Balas Dendam Malah Cinta - Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy

Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy

"Permisi, nona Elsa sudah sadar, sedang mencarimu." Perawat dengan sopan berkata, ibu Dion tersenyum padanya dan menarik Dion masuk ke kamar, wajah Elsa yang pucat membuat ibu Dion sangat sedih, berkata pada Elsa: "Apakah kamu baik-baik saja? Perlu aku memanggilkan dokter kesini untuk memeriksamu." Mendengar ucapan ibu Dion, Elsa menggelengkan kepala dan melihat ke arah Dion dengan heran bertanya: "Kenapa, kamu tidak dapat mengejarnya?" berkata dengan nada dingin.

"Bukan urusanmu." Dion dengan dingin menjawab, dia tidak ingin memiliki hubungan lebih dengan Elsa, namun ibunya terus menyatukan mereka.

"Mengapa kamu berkata begitu." Ibunya dengan galak berkata, Elsa meletakkan tangannya di atas tangan ibunya Dion, dengan tersenyum berkata: "Bukan salahnya, semuanya salah Cindy."

"Diam!" Dion menghentikan ucapan Elsa, ibunya melihat itu pun memukul Dion, Elsa pun menarik ibunya Dion dengan tersenyum berkata: "Tidak apa-apa, saya mengerti apa yang dipikirkan Dion, pasti karena ingin balas dendam."

Mereka berdua pun melihat Dion, ibunya melihat ia dengan tatapan agar dia menjawab dengan baik, jika tidak akan ada hal besar terjadi. Elsa menatapnya seperti ketakutan, akhirnya Dion dengan serba salah mengatakan: "Iya..iya..iya, apa yang kalian katakan semua betul." Setelah menyelesaikan ucapannya dia pun dipanggil ibunya.

Dia ditarik ibunya ke samping ranjang dan disuruh duduk di kursi, ibu Dion mengancamnya dan berkata: "Kamu harus berada di sini, saya keluar sebentar, sebelum saya kembali kamu tidak boleh pergi."

Dion hanya bisa duduk berpasrah, dia pun bermain game di ponselnya karena bosan, Elsa melihatnya berkata: "Kenapa tidak pergi mencarinya? Sudah tidak peduli padanya?"

"Tidak perlu kamu ikut campur." Dion sama sekali tidak menatapnya berkata: "Kamu yang mengirimkan berita itu kan."

Elsa tersenyum berkata: "Benar sekali, saya yang menyuruh orang untuk merekamnya, bagaimana pun video itu asli, foto juga asli, saya sama sekali tidak merekayasa kan?"

"Oh, benar..benar..benar, benar sekali." Dion dengan asal berkata, walaupun dia tahu Elsa akan melakukan apa, namun dia tidak dapat menahannya, jika dia melawannya maka Elsa pasti akan memberitahu ibunya, akhirnya dia mungkin tidak bisa melindungi Dion lagi.

"Saya masih memiliki banyak bukti, harus aku apakan yah, jika saya berikan cuma-cuma pada surat kabar mungkin akan mendapatkan banyak uang." Elsa sambil memainkan usb yang ada di tangannya, di usb ini ada banyak sekali bukti mengenai Cindy, yang dapat digunakan Elsa untuk membalas dendam pada Cindy.

Dion ingin merebut usb itu, namun dengan cepat Elsa memasukkannya ke dalam bajunya, ini membuat Dion tidak bisa melakukan apapun, walaupun dia adalah seorang pria tempramen, namun dia adalah orang yang berprinsip, apalagi dia adalah Elsa, dia sama sekali tidak ingin menyentuhnya.

"Kenapa kamu tidak merebutnya?" Elsa dengan sengaja berkata.

"Kontrol dirimu." Dion dengan santai berkata: "Apa yang harus saya lakukan baru kamu akan memberikan usb itu?"

"Bersama denganku dan aku akan memberikan usb ini padamu, saya pasti akan menepati janjiku." Elsa bernegosiasi dengan Dion, dia ingin bersama dengan Dion, walaupun harus dengan mengacamnya, dia percaya bahwa waktu akan membuat mereka saling mencintai.

Dion menunduk memikirkan ucapannya berkata: "Tidak mungkin." Elsa dengan dingin tertawa berkata: "Kalau begitu saya juga tidak mungkin memberikannya padamu."

"Mengapa harus bersamaku?" Dion dengan heran bertanya, di dunia ini ada banyak pria, mengapa kamu harus bersama denganku.

"Saya menyukaimu, kamu jangan lupa bahwa kamu pernah mengatakan akan menikahiku." Elsa dengan tidak rela mengungkit masa lalu.

Itu adalah masalah puluhan tahun lalu, saat itu mereka tidak memiliki pemikiran apapun, hanya bermain, saat memasuki sekolah dasar, orang tua Elsa dan Dion berteman, saat itu Cindy telah di usir, di mata Elsa, keluarga Dion adalah keluarga yang sangat bahagia.

Elsa kecil sudah menyukai Dion saat pertama kali bertemu, namun saat itu mereka tidak mengerti apa itu suka, hanya tahu bermain.

Suatu hari di pesta ulang tahun Elsa, Dion pernah berjanji akan menikahinya, namun Elsa tidak tahu bahwa itu bukanlah kata hati Dion, namun dipaksa oleh ibu dan ayah Dion

"Kenapa kamu menganggap serius masalah di masa kanak-kanak." Dion menghentikan Elsa berkata, dia tidak ingin Elsa mengungkit kejadian masa lalu yang membuatnya merasa bodoh.

Elsa dengan marah berkata: "Kenapa tidak di anggap serius, saya sudah menunggumu menepati janjimu selama bertahun-tahun, saya sudah menyukaimu bertahun-tahun dan kamu hanya mempermainkanku?"

Dion tidak menjawab apapun, hanya menunduk sambil bermain game, sampai sebuah pesan masuk, dari Hendra, dia berkata: "hei Dion, kamu pikir dirimu begitu hebat sampai bisa berada di berita yang sama dengan Cindy, urus dengan baik calon istrimu, jangan membiarkanya mencari masalah terus, awas aku akan menyuruh orang untuk membereskannya."

Dion dengan lantang membalas: "Jika kamu benar-benar bisa lakukan itu maka aku ucapkan terimakasih, cuma tidak usah menyuruh orang melakukannya, terlalu menghabiskan uang, toh kamu bisa mengurusnya sendiri." Hendra yang bersandar di bar melihat balasan Dion pun berkata pada dirinya sendiri: "Dua kakak beradik ini benar-benar bodoh, bahkan yang saya sukai ini, apa yang baik dari Dion, dia begitu berdarah dingin, bahkan dia bisa menyerahkan calon istrinya ke pria lain."

Cindy berjalan di belakangnya dan menendangnya berkata: "Apa yang sedang kamu lakukan disini." Dari jauh dia sudah melihatnya memainkan ponsel tidak tahu apa yang dia lakukan, hanya mendengar dia mengatakan kata bajingan.

"Tidak apa-apa." Hendra dengan terkejut berkata, dia langsung menyimpan ponselnya agar Cindy tidak melihat pesan itu. Cindy sedikit meragukan nya, mengambil bir bertanya: "Cepat katakan, katakan atau tidak, jika kamu tidak mengatakannya maka.."

Hendra mengangkat tangan berkata: "Tadi saya melihat suatu post yang lucu di instagram dan hanya mengomentarinya saja."

"Tidak terpikirkan, kamu yang tidak biasanya melakukan hal ini dan sekarang kamu sudah berubah ya." Cindy meletakkan bir seperti menyadari seorang Hendra bisa begitu, lalu dia berlari ke arah Hendra dan merebut ponselnya, Hendra menyadari ponselnya direbut pun berusaha merebutnya kembali.

"Ada apa di ponselmu, mengapa kamu tidak berani menunjukannya padamu, apakah ada rahasia apa." Cindy dengan penasaran bertanya, Hendra yang semakin takut membuat Cindy semakin penasaran.

"Tidak apa-apa, kembalikan ponselku." Hendra berusaha untuk menjelaskan, saat itu Cindy tiba-tiba berdiri dengan lurus dan menyapa: "Halo paman Harto."

Hendra juga ikut mengucapkan salam, namun setelah berbalik tidak ada orang, dia baru menyadari dirinya sudah dijebak Cindy, saat dia berbalik, ponselnya sudah dibuka Cindy. Awalnya tersenyum manis lalu tiba-tiba cemberut, Cindy menahan amarahnya.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu