menutup wajahnya, ada air mata yang keluar.

Luka Cindy sudah membaik, Anthony juga sudah datang ke Amerika, melihat Cindy yang seperti orang yang tidak apa-apa yang sedang berbaring di ranjang, tidak terlihat dari wajah wanita ini bahwa beberapa hari lalu dia baru mengalami suatu penentuan hidup dan mati.

"Dion sekarang sudah memastikan kematianmu." Anthony pun memberikan segelas air pada Cindy.

Cindy menerima: "Terima kasih atas bantuanmu."

"Anak di kandunganmu sudah terselamatkan, lain kali jangan begitu gegabah." Anthony berkata.

Cindy tiba-tiba mengangkat kepala, bertanya:"Paman, apakah kamu membenciku?"

Anaknya tidak sadarkan dirikan karena Cindy, bahkan anak di dalam kandungannya adalah musuh dari anaknya.

"Benci." Anthony berkata: "Tapi kamu adalah keluargaku, saya tidak ingin kehilangan kamu karena kebencian ini." Anthony menutup mata, seperti masuk dalam kenangan.

"Terima kasih paman, membuatku tahu jika ternyata ibu masih memiliki keluarga."Cindy tersenyum pada Anthony.

Anthony juga tersenyum: "Kamu istirahatlah dulu."

"Dan Dita juga tidak bersalah." Cindy berkata, dia juga barusan tahu jika Dimas adalah kakaknya, walaupun dia sangat membenci Dimas, namun Dita tidaklah bersalah.

Anthony menutup pintu, jujur, dia tidak begitu baik, Dita adalah wanita yang baik, hanya saja dia adalah adiknya Dimas, Anthony tidak menjawab, namun Dita tidak bersalah.

Cindy melihat dia pergi, sekarang Dita juga sangat sedih, dia memiliki kakak, namun berada di penjara, dan dia adalah orang yang menabrak Hendra membuatnya tidak sadarkan diri.

Takdir selalu begitu tega mempermainkan orang.

Jason pun menarik rem tangan.

Menghadap mobil hitam.

Jarak kedua mobil itu sangat dekat, hampir bertabrakan.

Jason pun melihat orang yang berkendara adalah wanita yang memakai baju warna puntih yang memandangnya, ada darah di lengannya, Nichole terluka.

Jason berpikir, anehnya hatinya sekarang ini pun menjadi tenang, dan masih memperhatikan hal ini, kelihatannya bersama Dion terlalu lama, dia pun sudah terpengaruh, tanpa sadar dia mulai menganggap penting perasaan?

Dia melihat pistol yang mengarah ke arahnya, itu adalah Jenny.

Dia hanya memperhatikan ekspresi Nichole, dia pun tidak memperdulikan pistol.

Jenny apakah kamu tahu, Nichole sudah akan menikah? Dia berpikir masalah ini, dia pun tersenyum jahat.

Dia mendengar suara pistol, dia masih tersenyum dan tidak menghindar.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu