Balas Dendam Malah Cinta - Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai

Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai

Jenny sedang rapat, walaupun keberadaan Niko tidak diketahui, namun dia percaya bahwa Niko akan kembali, Niko tidak pernah membohonginya, jadi dia akan menunggunya, dia harus berusaha sebisa mungkin untuk menjaga posisinya, membereskan segala hal yang ada didepan matanya.

Asisten pun tiba-tiba masuk ke ruangan.

Jenny pun mengerutkan dahi, selain Niko ada masalah serius, sekarang perusahaan juga dalam masalah, Jenny melihat asistennya yang dengan lembut berkata di telinganya: "Bukankah saya sudah mengatakan tidak membiarkan siapa pun masuk saat rapat? Ada masalah serius apa, katakan."

Asisten mendengar itu pun terlihat gugup, berkerja di perusahaan sebesar ini pasti akan banyak masalah, Asisten pun berkata: "Cindy dan Dion melompat ke sungai, tidak tahu mati atau hidup."

"Apa?" Jenny terlihat begitu terkejut, sepasang tangannya memukul meja, wajahnya terlihat tidak percaya, membuatnya tidak bisa mengendalikan diri, Jenny pun menenangkan diri dan kembali tenang.

"Baiklah, kamu turun dulu." Jenny pun berkata, lalu melihat wajah pada pemimpin bagian, mereka tidak tahu jika pertengkaran antara keluarganya dan keluarga Dion adalah masalah biasa, Jenny pun dengan akal sehat berkata:"Bagian pemasaran, lanjut laporkan, saya akan menyelesaikan rapat ini."

Jenny sudah terlatih, sekarang hanya mereka berdua melompat, tim penolong masih belum ada kabar, dia terburu-buru juga tidak ada gunanya, dia harus menyelesaikan rapat darurat ini dulu.

Jika Niko disini, dia pasti akan menyuruhnya melakukan seperti ini.

Rapat pun dilanjutkan, hanya saja kadang-kadang Jenny tidak fokus, berbagai bagian sudah menyadari bahwa ketua mereka sangat peduli dengan hal itu.

Setelah selesai, Jenny pun dengan cepat meninggalkan perusahaan.

Sekarang jarak antaranya dengan sungai itu 1 jam, tempatnya adalah jembatan Brooklyn, orang yang lompat ke sungai itu biasanya setelah 1 jam sudah tidak ada kabar, ada kemungkinan sudah mati, tapi masih tidak boleh menyepelekan, Dion tidak boleh disepelekan dalam keadaan apapun.

Hanya saja Jenny tidak terpikir, dengan sikap Cindy, dia hanya ingin merusak hubungan Cindy dan Dion, membuat Dion merasa kacau, dan membuat masalah untuk Dion, tidak terpikir olehnya Cindy langsung mengorbankan dirinya.

Jenny teringat siang ini saat bertemu dengan Dion dan Cindy, walaupun Cindy terlihat begitu tidak peduli, mungkin itu adalah ketenangan terhadap kematian, jadi terhadap semua yang dia lakukan pun menerima dengan tenang, dipikir-pikir, sepertinya Cindy sudah berencana dari awal.

Ternyata, yang Anthony katakan tidak salah, Cindy lah kelemahan Dion, menurut informasi, Dion mengejar Cindy maka melompat, kelihatannya pria ini sangat memandang hubungan percintaan mereka.

Pria seperti ini sungguh menarik orang, tapi terkadang juga keterlaluan malah membuat dirinya hancur, seperti Dion sekarang.

Karena masalah Dion dan Cindy hari ini, Jason pun menunjukkan keberadaannya dan menghubungi tim 911, Zeny pun dengan cepat menyelidiki Jason.

Jason adalah orang pemerintahan, ini tidak ada masalah, hanya saya tidak tahu bagian apa, jika identitasnya di rahasiakan, kelihatannya posisinya tidaklah rendah.

Cindy...Cindy, kamu melompat benar-benar memberiku kesempatan besar.

"Dita sudah ditemukan?" Jenny teringat wanita yang tidak begitu penting ini.

Dulu Mike ada perasaan terhadap Dita, jadi saat itu Jenny juga disatu sisi menguasai Mike dan disisi lain juga memberikan kesempatan pada Mike, menyuruhnya menjaga Dita.

Setelah Mike menghilang dengan tidak jelas, Dita pun menghilang, karena orang yang tidak penting, Jenny tidak begitu peduli, hanya menyuruh orang mencarinya, dan juga menjaga agar Dion tidak bisa menemukan Dita.

"Berjaga, agar mereka mengira Dita ada ditanganku, kabarkan bagian kota Rao, sudah bisa bergerak." Jeny pun berkata, mengangkat kepala melihat langit, hari ini matahari sangat menusuk mata.

Cuaca yang berangin, namun ditakdirkan tidak tenang.

Anthony menerima kabar Cindy dan Dion melompat kesungai, pengurus rumah tidak berani memanggilnya, bagaimanapun sekarang Anthony sudah berumur, tubuhnya harus diperhatikan, namun biasanya Anthony yang tertidur lelap pun terbangun karena mimpi buruk.

Hatinya berdetak kencang, keringat pun bercucuran di dahinya.

Anthony pun berjalan keruang tamu dan meminum air, sekarang baru tengah malam jam 3, mengapa merasa begitu tidak tenang? Sama seperti malam Hendra dalam masalah.

Pengurus rumah yang melihat lampu ruang tamu menyala, melihat Anthony sedang minum air, kelihatannya tidurnya tidak cukup.

"Bi, kenapa, begitu malam masih belum tidur?" Pengurus rumah agar bisa menjaga Anthony pun juga tinggal dirumah itu. Anthony melihatnya dengan tidak mengerti.

"Tuan Anthony, ada masalah." Pengurus rumah berkata.

"Ada masalah apa, membuatmu seperti ini."

"Nona Cindy dan tuan Dion melompat ke sungai, keadaan mereka masih dalam penyelidikan." Pengurus rumah tengah malam mendapat kabar dari Jenny.

"Apa?!" Anthony pun berdiri dari sofa.

Tenyata perasaannya tidak salah, ada yang dalam masalah.

"Apa yang dikatakan Jenny." Anthony pun memaksa dirinya untuk tenang, sudah hidup begitu lama, masalah apapun sudah dia temui.

"Nona Jenny mengatakan sudah bisa bergerak, dengan kabar nona Cindy dan tuan Dion....mereka mungkin....tidak tertolong lagi." Pengurus rumah tersendak.

Walaupun Anthony terbiasa dengan berbagai masalah, namun dia pun tetap merasa sedih.

"Iya, saya tahu, kamu istirahat dulu, sekarang masih pagi sekali." Anthony pun melanjutkan meminum air hangatnya, walaupun air itu hangat namun dalam hatinya tetap merasa dingin.

Pengurus rumah mendapat perintah pun kembali, meninggalkan Anthony sendirian di ruangan yang kosong itu.

Masih ingat, dulu dendam dia dan ibu Hendra, wanita itu karena dirinya bukanlah pewaris keluarga pun meninggalkannya, dan meninggalkan bekas luka padanya, walaupun sekarang saat disentuh ada bekas, dan akhirnya dia tidak berani menyentuh masalah percintaan lagi.

20 tahun berlalu, tiba-tiba muncul seorang anak, namun belum sempat mengenal sudah terbaring di ranjang.

Saat itu dia tidak ada kekuasaan di keluarga, dia hanya bisa melihat kakaknya menderita, namun saat dia berkuasa, kakaknya pun tidak ingin mengakuinya lagi, sekarang dia sudah berkuasa, namun tidak ada satu orang pun.

Mengapa dirinya tidak dapat melindungi orang yang ingin dilindunginya, tidak bisa menahan orang yang dia cintai, namun setelah semuanya ada, orang itu malah tidak ada lagi.

Rumah yang begitu besar hanya ada Anthony seorang.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu