Balas Dendam Malah Cinta - Bab 184 Perjanjian

Bab 184 Perjanjian

Jenny mengangkat kepala, langit hari ini sangat mendung, sepertinya ada sesuatu yang mendorong.

Ada air yang terkena dikelopaknya, sudah mau hujan.

Jenny pun kembali sadar dan membuka pintu mobil.

Santo sedang berada dimobil dan melihat semua ini, Jenny dengan 45 derajat melihat langit saat dia masih muda, Santo pun berpikir.

"Ikuti dia ." Santo menyuruh supir melaju.

Ucapan Elsa membuatnya ragu, bahkan merlihat Jenny merasa aneh, ini adalah insting.

Orangnya dengan cepat pulang dari Amerika, mengetahui rahasia itu.

Tidak jelas apa rasanya, bagaimana dilihat juga bejat, merusak pasangan, tapi, Nichole juga mungkin tidak tahu, Santo melihatnya pertama kali dan sudah jatuh hati.

Dia selalu menghancurkan orang yang merebut sesuatu dengannya, sekarang juga sama.

Ponsel berbunyi: "Hendra?" Jenny sangat terkejut.

"Jenny, bagaimana jika kita melakukan perjanjian." Suara Hendra terdengar rendah, setelah 1 tahun tertidur, dia sepertinya berbeda, namun Jenny tidak tahu apa.

"Sekarang saya tidak ada barang yang bisa ditukarkan, selamat tinggal." Jenny pun menutup telepon.

"Jika adalah....nyawamu?" Hendra tidak cepat dan tidak lambat berkata.

Kata terakhir, dia pun mendengar suara tabrakan dan kaca, lalu terdengar suara ditditidit.

Hendra pun mengangkat alis, melempar ponsel berbalik dan menuju ke rumah Dion menjemput Cindy.

Cindy, Dion pria itu melakukan ini padamu, kamu masih tidak bisa melupakannya? Hendra berkendara, teringat, sebenarnya dia dan Santo adalah orang yang sama, demi mencapai tujuan melakukan segala cara.

Dion mengangkat kepala melihat Rena, karena sengaja harus masuk kedalam suasana ini membuatnya terlihat aneh.

"Sebentar lagi saya suruh supir mengantarmu pulang." Dion mengelap mulut, dan naik ke atas.

Rumah ini tiba-tiba kosong, tidak ada suara anak, terlihat begitu sepi.

Dion mengeluarkan rokok, menanyakan dirinya apakah ini yang dia inginkan, bukan, namun apa yang dia inginkan? Cindy? Wanita itu membohonginya, bahkan identitas Tian.

Cinta kadang adalah sesuatu yang tidak di mengerti.

Cindy hanya merasa kosong.

Begitu banyak masalah yang terjadi bahkan membuatnya tidak sempat sedih dan sudah sampai sekarang ini, mengapa menjadi seperti ini? Cindy berpikir, padahal semalam masih baik-baik saja, pagi ini menjadi seperti ini.

Dion yang dingin, tiba-tiba membawa wanita, Cindy bahkan belum sempat merasa sedih.

"Pergi ke tempat anthony atau ke tempatku?" Hendra bertanya, 2 anaknya pun melihat mereka, sangat lucu, terhadap perubahan ini, kedua anak ini tidak tahu apapun.

Cindy mengelus kepala anaknya berkata: "Ke rumahku."

Pulang ke rumah, dulu itu hanyalah rumah yang dingin, dan sekarang karena ada 2 anak menjadi sangat nyaman, jika tidak ada Dion, mungkin bisa bersama dengan anak-anak dan hidup sampai tua.

Mata Cindy pun terlihat lelah, dia masih belum sadar dari kesedihan.

Awan hitam pun terlihat.

Jenny mengecilkan mata, berusaha untuk menyesuaikan dengan cahaya.

Ada orang yang berdiri sesuai dengan cahaya, dibelakang ada cahaya yang terang, walaupun tidak jelas melihat wajah orang itu, tapi Jenny dengan cepat mengenali pria itu.

"Santo." Suara Jenny serak. Yang Nichole katakan memang benar, orang ini benar-benar berbahaya.

Tapi kenapa Hendra ada hubungannya dengan Santo.

Jika nyawamu? Jenny pun teringat suara ditelepon itu, dia pun penasaran, Hendra ingin apa darinya?

"Sebenarnya saya tidak ingin melukaimu, namun kamu malah menganggu Nichole." Santo berkata dengan dingin.

Jenny tidak takut tertawa berkata: "Kamu lah yang mengganggu Nichole."

Jenny bersandar di tembok, kelihatannya tidak takut karena di tangkap, dia berkata: "Ditubuh saya ada chip, jika kamu membunuhku, kamu juga tidak akan lolos, Nichole tidak akan membiarkanmu begitu saja."

Dia tidak aneh melihat wajah Santo.

"Bagaimana kalau kita juga membuat sebuah perjanjian." Jenny tersenyum, seperti saat di bertemu dengan Nichole saat itu.

Cindy teringat saat pertama bertemu, apakah orang semakin tua akan semakin rindu?

Dia tidak yakin.

"Kak Hendra, kita buat perjanjian?" Cindy menutup mata, tidak menghiraukan tatapan Hendra.

"Antara kita tidak perlu begitu kan." Suara Hendra pun terdengar sedih.

Cindy tersenyum: "Semenjak kamu masuk ke keluargamu, kita sudah semakin jauhkan? Apa yang kamu lakukan 1 tahun ini saya lebih kurang tahu."

"Kamu bantu saya menyelamatkan seseorang, saya bantu kamu balas dendam." Cindy terdengar begitu dingin.

Hendra bahkan tidak ingin menanyakan mengapa Cindy mengatakan itu, Cindy tiba-tiba menjadi asing.

Hujan semakin deras, kaca pun menjadi tidak jelas, sama seperti ucapan Cindy, membuatnya kehilangan arah.

Begitu lama, Cindy mendengar suara Hendra yang serak: "Baik."

Cindy menutup mata, telinganya ada suara anak menangis, dan suara hujan terdengar begitu keras.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu