Balas Dendam Malah Cinta - Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan

Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan

Selagi mendengarkan, wajah yang tampan itu terlihat sangat marah namun tiba-tiba tertawa dan berkata: "Bos Cindy sangatlah humoris, anda terkenal menganggap pria sebagai kotoran mana mungkin akan menyukaiku? Namun, bos Cindy anda begitu cantik, walaupun beracun, saya tetap ingin mencobanya!"

"Kamu..." Cindy belum sempat berkata, Dion telah menciumnya. Cindy berusaha keras memberontak, namun karena kedua tangannya ditahan dia pun menggunakan kedua lutut untuk menyentuh luka di perut Dion. Selagi Dion mendengus kesakitan, Cindy pun mendorongnya dan berhasil meloloskan diri. Cindy dengan sigap mengambil pisau dan ingin melukai Dion.

Namun Dion tidak diam begitu saja, dia dengan cepat menahan pengelangan Cindy dan mendorong nya kearah yang jauh dan berusaha membuka ikatan dikakinya.

"Ketua benar-benar hebat, begitu juga anda dapat meloloskan diri."

Cindy yang meyadari kekalahanya pun terlihat marah dengan melipat kedua lengan didepan dada dan menyilangkan kedua kaki selagi duduk disudut ranjang.

"Melihat kamu dan Elsa memiliki marga yang sama, saya tidak akan membalasmu, namun jika kamu ulangi lagi, saya tidak akan dengan mudah melepaskanmu."

Dion telah bebas, raut wajahnya pun langsung berubah. Setelah memperingati Cindy, seperti melupakan rasa sakit ditubuhnya, dia langsung memakai pakaiannya dan meninggalkan kamar. Cindy yang sudah gagal pun tidak menyerah, Dion belum sempat membuka pintu dia pun langsung memeluk Dion.

Wajahnya menempel pada punggung Dion dan berkata: "Dion, apakah saya benar-benar begitu buruk, bahkan setelah menggunakan cara ini juga tidak dapat menahanmu?"

"Kamu..." wajah Dion memerah, obat itu pun membuat nafasnya tidak stabil, tindakan Cindy ini pun membuatnya semakin marah dan berkata: "Bos Cindy, kamu pikir saya bodoh? Anda ingin menggunakan pisau untuk membunuhku bukan?"

Dion memliki luka di perutnya, dia pun melepaskan tangan Cindy darinya, namun Cindy pun berusaha menguatkan pelukannya dan berkata: "Tidak mau, saya hanya menggunakan cara seperti ini agar kamu tidak akan melupakanku."

Pelukan Cindy membuat Dion merasa kesakitan, namun rasa sakit membuat Dion semakin sadar dan mengerahkan semua kekuatan untuk melepaskan diri dari Cindy dan meninggalkan kamar.

Terdengar bunyi keras "bang", pintu tertutup, wajah Cindy terlihat sedih, bola matanya terlihat berkaca-kaca, namun air mata itu pun ditahan.

Meskipun dia telah lama bekerja di klub malam, ini adalah pertama kalinya dia memeluk pria, dan pria itu yang telah diberi obat juga merupakan pria yang terkenal , namun lelaki itu sama sekali tidak tergoyahkan olehnya. Membuatnya merasa gagal untuk pertama kalinya hingga sekujur tubuhnya gemetar karena kemarahannya.

"Nyonya, pak Dion telah pergi, setelah menaiki mobil dia pergi kearah rumah sakit; ehmehm...., tadi ada yang membuang seorang bayi didepan pintu, apa yang harus saya lakukan?"

Setelah mendengar itu, Cindy langsung membuka pintu dan mengikuti bawahannya untuk pergi melihat keadaan bayi tersebut. Bayi yang masih berumur beberapa bulan, dia dibaluti selimut dan terlihat menangis di sofa klub, Cindy pun menunduk untuk memeluk bayi tersebut dan menenangkannya. Melihat anak itu berhenti menangis dia pun berbalik ke arah orang disekitarnya dan dengan dingin berkata: "Kamu yakin tidak ada yang menginginkannya?"

"Iya, Nyonya, saya sudah berkeliling komplek mencarinya, namun tidak ada yang mengenalinya, sepertinya orang tua anak ini meninggalkannya."

Mendengar perkataan bawahannya, matanya kembali berbinar dan menunjuk ke pipi bayi yang lucu dan berkata: "Kamu datang benar-benar pada waktunya, bagaimana jika aku carikan ayah kaya untukmu?"

......

Di upacara pernikahan yang megah dan terbuka untuk publik.

Bayangan mempelai perempuan yang ramping dengan gaun putih, sinar matahari yang menyinarinya membuatnya semakin cantik, yang mengantarkan pujian dari banyak orang.

"Apakah kamu bersedia menikah denganku?"

Memakai jas pengantin, Dion bahkan lebih mempesona daripada mempelai wanita, dibawah sinar matahari dia memegang cincin berlian dan tersenyum, dia memegang tangan mempelai wanita dan perlahan bertanya.

"Saya bersedia!"

Mempelai wanita setengah tunduk berkata dengan malu-malu, menunggu mempelai pria mengenakan cincin padanya.

"Tunggu!"

Dion memegang cincin berlian yang akan dia kenakan kepada mempelai wanita, siapa tahu terdengar suara teriakan seorang wanita.

Saat suara mulai terdengar, dari kerumunan orang terlihat Cindy yang mengenakan setelan hitam, dia memeluk seorang bayi yang baru berumur beberapa bulan, tidak tergesa-gesa dia berjalan kearah tangga karpet merah.

"Dion, kamu bisa tidak menerimaku, tetapi anak ini adalah darah dagingmu! Apakah kamu benar-benar tega dia menggunakan marga orang lain nantinya?"

Kata-kata Cindy menyebabkan kekacaun dari tamu yang mengahidiri acara pernikahan itu, orang-orang yang memegang ponsel dan kamera pun semakin bersemangat untuk mengambil foto, wajah Dion pun seketika berubah.

"Cindy! Kenapa kamu disini?" Elsa yang awalnya terlihat malu-malu berubah menjadi marah. Setelah menjerit kearah Cindy, dia menoleh kearah Dion dengan mata lebar dan menanyakan: "Dion, saya ingin dengar penjelasanmu, ada apa dengan ini? Anak siapa ini? Sejak kapan kamu bersama dengan sampah ini?

Pertanyaan Elsa membuat Dion mengerutkan alisnya. Saat itu Cindy memeluk anak itu dan berjalan kesamping Dion, meskipun sinar matahari begitu panas namun tatapan Dion terhadap Cindy terlihat begitu dingin. lalu melihat sekilas anak dalam pelukan Cindy dan melihat lagi ke arah Cindy, dengan suara rendah bertanya: "Nyonya... Cindy, apa lagi yang kamu lakukan?"

"Dion, aku mencintaimu, demi anak ini bisakah kamu menerimaku? Apakah kamu tega membiarkan anak ini? Dia adalah darah dagingmu! Saya berjanji, asal akan kamu menerima saya dan anak ini saya akan meninggalkan klub malam dan mengikutimu. Dion, saya mohon."

Selagi berkata mata Cindy pun berkaca-kaca, saat itu anak dalam pelukan Cindy seketika menangis.

Dion belum sempat berbicara, suara dari bawah panggung semakin keras; seorang presiden grup PT. Jayawijaya memliki anak dengan seorang wanita dari klub malam, wanita membawa anaknya pada acara pernikahannya, berita ini pasti akan menjadi hot news.

"Dion, kamu benar-benar bejat! Kamu bisa mencari wanita manapun tetapi kamu mencarinya, dari kecil dia adalah sampah, pantaskah kamu menyukainya?" Elsa melepaskan kerudung dan membuangkan dengan marah dan membalikkan badan berjalan kearah Cindy, wajahnya terlihat begitu mengerikan dan merebut anak itu dalam pelukan Cindy: "Bajingan kecil, aku ingin melihat seperti apa anak yang dapat kalian lahirkan?"

Cindy melihat Elsa akan menyakiti anak itu dan terkejut hingga spontan langsung mundur demi menyelamatkan anaknya, namun karena sedang memakai heels dia jatuh.

Melihat Cindy terjatuh, Elsa semakin gila-gilaan untuk maju, saat melihat wajah anak itu, raut wajahnya langsung berubah dan membuatnya mundur.

Anak itu pun menangis dipelukan Cindy, setelah menghibur anaknya, Cindy pun segera berdiri, namun karena kaki keseleo dan menggendong anak dia agak sulit untuk berdiri. Namun siapa sangka Dion berjalan ke arahnya dan membantunya untuk berdiri.

Dion mengubah kemarahannya dengan senyuman kepada Cindy dan dengan lembut berkata: "Cindy, biarkan saya melihat anak kita, saya ingin melihat dia menyerupai siapa?"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu