Balas Dendam Malah Cinta - Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)

Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)

"Kakak, selamat pagi." Winny pun tersenyum berkata.

Vino sekarang sudah sadar, bersandar di ranjang, terdiam melihat jendela, Winny menyadari matanya kosong.

Keadaan Vino hampir sama dengan Cindy, takaran yang di pakaikan ke Vino sedikit, ingatannya tidak hilang dengan cepat, hanya karena tidak bisa tidur, ingatannya kacau, karena ingatannya kacau, membuatnya menjadi berantakan.

"Dimana dokter jiwa semalam?" Winny bertanya dengan suster disamping.

Vino selalu diperiksa oleh dokter jiwa, semalam dokter jiwa itu menggunakan cara yang berlebihan, jadi Vino pun menggila, akhirnya menusuk dirinya dengan piasu.

"Sedang di perhatikan oleh orang yang disuruh ketua Dion." Melihat suster berkata

Winny melihat Vino sejenak, memerintah berkata: "Kasih dia sarapan, saya pergi mencarinya."

Winny seperti mengambil pistol untuk menemui dokter, jika tidak memukulnya dia tidak akan tahu seberapa hebat Winny, jika kakaknya mati, maka dia tidak akan ragu untuk membuat dokter itu ikut menanggungnya.

Dokter jiwa sedang di ikat di kursi, terlihat sangat lelah, dan matanya tertutup, seperti sedang tidur, Winny pun bertanya dengan tatapannya, apa yang terjadi.

Pengawal dengan cepat menjawab: "Begini, semalam dia ingin melarikan diri, dan disadari oleh kami, jadi kami ikat disini."

Winny pun tidak berkata lagi, berkata: "Bangunkan dia."

Air dingin pun di lempar ke wajahnya, dokter itu pun terbangun, menggelengkan kepala, dia pun menjatuhkan air, dan barusan sadar.

"Katakan sejujurnya." Winny pun mengambil kayu dari pengawal, dia pun mencari kursi untuk duduk didepan dokter, seperti preman wanita.

Sebelum keluarganya hancur, dia dan kakaknya sudah berada di jalanan, saat itu jika ada orang yang menyakiti mereka, demi melindungi dirinya, dia harus mempelajari ini.

Dokter jiwa pun terkejut, benar-benar tidak tahu, Winny yang terlihat patuh, terlihat seperti peneliti, adalah preman wanita.

"Saya karena melihat cara lembut tidak berguna, saya pun menggunakan cara yang lebih keras, tidak terpikirkan, reaksi begitu keras." Dokter jiwa itu pun terlihat tersakiti.

"Kalau begitu, kamu dengan maksud baik melakukan sesuatu yang salah?" Winny dengan dingin melihat dokter jiwa, dia tahu cara tercepat yang dokter itu lakukan adalah kekerasan.

"Benar, benar begitu." Dalam hati dokter itu menelan ludah.

Winny mengeluarkan kayu, dan memukul kursi, berkata: "Jangan biarkan aku kesal, lepaskan orang ini, dan ganti dengan dokter yang lebih terkenal."

Uh, berakhir begitu saja, pengawal pun terdiam, ini adalah dokter jiwa yang dia jaga semalaman, dengan begitu mudah dilepaskan, tiba-tiba melepaskannya dan sudah ok?"

Winny tidak ada pemikiran untuk membereskan ini, sekarang, dia hanya ingin dengan cepat mendapatkan obat, dan dia masih ingin tahu, sebenarnya Dion menggunakan perjanjian seperti apa.

Winny melihat 2 orang yang ada di kamar yang sudah hampir siap makan, dengan tidak sungkan membuka pintu, dan melihat tatapan Dion yang tidak senang, tatapan ini berhasil mengejutkan Winny, takut jika pria ini kehilangan akal sehat akan melempar pisau padanya.

Winny pun selalu menekankan jika mereka adalah orang berpendidikan, dia pun sedikit tenang.

"Dengar-dengar kamu melepaskan dokter jiwa, saya sudah menyuruh orang menjaganya." Dion berkata.

Winny menganggukan kepala bertanya: "Dulu kamu memberitahuku akan menggunakan Gangster untuk melakukan perjanjian, bisakah kamu memberitahuku dengan siapa?"

Dion pun melihat Winny berkata: "Kamu jangan gegabah, anak itu tidak apa-apa, dokter Ryan hari ini akan kemari, kamu juga istirahatlah hari ini, besok bersama-sama pergi meneliti penawar obat kelahiran kembali."

"Ternyata Hendra yang menginginkannya." Winny pun menganggukkan kepala, begitu mempercayainya, Rudy pasti akan baik-baik saja.

"Ketua Dion, masalah besar..."Agung dengan tergesa masuk , Cindy pun menyembunyikan diri, Dion menenangkan diri menyuruhnya untuk tidak perlu takut.

"Masalah apa begitu terburu-buru?" Dion melihat Agung yang tergesa, Agung biasanya sangat tenang, ada apa?

"Polisi, polisi, menyadari tempat penelitian." Agung dengan gugup berkata.

Dion pun bangkit dari ranjang, dia yang biasanya tenang pun berubah, namun dengan cepat memaksa dirinya untuk tenang.

"Bagaimana polisi mengetahuinya?"Dion melihat Dion, dengan tatapan yang mengerikan.

"Jay sudah mati, Gangster membuang nya begitu saja, tetangga menyadarinya, lalu menarik perhatian polisi." Agung pun dengan gugup mengalirkan keringat, dengan hati-hati berkata.

"Cindy, aku pergi sebentar mengurus masalah, kamu bermain sendiri yah?" Dion berbalik dan menyembunyikan semua, hanya saat menghadapi Cindy, dia baru akan lembut.

Cindy dengan mata yang berair menarik baju Dion: "Saya juga ingin pergi bermain."

"Patuhlah, nanti aku akan membelikan makanan enak untukmu." Dion pun melihat wanita yang menarik bajunya itu.

Melihat Agung berkata: "Ayo pergi, polisi itu biasanya ada kepala yang berkuasa, terutama berkaitan dengan dokter, apalagi maalah tempat penelitian jika diketahui akan menyebabkan efek yang buruk."

Dion mengucek mata, tubuh ini barusan membaik harus mengurus masalah ini, tapi, masalah ini di lakukan Rudy secara sengaja.

Dion terlihat senyuman Rudy di kamera.

Winny yang disamping pun hanya mendengar, Jay sudah mati? Sebenarnya kenapa? Melihat keadaan sepertinya Rudy yang melakukannya? Apa tujuannya?

"Masalah Jay kamu yang melakukannya?" Hendra pun melihat Rudy, bertanya, nada ini sangat santai seperti tidak peduli.

Rudy pun melihat Hendra berkata: "Kamu bilang masalah Jay bunuh diri? Aku yang memaksanya." Rudy tidak menutupi, masalah ini, berpikir pun tahu siapa yang melakukannya, Rudy tidak bodoh, namun berpikir dan berkata: "Mengganggu tempat penelitian bukanlah tindakanku, saya tidak tertarik dengan polisi."

Hendra saat ini pun seperti memikirkan sesuatu, dan kembali tenang berkata: "Maksudmu, orang disisi Dion mengkhianatinya?"

Rudy melihat Hendra: "Tenang saja, masalah seperti ini, aku tidak akan sembarang mengatakannya."

Hendra tersenyum berkata: "Kalau begitu sangat baik."

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu