Balas Dendam Malah Cinta - Bab 169 Satu Tahun Kemudian

Bab 169 Satu Tahun Kemudian

Satu tahun kemudian.

Musim panas di kota keluarga Tanusaputra pun tiba, sinar matahari pun memancarkan bayangan daun yang rontok, dan bersinar disebuah rumah putih.

Seorang ibu muda sedang bermain dengan anak yang ada dalam pelukannya.

"Reza, panggil mama." Cindy pun melihat anak yang berumur 1 tahun, matanya yang besar pun berputar, sungguh lucu.

"Mama...." anak itu pun memanggil dengan suara bayinya, sungguh lucu.

Terlihat kebahagiaan dimata Cindy, dia merasa umurnya semakin panjang, setelah melewati banyak hal, anak ini adalah hadiah terindah untuknya, dia berjanji, tidak peduli terjadi apapun akan tetap melindungi anak ini.

Dita pun mendorong pintu mengambil botol dan masuk, karena tidak tidur semalaman, matanya pun bengkak, semua kesengsaraan itu terasa di tubuhnya, dan menunjukkan pesona.

Dimas pun dihukum tanpa batas, Dita pun terkadang pulang melihatnya, Dimas mengatakan akan berusaha beperilaku baik agar meringankan hukuman, semua masalah pun terlihat semakin membaik.

Kehidupan pun menjadi lebih baik, masa lalu pun seperti imajinasi, kadang akan pergi menjengguk Hendra, dia tertidur dengan tenang, tidak tahu kapan akan sadar, dokter mengatakan Hendra membaik, pasti akan sadar, Cindy juga sangat berharap pada kehidupan.

Saat dia memilih nama untuk anaknya, dia pun menamakannya Jessica, ia berpikir jika sekarang ibunya melihat cucunya pasti akan begitu bahagia.

"Reza sangat pintar, begitu kecil sudah bisa membaca banyak huruf." Dita melihatnya mengisap dot berkata, sejak anak ini lahir, Anthony juga sering tersenyum, ada sekali dia pipis di tubuhnya dan membuatnya tertawa, harus tahu jika Anthony adalah orang yang tidak tahan kotor, sedikit jorok dia pun tidak tahan.

"Itu normal, tidak lihat ini adalah anak siapa." Cindy pun memuji dengan tidak tahu malu, tersenyum.

Televisi di kamar pun sedang memutar film kartun, Cindy dan Dita paling suka menemani Reza menonton film kartun.

Mereka seperti masa kecil suram, film kartun dimasa kecil mereka seperti nya tidak ada, jadi sekarang mereka pun seperti menebuas masa kecil yang hilang.

Babi di televisi melihat ayahnya berkata:"Papa..."

Reza melihat itu pun mengisap dodot dan berkata dengan tidak jelas: "Papa..."

Cindy pun terdiam, berbalik melihat Reza.

Reza pun merasa seru dan terus memanggil: "Papa, papa, papa."

Reza sangat pintar mengikuti, walaupun masih kecil namun dia sangat fasih berkata.

Dita melihat Cindy yang berubah, matanya seperti ada sesuatu yang besinar, satu tahun ini, nama orang itu tidak pernah muncul.

Namun 1 tahun ini Cindy tidak hanya menutupi semua masa lalu mereka, Dion memang baik padanya, juga banyak hal yang menutupi pandangannya, sekarang dia sudah mengerti, dan mengerti perasaannya, itu asli.

Dita menggerakkan bibir, mereka berdua sangat akur, tentu mengetahui jika hati Cindy masih ada Dion, terkadang Cindy bisa melihat berita dikota Rao dan terdiam seharian, sebenarnya dia masih mencintai Dion.

"Cindy, ada sesuatu yang saya rasa harus memberitahumu." Dita mengerutkan dahi, akhirnya berkata.

"Apa?" Cindy melihat Dita.

"Sebenarnya, saat saya kembali ke kota Rao melihat kakakku, saya melihat Dion." Dita mengingat masalah 1 tahun lalu, malam itu Dion minum sangat banyak, dia terus memanggil nama Cindy, rasa cinta itu tidak bisa ditutupi.

Cindy mendengar nama Dion, air mata pun ada dimatanya, ada orang yang ada dihatinya dan tidak akan dilupakan, namun mengungkitnya merasa sakit.

"Malam itu, saya melihat Dion di club malam, dia terus memanggil namamu, sebenarnya dia sangat sangat mencintaimu, saat itu, dia kelihat seperti anak yang di tinggal, begitu lemah."

"Jangan katakan lagi, jangan katakan lagi." Air mata Cindy pun mengalir, terjatuh di pipi Reza, Reza pun membuka mata lebar-lebar melihat Cindy, tidak mengerti mengapa ibunya seperti ini.

Dikamar pasien berwarna putih, dengan aroma obat, orang itu sudah berbaring 1 tahun lebih.

Matahari menyinarinya, dan menyisakan bayangan.

Di dalam ruangan ada Anthony, setelah memiliki keluarga Anthony pun berubah, dia pun menceritakan semua masalah yang terjadi pada Hendra.

Identitas Hendra dengan cepat akan diketahui keluarga Tanusaputra , hanya saja, Hendra yang sedang berbaring tidak tahu.

"Cindy melahirkan seorang anak laki-laki, kamu harus sadar." Anthony pun teringat anak itu, meluluhkan hatinya.

Anthony masih berkata, tidak menyadari bahwa tangan Hendra sedang bergerak.

Kota Rao yang jauh dari kota keluarga Tanusaputra.

1 tahun ini pun terasa tenang.

Seperti tidak terjadi apapun, setiap hari Dion pun kerja, kadang-kadang bermain dengan Tian, Tian sudah semakin besar.

Kehidupan sepertinya semakin membosankan, semenjak Cindy pergi, Dion seperti tidak memiliki nyawa, dia hanya melakukan hal yang seharusnya dia lakukan, saat malam hari dia selalu merasa kehilangan harapan dan tidak berdaya, dia pun harus bergantung pada bir untuk tidur.

Setiap hari dia akan pergi ke club malam sebentar dan berhasil membeli club malam dari tangan Anthony.

Aroma parfum dan bir diseluruh club malam, Cindy pernah tinggal disini, namun sepertinya tidak pernah muncul, disini juga tidak ada lagi bos perempuan.

Kehidupan awalnya begitu membosankan, Dion berpikir, Dion yang begitu hebat pun seperti mati bersama dengan Cindy.

Yang menyedihkan adalah dia masih hidup, awalnya dia mengira dia akan bahagia, namun akhirnya hanya lah masa lalu.

"Ketua Dion, direktur jing datang." Ada asisten Dion yang bernama Agung mendorong pintu dan tergesa-gesa.

"Kenapa dia kesini ?" Dion tidak ingin melihat keluarga jing.

"Dengar-dengar...."

"Katakan lah jangan membuang waktu."

Agung belum berkata, Direktur jing yang juga ayah Elsa masuk: "Dion, Elsa mengandung anakmu, kamu tidak boleh tidak bertanggung jawab."