Balas Dendam Malah Cinta - Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti

Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti

Hendra barusan turun pesawat, dia pun merasa ada yang aneh.

Hendra dengan cepat melewati gerombolan orang, mencari mobil asistennya dan naik keatas, jantungnya berdetak dengan kencang, barusan bahkan ada orang yang mengikutinya, namun dia tidak peduli, hanya tersisa halangan terakhir.

"Tuan muda." Supir tidak menghidupkan mobil, asisten dulunya sangat menghormatinya, namun sekarang wajahnya bahkan seperti tidak memerlukannya, kalau begitu, apakah ada yang berubah dengan keluarga Anthony?

"Hentikan mobil." Hendra dengan suara yang rendah, di tambah dengan rasa mengancam, dulu, jika mereka mendengar nada bicara Hendra seperti ini, mereka pasti sangat tegang, namun hari ini tidak seperti biasanya, semua orang tahu jika dia adalah seorang harimau.

"Tuan muda, sekarang tuan ingin menemuimu." Asisten tidak menghiraukan Hendra yang tidak senang dan berkata.

Hendra mendengar kata tuan, sepasang matanya pun mengedip, orang yang bisa dipanggil Tuan, apakah itu Anthony, ada yang membawanya pulang?

Hendra mendengar ini pun marah, berkata: "Siapa yang melakukan ini."

Asisten menaikan alis: "Rudy."

Hendra tiba-tiba teringat ucapan Anthony, orang di mafia seperti seekor ular, walaupun menyuapinya, setiap saat ada kemungkinan menggigit mu, dulu dia mengontrol Redo , namun dia tidak mengira anak itu malah melampauinya.

Hendra mengusuk kepalanya dan tertawa, seperti menusuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

"Tidak peduli bagaimana, Anthony tetaplah ayahnya." Ucapan Hendra pun terucap begitu saja.

Asisten terdiam, seperti teringat sesuatu, senyuman pun perlahan hilang dari wajahnya.

Sepanjang jalan tidak berkata, Hendra mulai menutup mata mengistirahatkan matanya, selama di kota Sanggit dia tidak pernah tidur dengan tenang, dan sekarang sebuah perang besar pun akan dimulai, Hendra pun mendesah.

Anthony semakin kurus, mungkin itu karena efek narkoba, dia yang sudah berumur, tidak dapat menerima efek dari narkoba, apalagi saat itu Anthony juga tahu dengan kondisi tubuhnya, kalau tidak dia pasti akan memaksa dirinya untuk berhenti memakai narkoba.

Dia sangat marah dengan dirinya karena Hendra adalah anaknya, dia tahu kesalahannya saat muda, awalnya ini adalah godaan untuk Hendra, dan juga karena dirinya sudah tidak bisa menahan.

Hendra melihat Anthony yang mengurus dengan cepat pun sedih, dalam hati, dia tetap ayahnya, darah yang mengalir dalam tubuhnya selamnya tidak akan berubah.

"Tuan Anthony, selamat datang kembali." Hendra melihat Anthony yang berada dibalik sinar yang sedang duduk di kursi roda, kata ayah pun tetap tidak bisa dia katakan, akhirnya pun memangilnya tuan Anthony yang terdengar begitu asing.

Anthony yang berada dibalik sinar, dibelakangnya berdiri Rudy, jadi Hendra tidak bisa melihat dengan jelas ekspresinya, waktu seperti terhenti dan begitu tenang.

"Kamu masih tidak mengenal ayahmu ini." Setelah begitu lama, suara Anthony pun terdengar, dengan rasa sedih.

"……." Bubir Hendra pun bergerak, akhirnya tidak mengatakan apapun, kata itu di masa kecilnya identik dengan kekerasan, memberikan bayangan bagi Hendra hingga sekarang.

"Sebenarnya aku tidak akan hidup lama lagi." Anthony pun melambaikan tangan, menyuruh orang sekitar keluar.

Rudy pun ragu, namun akhirnya pun di usir Anthony keluar.

"Masalah keluarga ini sebenarnya tidak perlu terlalu terburu-buru, sekarang karena kamu sudah kembali, banyak hal yang tidak bisa di kesampingkan." Jari Anthony yang kurus pun menyentuh dahinya.

Sekarang tubuhnya sudah di kuasai narkoba, jika dilihat dengan teliti nafas Anthony, bisa dilihat jika nafasnya semakin lambat dan hidupnya sudah tidak lama lagi.

"Ada banyak hal yang bukan keinginanku." Hati Hendra pun tidak tega.

"Saya mendapatkan kabar jika Dion mencari seseorang yang sangat penting ke tempat penelitian, paling lama 1 minggu, Cindy akan sadar kembali." Anthony menutup mata, seperti memisahkan hubungan ayah dan anak mereka.

Hendra pun berlutut dilantai berkata: "Aku yang bersalah denganmu."

"Prak….." terdengar suara, Rudy dengan cepat berjalan kesana, jendela besar di belakang Anthony sudah hancur, dan Hendra sudah tidak ada dikamar ini.

Tatapan Anthony terlihat begitu lelah, seperti kepergian Hendra membawa pergi arti hidupnya: "Kedepannya keluarga ini aku serahkan padamu."

"Tuan Anthony, kamu harus percaya denganku, aku adalah ahli narkoba yang hebat, dan juga orang yang ahli mengendalikan kencanduan narkoba." Rudy pun berlutut di depan kursi roda, berkata.

Anthony tertawa, tatapannya melihat kaca yang berserak dengan sedikit darah, mungkin itu adalah darah yang Hendra tinggalkan saat merusak jendela itu.

"Tidak, kamu adalah ahli obat penangkal, tidak ada hubungannya dengan narkoba." Anthony menepuk kepala Rudy, berkata: "Dulu kamu berhasil membuat Cindy seperti sekarang, walaupun dia tidak mengatakan, tapi aku tahu, sekarang harapan terbesarnya adalah Cindy bisa dengan cepat sembuh, Cindy yang kehilangan ingatan bukan lagi Cindy yang dia sukai, pergi bantu dia, anggap ini adalah harapan terakhirku."

Anthony mengatakan ucapan yang begitu panjang membuat nafasnya tidak teratur dan akhirnya batuk.

Rudy pun melihat Anthony dengan tidak mengerti berkata: "Baik."

"Aku kembali untuk mengusir semua sampah di keluarga ini, dan mengembalikan suasana baik keluarga ini, mengenai masalah ahli waris, aku akan memilih dengan baik keturunan keluarga ini, hutang budi saat aku menyelamatkanmu dulu dari awal lunas, pergi dan lakukan hal yang kamu sukai, beberapa orang yang memang tidak di jalan hitam." Setelah Anthony menyelesaikan ucapan ini seperti menggunakan sisa kekuatannya, dia mulai bersadar pada sandaran kursinya.

Rudy pun berdiri membungkukkan badan, dan dengan serius memberikan hormat pada Anthony: "Terimakasih."

"Rudy memerintah pelayan untuk mendorong Anthony ke kamar untuk beristirahat, dengan cepat melaksanakan rapat keluarga, dirapat itu hanya ada satu perintah: "Tangkap Hendra, tidak peduli hidup atau mati."

Nichole menunggu di luar ruang gawat darurat, tidak mengatakan apapun, Santo menggerakan mulut tidak tahu sedang mengatakan apa, dalam hatinya sedang dengan cepat berubah tidak tahu apakah polisi sudah menangkap orang itu atau belum, apakah dia akan dibocorkan.

Tapi apakah Nichole meragukannya? Kenapa ada polisi yang ikut campur? Santo tidak mengerti, ini adalah masalah sulit, dia pun melihat Nichole dengan tidak mengerti, semuanya seperti demi mendekatinya, tapi dia malah mendorongnya jauh-jauh.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu