Balas Dendam Malah Cinta - Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
Seorang wanita sedang duduk di kapal pesiar yang mewah, usianya bahkan tidak terlihat pada parasnya, anggun namun tidak mewah, elegan namun tidak terlihat umum.
"Nyonya, ini adalah videomu hari itu." Seorang pembantu meletakkan laptop di depannya, didalam video terlihat acara pernikahan Dion.
"Sudah jelaskah kamu melacak wanita itu?"
"Pengawal tuan muda terus menghalangi kami." Pembantu itu menjawab.
"Panggil Dion kemari." Wanita itu berkata pada pembantu, setelah mengatakan itu dia bangkit berjalan kearah dalam kapal, menikmati pulau yang begitu nyaman.
Elsa sedang duduk di taman dirumah Dion, dia menahan flu nya dan datang ke rumah Dion, namun siapa tahu jika tidak ada satu orang pun di rumahnya, pembantu mengatakan jika semalaman Dion tidak pulang ke rumah.
Elsa mengambil handphone dan menelepon angka 1 di ponselnya, berkata: "Sudah dapat kabarnya? Rumah sakit? terus, kirimkan berkas-berkas wanita bejat itu ke rumah keluarga Dion."
Wajah Elsa terlihat tersenyum bahagia, dia menyuruh orang mengikuti Cindy, karena dia tahu pasti Dion akan bersama dengannya.
Elsa memegang erat ponselnya, berkata: "Cindy, kamu ingin berebut denganku, akan kuperlihatkan kehebatanku."
Rumah sakit tercium aroma obat yang sangat kental, mungkin hanya dokter dan suster lah yang bisa terbiasa dengan aroma ini.
Dion yang cemberut sedang melihat Cindy yang tertawa bahagia, dengan marah berkata: "Coba kamu ketawa lagi, akan ku berantas kamu." Cindy yang mendengar perkatan itu langsung menghentikan tawanya, berjalan mengambil boneka dan meletakkannya di samping Dion.
"Hahaha, apakah kamu tau kamu begitu lucu? Memeluk boneka dan berkhayal, dokter dan suster pun terkejut. Hahaha." Cindy yang masih tertawa bahagia dan Dion yang sedang duduk cemberut diatas ranjang.
Dion melepaskan infus dari tubuhnya, membuat Cindy terkejut hingga menjerit.
"Apa yang sedang kamu lakukan, ini sangat berbahaya." Cindy dengan serius berkata, dia tahu bahwa Dion adalah seorang yang sangat patuh akan segala hal, namun mengapa saat di infus berlaku seperti anak kecil.
Cindy yang gugup pun membantu Dion menahan darahnya yang keluar, Dion yang melihat Cindy begitu gugup pun tertawa dan berkata: "Lihatlah kamu, di hati mu sebenarnya ada aku kan."
Cindy melotot pada Dion berkata: "Apa yang ada, apakah kamu tahu tingkah mu ini hanya akan di lakukan oleh orang bodoh, bagaimana jika kamu pendarahan."
"Tidak boleh dibiarkan, saya pergi memanggil suster untuk menginfusmu." Setelah berkata Cindy pun pergi, namun Dion tidak mungkin memberikannya kesempatan ini, dia turun dari ranjang mendekati Cindy dan menariknya, dia mengelus rambut Cindy dan berkata: "Apakah kamu sangat berharap sesuatu terjadi padaku."
"Tentu tidak, saya mau bertemu Tian, jika kamu mati, bagaimana aku bisa bertemu Tian lagi nantinya." Cindy kehabisan kata-kata dan menatap Dion.
Kring....
Ponsel Cindy berbunyi, telepon dari Hendra, Cindy mengambil ponsel dan meninggalkan ruangan.
"Adaa apa?" Cindy bertanya.
"Dimana kamu? Tidak ada apa-apa kan." Cindy bertanya dengan gugup, mendengar suaranya seperti sedang berlari.
"Saya tidak apa-apa, ada apa denganmu? Apa ada masalah apa?" Cindy yang mendengar suara merasa ada yang tidak beres, seperti terjadi masalah besar apa.
"Saya baru saja mencarimu di rumah dan kamu tidak ada, tapi semua barang di rumah mu telah terbuang berantakan, saya khawatir sesuatu terjadi padamu." Hendra yang terdengar begitu lelah berkata.
"Saya tidak apa-apa, saya sedang di rumah sakit. Masalah di rumah tunggu saya pulang baru kita bahas." Cindy berkata, dalam waktu dekat ini banyak sekali masalah yang terjadi, membuatnya sangat lelah.
"Rumah sakit, kamu tunggu saya, jangan pergi saya pergi menjemputmu." Hendra tergesa-gesa menyelesaikan ucapannya dan menutup telepon, dia mengetahui Cindy di rumah sakit dan takut sesuatu terjadi padanya pun dengan cepat mengendarai mobil dan sampai di rumah sakit.
Cindy kembali ke kamar pasien, melihat Dion yang sedang bertengkar dengan boneka, berkata: "Saya ada masalah, saya pergi dulu."
Dion bahkan tidak mengangkat kepalanya dan berkata: "Tidak disangka rumah bos Cindy ternyata ada barang seperti ini, sungguh aneh." Cindy yang berada di depan pintu sedang mendengar Dion menertawainya.
Dia berjalan masuk mengambil tasnya dan hendak pergi, Dion dengan langkah besar berdiri di hadapanya berkata: "Tian ingin keluar bermain, ada waktu kah?"
Cindy membalikkan kepala melihat Dion, seperti kehilangan kata dan berkata: "Bukankah kita baru saja pergi bermain beberapa hari yang lalu, mengapa kamu sangat banyak masalah."
"Anak itu loh, kamu pergi atau tidak, saya tidak dapat memastikan bagaimana masa depan Tian loh." Dion lagi-lagi mengancamnya dengan anak itu, dia juga tidak tahu mengapa dia melakukan ini, hatinya terasa puas saat dia melakukan ini.
"Tunggu saya ada waktu baru kita bahas lagi, dia masih kecil,tidak mengerti apa-apa, tidak usah buru-buru." Cindy sambil berkata dan pergi meninggalkannya.
Cindy duduk di lobby rumah sakit menunggu Hendra, memikirkan rumahnya dalam masalah, dia baru saja keluar pagi ini, berarti dalam kurun waktu setengah hari kemungkinan ada orang yang pergi kerumahnya untuk merusak, orang pertama yang Cindy curigai adalah Elsa, selain keluarga Elsa dia tidak pernah memiliki dendam dengan orang lain.
Saat berpikir didepannya muncul sepasang sepatu, Cindy mengangkat kepala dan melihat Hendra yang berkeringat hebat, melihat Hendra yang masih begitu sesak pasti dia lari ke sini.
Hendra mengelus kepala Cindy, dan memutar badannya untuk melihat jika dia tidak apa-apa dan dengan gugup bertanya: "Sebenarnya kamu terluka dibagian mana?"
Cindy melepaskan pegangan Hendra dari tubuhnya berkata: "Aduh, ada yang sakit, saya hanya membawanya kemari." Cindy tersenyum berkata pada Hendra, menyuruhnya untuk tenang.
Dari kejauhan ada seorang pria yang sedang memotret mereka.
"Baguslah, baguslah." Hendra yang merasa lega duduk di bangku, menutup mata seperti barusan masuk ke neraka dan sekarang melihat surga, bisa dikatakan jika sesuatu terjadi pada Cindy, dia pasti akan gila.
"Oh iya, bagaimana dengan keadaan rumah?" Cindy tiba-tiba ingat masalah ini.
Hendra membuka mata melihat Cindy dengan serius berkata: "Saya juga tidak tahu, saat saya pergi mencari mu di rumah, rumah mu sudah di obrak-abrik."
Cindy mengerutkan dahinya, walaupun tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi dia sangat yakin jika orang yang melakukan ini pasti Elsa.
Hendra tiba-tiba berdiri, Cindy menariknya kembali duduk dan berkata padanya: "Apa yang ingin kamu lakukan, bukankah kamu sangat lelah?" Hendra meliriknya dan berkata: "Apakah kamu bisa lebih sadar, rumah mu sudah di obrak-abrik, kamu tidak mau pulang untuk lihat dulu?"
Cindy seperti tidak peduli dan menggerakkan pundaknya berkata: "toh sudah terlanjur, apa yang harus dipikirkan lagi."
"Foto ibumu tejatuh dlantai." Hendra berkata dengan nada rendah, Dia tahu ibunya sangat penting bagi Cindy, sebenarnya dia tidak ingin memberitahunya, namun melihat Cindy yang begitu tidak peduli terpaksa dia mengatakannya.
Cindy berbalik dengan mata besar melihatnya, Hendra yang melihat dia begitu mengerikan menganggukkan kepalanya, Cindy menarik tangan Hendra dan pergi ke parkiran.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaLove Is A War Zone
Qing QingAwesome Guy
RobinGet Back To You
LexyBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending