Balas Dendam Malah Cinta - Bab 150 Tunggu Aku

Bab 150 Tunggu Aku

"Jenny tahu semua ini?" Jason bertanya.

Nichole tersenyum berkata: "Tapi itu semuanya karena keinginanku sendiri, tidak ada hubungan dengannya."

Jason tidak berkata lagi, orang sepertinya selamanya tidak akan menganggap penting masalah percintaan, logikanya selalu menguasainya, jadi walaupun menghadapi wanita yang dia sukai, Jason tetap akan menggunakan logikanya.

Nichole melihat luar jendela, tiba-tiba teringat sesuatu, berbalik berkata pada Jason: "Kelihatannya orang ketiga maslah ini sudah muncul."

Jason sedang memainan mancis ditangannya, memikirkan Nichole masih di mobil pun menahan nafsunya untuk merokok berkata: "Sayangnya kamu tidak ada kesempatan untuk memberitahu Jenny lagi."

Api pun muncul dan musnah di kegelapan, Nichole tidak memperdulikan Jason lagi, menutup mata dan berada di dalam dunianya sendiri.

Suasana didalam mobil pun menjadi diam, Jason melihat Nichole pun tergerak: "Apakah layak kamu melakukan sampai seperti itu?"

Nichole pun perlahan membuka mata berkata: "Bagi ku ini sudah sepatutnya."

Kepala Nichole bersandar di kaca, terlihat bayangan menyedihkan dirinya dari kaca: "Bisakah kamu membantuku mengirim pesan pada Jenny?" ponselnya sudah di ambil Jason.

Jason menggerakkan alis, barusan ingin menolak, namun melihat Ditapan Nichole : "Kamu ingin mengatakan apa padanya."

"Tunggu aku." Nichole pun mengeluarkan 2 kata itu.

Jason pun setuju, namun berkata: "Kamu tidak akan bisa melarikan diri dariku, sampai hal ini selesai."

Nichole sudah menutup mata, tidak berkata lagi.

Jenny melihat langit malam, malam ini sangat gelap bahkan tidak ada bintang.

Malam itu pun membuat perasaannya tidak enak, Jenny pun menyentuh dadanya, merasa tidak tenang, Nichole belum pulang, malam ini sungguh dingin, sambil membuka penghangat namun tetap merasa dingin.

"Kring." Ponselnya berbunyi, ada pesan yang masuk.

Isi pesan itu sangat mudah: "Tunggu aku." Niko yang mengirimnya.

Jenny tersenyum, dia pun melempar ponsel di samping, mengambil sebotol anggur merah.

Jenny menunggu hingga subuh, anggur pun sudah habis, namun Niko masih belum pulang.

Dia merasa ada yang salah, Niko adalah orang yang tepat janji, apakah terjadi sesuatu padanya? Jenny pun meneleponnya, namun tidak ada yang menjawab, dan meneleponnya lagi, namun ponselnya sudah tidak aktif.

Semalaman meminum sebotol anggur membuat Jenny mabuk, dia pun menelepon: "Zeny, bantu saya menyelidiki Jason, sekarang dia sedang melakukan pekerjaan apa, saya ingin mengetahuinya dengan jelas."

"Baik." Suara orang itu terdengar seperti seorang wanita.

Jenny pun memegang dahinya, terdiam sejenak, dengan terpaksa menahan tubuhnya yang tidak seimbang menuju toilet, tidak peduli apa yang terjadi dengan Niko, dia tetap akan membuat dirinya tenang.

Berbeda dengan Jenny yang tidak bisa terlelap, Dion dan Cindy malah tidur dengan baik.

Dion sudah menerima informasi jika Niko di tangkap Jason, dia pun tersenyum puas, jika Jenny tidak memiliki Niko di sisinya, dia masih bisa bertahan berapa lama.

Semalam Cindy dan Dion tidur sangat cepat, jadi pagi ini juga cepat bangun.

"Hari ini saya bawa kamu ke satu tempat yah?" Dion memeluk Cindy berkata.

Tubuh Cindy pun mundur, meninggalkan pelukan Dion berkata: "Dengar-dengar Dita sedang di Amerika, saya ingin menemuinya."

Dion terdiam. Tidak terpikir olehnya Cindy akan berkata seperti ini, Dita diserahkan pada Mike, dan Mike malah mengkhianatinya, sekarang Dita ada di tangan Jenny.

"Kamu pasti akan bertemu dengannya, hari ini kita pergi bermain dulu yah?" Dion mengelus kepala Cindy.

Cindy pun menghindar, Ditapannya sangat dingin: "Sekarang tidak boleh yah?"

Dion berkata: "Percaya padaku, berikan saya sedikit waktu."

Cindy tersenyum: "Maksudmu Dita dalam masalah?"

Dion terdiam, dia tidak bisa membangkang, Amerika sudah terjadi masalah, dan sekarang dia juga sedang membereskannya.

"Masalah ini sangat ribet, lain kali saya akan menjelaskan padamu." Dion berkata.

Cindy tidak berkata lagi, masuk kekamar mandi, ternyata, Dita memang dalam masalah.

Dion, Dion, lagi-lagi karena dirinya Dita dan Hendra dalam masalah, orang yang paling dekat dengannya semuanya bermasalah karena Dion, ternyata dirinya memang membawa sial.

Ponsel pun berdering, Dion menjawab, adalah suara pria asing, dengan nada Amerika.

"Hanya siang ini saya ada waktu." Orang itu berkata.

Dion terdiam berkata: "OK, dimana tempatnya, kamu tentukan."

Setelah berkata dia pun terburu-buru membereskan dan turun kebawah, berkata pada pelayan: "Nyonya sedang mandi, setelah dia keluar beritahu dia kita siang nanti baru pergi bermain, pagi ini saya ada urusan."

Pelayan pun mengiyakan dan pergi.

Saat Cindy keluar dia mendengar suara mobil, Dion sudah pergi.

Pelayan membawa air masuk kedalam berkata: "Tuan Dion ada urusan jadi keluar sebentar, siang nanti dia akan pulang menemanimu."

Awalnya pelayan yang mengira setelah menyampaikan suruhan dia pun bisa pergi, namun dia pun di panggil oleh Cindy: "Kamu sudah mengenal Dion berapa lama."

Pelayan ini mendengar kata ini pun berpikir: "Saat tuan Dion kuliah karena tidak tahan dengan teman sekamarnya dia pun tinggal di luar, saya pun dipindahkan kesini, seharusnya sudah 5 atau 6 tahun."

Cindy pun mengambil air: "Kalau begitu kamu tahu orang yang bernama Jenny?"

Pelayan ini mendengar nama ini pun menunjukan Ditapan yang serba salah.

Cindy pun melihat pelayan itu dan mengerti, berkata: "Katakan yang sebenarnya, saya tidak akan memberitahu Dion."

Pelayan akhirnya berkata: "Saat itu nona Jenny adalah adik kelas tuan Dion, mereka sering membicarakan bisnis, jadi hubungan mereka sangat normal, nyonya tidak perlu berpikir yang lain."

Cindy tersenyum, perlahan menenangkan perasaan takut pelayan: "Sini, kamu jangan tegang saya hanya bertanya, jika kamu pernah bertemu nona Jenny, kamu rasa bagaimana orangnya?"

Pelayan melihat senyuman Cindy pun tidak tenang berkata: "Sebenarnya, walaupun sama-sama adalah seorang wanita, saya sangat cemburu dengan nona Jenny, karena dia begitu sempurna, terhadap siapa pun sangat sopan, dan wajahnya cantik, keluarganya juga hebat, saat itu tuan Dion juga sangat mengaguminya, kalau tidak mereka tidak mungkin bekerja sama begitu lama."

Pelayan pun tidak bisa berhenti setelah mengatakan hal ini, saat dia menyadari apa yang dia katakan, dia pun buru-buru menutup mulut, berkata: "Nyonya kamu jangan salah paham, maksud saya kamu juga sangat hebat, tidak ada bedanya dengan nona Jenny."

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu