Balas Dendam Malah Cinta - Bab 289 Konfrontasi

Bab 289 Konfrontasi

Setelah mempersiapkan segalanya, Dion pun menjalankan sesuai rencana, dia pun pergi sendiri ke tempat yang dikatakan Hendra, jaraknya kira-kira 1 km, Derek pun melepaskan drone untuk melihat keadaan sekitar.

Hendra pun datang ke tempat yang rimbun yang sangat tersembunyi, berjalan melewati banyak kelokan baru melihat rumah Santo, sekitar ini adalah hutan, dan ada gunung yang menutupinya, bisa menemukan tempat yang begitu tersembunyi sungguh tidak gampang.

Reza ada di lantai 2, Hendra dari awal sudah menaruh bel di pintu, begitu Dion datang ada orang yang melaporkan padanya, Hendra melakukan semuanya dengan teliti dan berhati-hati.

Dengan cepat, dia pun menelepon Dion, Dion sedang melihat sekitar, mendengar ponselnya berbunyi, dia pun dengan cepat menerimanya.

Hanya mendengar suara Hendra yang berkata: "Dion, ingin menemui anakmu kan, naiklah ke atas."

Dion yang mendengar ucapan Hendra pun dengan tidak ragu naik ke lantai 2, yang aneh adalah, sepanjang perjalan Dion tidak melihat orang, sangat aneh, dan juga dia merasakan sesuatu yang buruk, dia merasa akan terjadi sesuatu.

Dion pun sampai di lantai 2, melihat sebuah kamar kosong, di dalam kamar ada ranjang bayi, sekitarnya juga tidak ada orang, Hendra masih belum menunjukkan keberadaannya.

Tiba-tiba, dari ranjang bayi terlihat sebuah tangan, di tangan itu ada lonceng yang Cindy kenakan pada Reza.

"Reza!" Dion pun mejerit, barusan bersiap-siap ingin menggendong anaknya, Hendra tiba-tiba muncul dari balkon lantai 2, dia melihat Dion dengan sombong.

Dion menahan langkah kakinya, dia melihat apa yang ingin dilakukan Hendra.

"Dion, kamu lihat anakmu ada diranjang itu, sepertinya dia sudah lapar, hari ini saya tidak memberinya makan!" Hendra pun tertawa dengan senang.

"Hendra, dasar biadab!" Dion dengan marah menjeriti Hendra, dia sangat tidak tega pada anaknya, selama ini tidak tahu apa yang dilakukan Hendra pada anaknya, memikirkan itu pun membuat Dion ingin sekali menghabisi Hendra.

"Kenapa, begitu membenciku yah? Kalau begitu lawanlah aku, mungkin kamu tidak pernah berpikir begitu banyak kan, apakah kamu tahu kamu membuatku begitu menderita!" Hendra pun menjeriti Dion.

Dion tersenyum dingin berkata: "Itu semua pantas untukmu!" dia pun melangkah ke depan ingin membawa Reza pergi.

Tiba-tiba Hendra mengeluarkan sebuah tombol dan menekannya, Dion yang mengarah ke ranjang Reza pun di tahan oleh sebuah kaca, dan juga ada rasa tersetrum , dia pun terjatuh dilantai.

Dion melihat Hendra yang tertawa: "Hendra, kamu....." rasa setrum itu membuat sekujur tubuh Dion kebas.

"Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan!" sambil menahan rasa sakit, rasa itu seperti digigit oleh ribuan semut secara bersamaan.

Hendra tertawa: "Hahaha, Dion, kamu pikir kamu bisa dengan mudah menyelamatkan anakmu? Saya sudah membuat ruang kaca dengan aliran lisrik yang tinggi diluarnya, anakmu sedang dalam pusat listrik yang merupakan salah satu tempat yang aman, apakah kamu melihat insulator dibawah, asalkan aku memencet tombol, " Hendra memainkan remotnya.

"Insulator pun akan terbuka dengan sendirinya, anak mu yang malah itu akan tersentrum hingga menghitam dalam waktu 5 detik, sampai saat itu mungkin dia akan jadi debu, hahaha...." Hendra pun tertawa dengan gila.

Saat itu dia melihat Dion yang terjatuh di lantai karena tersetrum, dalam hati pun merasa senang.

"Dasar gila, kamu ingin apa lakukan saja padaku, melakukan hal itu pada anak kecil, pria macam apa kamu!" Dion pun menjerit pada Hendra.

Hendra pun dibuat marah oleh ucapan Dion, dia dengan gegabah melompat dari atas, berjalan kehadapan Dion dan menendang Dion, Dion pun menjerit kesakitan karena tendangan Hendra, Hendra menendangnya dengan keras, tendangan ini pun membuat Dion sangat marah, tapi karena tadi dia tersetrum, sekujur tubuh Dion terluka parah, sekujur tubuhnya tidak bertenaga hanya bisa terlentang di lantai.

Setelah menendang Dion, Hendra pun perlahan mengatakan kemarahannya: "Kenapa Cindy memilihmu! Aku begitu baik padanya, begitu mencintainya, seharusnya hubungan kami akan sangat baik, kamu, kamu yang merusak hubungan kami, dasar bajingan."

Dion pun melihat Hendra, dengan tenang berkata pada Hendra: "Kamu jangan berkhayal, dari awal Cindy tidak pernah mencintaimu, dia hanya baik padamu karena sikapnya yang baik."

Setelah mendengar ucapan Dion, Hendra pun semakin marah dan menjerit: "kamu jangan asal bicara, jika bukan kamu yang merusak hubungan kami, aku mana mungkin seperti sekarang ini, semuanya karenamu!" sambil berkata Hendra seperti gila menendang Dion.

Dion yang tidak berhenti dipukul oleh Hendra pun lukanya semakin parah, Elsa yang diam-diam memperhatikan pun melihat kegilaan Hendra, dia pun berlari dan menghentikan Hendra.

"Hendra apa yang kamu lakukan, apakah kamu sudah gila?" Walaupun Elsa juga membenci Dion, namun rasa cintanya membuatnya keluar untuk menghentikan Hendra yang menggila itu.

Hendra mana mungkin bisa dikendalikan, saat Elsa ingin menarik pun didorongnya kesamping.

Melihat Elsa yang muncul, seketika Dion pun mengerti, ini adalah kerja sama Hendra dan Elsa.

Hendra dengan kasar menarik Elsa dan menjatuhkannya di sisi Dion, sambil berkata: "Bukankah kamu sangat membenci pria ini, sekarang dia ada dihadapanmu, kamu bisa membalas dendam semaumu!"

Dion melihat wanita yang ada di sampingnya, wanita keji yang bekerja sama menculik anakku, tatapannya penuh dengan kebencian.

Elsa melihat Dion yang saat ini sudah tidak bertenaga, walaupun karena hal yang terjadi di masa lalu membuatnya sangat membenci Dion dan Cindy, seorang yang menghancurkan mimpinya yang indah, seorang yang merebut semua miliknya, dulu dia pernah berjanji dalam hati bahwa dia harus membalas dendam, tapi saat dia melihat Dion yang tidak bisa bergerak dan tidak bisa melawan, dalam hatinya ada sebuah rasa yang tidak bisa di ungkapkan, saat ini, dia sepertinya tidak ingin balas dendam lagi, balas dendam tidak bisa membuatnya bahagia.

Saat ini dia seperti sudah kehilangan kepercayaannya, dia seperti balon yang sudah kehilangan udara, begitu tidak bertenaga, Hendra yang melihat Elsa seperti ini pun langsung mendorongnya.

"Wanita yang tidak berguna!" Hendra pun memarahinya, dia membungkuk melihat Dion yang berkeringat dan kehilangan rasa, rasa senang di hatinya pun memuncak.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu