Balas Dendam Malah Cinta - Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang

Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang

Gedung ini sudah diberi police line, Jay sudah dibawa ke rumah sakit pemerintah untuk diproses, jika mereka tidak bodoh, seharusnya tahu jika Jay itu bunuh diri.

Bukankah Nita di tangkap oleh Hendra? Bagaimana bisa mengetahui hal ini?

Masalah ruang bawah tanah, gembok ini memakai nomor, pengamanan sangat baik, Derek pun bertanya setelah melihat ini:"Kelihatannya ruang bawah tanah ini menyimpan barang berharga, menggunakan gembok yang sangat modren."

Dion hanya berkata:"Kaya jadi begini."

Kata-kata itu pun mendesak di tenggorokkan Derek, akhirnya hanya menyindirnya.

Ruang bawah tanah sangat bersih, udara juga sedikit lembab, namun tidak ada rasa debu, seharusnya selalu dibersihkan, seharusnya tidak menaruh barang asal-asalan.

"Pia" terdengar suara, stablizer lampu sudah terbuka, barang-barang didepannya pun membuatnay terkejut.

Di dalam ada banyak macam koper, dan berbagai macam barang.

Derek pun membuka sebuah koper, didalamnya ada botol putih, dia pun melihatnya, itu adalah barang yang digunakan untuk kedokteran.

Dia pun membuka koper lain, itu adalah mesin terbaru dikedokteran.

"Kamu juga tahu, rumah sakit terbesar di kota ini adalah miliki keluargaku, ada barang seperti ini sangat lah normal." Dion pun bersandar di dinding, melihat tatapan Derek yang merasa aneh dan merasa senang.

"Apakah kamu kenal orang ini?" Derek pun mengeluarkan sebuah gambar, itu adalah gambar orang.

Dion dengan cepat mengenalnya, orang itu adalah Rudy, ini pun membuat Dion mengecilkan mata, kenapa Derek memiliki gambar orang ini.

"Kelihatannya kamu kenal." Derek pun menyimpan gambar itu.

Dion pun menaikan alis dan tidak mengelak, berkata:"Orang ini dulunya pernah bertemu, adalah orang yang hebat."

Derek pun tersenyum, bukan karena hal lain, pria ini akhirnya berkata, setelah menggambarkan orang ini menurut gambaran Nita, kepolisian sudah meletakkannya di internet, namun tidak menemukan data orang ini.

Polisi sudah mencari banyak data, namun tetap tidak ada informasi orang ini, oleh karena itu, mereka merasa orang ini tidak ada keberadaannya.

Namun karena sudah mengetahuinya dari ucapan Dion, tentu sangat senang.

"Orang seperti apa dia?"

Dion tersenyum:"Biasanya orang yang tidak ada informasinya pasti adalah mafia yang hebat." Dion melihat Derek yang masing ingin bertanya, berkata:"Keluarga ku tidak ada hubungannya dengan mafia, ini adalah aturan nenek moyangku, jangan menanyakanku yang lain, aku juga tidak tahu."

Derek pun tahu tujuannya, walaupun tahu jika Dion pasti mengetahui sesuatu, namun dia tidak ingin berkompromi.

Namun dia percaya dia pasti bisa menemukan kebenarannya.

"Kalau begitu terima kasih tuan Dion, perlukah kami membawamu kembali ke rumah sakit?" Derek berkata.

Dion begitu tidak mudah bisa keluar dari rumah sakit, tentu tidak ingin kembali berkata:"Tidak perlu."

Derek pun naik kemobil dan pergi dari pandangan Dion.

"Balik, ikuti Dion." Derek pun memerintah Desly.

Dan Desly pun terlihat heran, otaknya penuh tanda tanya berkata: "Apakah kamu meragukan Dion?"

Derek menggeleng kepala berkata:"Dia tidak melakukan itu, aku sudah melacaknya, saat dokter Jay meninggal, Dion sedang di ruang darurat, dia tidak memiliki waktu, dan dia juga tidak ada keraguan untuk membunuh dokter Jay."

"Jadi?" Desly masih baru dikepolisian, sedang belajar dengan Derek yang licik.

Derek pun menaruh tangan dilututnya dan jarinya bergerak: "Bukankah kamu sudah melihat data otopsi dokter Jay? Dia bunuh diri."

"Tapi anaknya mengatakan dia di paksa mati." Desly lalu berkata.

"Kamu tahu kenapa atasan menyuruhku datang? Kamu mengira kematian dokter Jay akan menyentuh orang diatas?" Derek pun tersenyum:"Aku datang karena seseorang."

Desly barusan ingin bertanya, dan dari kaca spion melihat Derek menutup mata, Desly pun hanya bisa menutup mulut, ini artinya dia tidak ingin mengatakannya.

Dion barusan naik kesebuah taksi, Desly pun mengikutinya dari belakang.

Taksi berkelok-kelok, Derek melihat waktu bertanya:"Ini sudah putaran keberapa?"

"Ke 3." Desly pun mengelap keringat didahinya, mulai meragukan kemampuannya mengikuti orang.

Ini sudah sangat jelas, Dion sudah menyadari mereka.

Derek pun menaikkan alis, merasa dia sudah memandang rendah Dion, Dion melihat waktu berkata:"Pak, pergi ke kota."

Dion dari spion memandang mobil yang sudah mengikuti mereka 3 putaran.

Dalam hati terus berpikir, telepon dari Agung pun datang:"Ketua Dion, profesor Ryan ada di hotel yang sudah disiapkan untuk mereka, perlukah aku pergi menjemputnya?"

Dion melihat ada banyak orang pun turun dari mobil, berkata:"Aku pergi menjemputnya sendiri, kamu hadapi Hendra dengan baik, dan ada apa dengan Rudy? Coba suruh orang menyelidikinya."

Dion menutup telepon, mulai masuk ke sepermarket, Derek dan Desly pun mengikutinya, namun ini adalah tempat yang ramai, dengan cepat mereka pun kehilangan Dion.

Dion pun mengendarai mobil yang sudah dipersiapkan diluar supermarket menuju hotel.

Ryan sudah siap beristirahat, namun harus bagaiamana agar dia mengatakan semua informasi Hendra, walaupun Winny sudah mengatakan jika penelitian ini hubungannya dengan bos hanyalah uang, dan rahasia penelitian Ryan tidak mungkin bisa disogok.

"Halo, senang bertemu denganmu, profesor Ryan."

Profesor Ryan menatap Dion, walaupun orang asing tidak begitu bisa menghapal wajah orang Asia, namun Dion sangat berbeda, walaupun saat itu dia tidak terlihat baik, namun Ryan pun mengenalinya:"Orang yang ada di tempat penelitian Hendra itu kamu."

"Benar, jadi sekarang Aku ingin mengundangmu untuk meneliti obat penangkal, aku tidak akan melukaimu." Dion pun menyatakan maksud baiknya, walaupun pria ini yang membuat kelahiran kembali dan memasukkan ketubuh Cindy, namun saat itu dia dipaksa, Dion membujuk dirinya sendiri.

Profesor Ryan pun tidak lagi memandangnya dengan bahaya.

"Aku akan membawamu ke tempat penelitian, mulai saat ini kamu tinggal disana, demi menjaga keamanan, Aku rasa kamu tidak akan keberatankan." Dion pun mengendarai mobil dijalan, ini sudah sangat memberikan penghormatan pada profesor Ryan.

Dion pun mengirimkan alamat pada Winny, menyuruhny kesana.

"Jika bisa, Aku ingin membawa timku kemari." Profesor Ryan melihat tempat penelitian dan berkata.

Dion terkejut mendengar ucapan Ryan berkata:"Ini lah yang aku inginkan."

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu