Balas Dendam Malah Cinta - Bab 251 Mencari Cindy (3)

Bab 251 Mencari Cindy (3)

Dion tiba-tiba mendekati Derek berkata: "Apakah dokter forensik kalian bisa menetapkan pembunuhnya? Bagaimanapun dia adalah bagian dari keluarga kami, kami juga merasa sangat sedih."

Derek melihat Dion yang begitu serius, tersenyum: "Tidak ingin menutupi ini darimu, pembunuhnya adalah dirinya sendiri, hanya saja anak perempuannya mengatakan ada orang yang membunuhnya, jadi kami harus mencari kebenaranya kan?"

Dion mundur beberapa langkah, memberesakan bajunya berkata: "Mungkin disini anaknya ada masalah." Dion menunjuk otaknya berkata: "Kami sudah lama bersama dengan dokter Jay, tidak pernah melihat anaknya, dengar-dengar sedang sekolah di Australia, dan sekarang yang paling penasaran adalah, hanya karena ucapan putrinya dan mengundang kalian kesini?"

Mereka berdua saling menatap, siapapun tidak mengalah.

Akhirnya Dion yang menyerah berkata: "Sebagai orang awam, Aku sudah mengatakan yang Aku tahu, selamat tinggal."

Derek melihat Dion yang pergi, dan langsung duduk di kursi, menyilangkan kaki berkata: "Desly, Dion benar orang hebat."

Pak Surya pun mengelap keringat didahinya berkata: "Kalian berdua adalah nenek moyang."

Dion pun naik kemobil, Agung pun duduk dikursi pengendara, dan menjalankan mobil.

"Bagaimana?" Dion pun mengmbil rokok, barusan saat Derek merokok, membuatnya tidak tahan.

"Kedua pria itu berputar di tengah kota, dan menaiki taksi, mobil mereka dibiarkan di belakang supermarket dan menaiki mobil silver dan pergi."

"Mobil itu menuju mana?"

"Di jalan Sydney sudah menghilang, tempat itu terlalu dalam, tidak ada CCTV." Agung dengan serius berkata, menyelidiki itu hanya untuk mengetahui jejak mereka.

"Jika mereka meneliti kelahiran kembali yang ada ditubuh Cindy, maka untuk sementara tidak akan ada bahaya, malam ini mereka pasti akan pergi ketempat di mana Cindy berada." Dion pun melihat Agung.

"Derek sangat hati-hati, bukanlah orang yang mudah, dan Desly itu adalah jalan satu-satunya, suruh orang dikantor polisi lakukan sesuatu pada mereka." Dion berpikir dan memerintah.

Agung pun menelepon dan dengan cepat memberi perintah.

"Ketua Dion, kanapa kamu begitu yakin jika Derek yang melakukan ini?" Agung pun mengerutkan dahi, walaupun ada keraguan, namun juga masih tidak begitu pasti.

"Hendra pergi ke kota Sanggit, orang yang menyelidiki Elsa juga menjawab tidak ada gerakan, Jordi juga belakangan ini sedang dijaga ketat, sudah pergi sekolah, Elsa hari ini juga pergi jalan-jalan dengan Nichole, kota Rao hanya beberapa orang, apa yang bisa dilakukan, dan hanya ada mereka berdua yang tiba-tiba muncul."

Dion sama sekali tidak memperdulikan penjelasan Derek saat dikantor polisi, walaupun masuk akal, namun juga tidak menghilangkan rasa curiganya.

"Elsa dan Nichole pergi jalan-jalan?" Agung seperti melihat sebuah hal.

Dion tidak ingin membicarakan hal ini: "Tunggu hingga obat penawar selesai, secepatnya bawa Cindy keluar dari masalah ini, masalah Santo dan Nichole sudah cukup menganggu."

"Kring..." ponsel dikantong Dion berbunyi lagi, dan Dion masih merokok dan tidak bergerak.

"Ketua Dion, dari nyonya besar, jawablah dan berikan kabar." Agung menyarankan.

Dion pun menekan ujung rokok di kotaknya dan mendesah: "Jika hari ini aku kembali ke rumah sakit, besok tidak akan bisa keluar."

Dion mengambil ponsel, melihat nomor itu, ternyata dari Dita.

"Halo?" Dita sangat jarang menelepon Dion: "Bagaimana dengan anakku?"

Dita pun terdiam lama, dan berkata dengan nada yang tidak yakin: "Aku sepertinya melihat Cindy."

Dion pun memegang sandaran tangan berkata: "Di mana?"

"Di daerah ini." Dita menjawab.

"Cepat, pergi ke daerah Dita, dia bilang dia melihat Cindy." Sekujur tubuh Dion pun membeku, barusan dia yang begitu tenang, begitu mendengar orang melihat Cindy pun berubah, keadaan Cindy sekarang sama sekali tidak boleh tertekan, kalau tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang mengerikan.

"Tuan Derek, wanita tadi seperti menjerit nama Cindy." Derek dengan cepat meneriman telepon, itu berarti pelayan yang dia pekerjakan sudah melewati pelatihan.

"Wanita?" ini adalah kota Rao, bertemu dengan orang yang mengenal Cindy tidaklah aneh, tapi jika wanita ini juga kenal dengan Dion dan bahkan dengan Cindy, maka ini bukanlah masalah biasa.

"Wanita itu menggendong seorang anak, dan baru pulang dari luar, dan memanggil Cindy, menyadari Cindy tidak menghiraukannya pun langsung naik keatas, namun wanita itu terus dengan heran melihat kami." Pelayan berkata: "Apakah kami perlu pindah?"

Derek mengerutkan dahi berkata: "Aku segera kembali, sekarang sudah malam, seluruh kota penuh dengan mata Dion, jangan-jangan ada mata-mata, tunggu hingga Aku pulang baru atasi, kamu jaga wanita itu baik-baik, jika terjadi sesuatu segera beritahu aku."

"Baiklah." Pelayan itu menjawab.

Nichole sampai pagi ini, dia pun sedang istirahat karena perbedaan waktu, namun telepon dari Elsa pun datang.

Wanita itu dulunya tidak menyukai Nichole, jika bukan karena orang itu tahu jejak ayahnya Gary, dia tidak mungkin akan berhubungan dengan wanita ini.

Mereka berdua pun berjanji bertemu di sebuah cafe.

"Dimana ayahku?" Nichole dengan tidak sungkan.

"Tunggu hingga aku mendapatkan Dion, kamu pasti akan mengetahuinya." Elsa pun memainkan kukunya.

Nichole semakin kesal, dia kembali kesini untuk menyelesaikan masalah Gary, dan juga pernikahannya dengan Santo, cerai sudah keharusan, namun dia yang sekarang tidak memiliki apapun, dia memerlukan kekuasaan untuk mencari Gary.

Tapi, perasaan pria itu padanya, setiap kali memikirkan hal yang terjadi di tempat penelitian di Amerika, Santo yang berkorban deminya, dia pun merasa kacau, Nichole tidak tahu kenapa bisa menjadi seperti ini, seperti ada sesuatu yang semakin lepas dari jangkauannya.

Karena itu sekarang Nichole tidak bisa memanfaatkan Santo, namun masalah Gary juga tidak mungkin tidak diselesaikan, mempercayi Elsa, berharap pada Elsa, bukanlah cara Nichole.

"Video itu kamu dapat dari mana?" ini juga adalah ancaman Elsa pada Nichole, demi ayahnnya, dia harus merahasiakan hubungan Elsa dengan anaknya.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu