Balas Dendam Malah Cinta - Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini

Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini

"Kamu buka dan lihatlah." Hendra tersenyum dingin.

Cindy dengan tangan yang bergetar melihat foto yang ada didalam.

Klub yang remang, seorang wanita sedang minum dengan Dion, namun karena sudut pandang kamera dan karena lampu klub terlalu remang dan mungkin karena mabuk, membuat mereka terlihat sangat mesra.

Pria itu tentunya adalah Dion dan wanita cantik ini terlihat tidak jelas, namun Cindy merasa wanita ini berbeda dengan wanita di klub malam biasanya.

Cindy mengangkat kepala melihat Hendra, Hendra pun mengangkat dagu menyuruhnya untuk lanjut melihat itu.

Selanjutnya adalah di hotel hilton, membuka kamar, mentraktir, masuk ke kamar, semuanya terlihat sangat jelas.

Sepanjang jalan wanita itu terlihat mabuk, terus bersandar di tubuh Dion, sepertinya sangat mesra.

"Jangan menipuku dengan foto seperti ini." Suara Cindy pun bergetar, dia tidak buta, apakah ini diedit atau tidak dia melihatnya dengan jelas, hanya saja dia tidak percaya, namun tubuh Dion malam itu memang ada aroma wanita dan ada bekas ciuman.

Hendra tahu Cindy sudah tergerak, dia pun berkata:"Dion tidak mengatakan padamu tentang wanita ini kan, dia adalah adik kelas Dion saat di Amerika, saat itu mereka sangat dekat."

Kakak kelas dan adik kelas, memang sangat mesra.

Hendra lanjut berkata: "Wanita ini bernama Jenny, setelah tamat dia pun berusaha mencari Dion di kota Rao, akhirnya dia tahu bahwa orang yang dia cintai sudah memiliki anak sebelum menikah, dia pun sedih dan kembali ke Amerika, semua ini Dion tidak menceritakannya padamu yah."

Hendra tidak sungkan untuk berbohong demi Cindy.

"Dan mengapa Dion melamarmu, itu semua setelah Jenny pergi." Hendra berkata.

"Jangan katakan lagi, jangan katakan lagi, tolong jangan katakan lagi." Cindy menutup telinganya dengan tangany, matanya pun berair, dia dengan tidak mudah mempercayai cinta, mengapa terjadi hal seperti ini, ternyata semuanya adalah bohongan?

Hendra menunduk melihat Cindy, melepaskan tangannya yang menutup telinganya, lalu lanjut berkata:"Dan ada lagi hari ini Dion tidak akan kembali lagi."

"Tidak mungkin, dia baru saja berjanji padaku." Cindy terpikir ucapan Dion.

Hendra mendesah dan mengeluarkan ponsel, menghubungkan dengan internet dan masuk ke CCTV, jam 2.30 Dion sedang menuju di persimpangan rumah, jam 3.10 mobilnya terhenti di rumah sakit.

"Kamu tahu mengapa di pergi kerumah sakit?" Hendra melihat mata Cindy.

"Jangan katakan lagi, saya tidak ingin tahu, saya hanya tahu dia akan kembali." Cindy berkata dengan Hendra dengan yakin, sekarang yang bisa dia perbuat hanya percaya pada Dion, mereka dengan tidak mudah sampai sekarang ini, dia akan menunggu Dion menjelaskan semuanya.

"Karena Elsa mengatakan pada Dion kalau kepalanya sakit." Hendra tidak peduli dengan ucapan Cindy dan lanjut berkata:"Karena kamu mendorong Elsa, dia terluka, kamu pikir Dion benar-benar percaya bukan kamu yang mendorongnya? Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, dan pria yang tidak jelas ini tidak pantas untukmu mencintainya."

Air mata Cindy pun mengalir: "Saya ingin meneleponnya, Saya ingin meneleponnya."

Dia pun mengambil ponsel dimeja, Hendra pun menghalanginya, namun tangan Cindy lebih cepat, dan melihat Cindy sedang hamil, Hendra tidak mengerahkan kekuatan, hanya melihat Cindy menelepon.

"Dut..dut..dut" tidak ada yang menjawab telepon.

Hendra pun ingin merebut ponselnya, tatapannya yang kacau pun menjadi tenang, dan Cindy yang kacau pun tidak menyadari ini semua dan terus menelepon, namun tidak ada yang menjawab.

Lagi dan lagi, namun yang menjawabnya adalah nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Cindy pun terduduk di lantai, mengapa, tadi mereka baik-baik saja, mengapa tiba-tiba menjadi seperti ini.

Hendra pun menyembunyikan kesenangannya, Dion benar-benar membantunya.

"Sekarang dia sedang menjaga Elsa, tidak ada waktu menerima teleponmu." Hendra terus memancingnya nya."

Kali ini Cindy pun tidak bisa mengelak, dia tidak berhenti memberitahu dirinya bahwa Hendra sudah menunjukan Dion yang asli, kalau tidak mengapa tidak kembali dan pergi ke rumah sakit, mengapa tidak menjawab telepon. Mengapa masih tidak pulang.

"Cindy, ikut denganku, saya akan melindungimu, saya pasti akan mencintaimu dengan sungguh-sungguh." Hendra memeluk Cindy.

Cindy tidak memberontak, sekarang dia memerlukan tempat untuk melampiaskan, mengapa semua kebahagiaan ini hanyalah imajinasi, ternyata semuanya adalah palsu.

Hati Cindy sangat sakit, seperti hancur berkeping-keping, dan seperti di tusuk dengan pisau, tersisa bekas luka.

Benar-benar menyakitkan.

"Bawa saya meninggalkan tempat ini, tolong bawa saya pergi." Cindy menangis hingga serak, dia benar-benar sangat mencintai Dion.

Hendra yang mengetahui perasaaan Cindy pun merasa sakit hati, namun akan membaik, tidak apa, mereka masih memiliki waktu yang panjang, dia akan membuat Cindy mencintainya.

Mengenai anak ini, Hendra pasti akan menyayanginya seperti anak sendiri.

Masa depan mereka akan sangat bahagia, dia akan membuat Cindy bahagia, Hendra berpikir.

"Rumah keluarga Xu dijaga ketat,namun sekarang dia adalah calon istri Dion, kamu bilang saja kita akan berjalan-jalan, mereka pasti tidak akan menghalangimu."

Cindy pun menghapus air matanya, mendengar ucapan Hendra, dia pun menganggukan kepala.

Dion berkendara dengan cepat, dia tiba-tiba merasa khawatir, saat dia melihat Elsa, dia melupakan ponselnya di mobil, dan saat melihat Elsa, ibu Xu terus menyuruhnya untuk tinggal hingga Elsa keluar, dia hanya bisa menunggu, luka Elsa memang sangat parah, namun karena dengan cepat di sadari, tidak ada masalah besar.

Saat kembali ke mobil, dia baru menyadari ponselnya sudah tidak ada baterai dan dia tidak bisa menghubungi Cindy.

Walaupun tidak seperti yang dia bayangkan, namun sekarang sudah tidak siang lagi, namun seharusnya masih sempat, mengapa dia merasa begitu tidak tenang? Seperti akan terjadi sesuatu.

Mobilnya pun melaju dengan cepat.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu