Balas Dendam Malah Cinta - Bab 89 Menjelaskan Kebenaran

Bab 89 Menjelaskan Kebenaran

"Salah paham? Saya salah paham dengannya?" Cindy tertawa.

Dion yang disamping pun merasa mimik Cindy ini sangat menyakitinya.

"Dengar, masalah klub malam dihancurkan ada penyebab lain." Hendra berkata, walaupun dirinya bukan orang baik, namun demi mendapatkan hati Cindy, dia berharap bisa bersaing dengan adil dan jujur, jadi dia tidak keberatan untuk menjelaskan pada Cindy kebenarannya.

"Masalah itu, awalnya saya juga salah paham, saat Dita di kejar, dita meneleponku, dia mengatakan dia sudah menyelidiki masalah ini, hanya saja terputus , saya mengira Dion yang melakukannya, namun setelah Dita memberitahuku saat di amerika, saya sudah mengetahui semua kebenarannya." Hendra berkata, dia tentu tidak akan memberitahu Cindy bahwa dia sudah dari awal menyembunyikan hal ini darinya.

Dan Dion yang berada di samping pun sangat tidak tenang.

"Perbuatan Elsa dan Jordi?" tatapan Cindy pun mengecil dan suaranya penuh dengan amarah.

Dion terkejut dengan kemarahannya, dia pun tidak mengatakan apa-apa.

Hendra melihat wajah Dion yang kacau pun berkata: "Ibunya Dion yang melakukannya." Cindy yang belum berkomentar, Dion lanjut berkata: "Apakah perbuatan ibu Dion ada hubungan dengan Dion saya juga tidak pasti."

Mendengar ucapan ini , Dion hampir membalikan meja, langsung berdiri: "Hendra, apa yang kamu katakan?"

Mengapa dia mengatakan ini.

"Ini faktanya, saya hanya mengatakan kebenaran." Hendra berkata dengan santai.

Dion dengan marah melihat Hendra, dan melihat Cindy: "Cindy, percayalah padaku, hal ini saya benar-benar tidak tahu, ibuku tidak menyukaimu, makanya dia berbuat ini."

"Yang kamu katakan adalah dia hampir membunuhku?" Cindy yang mendengar hal ini tidak berkaitan dengan Dion pun sedikit senang, hanya saja... ternyata ini perbuatan ibunya Dion, wanita ini, bahkan ingin membunuhku.

"Bukan begitu, ibuku hanya merusak klub malam, kebakaran adalah suatu kecelakaan."

Cindy melihat Hendra, seperti sedang mencari jawaban.

"Tidak tahu." Hendra mengerutkan dahi.

Sesuai logika, pertahanan terhadap kebakaran klub malam sangat baik, mana mungkin bisa kebakaran, di sana ada banyak hal yang memicu api, jadi perbuatan siapa?

"Penangkapan hari itu? Juga perbuatan ibumu?" Cindy memikirkan saat dia hampir dianiyaya, karena dia khawatir pada Tian barulah masuk ke rencana orang itu, saat itu dia melukai Dion, dan orang yang menangkapnya membawa kalung Tian, kalau bukan Dion siapa lagi, jadi dia sama sekali tidak meragukan, baru kali ini dia ragu.

"Perbuatan ibuku, tapi dia di tipu oleh Elsa, dia sama sekali tidak tahu Elsa yang sebenarnya makanya dia menyerahkan kamu padanya." Dion menjelaskan.

Kedua masalah ini sangat membuat Cindy kecewa, namun malah diberi tahu bahwa ini bukanlah keinginan Dion, membuatnya sangat kacau, perasaannya sedikit senang.

Hendra yang melihat raut wajah Cindy, mengetahui bahwa dia sudah tergerak.

Dia pun berkata: "Namun orang yang mengangkap Dita adalah Dion."

Asap yang tebal menutup tatapan mematikan dari Dion padanya, Hendra orang yang sudah mengalami banyak hal bahkan tidak tahu dengan pandangan seperti ini, dia masih dengan tenang meminum teh.

Hati Cindy pun seperti tersiram air dingin, melihat Dion dengan lembut namun dingin, benar, dia mana mungkin lupa, Dita hampir mati ditangannya, dan dia hanya melindungi ibunya yang hampir membunuhnya, dia mana mungkin lupa: "Ketua, masalah Dita adalah perbuatanmu?"

Katakan tidak, dengan begitu aku akan percaya denganmu.

Cindy berpikir, dia sangat tidak ingin mendengar jawaban ini.

Setelah sekian lama, terdengan suara Dion dengan bergetar: "Benar."

Walaupun mereka bersama, Dion masih melindungi ibunya yang ingin menyakitinya? Walaupun nantinya dia mati ditangan ibunya, Dion masih akan melindungi ibunya.

Karena marah, tubuh Cindy bergetar.

Hendra yang melihat ini pun merasa tidak cukup: Cindy, apakah kamu baik-baik saja selama ini? Kamu di kurung oleh Dion, saya sangat khawatir."

Benar, bagaimana dia bisa lupa bahwa Dion adalah pria yang kejam, tidak hanya menahannya, apakah hal yang sama akan terjadi lagi.

Dion bukan lah orang bodoh, ucapan seperti ini tidak mungkin tidak disadari.

"Cindy, ini semua karena saya terlalu mencintaimu."

"Bagaimana jika ibumu ingin membunuhku lagi." Mendengar ucapan Dion, Cindy pun langsung berkata, namun memikirkan dirinya yang masuk dalam bahaya berkali-kali karena ibunya membuatnya sangat kacau, namun dia adalah ibu Dion, dia tidak mungkin menyakiti ibunya sendiri kan? Ini tentu tidak mungkin.

"Saya janji tidak akan terulang lagi."Dion berjanji padanya.

Cindy tersenyum dingin: "Kamu berjanji dengan apa, mengurung saya lagi? Atau kamu akan memberikan obat yang membuatku melupakan segalanya."

Mendengar kata obat, Hendra pun merasa bersalah.

Hal ini tidak boleh membiarkan Cindy tahu.

"Tidak akan, percayalah padaku."

Cindy berbalik melihat Dion dengan santai berkata: "Biarkan aku pergi yah?"

Seketika wajah Dion berubah: "Tidak mungkin."

Saat ini, mereka bertiga pun berdiri.

Cindy pun perlahan mundur hingga ke sisi Hendra, melihat ini, Dion semakin marah, mengapa, apakah sekarang Cindy masih memikirkan untuk meninggalkannya?

"Cindy, saya akan membuat ibuku perlahan menerimamu, kita akan menikah, juga akan memliki anak seperti Tian, kamu kembali ya." Dion menahan emosinya berkata.

"Cinta mu terlalu egois, saya tidak bisa." Cindy menggelengkan kepala, dan semakin mundur ke sisi Hendra.

Dion dengan cepat menarik tangannya, dan Hendra pun dengan cepat menarik Cindy.

Mereka berdua saling menarik, "Cindy, aku katakan sekali lagi, kamu ikut dengan ku atau tidak."

Cindy melihat Dion yang semakin dingin dengan pasti menggelengkan kepala: "Saya.. tidak.. ingin."

"Kamu tidak tahu, sekarang tanpa diriku, Hendra tidak tahu akan mati seperti apa." Dion tersenyum dingin berkata. "Hendra, apakah kamu bisa melindungi Cindy?"

Hendra pun terdiam, orang itu pasti akan menyakitinya, namun Cindy....

"Ada oran yang ingin membunuhmu?" Cindy melihat Hendra, orang yang sudah menemaninya begitu lama, ternyata susah di tebak.

"Saya akan melindungimu, bahkan nyawaku sebagai gantinya." Hendra dengan yakin berkata.

"Benarkah?" Dion dengan dingin berkata, puluhan mafia dan pistol yang mengarah pada Hendra.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu