Balas Dendam Malah Cinta - Bab 159 Cindy Bersembunyi

Bab 159 Cindy Bersembunyi

Cindy dan Dita sangat rendah diri, wajah mereka penuh dengan debu, memakai pakaian koyak, mereka percaya bahkan orang dekat mereka juga tidak bisa mengenal mereka.

"Sekitar ini ada CCTV?" Cindy menarik Dita bertanya.

Dita menunjukkan CCTV, menunjukkan ada.

Mata Cindy pun mengecil, Amerika tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia, Dion ada kekuasaan yang tidak dimilikinya di Amerika, seperti menyelidiki CCTV, namun karena Dion selalu memberikan kesan yang hebat padanya, jadi dia pun tidak boleh anggap remeh.

Walaupun semua orang mengira dia sudah mati, namun dengan sikap Dion dia pasti akan menyelidiki semua CCTV.

"Apakah kamu takut dengan Dion." Dita bertanya.

"Benar, pria itu bisa melakukan hal itu."

Dita demi menghindari Jenny sudah berpengalaman berkata:"Kamu bersembunyi di gang kecil, saya pergi menelepon, suruh mereka datang menjemput kita secepat mungkin."

"Baik." Cindy menganggukkan kepala, tidak terlihat di CCTV.

Dita menunduk, berusaha untuk menghindari CCTV, dengan cepat menelepon, orang itu pun setuju, saat Dita pergi, ada mobil yang berhenti.

Dita mengangkat kepala dan melihat pria berkulit putih, dia pun berbalik, Dita menyadari dia mungkin menunjukkan wajahnya, namun dengan cepat menunduk.

Gambaran yang terhenti dilayar Jason adalah saat Dita mengangkat kepala, karena dandanannya berubah banyak, hanya bisa melihat dia adalah orang Asia, bajunya sangat koyak, dan gambar sangat tidak jelas, namun Dion dengan cepat mengetahui itu adalah Dita.

Dion berusaha berkendara, mayat Cindy belum di temukan, kalau begitu masih ada harapan, atau mungkin Dita adalah pembuka jalan, dan mengapa Dita bisa disini, bukankah dia di tangkap Jenny?

Ada banyak teka-teki yang ada diotaknya.

Dia tidak memilik SIM Amerika, dan demi menghindari Jenny, dia memakai masker, supir adalah orang berkulit hitam, sepanjang jalan tidak tahu mengatakan apa, Dion sama sekali tidak tertarik.

Dari sini jaraknya sangat jauh dengan perkampungan kumuh, kurang lebih 1 jam, Dion pun sampai.

Sekarang dia memakai jas, terlihat sangat gagah, dan disini sangat kotor, sungguh tidak cocok dengannya, jadi sebelum dia msuk, dia sudah menarik perhatian orang-orang.

"Dita, bagaimana dengan keadaan luar." Sekarang Cindy sangat berhati-hati, dia selalu merasa tidak tenang.

Dita dengan cepat berlari kejendela, yang dia katakan maksudnya tidak ada jendela, Dita pun melihat ada bayangan yang tinggi, kelihatannya sangat tidak asing.

Itu Dion, kenapa dia disini.

Seketika Dita pun melihat Cindy, dia merasa tidak tenang bertanya: "Bagaimana?"

Dita mengerutkan dahi berkata:"Dion, dia disini."

Hati Cindy tiba-tiba berdetak kencang, dia pun menyentuh dadanya, memaksa dirinya untuk tenang, setelah tenang berkata:"Orang itu mengatakan kapan datang menjemput kita."

Dita melihat jam berkata:"Dia bilang 1 jam kemudian, harusnya sekarang.

Cindy pun menjadi tenang, Dion mengenakan baju mahal masuk kesini, pasti akan menemui banyak halangan, orang disini sangat cemburu dengan orang kaya, itu karena ketidaknyamanan terhadap dunia, karena sudah tersiksa lama, pasti akan merasakan tidak puas.

Yang dipikirkan Cindy tidak salah, Dion pun mengeluarkan uang dari dompetnya, melihat ada orang yang terdampar dijalan, dia pun berjalan kedepan: "Beritahu saya sedikit informasi, apakah cukup?"

Dia berbicara dengan bahasa inggris Amerika.

Orang terlantar itu pun memandang Dion,mengambil uang di tangan Dion.

Dion pun tersenyum, berkata:"Apakah belakangan ini ada wanita Asia disini."

Orang terlantar itu pun berpikir, sepertinya ada 2, tapi mereka tidak suka berbicara, dan menganggukan kepala.

"Bagus." Dion pun mengeluarkan uang:"Dimana mereka sekarang?"

Orang terlantar itu pun menunjukan sebuah gedung, bertepatan dengan mata Dita.

Dita melihat orang terlantar itu menunjuknya, dia pun tahu sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Kita berdua orang Asia disini sangat menarik perhatian, Dion sudah tahu kita disini, sekarang kamu harus sembunyi dulu, saya yang akan menarik perhatiannya." Dita memapang Cindy ke sebuah kamar yang sangat tersembunyi, kamar itu bisa menembus jalan, jadi sangat mudah untuk melarikan diri:"Kamu bersembunyilah dulu disini, Dion seharusnya tidak tahu keberadaanmu."

Cindy menganggukkan kepala, tidak berkata apapun.

Dita pun dengan cepat membersihkan kain yang berdarah, namun masih bisa tercium bau darah di kamar ini.

Dia begitu tega, menggunakan pisau melukai dirinya sendiri, darah pun mengalir, Dita menggunakan kain itu membungkusnya, karena sakit dia pun menjadi tersiksa.

Tidak dipungkiri, Dion sangat cepat, setelah Dita melakukan semuanya,dia pun sampai.

"Dita?" Seseorang membelakanginya, bisa dilihat jika itu adalah wanita.

Wanita ini berbakik,melihat Dion, wajahnya pun terlihat tidak baik, sangat pucat.

"Dion, mengapa kamu bisa disini?" Dita pun mengeluarkan suaranya yang serak, kelihatannya dia sangat kurus,kelihatannya belakangan ini dia hidup dengan susah.

Pantesan Cindy begitu membenci dirinya, orang disisinya pun berubah menjadi seperti itu karena dirinya.

"Ikut denganku yah, saya bawa kamu pulang ke Indo."

Dita mengetahui Cindy disini,dia tidak mungkin pergi begitu saja, dia pun menggeleng kepala menolak, mengatakan ucapan yang begitu dingin:"Tidak perlu merepotkan anda, lingkungan sini tidak baik, pulanglah."

Dion mengerti dengan sikap Dita, jadi dia pun tidak marah, hanya melangkah kedepan bersiap-siap untuk berkata, tiba-tiba melihat kain dibawah ranjang.

Ini adalah kamar yang sangat simple, hanya ada ranjang.

Kain, bekas darah.

Dion mengerutkan dahi.

Dita melihat Dion yang melihat kain itu, dia pun berdiri, meletakkan tangan kiri di belakang badan berkata:"Ketua Dion, disini tidak menerimamu,"

Dion mengecilkan mata,melihat kain di tangan Dita, dalam hati tidak tahu sedang berpikir apa.