Balas Dendam Malah Cinta - Bab 119 Hendra Membawa Cindy

Bab 119 Hendra Membawa Cindy

"Bi, kami akan berjalan-jalan diluar dan akan segera kembali." Cindy memakai baju olahraga, dia terlihat sangat muda dan cantik.

Karena dia baru menangis, suaranya sedikit serak.

Bibi sedang berpikir:"Tuan muda akan segera kembali." Dia bermaksud menghalangi mereka.

Cindy mengerutkan dahi:"Kenapa, apakah kakakku datang melihatku juga harus melewati persetujuannya?" Cindy awalnya adalah bos klub malam, saat galak dia sangat mengerikan.

Bibiyang menjaga pun berkata:"Tidak..Tidak."

Cindy dan Hendra pun berhasil pergi dari rumah.

Pengurungan Dion terhadap Cindy sudah tidak dilakukan sejak dia menyetujui pernihakan mereka.

Cindy terpikir saat Dion membawanya jalan-jalan, hatinya pun merasa sakit, mengapa, dia dengan tidak mudah mempercayai seseorang, namun akhirnya malah begitu.

Dia tahu Dion mungkin mempunyai wanita di luar dan juga tidak begitu mencintainya, dia pun ingin melarikan diri.

"Cepat bawa aku pergi dari sini." Hendra melihat Cindy yang tidak tega pun membawanya pergi.

Kota Rao benar-benar adalah kota yang membuat orang sedih, Cindy tidak menyayanginya lagi dan langsung naik ke mobil Hendra:"Kita pergi ke Amerika melihat Dita, saya sangat merindukannya." Suara Cindy terdengar sedih,dia seperti kehilangan rohnya.

"Baik." Hendra dengan gagah mengendarai mobil, menginjak gas, dengan cepat meninggalkan tempat ini.

Tiket pesawatnya sudah dipesan, dia sudah berencana untuk membawa Cindy pergi, saat itu dia gagal, hari ini pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.

Dion berkendara dengan cepat, Hendra juga.

Dion sangat marah dan mobil tetap melaju.

"Shit." Sekarang bukanlah waktu macet, mengapa jalanan begitu banyak mobil?

Mobil didepan tidak terlihat bergerak, penuh dengan mobil, dan sekarang sedang macet, dia terbelit dikemacetan ini, walaupun berjalan kaki, juga perlu waktu yang lama.

Dion dengan kesal mengucek rambutnya, dia merasa ada yang salah.

Elsa tiba-tiba bunuh diri, saat ini malah macet, telepon yang tidak henti dari Cindy yang memastikannya pulang.

Masalah ini terlihat tidak ada masalah, namun ternyata ada kumpulan dari sesuatu yang sudah di rencanakan.

Dan reaksi Cindy hari ini, ibu Xu menyuruhnya menjenguk Elsa dan menarik-narik waktu.

Dion dengan kesal melihat ponselnya, lalu membuka pintu mobil dan meminjam ponsel orang yang juga sedang terkena macet.

Dion pun mengetuk pintu, kaca mobil pun diturunkan, seorang pria yang memakai kacamata melihat Dion, Dion belum berkata dia pun menutup kacanya kembali.

.................

Dion pun mengerutkan wajahnya, apakah wajahnya kelihatan seperti orang jahat?

Dan dia pun mengetok pintu lain, kali ini bahkan membuka pintu mobil.

Hal seperti ini terjadiberulang-ulang dan Dion merasa adayang tidak beres.

1 atau 2 orang begini tidak apa-apa, tapi jika semua orang dingin dengannya tidak masuk akal, bahkan menggunakan uang juga tidak bisa, benar, ada orang yang menghalanginya.

Wajah Dion pun menjadi serius, seperti ada rencana, semuanya tujuannya adalah Cindy.

Elsa melakukan ini karena tidak ingin dia menikah, dan orang yang paling ingin membawa Cindy adalah Hendra, mereka berdua bergerak bersama untuk mendapatkan tujuan yang sama, dan ibunya malah dimanfaatkan.

Elsa berani melakukan ini sungguh berani, Dion pun sangat kagum dengannya.

Jika ini adalah orang Hendra, dia tidak mungkin bisa lolos dari kemacetan ini kecuali Hendra sudah berhasil membawa Cindy pergi.

Dion mengeluarkan uang dari mobil, lalu berlari, berharap dia masih sempat.

Cindy, karena kamu sudah berjanji maka kamu harus menepatinya, tidak boleh pergi dengan Hendra.

Hendra sudah diberitahu bahwa Dion berlari, dia benar-benar pintar, dengan cepat menyadarinya.

Cindy masih terlarut dalam kesedihan, dia tidak berhenti memikirkan masa lalunya dengan Dion, semua hal yang pernah dia lakukan untuknya, kelihatannya dia sudah dibutakan oleh cinta, dia bahkan mencintai pria sepertinya.

Cindy dengan tidak tega mengelus perutnya, belakangan ini, dia membenci anak ini datang tidak pada waktunya, dan sangat senang karena sekarang dia memiliki anaknya sendiri, perasaannya dengan anaknya sudah tidak bisa dipisahkan, memikirkan setelah anak ini lahir tidak memiliki ayah, Cindy sangat sedih.

Dia tahu bagaimana dia melewati hari tanpa ayahnya, walaupun ibunya sangat menyayanginya, namun dia tetap kehilangan kasih seorang ayah.

Jika anak ini sudah lahir, dia pasti akan sangat menyayanginya.

Hendra yang melihatnya tahu jika dia tidak bisa meninggalkan Dion, lalu dia mengelus Cindy, jika ini adalah anaknya, maka akan sangat baik, dia akan sangat menyayangi mereka, akan membahagiakan Cindy, jika tidak ada Dion maka semuanya akan baik, Cindy tidak akan terluka dan dia tidak perlu kembali ke keluarga Chu.

Namun setelah Dion muncul, semuanya tidak seindah itu lagi.

Elsa pun sadar, dia barusan melewati operasi, jadi dia terlihat pucat, tatapan Elsa pun terjatuh pada segerombolan orang yang menggelilinginya.

Ayah, ibu, adik dan ibu Xu.

Namun tidak ada pria itu.

Pria yang bernama Dion.

Elsa sangat sedih, bahkan setelah dia seperti ini, Dion juga tidak ingin menemaninya? Dia malah kembali membawa Cindy mencoba gaun pengantin, apakah wanita ini begitu penting baginya?

Benar-benar membuat orang tidak bisa menahan untuk menghancurkannya.

Air mata Elsa pun mengalir.

"Elsa, apakah kamu ingin makan sesuatu?" ibu Xu karena kelakuan anaknya merasa bersalah dengan wanita ini, Dion hanya menunggu hingga Elsa bebas dari bahaya, dia pun langsung pulang, mencoba gaun kan bisa kapan saja, tidak sepenting nyawa.

Lagipula, wanita yang bernama Cindy itu tidak sedikit pun lebih baik dari Elsa, mengapa dia melahirkan anak seperti ini.

Elsa menggeleng kepala, asalkan ibu Xu berada disisinya dan Cindy dibawa pergi oleh Hendra, dia akan mendapatkan hati Dion kembali.