Balas Dendam Malah Cinta - Bab 107 Elsa Terluka

Bab 107 Elsa Terluka

Elsa yang dibawa oleh bibi yang jaga rumahuntuk menemui Cindy.

Dia sedang bermain dengan Tian di kamar, Tian yang gendut pun terlihat tersenyum, dengan lembut memanggil Cindy "Ibu." Dan Cindy pun mengelus kepalanya, terlihat sangat bahagia.

Melihat ini, hati Elsa pun sakit hingga memeluk tubuhnya sendiri, Tian harusnya adalah anaknya, sekarang dia harusnya tinggal dirumah Xu dan bermain dengan Tian, semuanya salah wanita ini, dia merebut segalanya.

"Mengapa kamu disini?" Cindy menyadari Elsa yang ada didepan pintu, dengan tidak senang, walaupun dia tidak bermaksud untuk memperdulikan hal itu lagi,namun dia masih tidak bisa memaafkan keluarga Jing, melihat mereka membuatnya sangat tidak sabar.

Elsa melihat Cindy, dia sangat tidak senang, namun tidak boleh menunjukkannya:"Kak, saya membawa mainan anak-anak, ini untuk Tian dan anak diperutmu."

Cindy yang mendengar ini pun merasa bahaya dan mengecilkan mata, mengapa Elsa mengetahui hal ini.

Walaupun ibu Xu tidak tahu, namun dia sangat jelas bahwa belakangan ini Dion sangat sibuk, dan kabar dia tinggal disini sangatlah tidak baik jika diketahui orang luar, dan juga untuk menghindari Hendra.

Jadi kabar dia hamil tidak mungkin Dion sebarkan, Hendra lebih tidak mungkin melakukan hal yang merugikannya.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" Cindy juga tidak mempungkiri, melihat dia sedang mengeluarkan hadiah, walaupun wajahnya terlihat baik, namun hatinya masih belum tentu.

Elsa tentu saja tidak akan mengatakan Jenny, dia pun tidak menjawab pertanyaan Cindy, hanya berkata:"Kak, kamu harus menjaga tubuhmu, saya sangat berterimakasih kamu melepaskan keluarga kami, jadi saya datang untuk meminta maaf, masalah dulu, biarkan berlalu yah?"

Cindy tentu tidak akan percaya, luka dulu, bagaimana bisa berlalu begitu saja, dia melepaskan keluarga jing karena merasa sudah cukup balas dendam, tidak perlu diteruskan lagi, tidak perlu membawa dendam itu seumur hidup, namun ini tidak berarti dia benar-benar bisa memaafkan orang yang menyakitinya.

"Terimakasih atas maksud baikmu, hadiah sudah saya terima, pulanglah."

Saat ini dikamar hanya tersisa Tian, Cindy dan Elsa.

"Kak, kamu begitu sungkan."Kaki Cindy susah bergerak, jadi duduk di kursi roda, Elsa pun mendekatinya.

Cindy pun semakin mundur: "Sekarang ini sedang dirumah keluarga Xu."

"Kak, kamu takut apa?" tangan Elsa pun menggenggam tangan Cindy, seperti sedang menariknya jatuh ke lantai, Tian melihat mereka yang tidak tahu sedang berbuat apa.

"Tuan, Nyonya dan nona Elsa sedang berada dikamar."

Dari luar terdengar suara bibi yang jaga rumah, dan diketahui Dion sudah pulang.

Cindy tidak pernah begitu berharap bertemu dengan Dion, memikirkan jika dia terlambat datang, mungkin anak mereka akan digugurkan oleh Elsa, hatinya seperti sedang diiris.

Cindy yang mendengar suara Dion naik keatas pun terus mundur.

Saat Dion membuka pintu, dia melihat Elsa sudah terjatuh di ujung meja, darah segar pun mengalir dari kepalanya, Elsa pun langsung pingsan.

Cindy melihat kedua tangannya, tidak tahu mengapa dia mendorongnya.

Ibu Xu yang mendengar suara besar pun langsung naik:"Ada apa."Melihat Elsa yang pingsan, dia pun tergesa-gesa menyuruh ambulan.

Melihat hadiah yang dibawa Elsa jatuh di lantai, dia pun semakin marah:"Kamu benar-benar wanita yang tidak tahu diri."

"Ibu.... masalah masih belum jelas."Dion pun takut kalau ibu Xu akan semakin salah paham pada Cindy.

"Mengapa kamu masih diam, bawa dia kerumah sakit, bagaimana jika meninggalkan bekas."ibu Xu tidak tega melihat Elsa yang pingsan, sejak wanita ini datang kekeluarga Xu, banyak masalah yang terjadi.

Tian yang melihat darah segar pun menangis, memeluk kaki ibu Xu dan tidak berhenti menangis, ibu Xu pun langsung membawa Tian keluar, meninggalkan Dion dan pelayan untuk membereskannya.

"Cindy, ada apa?" Dion melihat Cindy yang duduk di kursi roda, terlihat mengerutkan kening, masalah diluar sudah cukup membuatnya pusing, mengapa rumah masih tidak bisa membuatnya tenang?

Dia tidak memperhatikan nada bicaranya dan Cindy pun salah paham dengan Dion, dia merasa Dion menyalahkannya membuat Elsa terluka, tidak percaya bahwa dia tidak sengaja.

Jadi dia menghancurkan botol berkata:"Seperti apa yang kamu lihat,saya sengaja mendorong Elsa, membuatnya menyenggol meja."Cindy mengatakan kata sengaja dengan sangat keras.

Dion mana mungkin percaya, jangan katakan luka dikaki Cindy, sikapnya juga tidak akan mendorong orang.

"Cindy, jangan asal bicara." Dion ingin mendekati Cindy namun di dorong.

"Luka Elsa lebih penting, saya sudah lelah, ingin istirahat." Cindy menyuruh bibi membawanya ke kamar.

Dion melihat Cindy dan tidak mengatakan apapun, dia juga tidak ada mood untuk membujuknya, dia merasa semua ini sungguh tidak masuk akal, dia begitu baik pada Cindy, namun dia terus menunjukkan wajah seperti itu padanya.

Luka Elsa tidak serius, karena permintaan ibu Xu, Dion membawa Elsa kerumah sakit dan sudah sadar.

"Karena kamu sudah sadar, saya pergi dulu, saya sudah menelpon keluargamu, jika kamu ingin ganti rugi saya akan membayarmu." Dion dengan dingin berkata pada Elsa yang wajahnya terlihat memutih.

Elsa melihat Dion yang begitu dingin, melihat Dion pergi, dia berusaha untuk menahan tangannya.

"Kamu tidak perlu ganti rugi, aku hanya ingin kamu menemaniku."Elsa memohon.

Mendengar ucapan ini, Dion mengerutkan dahi: "Baik." Dion berbalik dan duduk.

Elsa tidak berpikir akan seperti ini, dia pun senang sekali.

"Saya ingin bertanya padamu, mengapa kamu tahu jika Cindy hamil."

Elsa tidak berpikir bahwa Dion akan menanyakan pertanyaan yang sama dengan Cindy.

Tidak ingin memberitahu Cindy karena ingin membuatnya marah, membuatnya tersiksa, namun Dion berbeda, Jenny itu berani mengancamnya, jadi dia harus bersiap untuk dibalas kembali.

"Jenny yang memberitahuku." Elsa menunduk, tatapannya penuh keraguan.

Jenny juga tidak mengatakan bahwa dia tidak boleh mengatakan ini.

Dion yang mendengar nama Jenny pun mengecilkan matanya, mengapa semuanya ada hubungannya dengannya.

Wanita ini, sekarang belum mendapati jejaknya, dia sungguh pintar menyimpan rahasia.

"Kamu beristirahat dulu, saya masih ada masalah yang harus diurus."setelah berkata Dion pun meninggalkan ruangan.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu