Balas Dendam Malah Cinta - Bab 95 Bekas Ciuman
Bab 95 Bekas Ciuman
"Tuk...tuk...tuk." suara ketukan pintu.
Cindy tahu jika Dion lagi marah, dia tidak mungkin kembali.
"Masuk." Cindy masih bersikap baik dengan pelayan di villa ini.
Yang masuk adalah pengurus villa yang bernama Bi Sari, dia mengambil sebuah nampan, didalamnya ada segelas air.
"Bi Sari, keluarlah, sekarang saya tidak ingin mendengar apapun." Nada Cindy sangat dingin, karena dia baru saja menangis, suara hidungnya sangat jelas.
Bi Sari menghela nafas dengan berat, dan memberikannya air.
"Kamu tidak membiarkan ku mengatakan aku juga tetap akan mengatakannya, saya benar-benar kasihan dengan tuan, saya tidak pernah melihatnya begitu baik pada seorang wanita, nyonya, kamu harus bersyukur."Bi Sari berkata.
Walaupun tidak tahu apa yang terjadi antara mereka, namun sebagai orang yang sudah berpengalaman, dia melihat dengan jelas jika mereka salingmenyukai, namun mengapa menjadi seperti ini.
"Saya hanyalah mainan nya saja, dia hanya belum puas memainkanku."Ucapan Cindy dapat membuat orang merasakan kesakitannya, Cindy kamu masih peduli, mengapa kamu begitu bodoh, dia sudah menyakitimu. Cindy berpikir.
"Kalau bukan benar-benar menyukainya, tadi tuan juga tidak akan melukai dirinya sendiri dan tidak melukaimu."Bi Sari dengan sabar menjelaskan, terhadap masalah mereka, Bi Sari sangat tergesa melihatnya.
Cindy yang sedang minum air pun terhenti sejenak, dia tidak mengatakan apapun dan berjalan ke ranjang berkata:"Bi Sari , saya sudah lelah, kamu pergi dulu."
Perasaannya tadi tidaklah gelisah, dia hanya terlalu lelah, dan cara Dion melakukan sesuatu benar-benar membuatnya tidak bisa bernafas, sekarang dia ingin melarikan diri dari tempat ini.
Dion pergi ke klub malam, luka di tangannya tidak sesakit hatinya, dia malas membungkus lukanya, dan mengendarai mobil menuju klub malam.
Minuman merah itu sudah masuk ke tenggorokannya, membakar tenggorokannya, Dion pun semakin serakah dengan rasa ini.
"Pria tampan, tanganmu terluka." Ada sebuah tangan yang memegang pundaknya.
Kesusahan bersama dengan Cindy membuatnya ingin menganti suasana.
Dia tidak menyingkirkan tangan wanita ini.
Wanita ini terlihat lembut, dia terlihat tersenyum, dan dandanannya yang cantik, aroma di tubuhnya juga tidak terlalu berat, terlihat sangat elegan, ini bukanlah wanita biasa di klub malam, dia adalah wanita yang sangat menggoda.
Dia mengambil kain kasa dan anggur merah, dengan lembut mengobati lukanya.
Gerakannya sangat lembut, tiba-tiba dia berpikir disaat pertama kali dia bertemu dengan Cindy, wanita itu seperti kucing, membawa cakar, dan melukainya dengan pisau lalu merayunya.
"Jenny, mengapa kamu bisa disini." Bir yang Dion minum masih tidak banyak, jadi dia masih bisa mengenali wanita ini, dia adalah wanita yang menyapanya di pesta barusan ini.
Saat itu dia sedang bersekolah di Amerika, karena hubungan keluarga mereka dengan keluarga Jenny baik, dia juga sangat dekat dengan Jenny, namun mereka hanyalah mitra kerja dan tidak memikirkan yang lain.
Setelah Dion tamat dan pulang kenegara asalnya, dia pun menjadi penerus keluarga , Jenny masih bersekolah di amerika, kadang-kadang dia akan meneriman sapaan dari Jenny, namin karena belkangan ini dia terlalu sibuk, jdai dia tidak membalasnya.
Saat itu karena dia buru-buru untuk pulang jadi tidak sempat untuk bercerita.
Sebanarnya, dia merasa wanita ini tidak buruk, dia adalah mitra kerja yang baik, hanya saja dia terlalu cerdik, bisa membuatnya merasa mereka adalah mitra kerja, teman dan tidak membuatnya menimbulkan rasa seperti pria dan wanita layaknya.
Jenny juga tidak melewati batas, saat mereka sekolah juga tida pernah ada gosip tentang mereka berdua, siapa yang tahu mereka sepolos itu.
Jenny melihat Dion, masih tersenyum, wanita ini selalu begitu, walaupun terjadi apapun dia tetap tersenyum dan membuat orang tidak bisa marah.
"Saya sedang bermain dengan teman disini, setelah pulang bukannya harus bermain-main?"Jenny menunjuk pada dagunya, lanjut berkata"Saya lihat kamu sedang minum bir sendiri, kenapa, ada masalah ?"
Mereka berdua dulunya adalah mitra dan tidak banyak berhubungan, ini adalah pertama kalinya.
Dion melihat teman lamanya, hanya minum bir dan menggelengkan kepala, mengayunkan tangan "Saya tidak bisa mengatakan dengan jelas, hanya saja merasa wanita sangat susah di tebak."
Dion terpikir masalah yang membuatnya sedih, pun langsung menekuk bir.
Jenny yang mendengar kata wanita seketika pun mengingat Cindy, namun dia bukanlah Cindy yang bodoh, masalah apapun ditunjukan dengan jelas diwajahnya, jadi walaupun dia tidak senang, dia tetap tersenyum.
"Masih ada yang membuat pria tampan ini sedih ya."Jenny juga menekuk birnya. "Saya pikir perasaan pria lah yang susah ditebak."
Jenny terlihat kuat dimata Dion, namun melihat dia yang menekuk bir terus menerus pun menggantikannya dengan jus mangga berkata"Kamu seorang wanita lebih baik tidak mabuk diluar rumah, jika ada yang menginginkanmu, kamu tidak bisa lari lagi."
Daya tahan Jenny sangatlah buruk, hanya satu gelas membuat wajahnya merah "Bukankah masih ada kamu."
Tidak mendengar Dion dan terus minum.
"Jika pria disukai olehmu pasti sangat bangga, kenapa, ada yang melukaimu?" Dion bertanya, tanpa maksud untuk memperdulikannya.
"Sekarang dia masih belum tahu."Jenny sudah menekuk bir di gelasnya.
"Kamu jangan minum lagi, tidak baik." Dion melihatnya yang tidak berhenti pun menahannya.
Siapa tahu siapa temannya itu, bagaimanapun dia adalah adik kelasnya, dan mereka juga mitra kerja, mana mungkin dia tidak memperdulikan keamanannya.
"Jangan memperdulikanku, bicarakan tentang dirimu, kamu kenapa."
Dion juga tidak berhak untuk menahannya, dia adalah orang dewasa, dia mengetahui apa yang sedang dia lakukan.
"Saya bilang mengapa saya hanya ingin bersama dengan orang yang saya cintai namun begitu sulit?" Dion berkata dan menekuk segelas bir.
"Saya juga merasa begitu."Jenny tanpa basa-basi dan juga menekuk segelas bir.
Karena harus melindungi Jenny pulang, jadi Dion tidak berani minum, hanya minum sedikit-sedikit.
Padahal dia ingin minum sendirian, siapa tahu Jenny yang malah minum banyak, membuat Dion tidak tahu harus bagaimana.
"Sangat merindukan masa sekolah, sangat polos, di keluarga Jenny tidak ada pria, saya adalah wanita, penerus satu-satunya keluarga , keluarga Jenny selalu tidak setuju jika dia menjadi penerus, namun saya lebih baik dari mereka semua, jadi kenapa jika saya bukan pria, saya bisa melakukan semuanya lebik baik dari pria, mengapa selalu menganggap rendah , apa hanya karena aku wanita?"Jenny terus minum dan tertidur dimeja.
Dia memang wanita yang sangat berusaha keras, pantas untuk dicintai pria.
Melihat dia yang mabuk, Dion pun membawanya keluar dan menahan sebuah taksi.
"Dimana rumahmu?" Dion bertanya.
Jenny sudah pusing dengan tidak jelas berkata:"Kamu tidak tahu? Dua villa di Los Angeles Amerika."
Dion pun hanya bisa menggelengkan kepala.
Minuman ini membuat Jenny kewalahan, Dion hanya bisa menggendongnya, setelah sampai, dia pun membawa Jenny masuk.
Namun dia tidak melihat jika ada fotografer diluar yang memotret mereka.
"Beristirahatlah dengan baik, saya pergi dulu."Dion meletakkan Jenny di ranjang dan pergi.
"Jangan pergi."Jenny tiba-tiba menahan Dion.
"Tidurlah." Dion menyingkirkan tangannya.
Jenny tiba-tiba berdiri dan menopang pada ujungkakinya dan mencium leher Dion. "Aku menyukaimu, saya sudah menyukaimu saat kamu di Amerika."
Dion terkejut, ternyata orang yang dikatakan Jenny adalah dia.
Namun dia sudah memiliki Cindy, dia mendorong Jenny"Kamu akan menemui pria yang lebih baik daripadaku, saya tidak pantas."
Dion pun meninggalkan kamar itu.
Dia tidak menyadari kemeja putihnya ada bekas lipstik.
Dia tidak sadar bahwa Jenny yang mabuk, setelah dia pergi pun sadar "Dion, kamu memandang rendah aku."
Suaranya masih begitu lembut, kelembutannya membuat bulu kuduk orang berdiri.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderUntouchable Love
Devil BuddyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMata Superman
BrickMy Cute Wife
DessyPernikahan Kontrak
JennyBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending