Balas Dendam Malah Cinta - Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa

Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa

Kata-kata yang keluar dari mulut Jordi sangatlah kekanak-kanakan, mendengar ucapannya membuat Cindy marah, dan Cindy yang ada dalam pelukan Dion pun tidak bergerak karena dia berpikir bahwa mungkin ucapan Dion benar, Dion adalah saudara ipar yang dianggap oleh Jordi dan juga merupakan menantu yang dianggap oleh keluarga Elsa, berpura-pura romantis pasti akan membuat mereka marah.

Namun sebelum dia benar-benar berpikir dengan pasti, Dion telah menciumnya, wajahnya pun seketika memerah, dan terdengar seorang wanita menjerit: "Kamu wanita yang merebut pria orang lain, saya akan membunuhmu."

Bola lampu di klub malam masih berputar, dengan jarak beberapa langkah terlihat seorang wanita yang memegang pisau di kedua tanganya. Cindy benar-benar tidak percaya jika Elsa juga datang. Pisau pun mengarah padanya dan membuat dia sangat terkejut.

Dia tercengang dan lupa untuk menghindar, Dion yang sedang memeluknya pun memeluknya dengan erat dan menghindar bersama. Mendengar suara pisau yang terjatuh di lantai, disertai dengan tangisan Elsa dan menjerit: "Dion!"

Setelah Cindy melihat dia baru tahu bahwa lengan Dion dilukai oleh pisau Elsa. Kemeja putih pun sekejap berubah menjadi merah. Dion menyelamatkannya dan juga terluka karenanya, dia melihat lengan yang sudah berlumuran darah, walaupun lengannya terluka, Dion masih memeluknya dengan erat, sekejap dia tercengang.

"Kamu... terluka?"

Cindy ingin melihatnya dan Dion malah berkata: "Tidak apa-apa, hanya luka luar, coba pikir, dibandingkan dengan kamu melahirkan anak untukku, ini bukanlah apa-apa bukan?"

"Kamu........." Cindy pun terdiam.

"Dion, apa baiknya wanita bejat ini yang membuatmu begitu melindunginya?"

Elsa menangis disertai jeritan dan lari keluar dari klub malam, melihat keadaan ini Jordi pun menjerit "kakak", dan lari mengejarnya, orang yang membuat onar tadi juga ikut lari.

"Bos, kamu tidak apa-apakan!"

Kepala Hendra penuh dengan darah, dia berjalan ke arahnya dan menariknya dari pelukan Dion, lengan Dion juga terasa sakit karena gerakan yang Hendra lakukan dan terdengar Dion mendesis kesakitan, tangan Dion pun langsung memegang lengannya yang terluka dan terlihat mengerutkan kening.

"Cepat bawa dia ke rumah sakit!"

Cindy berteriak, namun Dion mengangkat tangan dan berkata: "Tidak usah, hanya luka kecil."

Tatapan Dion berada pada Hendra dan tersenyum lalu berjalan meinggalkan klub malam.

Cindy melihat Dion berjalan pergi dan terpikir luka pada kepala Hendra, dia langsung berbalik dan ingin menanyakan bagaimana dengan lukanya. Siapa tahu, dia belum melihat dengan jelas wajah Hendra, Hendra sudah terjatuh dilantai.

Tiba-tiba Hendra pingsan, semua orang sangat terkejut dan membawanya kerumah sakit. Cindy takut bahwa kepala Hendra akan parah, dia juga ikut pergi ke rumah sakit.

Setelah melewati pengecekan dan pengobatan, kepala Hendra harus dijahitan sebanyak sepuluh jarum, dan juga mengalami geger otak ringan. Dokter menyarankan untuk tetap dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Memikirkan Hendra karena dirinya terluka, Cindyu sangat merasa bersalah dan menjaganya.

"Hendra, bagaimana keadaanmu?"

Setelah dijahit, Hendra tidak bisa tidur karena kesakitan, dokter pun telah memberikannya obat penenang dan membuatnya bisa tidur. Namun hanya tidur selama 2 jam dia lagi-lagi terbangun kesakitan. Melihat Hendra yang terlihat pucat dan mengerutkan kening, Cindy sangat merasa bersalah.

"Bo..bos! maaf, karena keteledoran saya klub malam menjadi begitu hancur."

Hendra terlihat pucat dan lemah. Ucapannya membuat Cindy sangat sedih, tanpa sadar memegang erat tangan Hendra dengan tatapan lembut melihat Hendra yang terbaring dan berkata: "Hendra, kamu sudah sangat baik, jangan berkata seperti itu lagi."

Hendra terkejut melihat Cindy memegang tangannya, matanya terlihat memerah, terkejut hingga membuat bibirnya bergetar dan dengan suara serak mengatakan: "Bos."

"Hendra, terimakasih... beberapa tahun ini kamu selalu melindungiku, beristirahatlah, saya...."

Cindy ingin mengatakan beristirahatlah, saya akan membeli makanan untukmu, siapa tahu Hendra malah balik memegang tangannya dan tidak ingin melepasnya.

Karena kepala Hendra dijahit, maka masih dibungkus dengan perban, wajahnya terlihat sangat lemah dan menatapnya yang membuatnya terdiam dan harus mengubah postur duduknya.

"Bos, saya masih ingat, saat nyonya masih hidup, dia sering memanggil kamu Cici, bolehkah.... saya memanggilmu dengan pangilan itu?"

Kata-kata Hendra membuat Cindy terdiam, sesaat membuatnya teringat masa lalu, "Cici...Cici..., dengar kata ibu, tinggalkan tempat itu dan cari pria yang menyayangimu dan menikahlah! Karena hanya dengan begitu ibu akan tenang, walaupun mati sudah tidak ada penyesalan.

Dua tahun lalu, ibunya terbaring diatas ranjang dan memegang erat tangannya dan berkata seperti itu, orang yang memanggilnya Cici, ibu yang menyayanginya sudah tiada.

Didunia ini , orang yang memanggilnya Cici hanya 2 orang, satu adalah ayah yang pernah menyayanginya saat kecil, satu lagi adalah ibu yang sudah tiada. Namun ayah sudah menjadi ayah orang lain, ibu meninggal dalam kebencian, sejak itu Cici hanya bisa menjadi Cindy.

Cindy yang selalu kelihatan kuat namun lemah, nama kecilnya hanya bisa dia dengar dari ibunya yang memanggilnya dari dalam mimpi.

Memikirkan ibu membuat matanya memerah, dia berusaha keras menahan air matanya agar tidak menetes.

"Bolehkah?" Hendra menanyakannya sekali lagi, Cindy mendesah dan pura-pura tertawa dengan lembut berkata: "Panggilah, asalkan kamu suka."

"Cici...Cici," Hendra memanggil dengan nada rendah dan berkata: "Bos, nama anda sangat enak didengar, bos, saya akan melindungimu dengan baik."

Setelah 2 hari, Hendra pun keluar dari rumah sakit, klub malam pun kembali seperti semula. Karena Hendra mengalami geger otak ringan, dokter menyarankannya untuk berisitirahat.

Jadi, malam hari Cindy membantu Hendra untuk membereskan hal kecil.

Jika ada tamu mabuk yang mecari masalah atau ada orang yang bertingkah berlebihan saat minum bir dengan gadis, Cindy yang akan mengatasinya.

Cindy terlihat cantik jadi sangat banyak orang yang ingin menggodanya, jadi dia harus menghindar dan ini yang membuatnya lelah, namun karena pekerjaanya, dia juga harus menjaga tamu yang datang dan harus bersabar.

"Bos, kamar 36 melapor bahwa gadis-gadis tidak bisa melayani mereka, apa yang harus kita lakukan?"

Mendengar itu, Cindy melipatkan tangan didepan dada dan mengerutkan kening. Setelah bergelut lama di bidang ini, dalam pikirannya lelaki tidak ada yang baik, setelah bertekad dia mengatakan: "Saya akan pergi untuk melihat, kamu sibuk dulu!"

Kamar 30 samapai kamar 40 adalah kamar VVIP, harganya melebihi berkali-kali lipat kamar biasa, jadi harus sangat menghargai tamu, dan kemauan mereka sangatlah banyak. Setelah berdiri sejenak diluar kamar 36 terdengar suara gadis yang menangis, dia pun masuk kedalam.

Cindy baru masuk sudah terdengar orang bersorak dan berkata: "Hei, akhirnya sudah datang yang cantik."

Dibawah sinar lampu klub, terlihat 5 sampai 6 pria muda dan di bawah lantai terlihat 2 gadis yang melayani mereka, rambut dan pakaiannya berantakan dan mereka sedang menangis.

Cindy pun mengontrol amarahnya dan dengan terpaksa tersenyum dan berkata: "Jika bos-bos memiliki selera yang tinggi, saya akan memanggilkan 2 gadis yang lebih pintar untuk melayani kalian, mohon tunggu sebentar!"

Setelah selesai berkata, belum sempat berbalik badan, terlihat seorang pria yang masuk dan mengunci pintu.

"Bos Cindy! Saya sudah mendengar kecantikanmu yang sangat menawan, bagaimana jika kamu yang melayani kami dan kami akan pergi baik-baik."

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu