Balas Dendam Malah Cinta - Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
Dion dengan cepat sampai di tempat, seluruh gedung sudah di tutup, tempat penelitian ada dibawah tanah, selain pintu utama tidak ada jalan lain menuju kesana lagi.
Dion sekarang tidak boleh muncul, jadi dia hanya mengisap rokok di mobil.
"Ketua Dion, kita harus bagaimana?" Agung melihat gerombolan orang diluar, perlahan berkata.
Dion bersandar di kursi, menutup mata: "Kamu tebak setelah Hendra mengetahui ini, apa yang akan dia lakukan?"
Kata ini pun tidak berkaitan dengan pembicaraan mereka, namun Agung pun berkata: "Aku akan menyelesaikan semua tugas dengan baik."
Dion dengan puas menganggukkan kepala berkata:"Kali ini Aku sudah mengorbankan banyak hal, pasti ada orang yang juga mengorbankan banyak hal untuk ini." Dion pun tersenyum: "Besok grup dokter Ryan akan sampai, ayo kita pergi melihat tempat penelitian."
"Kring….." suara dari dalam mobil.
Dion melihat nomor telepon, menyentuh matanya dan dengan serba salah berkata: "Kembali ke rumah sakit dulu."
Itu dari ibu Dion, Dion pun dengan tidak senang melempar ponselnya, dan memberikan pada Agung.
Agung pun seperti menerima sesuatu yang membakar tangannya, dengan serba salah melihat ketua, akhirnya pun menjawab telepon: "Halo, nyonya besar."
"Di mana Dion? Kenapa Aku datang ke kamar pasien tidak ada orang? Bagaiaman kerja mu sebagai asisten Dion, tidak tahu kalau dia terluka?" ibu Dion terdengar sangat marah.
Agung melihat Dion sejenak, Dion dengan dingin, artinya menyuruhnya untuk menyelesaikan sendiri, dalam hati Agung pun memarahi Dion, ini ibumu loh.
Namun karena ketua yang arogan, seketiak, Agung dengan cepat menjawab tatapan mata dion berkata:"Begini, ketua Dion merasa rumah sakit terlalu penat, jadi keluar cari udara segar."
Setelah asal berkata, Dion pun menunjukkan kemarahan pada Dion: "Kamu lihat cuaca hari ini."
Diluar sangat berawan, dari mana ada udara segar, Dion pun mendesah, dan menerima telepon: "Ibu, Aku keluar menyelesaikan sedikit masalah, sekarang sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."
Orang di balik telepon itu masih mengatakan sesuatu, Dion juga tidak memutuskan teleponnya, dan menaruh telepon itu disamping, membiarkan telinganya tenang, sampai merasa sudah waktunya.
Dion pun menerima telepon:"Baik, Aku tahu, ibu." Dia pun langsung menutup telepon.
"Kamu pergi lihat dulu tempat penelitian baru, ingat, jangan sampai ada yang ikutin kamu." Dion pun langsung turun dari mobil setelah sampai di rumah sakit, walaupun wajahnya masih ada luka yang belum sembuh, namun kelihatannya sangat menawan, suster yang lewat pun dengan tergoda melihat Dion.
"Ibu….." Dion masuk, melihat wajah ibu nya yang tidak senang sedang duduk di ranjang.
Di atas ranjang terletak botol penghangat:"Apakah kamu tahu jika kamu sedang terluka? Apakah kamu tahu tubuhmu sendiri? Kenapa asal pergi?" ibu Dion melihat Dion, dengan wajah yang tidak tahu harus bagaimana.
"Aku benar-benar ada sesuatu yang harus diurus." Dion pun berjalan ke sisi ibunya, dan mengusuk pundak ibunya.
"Kamu berdiam saja di rumah sakit, ada masalah apa biarkan Agung yang mengurusnya." Ibu Dion pun menarika Dion, melihat luka pada wajah anaknya, Dion awalnya begitu bersinar, jika bukan karena bertemu dengan Cindy, dia mana mungkin bisa terjadi begitu banyak hal.
"Ada sedikit masalah, bagaimana pun aku adalah ketua, Agung pun tidak bisa menyelesaikannya." Dion pun menggantung jasnya di gantungan baju, mengambil botol disamping berkata:"Cepat lihat dulu apa yang ibu ku yang cantik ini buatkan hari ini?"
Ibu Dion yang mendengar ini pun menjadi santai berkata:"Hari ini Aku melihat berita bahwa dokter Jay sudah meninggal? Ada apa, apakah kamu tahu?"
Tangan Dion pun berhenti berkata: "Masalah ini aku akan mengurusnya, kamu tidak perlu khawatir, kamu hanya perlu pergi berkumpul dengan teman, minum teh, melakukan perawatan, dan belanja, hal lainnya serahkan saja padaku."
"Kalau begitu artinya ini berkatian denganmu?" ibu Dion pun ekspresinya berubah berkata:"Kamu tahu, keluarga kita tidak memperbolehkan jalan hitam."
Dion terdiam berkata: "Aku tahu, masalah ini tidak seperti yang kamu bayangkan, aku akan mengurusnya."
"Dokter Jay sudah bekerja 20 tahun dengan keluarga kita, siapapun yang telah membunuhnya, kamu tidak boleh membiarkannya begitu saja." Ibu Dion pun merasa sedih atas kematian dokter Jay.
Dion meneguk soup berkata:"Masalah ini hakim akan mengurusnya, bukankah kamu bilang aku tidak boleh berkaitan dengan dunia hitam, jadi serahkan pada hukum saja, ok?"
"Kamu bahkan bermain kata-kata dengan ku." Ibu Dion mendesah dan melihat Dion makan.
Agung sudah melihat tempat penelitian, memastikan tidak ada masalah, dia pun menutup pintu dan pergi.
"Agung, apakah tertarik untuk bertemu denganku." Orang dibalik telepon itu dengan nada santai disertai tawaan.
Agung menarik dasinya, dengan nada bertanya berkata:"Ketua Hendra, ada masalah apa? Aku akan beritahu pada ketua Dion."
Hendra pun berkata: "Tidak, aku mencari mu."
Agung terdiam sejenak berkata:"Kalau begitu diantara kita tidak ada yang harus dibicarakan."
Setelah berkata dia pun ingin menutup telepon, namun ucapan Hendra seterusnya pun berhasil menahan Agung, Hendra berkata: "Masalah Jay, Dion tidak tahu, namun Rudy dan aku sangat jelas."
"Waktu dan tempat." Hendra yang mendengar ini pun tertawa: "Akan aku kirimkan padamu."
Hendra pun menutup telepon, asisten pun melaporkan Redo telah datang, Hendra pun tertawa, anak itu sungguh terburu-buru.
"Ini baru lewat satu hari, kamu begitu terburu-buru datang mencariku?" Hendra melihat Redo yang terburu-buru, memikirkan kejahatan Rudy, Redo memakai narkoba, namun semenjak tempat penelitian narkoba Rudy di tutup, dan dia pun sudah tidak memiliki banyak sisa barang.
Di mata Redo ada kelopak mata hitam yang tebal, kelihatannya demi mendapatkan Rudy, yang Rudy katakan benar, sebenarnya cara menguasai orang ini adalah narkoba.
"Ruang bawah tanah keluarga Elsa, ada orang." Redo terlihat seperti tertekan.
Hendra menganggukkan kepala, sekarang memikirkan jeritan itu adalah jeritan orang, terhadap orang kaya pasti akan ada masalah dengan nyawa orang, Hendra tidak terlihat terkejut, hanya penasaran kenapa Redo begitu terkejut?
Di mata Redo terlihat penuh dengan ketakutan, dia perlahan berkata: "Aku menyogok orang bisu yang memberikannya makan, dan menaruh kamera ditubuhnya, dan mendapatkan foto."
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaUntouchable Love
Devil BuddyHis Second Chance
Derick HoUnplanned Marriage
MargeryCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyThe Gravity between Us
Vella PinkyBaby, You are so cute
Callie WangBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending