Balas Dendam Malah Cinta - Bab 257 Cindy Yang Mengganggu

Bab 257 Cindy Yang Mengganggu

"Ah....." sebuah jeritan tajam di malam hari.

Derek pun dengan tidak begitu sadar membuka mata, dia pun mengambil bantal disampingnya dan melempar, dia pun sangat marah: "Dasar, Desly, Jangan menjerit."

Gambaran itu seperti terhenti selama 5 detik, Derek pun bangkit dari ranjang.

Derek pun dengan tidak tenang berkata: "Cin...Cindy, Aku tidak bermaksud untuk tidak sopan padamu, Aku hanya tidak hati-hati, benar, Aku hanya tidak hati-hati dan tertidur."

Cindy yang di lempar bantal dalam kegelapan, dia masih tidak begitu sadar, mendengar penjelasan Derek, dia mana mungkin peduli, hanya dengan kasihan berkata: "Aku lapar."

Derek pun bangkit dari ranjang, membereskan rambutnya, teringat jika semalam sebelum makan malam Cindy sudah diberi obat penenang, Cindy juga seperti anak-anak, sangat normal jika mengatakan lapar.

"Kalau begitu kamu diam dulu yang disini, Aku pergi memanggil makanan untukmu."

Derek membuka lampu, Cindy mengucek mata, kenapa adalah tempat yang asing, rasa tidak tenang pun menguasai tubuhnya.

Derek melihat jam dan sudah jam 6.

"Sebentar lagi akan ada yang membawakan makanan kesini." Derek pun bersih-bersih.

Cindy mendengar makanan akan segera sampai, dia pun mengenyampingkan perasaannya.

Derek sudah siap bersih-bersih, melihat baju Cindy yang berantakan pun terkejut: "Apakah kamu tidak pergi bersih-bersih?"

Cindy mendengar ucapan ini pun sangat heran, memikir jika sebelumnya sepertinya suster yang membantunya, orang itu mungkin juga bisa, jadi dia langsung berkata: "Kamu mau bantu aku?"

Huh?

Derek pun mengedipkan mata, wajahnya dalam seketika pun memerah.

Memikirkan karena dari kecil dia selalu menyakiti perempuan dan tidak ada anak perempuan yang ingin bermain dengannya, setelah dewasa dia pun dikirimkan ke sekolah seperti itu, dia juga tidak bisa bertemu dengan wanita, hanya Desly yang setiap hari bersamanya, sekarang pagi-pagi tiba-tiba ada wanita yang menyuruhnya membantu membersihkannya?

Derek pun merasa hidungnya sedikit panas, berbalik dan masuk ke kamar mandi.

"Kring....." bel pintu berbunyi, Cindy pun membuka pintu tanpa memakai sandal, pelayan pria pun mendorong makanan masuk.

Derek melihat Cindy membuka pintu, walaupun Cindy memakai pakaian, namun terlihat begitu berantakan, dasar, mana boleh dia tampil seperti ini dihadapan pria.

Derek pun menarik Cindy kebelakangnya, dan memberikan jalan pada pelayan, dan membiarkannya meletakkan makanan.

Setelah pelayan pria pergi, Cindy pun ditarik Derek ke kamar mandi.

"Sikat gigi."Derek pun mengeluarkan odol gigi di sikat gigi dan memberikan pada Cindy.

Cindy dengan patuh membuka mulut, dengan begitu polos.

Derek pun menahan perasaan dihatinya, jika anak ini adalah Desly, dia pasti akan menekannya kedalam air, membunuhnya, namun orang didepannya adalah Cindy yang tidak bersalah yang ditangkapnya.

Dasar, kenapa dirinya begitu baik hati.

Derek menggaruk kepala, dan memberikan sikat gigi pada Cindy: "Sikat sendiri."

Dia pun dengan marah menendang pintu, Derek memang tidak sabaran, dan tidak pernah berhubungan dengan wanita, dasar, mengesalkan.

"Wawawa." Cindy pun menangis.

Derek dengan tidak mengerti pun berlari kearahnya, kenapa dia merasa wanita ini sangat patuh? Kenapa dia tiba-tiba ingin menyelamatkan wanita ini? Derek pun sangat kacau.

"Kenapa kamu menangis?" Derek karena marah, nada suaranya menjadi keras.

"Wawawa." Cindy pun menangis semakin kuat.

Derek pun terpaksa menurunkan emosinya, memikirkan apa yang dia lakukan dulu setelah membuat Desly menangis.

Benar, pelankan suara, tersenyum, harus terlihat baik.

Derek pun menarik nafas, memaksa dirinya tersenyum berkata: "Kenapa kamu menangis?"

Cindy pun bersusaha menahan tangisannya berkata: "Ini bukanlah otomatis, aku tidak bisa menggerakkannya sendiri."

Derek pun tidak bisa mengontrol emosi dan memukul dinding disamping, seketika, rasa sakit pun memenuhi tangannya.

"Tolong maklumi , gerakan lenganmu, sebentar lagi akan aku bawa kamu pada Dion." Derek pun dengan kacau menyentuh kepalanya dan keluar.

Siapa yang bilang Cindy lucu, jika bukan karena semalam otaknya gila, sekarang dia juga pasti masih sedang tidur.

Derek melihat waktu sudah pas, dia pun mengambil telepon dan menelepon ponsel Desly, dan terdengar suara Dion.

"Di mana Desly?" Derek pun mengisap rokok bertanya.

Dion terdengar sangat bersemangat, dan mengatakan suatu nama tempat dan berkata: "Sebaiknya kamu jangan membawa orang kesini."

Derek pun menutup telepon, dia bisa membawa siapa kesana, sudah baik dia tidak dikejar orang.

Melihat Cindy yang hampir selesai, dia pun menarik Cindy keluar dari kamar mandi: "Sudahlah, jangan menangis, makan dulu."

Sekarang Derek akhirnya mengerti suatu hal, ini namanya hal buruk yang dibuatkan sendiri tidak bisa dihindari.

"Aku ingin minum sereal." Cindy melihat makanannya berkata.

Derek melihat air tahu didepannya, dari kecil dia dipelatihan, biasanya tidak memilih makanan, memikirkan hari ini banyak yang harus dia urus, dia pun asal memesan sedikit makanan.

"Ini juga sangat enak." Derek pun meletakkan air tahu dihadapan Cindy.

"Aku tidak mau, aku tidak mau, aku tidak mau." Cindy pun mulai menangis lagi.

"Apakah kamu sadar sekarang ini kamu adalah tahanan?" Derek pun memukul meja, dia sudah marah, memikirkan Desly pasti sangat kasihan di tangan Dion, kalau tidak Desly juga tidak akan di angkap, sekarang Cindy malah mempermainkannya, sama-sama adalah tahanan, kenapa begitu berbeda.

Cindy pun di teriaki oleh Derek, menunduk dan mulai makan, terlihat sangat kasihan, Derek seketika pun hatinya melemah, membuka mulut, berusaha menahan dan berkata, aku segera pergi membeli sereal.

Mereka berdua pun dengan cepat menyantap sarapan dan Derek pun mengambil jas berkata: "Ayo kita pergi."

Cindy masih berdiri diam.

"Jika kamu menangis lagi aku akan marah." Derek pun menarik Cindy keluar dari kamar.

"Bisakah kamu jangan meneriakiku." Cindy dengan kasihan berkata.

Derek menganggukkan kepala, merasa dia seorang pria malah begitu pada Cindy.

Memang Desly lebih mudah dibujuk, jika masih tidak bisa, satu tendangan semuanya akan beres.

"Kalau begitu aku ingin makan sereal." Cindy berkata.

Derek saat didalam pelatihan, selalu berhubungan dengan pria, jika tidak senang langsung pukul, mereka biasanya seperti itu dan tetap adalah teman yang baik, tapi wanita yang begitu dia tidak pernah menemuinya, seketika merasa emosi tidak berhenti naik.

"Sudah lah, sebentar lagi kamu bermanja pada Dion saja, Aku sudah tidak bisa menahanmu." Derek pun memasukkan Cindy ke mobil.

Tidak tahu bagaimana keadaan Desly, tapi anak itu sangat hebat seharusnya tidak ada masalah besar.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu