Balas Dendam Malah Cinta - Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)

Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)

"Kamu sudah terlambat." Roman pun tertawa dingin, apakah karena tahu keluarga Tanusaputra tidak bisa diselamatkan makanya berkata seperti itu? Roman bahkan bisa membayangkan jika Derek dan Desly kembali ke sini, masalah ini akan diselidiki dengan jelas, media pasti akan menuliskan berita, keluarga Tanusaputra akan menjadi seperti apa.

"Aku berkata jujur." Hendra pun menghidupkan rokok: "Dulu aku bahkan tidak ingin kembali ke keluarga Tanusaputra, jika bukan karena Dion muncul, aku akan dengan tenang berada di kota Rao, sebenarnya ambisiku tidak besar."

Roman tertawa dingin, dia mungkin akan mengira Hendra demi menyampaikan kebaikannya.

Dia bahkan bisa mengetahui jika 2 hari lagi adalah rapat keluarga, jika bukti Hendra bukanlah orang keluarga Tanusaputra dapat dikeluarkan, saa itu Hendra pasti akan mendapatkan balasan dari keluarga Tanusaputra, itu adalah keburukan keluarga Tanusaputra.

"Sudahlah, kamu sebaiknya memikirkan bagaimana mengatasi masalah rapat keluarga, saat itu aku tidak akan melemah." Roman pun terus tertawa dingin.

Hendra pun berdiri, berjalan ke depan Roman, dan melihat mata Roman, berkata: "Kamu seharusnya tahu kekuasaanku di kota Rao, mereka berdua menghilang adalah hal yang mudah."

Roman mendengar ini seketika pun bersemangat berkata: "Kamu sedang berkompromi denganku?"

Hendra tidak berkata.

Roman pun berdiri, dan tersenyum pada Hendra: "Kenapa kamu mengira dengan menggunakan mereka aku akan membantumu? Sampai saat itu selain masalah membesar, paling tidak saya mencari orang sebagai tameng, dan kamu, tidak akan bisa tinggal di keluarga Tanusaputra."

Roman melihat ekspresi Hendra, dan langsung keluar dari kantornya.

Benar-benar menganggap Roman bodoh.

Hendra pun menekan rokoknya ke asbak rokok, dan dari jendela kantor yang besar melihat langit luar yang gelap, biasanya kota ini sangat jarang hujan.

Hendra pun melihat awan yang berputar, menelepon, sudah terhubung, namun kesenyapan yang lama: "Santo, kamu masih ingat perjanjian kita?"

Suara orang itu sedikit serak, mereka berdua pun menutup telepon setelah mengatakan 1 kata: "Ingat."

Hendra melihat air yang turun, kali ini hanyalah karmanya, dia tidak menyalahkan siapapun.

Santo pun terdiam, Nichole sudah pergi tidur, pelayan juga sudah pergi beristirahat, dia pun sedang merokok di ruang tamu.

Telepon dari Hendra ini terlalu tiba-tiba, membuatnya teringat hal yang buruk.

Nichole tidak ikut campur dengan masalah politik, jadi tidak tahu siapa yang menusuk keluarganya, walaupun hal ini terselesaikan dengan baik, namun, apakah Gary akan mengetahuinya?

Gary sudah berada dibidang itu begitu lama, dia pasti bisa menebak siapa yang melakukan ini kan?

Santo dalam hati pun ada jawaban, tapi dia tidak berani berpikir, jika Gary benar-benar diselamatkan, jika Nichole tahu siapa yang menghancurkan keluarganya, maka mereka berdua akan berakhir.

Asap di ruang tamu pun sangat tebal, dan ruang tamu keluarga Anthony juga tidak beda.

Redo sudah berlutut lama di ruang tamu, Rudy takut jika pelayan akan menertawai, dia pun menyuruh semua orang turun, melihat Redo yang terus menangis sungguh memalukan.

Jika narkoba itu bereaksi, sungguh mengganggu orang.

"Rudy, aku mohon padamu, kamu ingin apa aku akan menaatimu, asalkan kamu memberiku sedikit." Redo pun mengetuk kepalanya, kepalanya sudah memerah, terlihat jelas tenaganya begitu besar.

Rudy sedang merokok di sofa, sebenarnya, dia lebih jelas dari Hendra tentang keadaan keluarga Anthony.

Hendra anak itu hanyalah tiba-tiba muncul, tidak tahu datang darimana, hanyalah anak Anthony.

"Kamu harusnya tahu, hanya saya yang bisa membuat ini." Rudy masih berbicara dengan santai, dia pun memasukkan abu ke asbak rokok: "Jadi, kamu harus setia pada siapa, kamu sudah memikirkannya?"

Redo mendengar ini, dalam hati sangat jelas, ada orang yang menginginkan kekuasaan, walapun Rudy bukanlah orang keluarga ini, tapi Rudy adala orang kepercayaan, dan dia tidak rela dengan Hendra yang tiba-tiba muncul ini.

"Tahu, tahu." Gila dengan cepat berkata, dalam hati perlahan muncul keinginannya terhadap narkoba yang tidak dapat dikuasai, Redo sangat jelas keburukan narkoba, tapi tidak dia memiliki keberanian untuk mengendalikannya.

Rudy menyilangkan kaku, dan tidak memperdulikan Redo , dan menghadap ke arah jendela berkata: "Orang yang datang adalah tamu, kenapa bersembunyi?"

Desly tahu dia sudah diketahui, barulah dia berjalan ke jendela yang transparan, pintu tidak terkunci, dengan mudah pun dibuka.

"Aku Desly, aku datang untuk menyelidiki masalah Jay." Desly mengeluarkan data dirinya.

Rudy pun membuang barang pada Redo berkata: "Jangan menganggu disini."

Redo melihat barang ditangannya pun langsung menghilang dari hadapannya.

"Polisi Desly termasuk menyeludup ke rumah orang awam yah? Aku rasa apakah aku berhak melaporkan anda ?" Rudy pun mengisap rokok, melihat polisi yang ada di hadapannya.

Masalah belakangan ini dia sedikit mengetahuinya, namun demi memeriksa Anthony dan dibuat Hendra seperti itu, sungguh menyusahkan mereka dan tidak begitu memerdulikan pandangan luar.

"Bisakah kamu ikut saya ke kantor polisi? Ada orang yang menunjukkan bahwa anda berkaitan dengan kematian Jay." Desly tidak peduli dengan ucapan Rudy, hanya melihat wajah Rudy dan sangat terkejut, kelihatannya gambaran itu sangat sama dengan orang aslinya.

"Jay? Dokter yang beberapa hari lalu ada disurat kabar?" Rudy tertawa: "Apakah sekarang ini sembarang orang sudah bisa menuduh?"

Rudy teringat orang pertama adalah Dion, namun dia tidak ada alasan untuk menuduhnya, karena, Jay memang bunuh diri.

"Anak dokter Jay yang mengatakan ini." Desly pun menjelaskan buktinya.

"Nita?" Rudy pun berpikir, dia berpikir lama baru mengingat wajah anak itu, orang yang dia selamatkan, namun setelah tahu ayahnya mati ditangannya, pasti sangat sedih, tapi, ada hal yang dari awal sudah tidak dapat diubah.

"Baiklah, aku akan pergi denganmu." Rudy pun terlihat santai, bahkan membuat Desly curiga jika otak Nita ada masalah menunjuk orang yang membunuh ayahnya adalah orang yang berkaitan dengan mafia, sedangkan ayahnya sama sekali tidak berhubungan dengan mafia.

Rudy dengan santai dan tidak sedikit pun gugup.

Orang yang berani melakukan kesalahan padanya, tidak akan ada akhir yang baik.

Rudy pun tersenyum berbahaya.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu