Balas Dendam Malah Cinta - Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain

Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain

"Benar! Bos Cindy adalah orang yang sangat terkenal! Sayangnya dengan susah payah melahirkan anak untuk keluarga Dion, namun mereka tidak menganggapnya sebagai ibu dari anak itu, membuatmu masih harus berkerja disini, kami benar-benar merasa tidak adil untukmu."

Beberapa lelaki yang tidak berhenti berkata membuat Cindy hanya bisa tersenyum dingin, tidak terpikirkan ternyata perkataan tajam mereka hanya untuk mengalihkan perhatiannya dan lelaki didekat pintu pun mendorongnya hingga terjatuh.

Kepalanya pun terbentur dilantai dan membuatnya menjerit kesakitan, terdengar 2 gadis menjerit dan disertai dengan suara orang berkata: "Jangan menjerit atau akan kubunuh kalian."

Kedua gadis dengan kedua tangan melindungi kepalanya dan menangis, bahkan tidak berani bergerak karena ketakutan.

"Ka..kalian..." kepala Cindy yang terbentur mebuatnya mendengar dengung dan merasa seperti kepalanya pecah. Dia belum sadar dan telah ditarik oleh beberapa pria ke sofa, mereka bahkan memaksa menyodorkan bir ke mulutnya.

Cindy alergi terhadap bir ini, hanya dari aromanya dia sudah tau ini bir apa. Dia berusaha untuk melawan, namun tenaga untuk menjerit pun sudah tidak ada.

"Wanita bejat, beraninya kamu merebut pria Elsa, kurasa kamu sudah tidak mau hidup, sodorkan dia, sodorkan sampai mati, dan bergiliran memperkosanya, wanita yang suka merayu pria, biarkan dia merayu lagi."

Pria-pria itu tertawa, Cindy baru menyadari bahwa orang-orang ini adalah utusan Elsa, dia sudah meremehkan kejahatan Elsa, namun saat itu dia sudah kehabisan tenaga, bahkan kekuatan untuk melawan pun sudah tiada.

Dia sangat bangga dengan dirinya, walaupun dia tidak benar-benar bersih, namun bertahun-tahun di klub malam tidak pernah membiarkan pria menyentuhnya, memikirkan dirinya diperkosa oleh beberapa pria akan membuatnya menjadi kotor, dia hanya bisa berusaha sebisa mungkin untuk melawan.

Tendangan yang ia lontarkan membuat seorang pria menjerit, kemudian dia menderita tamparan. Terlihat beberapa tangan yang merobek bajunya, dia ingin mengangkat tangan dan melawan, namun tangannya ditahan dan tidak bisa bergerak.

"Bos!Bos!" suara ketukan pintu dan Hendra pun terdengar dari luar, membuat Cindy yang putus asa pun menjadi senang.

Namun karena diberi obat yang sangat kuat, sekujur tubuhnya sangat tersiksa, bahkan tenaga untuk menjerit pun tidak ada, dengan terburu-buru dia menjerit: "Hendra... tolong aku....tolong aku..."

Suara Cindy sangat kecil sampai tidak ada yang bisa mendengarnya.

"Duang" terdengar suara yang sangat besar, pintu telah didobrak, terlihat beberapa pengawal berbaju hitam yang masuk dan memukul lelaki yang menganiaya Cindy, mereka berlutut dilantai dan memohon maaf. Cindy yang terbaring di sofa dengan pakaian yang berantakan pun digendong oleh seseorang.

"Kamu akan membawanya kemana?"

Hendra yang kepalanya masih dibungkus perban pun menahan Dion, mencoba untuk menahannya membawa Cindy.

Dion menatapnya dengan dingin, dengan nada rendah berkata: "Keadaan dia seperti ini jika tidak dibawa ke rumah sakit akan mati, minggirlah."

Mendengar itu Hendra pun melepaskan genggamanya, Dion pun dengan cepat menggendong Cindy keluar dari klub malam, mendudukkannya di samping tempat duduk pengendara dan membawanya ke rumah sakit dengan kecepatan tinggi.

Dia menerima telepon tidak bernama menyuruhnya datang ke klub malam untuk melihat Cindy sedang bermain dengan sekelompok pria, menebak bahwa Cindy sedang dalam bahaya, dia secepatnya langsung datang ke klub malam.

Setelah hari itu dia meperkosa Cindy dan mengetahuinya masih perawan, dia benar-benar memandang tinggi Cindy. Untuk mejalankan bisnis, Dion sudah termasuk tamu yang sering berkunjung, mengenal Cindy beberapa tahun ini, walaupun mendengar kabar bahwa dia masih perawan, namun dia tidak percaya bahwa dia dapat melindungi tubuhnya di tempat seperti ini.

Jadi, dia benci wanita ini mempermainkannya tanpa alasan dan juga mengaguminya.

"Ah..berikan...padaku..."

Cindy bersandar pada bangku, wajahnya memerah, berusaha keras melepaskan bajunya dan melihat ada orang disampingnya, tanpa memikirkan apapun dia langsung menubruk orang itu.

Dion sedang fokus mengendarai mobil, ditambah ada persimpangan didepan, ketika Cindy menubruknya, lampu merah barulah padam dan didepan terdapat banyak mobil, dia terkejut hingga membanting rem dan hampir menabrak lampu jalan.

"Cindy, duduklah baik-baik, setelah sampai di rumah sakit sudah tidak akan begitu tersiksa lagi."

Dion menempatkan Cindy ketempat duduknya, namun belum sempat menghidupkan mobil, Cindy pun duduk dipangkuaannya dan memeluknya lehernya dengan erat.

"Cindy"

Lehernya pun dicium dan terasa geli, tubuh yang tegang pun menjadi lemas.

"Saya ingin... kamu memberikanku... saya.... sangat....tersiksa..."

Suara nafas yang tidak stabil dan ciuman membuatnya tergoda.

Keluarga Dion adalah keluarga yang kaya di kotanya dan Dion adalah ketua di Jayawijaya grup, dia terlahir tampan, adalah idaman para wanita. Digoda oleh wanita pun dia tetap tidak bergerak, bahkan dia tidak pernah menyentuh calon istrinya, Elsa. Namun terhadap godaan Cindy, dia tidak dapat mengontrol dirinya.

Beberapa hari yang lalu Cindy memberikannya obat, dia juga dapat bersabar. Namun setelah berhubungan dengan Cindy, dia penuh hasrat terhadap wanita ini, akhirnya memeluk dan seperti sudah gila berciuman dengannya.

Namun badan Cindy sangatlah panas. Dion pun langsung melepaskannya dan memakaikan sabuk pengaman dan dengan cepat membawanya ke rumah sakit.

Setelah menggendong Cindy ke rumah sakit, karena sudah malam, dokter yang bertugas sangat sedikit, setelah menghabiskan waktu yang lama baru memberikan obat penenang dan infus pada Cindy.

Saat Cindy sadar, Dion sudah pergi, orang yang menjaga di sampingnya adalah hendra.

Cindy kembali mengingat keadaan saat itu dan dia hanya ingat Hendra mendobrak pintu, dia meminta bantuan Hendra. Dia sudah melupakan kejadian lain, dan tentu jika dia tidak bertanya, Hendra juga tidak akan menceritakan bahwa Dion lah yang membawanya ke rumah sakit.

Cindy hanya ingat saat tubuhnya tersiksa dia memeluk seorang pria, namun setelah membuka mata orang pertama yang dia lihat adalah Hendra, jadi dia mengira orang yang dia cium adalah Hendra. Oleh karena itu dia tidak mungkin mengungkit masalah itu lagi.

Setelah dirawat selama 2 hari di rumah sakit, Hendralah yang membawa ia pulang ke klub malam. Sebenarnya Cindy memiliki rumah dengan 3 kamar dan 2 ruang tamu, namun karena dia tinggal sendiri, agar tidak repot dia tinggal di kamar lantai 2 di klub malam.

Dulu, berhubungan dengan Hendra terasa biasa saja, namun sekarang Hendra sering memanggilnya Cici dan saat itu dia juga memberikan pelukan kepadanya, dia merasa canggung. Malam hari, dia keluar dari klub malam dan mengendarai mobil pulang ke rumahnya.

Tapi, baru saja memasuki kamar dia menerima telepon dari seseorang.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu