Balas Dendam Malah Cinta - Bab 143 Pergi Berlibur

Bab 143 Pergi Berlibur

"Apa maksudmu." Cindy pun terdiam sejenak, wanita ini mengapa mengetahui identitas Tian, siapa sebenarnya wanita ini, sebenarnya apa hubungannya dengan Dion.

Perasaan Cindy sangat kacau.

"Dan juga, anak didalam kandunganmu sebaiknya kamu jaga baik-baik, kalau tidak, sesuai dengan apa yang kamu lakukan hari ini, apakah kamu kira kamu bisa masuk ke keluarga Dion?"

Cindy mengingat masalah ibu Dion hari ini, wanita ini informasinya begitu cepat.

Orang yang membuat Anthony merasa tidak gampang memang sangat hebat.

"Apakah hari ini kamu datang untuk menantangku?"Cindy berkata.

Jenny yang melihat ekspresi Cindy saat ini pun merasa senang, dia pun terlihat tersenyum, dengan suara lembut:"Tidak, kita semua adalah wanita, kali ini saya hanya datang memberitahumu bahwa Dion tidak mencintaimu. Dia hanya menjadinkanmu sebagai pengantiku."

Wajah Cindy pun berubah, namun memikirkan saat Dion melamarnya, dia tidak percaya bahwa itu hanya lah akting, berkata:"Apakah Dion mencintaiku, tidak perlu nona Jenny khawatir."

"Nona Cindy tidak percaya?" Jenny menunduk tersenyum, dia pun meletakkan kopi ditangannya di meja, berkata:"Keluarga ku di Amerika sangat terkenal, saya percaya kamu bisa melihat ini di internet."

"Apakah kamu ke sini hanya untuk pamer ?"Cindy merasa kata selanjutnya pasti akan membuatnya kecewa, dia mulai takut.

Jenny melihat Cindy yang ingin pergi, dia pun berdiri danberkata:"Tidak lewat dari 1 minggu, Dion akan pergi ke Amerika, karena beberapa hari lagi saya akan menjadi pewaris keluarga, dia pasti akan datang."

Jenny tersenyum pada Cindy, berbalik pergi:"Semoga kita dapat bertemu di Amerika."

Wajah Cindy pun berubah.

Jenny begitu percaya diri bahwa Dion pasti akan kembali ke Amerika, tidak karena hal lain, Dion tidak tahan dengan pengkhianatan, dia mengira asisten barunya dapat mengetahui kabarnya, bukankah ini sangat lucu?

Masih ada yang menunggunya di Amerika.

Dion, konfrontasi barulah akan dimulai.

Niko sedang menunggu Jenny dimobil, dia terus melihatnya, merasa akan ada sesuatu yang terjadi, Dion, Anthony bahkan keluarga Tanusaputra yang tidak terlihat pun mulai masuk dalam hal ini, dan setiap kekuatan pun tidak boleh diremehkan, sekarang keluarga Jenny, Anthony dan keluarga Tanusaputra belum ada percekcokan, namun itu hanya karena belum saling merebut kekuasaan.

Bagaiman keluarga Jenny bisa mendapatkan kekuasaan yang begitu besar di dua belak pihak, ini tidaklah mudah, semuanya adalah orang yang cerdik, terhadap mereka, bagi Jenny masih terlalu gampang.

Jenny membuka pintu mobil dan duduk di dalam, tersenyum pada Niko berkata:"Melihat ekspresi Cindy, saya sepertinya sudah berhasil."

Niko menganggukkan kepala, tidak berkata apa pun.

Melihat Jenny yang begitu senang berkata:"Kamu benar-benar begitu ingin menghancurkan keluarga Dion?"

"Keluarga yang begitu hebat, siapa pun ingin menghancurkannya." Jenny menatap Niko, tidak tahu darimana datangnya ucapan ini.

"Harus?"

"Menggunakan segala cara, Niko,saya sudah sampai disaat ini, bukannya semuanya berjalan dengan lancar? Jika dapat menghancurkan keluarga Dion, tidak akan ada yang berani menyentuhku lagi."

Niko terdiam, melihat Jenny sejenak dan tidak berkata.

Jenny yang dia cintai adalah Jenny yang lembut, ketegarannya, dan juga ambisinya, sekarang, dia sepertinya sudah berubah banyak, sangat tidak diduga.

Mereka pun tidak berkata lagi.

Cindy pun dengan kacau kembali kerumahnya, dia tidak ingin pulang ke rumah Dion, ibu Dion pasti tidak akan membiarkannya begitu saja, dan jika Dion benar-benar seperti yang dikatakan Jenny, menjadikannya sebagai alat penggantinya?

Cindy mengira hatinya tidak akan berasa lagi, sudah terbeku, tidak terpikirkan mendengar ucapan Jenny membuatnya merasa sakit.

Bukankah dia sudah tidak berharap pada Dion lagi?

Foto yang Hendra tunjukan padanya, didalamnya terlihat keromantisan yang membuat hatinya terasa sakit, seperti ada banyak pisau yang menusuk hatinya, meninggalkan bekas yang mengalirkan darah.

Dion membawa makanan untuk ibunya, dan menemani ibunya sejenak, menyadari keberadaan Elsa sungguh mengganggu, memikirkan Cindy membuatnya khwatir.

Cindy yang dia cintai, karena hal ini hubungan antara mereka menjadi semakin kacau dan mencapai puncak, Dion teringat masa mereka berdua pergi jalan-jalan, saat itu Cindy sangat gembira.

Membawa Cindy keluar jalan-jalan juga baik, Dion teringat bahwa dia harus pergi ke Amerika untuk membereskan masalah, kalau tidak menggunakan kesempatan ini membawa Cindy pergi jalan-jalan, sekalian bisa menenangkan hubungan Cindy dan ibunya.

Dion memutuskan untuk menelepon asistennya Mike untuk membeli tiket pesawat Cindy.

Hati Dion yang kacau pun menjadi sedikit tenang.

Orang yang bertugas untuk mengikuti Cindy sudah memberitahu Dion keberadaannya, barusan sepertinya sedangminum kopi dengan seseorang, sekarang sedang di rumahnya sendiri.

Setelah orang yang mengikutinya mengambarkan wujud orang yang minum kopi dengan Cindy, Dion dengan cepat teringat Jenny, kelihatannya Amerika memang sudah ada masalah, dan untuk apa Jenny menemui Cindy?

Dalam hati Dion pun merasa ada yang salah, dengan cepat menuju ke rumah Cindy.

Cindy mendengar ada yang mengetok pintu dan dari kaca kecil melihat Dion, tentunya dia tidak akan membuka pintu, sekarang dia tidak ingin bertemu dengannya.

Namun dia terlalu memandang rendah pria ini, ternyata dia punya kunci, sejak kapan dia memilikinya.

"Kenapa kamu ada kunci."Cindy dengan wajah yang tidak senang melihat Dion.

Dion pun melemparkan kunci:"Orang seperti saya untuk mendapatkan kunci bukanlah hal yang sulit kan."

Cindy terdiam, tidak mengatakan apapun.

Dion melihat Cindy, selangkah demi selangkah mendekatinya berkata:"Besok kita liburan ke Amerika yah, saya liat mood mu tidak terlalu baik, lagi pula kamu dan ibuku perlu waktu untuk tenang."

Kata-katanya yang terakhir Cindy pun tidak menganggapnya, hanya saja mendengar kataAmerika.

"Katakan sekali lagi." Cindy menatap Dion berkata.

Seketika Dion tidak mengerti maksud Cindy berkata:"Kita bersama sudah begitu lama bersama juga belum pernah keluar liburan, kali ini kita ke Amerika, bersenang-senang sejenak, menjadikan ini sebagai bulan madu kita."

Kali ini Cindy mendengar dengan jelas, mengenai alasan yang Dion katakan, Cindy malah tidak mendengarnya.

Sekarang informasi Dion akan ke Amerika sesuai dengan apa yang Jenny katakan.

Mengapa harus ke Amerika.

Cindy tidak menyerah berkata:"Bagaimana kalau ke Jepang?"

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu