Balas Dendam Malah Cinta - Bab 94 Tamparan Cindy
Bab 94 Tamparan Cindy
Dia sangat senang adiknya muncul dihadapannya, kali ini dia harus berusaha sebisa mungkin melindunginya.
Dia tidak tahu Dion mengetahui semua ini, namun dia memang sangat bersyukur atas pria ini, dan setelah masalah ini, dia berjanji akan berkerja keras melakukan semua perintah Dion.
Cindy masih mengkhawatirkan Hendra, lukanya tidak tahu bagaimana, orang Dion pasti tidak akan baik padanya, semuanya karena dirinya.
Setiap hari Cindy hidup didalam perasaan bersalah, melihat Dion membuatnya terpikir tentang hal yang dia lakukan, jadi setiap Dion kembali, dia akan mengurung dirinya agar tidak menemui pria itu.
Semakin lama, Dion yang bersikap baik pun marah.
Dari luar pintu terdengar suara ketukan, Cindy berjongkok di sudut. Memeluk tubuhnya sendiri.
Karena kondisi batinnya membuat tubuhnya terlihat sangat lemah, dia terlihat kurus, awalnya dia memang sudah kurus dan sekarang malah semakin kurus.
"Cindy, jangan memaksaku." Dari luar terdengar jeritan, pria ini tidak sabaran, terhadap Cindy dia sudah menahan diri, namun wanita ini bahkan tidak menghargainya, bahkan selalu melawan, dia tidak pernah menemui orang seperti ini.
Karena memiliki tampang yang keren dan keluarga yang hebat, dari kecil sampai besar, Dion selalu dikejar oleh wanita.
Namun Cindy ini malah tidak menginginkannya, bukankah karena Dion menyukainya? Wanita yang pantas mati, apakah dirinya masih tidak cukup baik padanya? Mengapa selalu membuatnya marah.
Cindy tidak mengeluarkan suara dan tidak menghiraukan suara dari luar.
"Shit" Dion mengeluarkan kata kasar.
Seketika semuanya tenang, ada orang yang turun tangga, saat Cindy menghela nafas panjang, suara pistol pun mengarah ke pintu.
Kunci pintu pun dirusak oleh pistol, Dion menendang membuka pintu.
Cindy yang melihat Dion yang memegang pistol pun mundur, namun saat dia bersandar di dinding, dia baru sadar dia sudah berada di sudut.
Pria ini sangat kejam.
"Jika kamu tidak ingin Hendra mati, maka dengar perintah ku baik-baik." Dion dengan dingin melihat Cindy yang ketakutan, dia sudah membuat Cindy takut? Dia mana mungkin menyakitinya?
Dalam mata Cindy terlihat airmata, dia sedang menahan airmatanya agar tidak mengalir, pria kejam ini hanya bisa mengancamnya?
"Saya sudah tidur dengan mu sesuai keinginanmu, kamu ingin apa lagi." Cindy dengan benci berkata.
Hati Dion pun merasa sakit, apakah hubungannya dan Cindy seperti ini, mengapa diantara mereka menjadi suatu perjanjian, siapa yang tahu jika ini bukanlah keinginannya.
Dia hanya ingin baik-baik saja, bersama dengan orangyang disukainya, apakah begitu salah?
"Turun makan." Dion menarik pergelangan tangan Cindy, menarik nya dan langsung menggendongnya turun.
Belakangan ini dia semakin kurus, tulangnya pun terlihat di tangannya, terlalu kurus, menggendongnya pun merasa sama sekali tidak berat.
"Saya bisa berjalan, biarkan aku turun." Cindy tidak berhenti memberontak, dia sangat benci dengan sentuhan Dion.
Begitu membenci dirinya disentuh? Haruskan memberontak seperti ini? Emosi Dion tidak berhenti naik, wanita ini dengan mudah membuatnya marah.
"Sebaikanya kamu jangan memberontak, kalau tidak Hendra akan dalam masalah!" Dion tersenyum dingin, sekarang kelihatannya dia hanya bisa mengancamnya dengan Hendra.
"Dion, kamu benar-benar bejat." Cindy berkata dengan lantang, dengan jelasa merasa pria ini selalu memaksa dirinya.
Namun wanita di pelukannya ini memang menjadi kurus, walaupun rupanya yang tenang sangat patuh. Dion menatap Cindy dan turun kebawah.
Di bawah sudah disiapkan makanan, melihat Dion menggendong Cindy turun, dengan wajahnya yang serius, tahu jika saat ini tidak seharusnya mengeluarkan suara, semua orang pun berhati-hati melakukan pekerjaannya.
Makan yang sama sekali tidak berasa baginya, kondisi lambung Cindy tidak begit baik, dia pun hanya bisa memaksa untuk makan lebih banyak daging karena Dion, dia takut jika Dion yang kejam akan melakukan sesuatu pada Hendra.
"Besok siang kita pergi melihat Tian." Sekarang Cindy hanya bisa tersenyum didepan Tian.
Dion perlahan mengelus kepala Cindy, Cindy mengangkat kepala melihat Dion yang lembut.
Dion pun terpikat dengan kelucuan wajah Cindy, dia pun mencium Cindy, disana pun ternyata ada sebutir nasi.
Namun keromantisan ini tidak berjalan lama, lalu di putuskan dengan kekejaman Dion.
Tiba-tiba terdengar suatu suara, terdengar sangat jelas di villa yang kosong ini.
Pelayan yang melihat ini pun membuka mata mereka besar-besar, tidak percaya akan hal ini, setelah tersadar, mereka hanya berharap kemarahan ketua tidak terlampiaskan pada mereka.
Wajah Dion ada bekas merah, dengan jelas terlihat adalah bekas tamparan.
Dia juga tidak berpikir Cindy akan memukulnya, seketika dia masih belum sadar, lalu merasa marah, wanita ini berani memukulnya!
Seumur hidup, belum ada yang pernah menamparnya.
"Kamu berani sekali ya?" Dion menggunakan tangan kirinya menarik pergelangan Cindy, melototinya, tangan kanannya mengepal, dan menyodorkan ke samping wajah Cindy.
Jika ada sedikit api, tumbukan ini akan langsung melandas.
Dion merasa harga dirinya sunggu di hancurkan oleh wanita ini, dia adalah Dion, namun dia di tampar.
"Pukul." Cindy tersenyum dingin, dia tidak terlihat takut dan menyesal telah memukul pria ini, kenapa pria ini terus menyiksanya, paling tidak mereka bisa saling menyakiti, sekarang kekutan di tubuh Cindy sudah bangkit kembali.
Dia pun melototi Dion seperti tidak takut apapun.
"Shit." Dion akhirnya melandaskan tumbukannya pada meja, piring di bawah tangannya pun pecah, darah segar pun keluar.
Cindy pun merasa senang.
"Hanya kamu yang berani begitu padaku, jangan mengira aku menyukaimu kamu bisa melakukan ini." Dion mengatakan itu dan membanting pintu dan pergi, meninggalkan segerombolan orang yang sibuk.
Bukankah hanya karena Dion menyukainya?! Dia tidak suka padanya, setiap kali memaksanya hingga tidak ada jalan, setiap kali dia memenjarainya dan menyiksanya, dia mana mungkin melupakannya.
Bahkan Hendra masih di tangannya.
Cindy tidak berhenti memikirkn ucapan Dion, dengan tidak sadar turun naik keatas.
Cindy berjongkok disudut, setiap kali dia merasa tidak tenang, dia akan bersandar di sudut untuk membuatnya aman.
"Ibu, sebenarnya apa yang harus aku lakukan." Cindy menarik bajunya, menutup kepalanya dengan tangannya dan menangis.
Mengapa saat dia ingin hidup dengan baik begitu sulit.
Apakah seumur hidupnya tidak dapat hidup tenang?
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleDemanding Husband
MarshallWonderful Son-in-Law
EdrickMarriage Journey
Hyon Song1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelSomeday Unexpected Love
AlexanderGue Jadi Kaya
Faya SaitamaBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending