Balas Dendam Malah Cinta - Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu

Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu

Cindy melihat ke arah Dion, di balik tatapan Dion yang mengerikan, dia pun melototinya tanpa rasa takut.

Namun detik kemudian, wajahnya pun memucat, bebas dari Dion, dia menahan mulutnya dan bersandar di kursi, dia pun muntah.

Dion pun terkejut, tidak berhenti menepuk punggung Cindy, menarik mejanya ke belakang.

Setelah sekian lama Cindy pun merasa baikan, setelah meminum air hangat, dia pun tidak merasa begitu mual lagi.

"Ikut denganku ke rumah sakit untuk periksa." Dion pun memutuskan untuk menggendong Cindy dan pergi.

"Tidak perlu, ini adalah reaksi yang normal."Cindy menggerakkan tangannya, menyuruh Dion menurunkannya.

"Muntah termasuk reaksi normal apa!" Dion menjerit kearah Cindy, dia benar-benar tidak mengerti dengan wanita ini, dia sama sekali tidak mencintai tubuhnya.

"Dion, jangan ribut lagi, ini hanya karena saya hamil, tidak apa-apa." Cindy tidak ingin menunjukkan kelemahan, pria ini mengapa selalu begitu lantang.

Dion pun berhenti, dalam hati berpikir mengapa setiap menghadapi masalah Cindy dia selalu begitu tegang.

Dion pun meletakkan Cindy di kursi, mereka yang barusan marah-marahan akhirnya pun luluh, menyentuh perut Cindy, berkata:"Seumur hidupku ini berada ditanganmu."

Hati Cindy pun tergerak, namun setelah memikirkan hal yang Dion perbuat, dia pun mengingat jika Dion menyakiti Hendra, bagaimana mungkin hanya dengan satu kata menggerakkannya?

Dalam hati Cindy tetap merasa bersalah.

Dion memilih beberapa makanan kesukaan Cindy dan memesannya.

Cindy memang sudah sangat lapar, terutama semenjak ada anak, dia sangat lelah, begitu banyak hal yang harus diurus, dia juga tidak ingin bertemu dengan Dion, karena cinta dan kebencian sangat kacau, benar-benar sangat menyiksa.

Cindy bersandar dikursi, menutup mata, Cindy berkata:"Dion, lepaskanlah aku, saya sekarang sangat lelah."

Suasana hati Dion yang baik pun seketika menghilang, wanita ini, selalu ada cara untuk merusak suasana hatinya.

"Apa maksudmu?" Dion pun melihat Cindy, dalam hati merasa sangat takut dengan hal yang akan dikatakan Cindy.

"Saya ingin meninggalkan kota Rao." Cindy tidak menunggu Dion berkata:"Saya dari awal sudah ingin meninggalkan tempat ini, hanya karena kamu menahanku saja, lihatlah, kita selalu saling menyakiti, untuk apa kita terus bersama ? Dion."

Ternyata kebahagian menurut Dion terhadap Cindy adalah penyiksaan.

Emosi Dion pun terbakar karena Cindy:"Cindy, saya beritahu padamu, jangan berpikir seperti itu, kamu adalah wanitaku, seumur hidup ini tetap adalah wanitaku, jangan lupa, kamu sedang mengandung anakku."

Cindy mendengar ucapan Dion dan berkata:"Bagaimana kamu baru bisa membiarkanku pergi?"

Dion melihat Cindy, berkata dengan perlahan: "Selain kamu mati, saya juga tetap akan membiarkanmu tetap disisiku."

Seketika suara Cindy menjadi serak, hanya dengan mati baru melepaskanku?

Emosi diantara mereka pun dihancurkan oleh ketukan pintu pelayan.

Sayur sudah siap dimasak, memang dengan uang bisa membeli segalanya, biasanya sayurnya harus dimasak 30 menit, karena identitas Dion, dalam waktu pendek pun disiapkan.

Perdebatan mereka pun terhenti, Cindy menunduk makan, dan Dion tidak berhenti mengambil sayur untuknya, membuat pelayan disampingnya merasa cemburu.

Cindy tidak berkata lagi, sekarang mengatakan apapun dengan pria yang keras ini tidak ada gunanya, kelihatannya, pria ini tidak peduli bagaimanapun tidak akan melepaskannya.

Tidak tahu apa rasa makanan ini, Cindy pun memaksa dirinya untuk makan, bagaimanapun di dalam perutnya ada nyawa kecil.

Ponsel Dion pun berbunyi, karena begitu keras, Cindy mendengar dengan jelas jika orang itu mengatakan:"Dimas sudah sadar."

Cindy terhenti, memikirkan Dimas dan bertanya: "Kamu memutuskan bagaimana mengatasi Dimas."

Dion terdiam, seketika tidak tahu bagaimana menjawabnya.

"Kamu tidak perlu mengatakan hal yang begitu serius, jika tidak menyelidiki dengan susah mana mungkin mengetahui kemana Dimas dibawa oleh ibu Hendra kan?" Cindy ingin mendengar jawaban Dion.

Dion pun menelan kembali ucapan yang sudah dia pikirkan tadi, mengenai Dimas, dia tidak menyadari Cindy akan ikut campur, apalagi ibu Hendra yang sudah menarik Cindy kedalam, tujuannya demi menghancurkan hubungan mereka kan? Tidak dipungkiri, cara ini sangat hebat.

"Dimas tidak hanya bawahannya, juga saudaranya, temannya, masalah Hendra sudah terjadi, akibatnya akan saya hadapi, Cindy, masalah ini diluar dugaan, kamu percaya denganku yah." Dion tetap memutuskan untuk jujur menghadapi ini.

Dalam hati merasa semakin kehilangan harapan, tidak berkata, menunduk dan menyantap makanan.

Dion juga mengerti, masalah Hendra merupakan jarum diantara mereka, membuat mereka saling tidak nyaman, walaupun masalah Hendra adalah sebuah kecelakaan, namun akhirnya semua ini karena dirinya.

Masalah ini, hanya bisa menunggu hingga semuanya mereda, dia percaya pasti ada hari itu.

Paling tidak karena anak ini,Cindy akhirnya akan memaafkannya.

Asalkan memberikannya waktu agar dia bisa menyelesaikan semuanya, ke depannya pasti akan lebih baik bagi Cindy.

Dion melihat Cindy dengan kesal meletakkan sumpit bertanya:"Sudah kenyang?"

Cindy tidak menghiraukannya, dan berdiri, Dion pun tersenyum pahit menggelengkan kepala, mengikuti Cindy dari belakang.

Setelah membawa Cindy pulang ke rumah, Dion pun terburu-buru pergi, sekarang, ada banyak masalah yang sedang menunggunya untuk mengatasinya, tidak peduli keluarga Tanusaputra atau berbagai masalah lainnya yang terbengkalai.

Dalam hati Dion merasa ada hal yang buruk yang akan terjadi, seperti ada masalah besar yang akan terjadi, sebenarnya siapa yang berada dibalik ini, siapa, siapa yang menangkap Dimas, tujuannya apa, mengapa Dimas menyerahkan dirinya ke penjara?

Dion tidak mengerti, dan apa posisi yang diperankan Anthony pada masalah ini? Apakah dia akan membantu Cindy?

Jika Cindy tidak ingin melepas Dimas, dia harus bagaimana?

Segala sesuatu berputar di kepala Dion, menjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu