Balas Dendam Malah Cinta - Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)

Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)

Ini di takdirkan sebagai hari yang biasa.

Dion mengecilkan mata melihat langit, dia baru saja terbangun dari mimpi yang buruk, diluar jendela langit sudah gelap.

Luka di perutnya pun lagi-lagi mengingatkannya harus berhati-hati, kalau tidak, mungkin akan meninggalkan efek, terutama dibagian lambung, pagi ini dia langsung ditusuk dengan pisau, jika sedikit terlamba, mungkin akhirnya tidak dapat dibayangkan.

Ibu Dion pun berjaga disisi Dion, tidak melihat bayangan Cindy, mata ibu Dion terlihat berair dan merah, kelihatannya barusan menangis, anaknya benar-benar tidak pernah membuatnya keluarganya tenang.

"Ibu.." Dion pun menyodorkan tangan dan menyentuh ibunya.

"Apakah kamu pernah memikirkan, jika terjadi sesuatu padamu, aku harus bagaimana?" ibu Dion pun berkata, nadanya terdengar dengan jelas jika dia barusan menangis, kelihatannya benar-benar sudah mengejutkannya.

Tuhan yang tahu, perasaannya begitu menerima telepon dan melihat seluruh tubuh Dion yang berlumuran darah dan dibawa masuk ke ruang gawat darurat, seperti semuanya hancur.

"Bukankah saya tidak apa-apa sekarang." Dion memaksa tersenyum membujuk ibunya.

"Kamu tahu, masalah kamu terluka sudah tersebar keluar, saham perusahan kita turun berapa selama semalam? Jika benar-benar terjadi sesuatu padamu, apakah kamu pernah berpikir, bagaimana dengan ibu, bagaimana dengan perusahaan yang dibangun oleh ayahmu? Bagaimana dengan seluruh keluaga ini?" kali ini ibu Dion pun tidak akan dengan mudah menyerah.

Saat Dion terluka saat itu sudah juga membuatkan terkejut, kali ini dia hampir saja pingsan.

Karena kemunculan Cindy, Dion pun berkali-kali terluka dan hampir kehilangan nyawanya.

"Ibu, lain kali tidak akan lagi, saya tidak akan membuatmu khawatir lagi." Dion menepuk tangan ibunya, membujuk.

"Kalau begitu dengan saran ibu, jangan bertemu dengan Cindy lagi." Ibu Doin pun berkata.

Dion pun terbeku, melihat tatapan ibunya, mengetahui jika kali ini tidak akan mudah: b"Ibu, Cindy sudah seperti ini, kamu tahu aku tidak akan membiarkannya begitu saja."

Sikap ibu Dion sangat tegas: "Jangan mengira aku tidak tahu dengan masalah tempat penelitian, aku tidak menghentikanmu, tapi selama ini kamu tidak boleh bertemu dengan Cindy, sekarang kamu sudah seperti ini, tidak bisakah fokus pada kesehatanmu dulu?"

"Saya sudah berjanji padamu, setelah Cindy membaik, aku tidak akan bertemu dengannya lagi, kenapa kamu harus memaksa ku sekarang." Wajah Dion berubah, ini adalah waktu yang penting untuk Cindy, dan ada banyak yang melihat kelahiran kembali pada tubuh Cindy, dia sangat bahaya, kali ini dia bahkan menghilang dari jangkauan matanya, jika bukan karena Derek itu baik, tidak tahu apa yang akan terjadi.

"Saya juga tidak menyuruhmu membubarkan tempat penelitian kan? Keadaan Cindy sekarang tidak gegabah, kamu bisa menyuruh orang untuk menjaganya, jika kamu melakukan hal bodoh demi wanita itu, sebagai ibu saya juga hanya bisa menggunakan cara keras." Ibu Dion pun dengan tatapan kejam.

Dion tidak berkata lagi, mengetahui membujuk ibunya sangat susah, namun dia juga tidak mungkin tidak pergi menemui Cindy, dia benar-benar sangat kacau.

Derek baru saja keluar dari kamar, jarak pisau itu dengan jantungnya hanya 1 cm, saat dia masih belum sadar, Desly mendengar itu dari dokter dan merasa tenang.

"Polisi Desly, walaupun kita adalah kolega, namun tetap harus melakukan laporan." Seorang polisi muda pun melihat Desly yang sedang merokok berkata.

Derek dan Desly yang di kirimkan kesini pun sangat tidak disambut baik oleh banyak polisi, tidak memiliki kemampuan namun bertingkah, mengganggu Dion, dan sekarang terjadi hal yang begitu serius.

Desly mengisap rokok, dan membuangnya ke tong sampah berkata: "Sebentar lagi kalian akan menerima laporan, tidak perlu khawatir."

Polisi muda itu melihat Desly dengan tampang menghina berkata: "Hanyalah polisi yang dikirimkan dari kota Sanggit pun begitu bertingkah."

Walaupun suaranya kecil, namun Desly tetap bisa mendengarnya dan langsung menendangnya: "Lain kali jika ingin menjelekkan orang, kecilkan suaramu."

Perasaan depresi membuatnya menjadi tidak senang, dia pun menyanyikan lagu dan masuk ke kamar Derek.

Derek sudah sadar, hanya saja karena seluruh tubuhnya masih kebas, jadi tidak bertenaga, reaski obatnya masih belum hilang, melihat Desly masuk dia pun dengan mempermainkan berkata: "Kamu masih begitu kekanak-kanakan."

"Yap, masalah ini dari awal adalah masalah kota Sanggit." Desly pun duduk disamping ranjang.

"Yang di katakan polisi muda itu benar, kita memang datang untuk memecahkan masalah Jay, sekarang kamu pergi dulu ke rumah Anthony, masalah mafia keluarga itu mungkin jelas, dengar-dengar pemimpinnya sekarang sedang mengurus sesuatu di kota Sanggit, bertepatan kamu bisa pergi mencari informasi." Derek sekarang terluka, tapi otaknnya masih berputar, memiikirkan ucapan yang diungkapkan Dion tentang gambar itu.

Sangat jelas orang itu adalah kelompok mafia, ketua mafia kota ini adalah keluarga Anthony.

Orang itu bahkan bisa di undang Dion untuk melakukan sesuatu, kemampuannya pasti hebat.

Desly menganggukkan kepala, sekarang sudah jam 6 atau 7 malam, langit sudah gelap dan menutupi banyak hal.

Nichole pun melihay Santo, dari awal dia seharusnya sudah tahu jika Santo akan melacak tempat tinggalnya, sayangnya dia tidak berjaga dengan baik.

"Sekarang kamu menduga aku menangkap ayahmu? Huh, Nichole, di mana otakmu? Aku ada alasan apa untuk melakukan ini?" Santo melihat Nichole dengan tatapan dingin, mendengar nadanya yang dingin pun marah.

Dia yang begitu ingin bertemu dengan Nichole namun akhirnya begini?

"Apa yang kamu dan Elsa inginkan, aku mana tahu?" Nichole pun duduk di sofa, dia pun dipaksa untuk kembali kerumah, kamar yang kosong membuat orang semakin dingin.

"Itu karena saya tahu ayahmu ada disana, barusan pergi mencari informasi." Santo melihat Nichole, mengatakan kataperkata, dia tidak ingin membohongi Nichole, walaupun sedikit saja.

"Dimana?" Nichole pun jantungnya berdetak kencang.

"Dir uang bawah tanah rumah Elsa."

Roman melihat sejenak pesan yang masuk dan mengucek mata.

Derek tidak mati, Desly juga.

Jika mereka berdua kembali ke kota Sanggit , mungkin keluarga Tanusaputra akan hancur.

Roman mengucek mata, semuanya karena dirinya yang terlalu gegabah, terlalu ingin menghancurkan Hendra, barulah bekerja sama dengan mafia dan membawa keluarga Tanusaputra kejalan ini.

Hendra pun sepertinya mendapatkan kabar, dan langsung masuk keruang Roman.

"Sebenarnya, tunggu hingga aku mendapatkan Cindy, saya memutuskan mengembalikkan keluarga Tanusaputra padamu." Hendra melihat Roman, Romas sedang duduk di kursi boss, terlihat banyak file yang berantakan.

Melihat Hendra yang masuk pun memaksa untuk terlihat baik.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu