Balas Dendam Malah Cinta - Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)

Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)

"Di dalam rumah Elsa memang ada seseorang, tapi tidak tahu siapa, kemungkinan besar adalah Gary." Agung bekerja sangat cepat, "Elsa benar-benar sangat berani, berani-beraninya menempatkan Gary di rumahnya."

Dion bebaring diranjang rumahnya, tidak tahu mengapa, selalu merasa ranjangnya terlalu besar, saat berbaring merasa tidak nyaman, dalam hati selalu berpikir bagaimana baru bisa membawa Cindy dari rumah sakit ke sini, pelayan rumah juga banyak, jadi bisa menjaga Cindy.

Dan Cindy yang berada dijangkauannya, juga membuatnya lebih tenang, bagaimanapun sekarang dia juga tidak tahu orang apa yang ingin mengambil kelahiran kembali dari tubuh Cindy.

Mendengar ucapan Agung, Dion pun tidak terlihat terkejut: "Memang tidak aneh jika ditaruh di rumahnya, jika di luar mungkin lebih akan menarik perhatian orang, tapi, untuk apa Elsa mengingkan Gary, bagaimanapun keluarga Elsa tidak ada hubungannya dengan Gary."

"Dengar-dengar kali ini saat Nichole pulang dia bertemu dengan Cindy. Agung selalu sangat berhati-hati, melakukan segala hal dengan seksama.

Dion menganggukkan kepala, dan mengambil file yang diberikan Agung: "Ini adalah rencana yang dikirimkan Nichole padaku, coba kamu lihat apakah ada kesalahan."

Agung sudah banyak menghadapi hal ini, jadi Dion menanyakan pendapatnya juga normal.

Mata Agung dengan ragu melihat dan berkata: "Siapa yang membuat ini?"

"Apakah ada masalah?" Dion tidak menyadari apapun, merasa rencana ini sangat sempurna, dan sangat komplit, jadi tidak mengerti mengapa Nichole merasa ragu, dan meminta bantuan padanya, dan tidak benar-benar percaya dengan Santo.

"Waktu penyelamatan terlalu lama." Agung pun berkata: "Sekarang saya masih belum menemukan ada kesalahan apa, tapi merasa dengan jelas ada masalah, tapi tidak tahu dengan jelas masalahnya di mana."

Dion melihat sejenak rencana itu: "30menit, waktunya terlalu lama?"

Dion ingat dulu saat mereka melakukan penyelamatan di tempat peneletian, waktunya juga sangat lama.

"Pengawal keluarga Elsa hanya sedikit, jika Gary adalah sandera, juga tidak sulit untuk menyelidiki struktur rumah Elsa, jadi penyelamat juga hanya memerlukan waktu 15 menit." Agung pun berkata sesuatu dengan peneltiannya.

"Rencana ini tidak tahu mengapa, merasa seperti menyelamatkan mayat, saat kembali seperti tidak memerdulikan Gary." Agung mengerutkan dahi, akhirnya dia menemukan apa yang membuatnya tidak nyaman.

Dion pun mengerutkan dahi dan mengambil kembali rencana itu dan melihatnya.

"Lihat, tidak disadari dan disadari itu 2 keadaan itu pun dipikirkan, tapi kenapa saat kembali waktunya begitu pendek, Gary ditangkap, tidak peduli keadaannya sehat atau tidak, keadaanya juga tidak dapat dibandingkan dengan orang yang terlatih, tapi mereka malah tidak memikirkan hal ini, bukan kah ini aneh?" Agung menunjukkan.

Jari Dion terus menerus berulang mengetuk file, dia pun tersenyum menusuk: "Mungkin memang ada sesuatu."

"Jadi apakah kita harus mengatakan pada nona Nichole?" Agung melihat senyuman Dion, seketika tidak mengerti apa maksudnya.

"Nichole sudah melakukan banyak hal sehingga bisa menemukan Aron di Amerika, saya tentu akan memihak Nichole, tapi juga tidak perlu merugikan Santo, bagaimanapun aku adalah pebisnis." Dion pun melempar file itu: "Kamu pergi meminta balas budi dari Derek, suruh dia besok bawa orang untuk pergi menyelidiki rumah Elsa, seperti waktu ini, alasannya adalah penangkapan orang, rencanakan waktu ini, beritahu Derek untuk melakukannya sesuai rencana."

Agung pun terkejut, Dion memang sangat membuat orang kagum, kali ini semuanya tidak akan tersakiti, tapi apakah Derek akan meminjamkan orang?

"Beritahu Dia, ini adalah utang nya karena menangkap Cindy." Dion pun berkata tanpa malu.

"Baik, ketua Dion." Agung menjawab dan keluar dari kamar.

Ibu Dion yang melihat anaknya selesai melakukan pekerjaan pun masuk dengan membawa secangkir air, sudah terluka masih saja mengurus banyak masalah.

"Dion, saya sudah lama memikirkan suatu hal." Ibu Dion dengan ragu berkata, tidak tahu sedang berpikir apa.

"Ibu, ada apa katakan saja, aku akan berusaha untuk melakukannya." Dion pun meminum sedikit air dan melihat file rencana dan memasukannya dalam buku file.

"Saya belakangan ini sudah berpikir, Reza adalah anakmu, cucuku, seharusnya di bawa pulang kerumah, dan juga Tian, saya sudah menjaganya begitu lama, juga sudah dekat dengannya, bagaimana jika membawa mereka semua kembali." Ibu Dion pun dengan malu berkata, bagaimanapun saat itu dia yang mengusir mereka keluar. Tapi begitu lama tidak bertemu, dia bahkan merindukan mereka.

Dion menganggukkan kepala, tidak berkata namun dalam hati sangat senang, ibunya memiliki sikap seperti ini sangat baik, dia pun menggunakan kesempatan ini: "Ibu, bagaimana jika kita membawa Cindy kembali juga, anak-anak pasti merindukan ibunya."

Wajah ibu Dion seketika pun tidak senang, terlihat begitu serba salah: "Keadaan Cindy sekarang kamu juga tahu, tidak baik untuk bersama anak-anak."

"Ibu, bagaimanapun dia adalah ibu dari anak-anak, Cindy akan segera membaik." Dion pun berkata.

Ibu Dion pun ragu, dia juga adalah seorang ibu, tahu jika pentingnya seorang ibu untuk anaknya, tapi, Cindy berbeda: "Tapi kamu jangan lupa dengan janjimu, tunggu hingga Cindy membaik, harus berpisah dengannya, keluarga ini tidak bisa menerima menantu seperti itu.

Masa yang akan datang tidak akan tahu, asalkan ibunya mundur, suatu hari, Cindy dan Dion pasti bisa membuat ibu Dion menerima mereka: "Baik, saya tahu, akan saya beritahu mereka."

Dion pun menyelesaikan masalah yang menganggunya, memikirkan mereka sekeluarga akan berkumpul, dia pun merasa sangat senang.

Dion dengan cepat menelepon suster yang menjaga Cindy, memerintahnya dan menelepon Dita, belakangan ini dia terlalu sibuk, sudah lama tidak melihat anaknya.

Hanya terdengar suara dut dut dut, Dion pun dengan sabar menunggu, namun sebelum berkata, dari sana terdengar suara berat yang memanggil namanya.

"Dion, sangat terkejut kan?"

Dion terbeku, waktu seperti berhenti: "Siapa kamu, Dita di mana? Dan di mana anakku?"

Pria itu terdengar seperti berusia 30-40 tahun, terdengar sangat tidak asing, Dion tiba-tiba teringat dulu saat di tempat penelitian, paman Dedy yang dipanggil oleh pembunuh itu.

"Awalnya tidak ingin membeberkan begitu cepat, tidak terpikirkan kamu sendiri yang menelepon kesini, kalau begitu permainan di mulai." Orang itu dengan suara yang licik membuat orang kacau: "Pilih Derek dan Desly atau anakmu, pilih sendiri."

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu