Balas Dendam Malah Cinta - Bab 133 Hati Yang Hancur

Bab 133 Hati Yang Hancur

Walaupun Dion kehilangan Dimas sebagai asistennya, namun bagaimanapun kota Rao adalah areanya, ingin mencari keberadaan keluarga Tanusaputra tidak lah sulit, Dion pun secepat mungkin sampai di sana.

Dia tidak pernah berpikir, yang menunggunya tidak hanya Dimas, namun juga ada Cindy.

Cindy bersandar disebuah tiang, melihat Dimas, darah tidak berhenti mengalir dari mulutnya, dari kakinya juga mengalir darah.

Aroma darah pun tercium, Cindy merasa jijik.

"Uek." Cindy pun muntah.

Alergi karena hamil dan aroma darah membuatnya susah bernafas, hanya muntah, dia pun merasa pusing, dalam waktu dekat ini terjadi banyak masalah, reaksi tubuhnya lebih cepat dari segalanya.

Dion pun melihat Cindy yang berada dibalik tiang, dia bersandar di tiang sambil muntah.

Seketika hati Dion pun terhenti, tidak sempat berpikir, dia pun terburu-bur berjalan kearahnya, dan menopang Cindy.

Saat itu, wajah Cindy memucat, bahkan warna bibirnya memutih, melihat Dion, Cindy pun dengan tidak suka menolak tangan Dion.

Dion mengerutkan dahi, bibirnya bergerak, namun tidak berkata apapun.

Berbalik dan melihat Dimas yang terluka parah, bawahan keluarga Tanusaputra begitu tega, barusan Dimas sudah berusaha bertahan, melihat Dion berjalan kearahnya, dia pun pingsan.

Dion pun menyuruh bawahannya untuk membawanya kerumah sakit, bawahannya pun dengan cepat bergerak, saat ini di gudang yang kumuh hanya tersisa Dion dan Cindy.

"Kenapa kamu disini?" Dion melihat Cindy dengan terkejut, dan juga merasa aneh, kali ini Dimas akan menjelaskan semuanya padanya, masalah Hendra tidak ada hubungan dengannya.

Cindy dengan tidak bertenaga bersandar di tiang, Dion pun dengan gagah dan terlihat begitu tajam:"Saya pikir, kamu paling tidak berharap saya muncul disini kan."

Dion mengerutkan dahi, merasa ada sesuatu yang aneh, sikap Cindy padanya pun terlihat lebih parah dari sebelumnya.

Wajah Cindy pun memucat dan menahan pada tiang sambil muntah.

Dion seketika merasa sakit hati, aroma darah disini terlalu keras, Cindy sedang hamil, tubuhnya juga lemah, tidak cocok berada disini.

"Kita pulang dulu ya, aroma darah sisini terlalu keras." Dion pun membawa Cindy pergi.

Cindy pun mundur selangkah, tangan Dion pun menyentuh udara, terlihat sangat canggung.

"Rumahku bukanlah rumah keluargamu, sebentar lagi saya akan pulang sendiri." Cindy pun mundur dan menjaga jarak dengan Dion.

Gerakan ini membuat Dion merasa marah, urat dikepalanya pun terlihat jelas, tangannya pun dikepal, namun dia menahan emosinya, berkata:"Patuhlah, pulang denganku yah."

Cindy pun mundur, dia dengan bersikeras berkata:"Tidak mungkin."

Dion pun melangkah di depan Cindy, menggendongnya dan pergi.

Membiarkan Cindy membantah, setiap kali seperti ini, dia tidak pernah memahami perasaan Cindy, selalu begitu lantang dan memaksa.

Cindy tahu jika tenaganya tidak lah apa-apa bagi Dion, jadi dia tidak membantah lagi, hanya membiarkan Dion mendudukinya di mobil, memakai sabuk pengaman, dan pergi.

Sepanjang jalan tidak berkata apapun, Dion hanya mengerutkan dahi tidak ingin berkata.

Dion pun sangat pusing karena masalah percintaannya, namun sekarang dia sangat banyak masalah, dia tidak bisa menyelesaikan masalahnya dengan Cindy, atau tidak berhati-hati dan kemungkinan keluarganya akan hancur.

Tidak tahu mengapa, sekarang dalam hati Dion selalu merasa ada orang yang ingin menghancurkannya, keluarganya, dan itu bukanlah masalah mudah.

Matahari disiang hari sangat menusuk, namun Dion merasa sangat gelap, tidak berhati-hati maka semuanya akan hancur, sebenarnya siapa, siapa yang melakukan ini.

Mobil Dion terhenti di depan sebuah toko, makanan di toko ini sangat enak dan sehat, sangat cocok dengan Cindy.

Cindy tidak mengeluarkan suara sepanjang perjalanan, tidak membantah dan tidak berekspresi, seperti boneka yang membiarkan orang lain melalukan apapun padanya.

Dion tidak tahu apa yang dikatakan Dimas pada Cindy, namun Dimas begitu setia padanya, seseorang yang bisa mengorbankan hidupnya untuk dirinya, mana mungkin menghianatinya?

"Kamu ingin makan apa?" Dion menarik kursi untuk Cindy, Cindy pun mendorong menu dari hadapannya.

Tatapan Cindy pun menggelap, menunduk dan memainkan tangannya, tidak berkata apapun.

Dion yang melihatnya seperti itu pun tahu jika dia marah, namun tidak mengerti mengapa dia marah, memang belakangan ini sangat kacau, melihat Cindy membuatnya semakin marah, dia begitu tulus menghadapinya dan ini adalah balasannya? Pergi dengan pria lain, dia juga tidak marah, sekarang dia sedang marah apa.

Dion juga sudah cukup sabar, dia tidak pernah begitu memanjakan wanita, melihat Cindy tidak melihatnya, dia pun membuang menu di depan Cindy:"Cindy, apakah kamu suka aku begitu kasar."

Cindy tersenyum dingin, tetap tidak berkata, hanya menunduk dan tidak melihat Dion, dia yang sekarang, melihat pria ini membuatnya kesal.

Jika tidak bisa saling mencintai, maka saling melukai juga baik.

Dion melihat tindakan Cindy padanya, dia merasa sangat marah, dia memegang dagu Cindy, memaksanya melihatnya.

"Katakan, kenapa kamu marah setiap hari, apa masih tidak cukup."

Akhirnya kamu mulai membuka topengmu? Cindy meyadari dagunya tidak dilepas, dia pun membiarkannya, dagunya pun menjadi merah, walaupun sakit, tapi tidak sesakit hatinya, dia yang sekarang tidak akan menyerah lagi.

Cindy dengan dingin menatap Dion berkata:"Apakah kamu tidak tahu dengan apa yang kamu lakukan?"

"Katakan apa yang aku lakukan?" Dion benar-benar tidak mengerti apa yang dilakukannya selama ini demi Cindy, sekarang dia malah seperti ini.

Cindy mendesah, matanya melihat kearah lain, tidak melihat Dion lagi.

"Cindy, aku katakan padamu, kesabaranku ada batasnya, jangan selalu menguji kesabaranku." Dion terlihat kesal berkata, dia tidak pernah begitu dalam hubungan percintaannya, hanya dengan Cindy saja.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu