Balas Dendam Malah Cinta - Bab 194 Obat Kelahiran Kembali

Bab 194 Obat Kelahiran Kembali

Cindy pun terlihat tidak bertenaga dan menggerakkan jarinya.

Menyadari dirinya tidak bertenaga masih berusaha bergerak.

Merasa seperti seluruh bagian tubuhnya bukan miliknya, selain otaknya yang normal, tubuhnya sudah bukan miliknya.

Cindy pun berpikir sebelum dia pingsan.

Dia makan dengan Hendra, menghadiri jamuan, lalu Hendra membawanya pulang, lalu dia terlalu ngantuk dan tertidur, lalu sekarang!

Cindy hanya bisa melihat papan putih di atasanya, menggerakkan bola mata, bahkan otaknya sekarang bukanlah miliknya.

"Apa...apakah ada orang?" Cindy pun mengeluarkan suara, untung suaranya tidak ada masalah, hanya sedikit serak.

Orang yang masuk adalah dokter yang memakai masker, dia membungkukkan badan dan memeriksa mulut dan hidung Cindy.

Saat membungkukkan badan, Cindy menyadari mata biru, dimana ini?"

Dokter sepertinya mendapat suruhan dari orang, mendengar suara Cindy hanya melihatnya, tidak menjawab, hanya memeriksa keadaan tubuhnya, lalu memerika mesin disamping yang mengeluarkan suara dan tidak menghiraukan Cindy.

"Halo." Cindy pun menyapanya.

Dokter yang memeriksamya pun keluar dam Cindy hanya mendengar suara pintu yang tertutup.

"Shit" menghadapi orang yang asing, dan dia juga tidak bisa bergerak, Cindy pun sedikit kacau, apa-apaan ini?

Hendra membawanya kesini? Tapi dia percaya Hendra tidak akan menyakitinya, apakah Hendra sudah gila sampai melakukan ini, sebenarnya ada apa?

Otaknya pun sedang berpikir, dan tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi.

"Cekrek..." suara pintu terbuka.

"Dengar kata dokter kamu sudah sadar, saya datang melihatmu." Suara Hendra yang tidak asing.

Cindy pun menarik nafas, datang ketempat yang asing, tubuhnya pun tidak bertenaga membuatnya takut karena ada suara yang tidak asing dia pun sedikit tenang.

Akhirnya, tidak peduli apa yang terjadi diantara mereka berdua.

Cindy pun masih sangat percaya pada Hendra, kepercayaan ini tidak akan hilang dengan mudah.

"Hendra, sebenarnya apa yang terjadi." Cindy pun bertanya.

Cindy pun terlihat pusing, sebenarnya ada apa, kenapa setelah tertidur dia pun ada di Amerika.

"Kamu ingin melakukan apa? Tempat penelitian? Lalu kenapa aku tidak bisa bergerak?" Cindy pun penuh dengan pertanyaan.

Hendra pun sangat sabar berkata: "Iya, adalah tempat penelitian obat saraf, adalah usaha keluargaku, saya dari awal sudah menerimanya."

Cindy tidak berkata, hanya mendengar Hendra berkata, di dalam ini, sepertinya menyimpan banyak hal yang tidak diketahuinya.

"Lagian kamu akan dengan cepat melupakan ini semua, saya akan menjawab semua pertanyaanmu." Hendra pun menyentuh wajah Cindy, tangan Hendra karena bergelut di mafia pun memiliki banyak luka, dan sangat tidak nyaman.

Namun Cindy tidak bisa menghindar, karena dia tidak bisa bergerak, seluruh tubuhnya seperti bukan miliknya.

"Dita dulu tidak sadarkan diri juga berada disini, sayangnya itu masih dalam penelitian, masih tidak seimbang, jadi dia baru ada kesempatan untuk sadar." Hendra pun tidak peduli dengan hal yang sudah dia rahasiakan dengan susah payah, karena sangat cepat, dia akan bersih seperti kertas putih dihadapannya.

"1 tahun lalu, saya meneliti sebuah virus, hanya sebotol kecil sudah bisa membuat orang dewasa untuk melupakan segalanya." Hendra pun tersenyum, wajahnya terlihat kejam.

"Saya selalu berpikir, jika Dion tidak muncul, mungkin akhirnya tidak akan seperti ini." Hendra pun menyentuh mata, hidung, bibir Cindy dengan lembut.

Namun Cindy mendengar ucapan Hendra pun seperti darahnya berhenti mengalir, semakin dingin, semakin dingin.

"Apa tujuanmu menangkapku?" Cindy sudah dapat menebak jawabannya, namun karena tidak percaya dia masih ingin mendengarnya mengakui.

Hendra melihat Cindy yang marah, tidak tahu apakah Cindy yang baru akan memiliki ekspresi seperti ini.

"Orang yang bisa melupakan semuanya saya panggil kelahiran kembali." Hendra pun tidak menghiraukan Cindy, dan terus berkata sendiri: "Beberapa hari yang lalu, kelahiran kembali sudah berhasil ditubuh orang lain."

Cindy pun karena takut, giginya pun bergetar.

Orang di depannya bukan lagi Hendra, sepertinya Hendra sudah dikuasai iblis.

"Kenapa kamu gemetar, kamu sudah menebak apa yang ingin aku lakukan?" Hendra pun menyentuh rambutnya dan menatap mata Cindy.

Tatapan itu tidak lagi seperti dulu, tidak seperti saat dia jatuh cinta pada Dion, namun begitu dingin dan ketakutan, Hendra tidak suka tatapan seperti ini, jadi dia pun menutup mata Cindy.

Cindy seketika pun merasa gelap, dia mendengar suara iblis, masih begitu lembut berkata: "Kamu lihat angka masih melakukan penelitian akhir, saya tidak sabar menunggumu, kamu jangan begitu melihatku, dan juga jangan berpikir untuk melarikan diri, sekarang kamu dikuasai obat, bisa membuatmu diam disini seharian."

Ada dokter yang masuk, dan mengeluarkan suntikan.

"Kamu tidurlah dulu, tunggu kamu sadar kita akan mulai."

Cindy merasa sesuatu yang dingin masuk ke nadinya, sekujur tubuhny terbeku, rasa itu membuatnya lelah, Dion, cepat datang, ini adalah pemikiran terakhir Cindy.

Dita mendengar suara dari jendela.

Itu Dion.

Dita dengan cepat membuka jendela, dan juga menunjukkan tanda. Menunjukkan ada pengawal.

"Dimana Cindy?" Dion pun bertanya dengan bentuk mulut.

Dita menjawab dengan cepat: "Hendra."

Disini sudah dikuasai sepenuhnya oleh Hendra, dia sudah memikirkan dari awal, semalam ada yang berbeda dari telepon Dita, namun anaknya masih dalam penjagaan, dia tidak boleh gegabah, namun untuk apa Hendra menangkap Cindy? Dia harus tahu jika Cindy adalah orang yang lebih baik mati daripada di paksa.

Dion seketika tidak mengerti, dengan cepat turun kebawah, sekarang yang terpenting adalah mencari tahu dimana Hendra, dia bawa Cindy kemana.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu