Balas Dendam Malah Cinta - Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika

Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika

Dion yang mendengar Cindy yang termasuk menyetujui pergi bersama, dia pun menjadi tenang.

Dengan perlahan berkata:"Lain kali baru kita ke Jepang yah, barusan saya sudah menyuruh asisten memesan tiket."

Wajah Cindy pun memucat, jika Cindy ke Amerika, bukankah sesuai dengan apa yang Jenny katakan, mengikuti pertemuan dan apalah maksud dirinya?

Jika Jenny tidak penting, dia tidak mungkin tahu.

Pemikiran ini pun terlintas dipikiran Cindy.

Jika begitu, bukankah dia sangat tidak berguna, seperti badut yang hanya menjadi alat yang dipergunakan, Hendra dan Dita yang terluka berat sepertinya hanyalah candaan di mata Dion.

Dion melihat wajah Cindy berubah dengan khawatir bertanya:"Kamu kenapa ?"

Cindy tersenyum pahit bertanya:"Katakan, sebenarnya kenapa kamu mau ke Amerika?"

Dion pun tersentak, mengapa mendengar Amerika membuat wajah Cindy berubah.

"Saya pergi mengurus pekerjaan, membiarkanmu sendiri disini saya tidak akan tenang, jadi kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk bersenang-senang di Amerika kan lebih baik ?" Dion menjawab.

Dion heran, teringat Jenny dan Cindy bertemu, wajahnya pun menjadi serius:"Apakah kamu bertemu dengan Jenny tadi."

Cindy tahu jika dia menyuruh orang mengikutinya, jadi dia pun tidak merasa aneh jika dia tahu masalah ini.

"Kenapa kalau iya, kamu merasa bersalah?" Cindy melihat wajah Dion, seperti ada kesalahpahaman, Dion dan Jenny begitu sepadan, lagipula mereka sudah kenal sejak kuliah dan hubungan mereka sangat dekat, tidak mungkin Dion tidak merasa bersalah?

Dion sepertinya dapat menebak apa yang Cindy pikirkan, tiba-tiba teringat saat Jenny menyatakan cinta padanya saat mabuk hari itu, takut jika mulai dari saat itu dia sudah merencanakan hal ini, menggunakan posisinya untuk merusak hubungan mereka.

"Cindy, dia hanyalah adik kelasku." Dion berkata.

Adik kelas, haha, alasan yang bagus.

Dion masih ingin berkata, namun ditahan oleh Cindy.

Dion berjalan kedepan Cindy, meluruskan badannya bertanya:"Katakan padaku, sebenarnya apa yang dikatakan Jenny, wanita itu tidaklah mudah, kamu harus menjauhinya."

"Menjauhinya, ha, Dion, atas apa kamu membatasi kebebasanku, atas apa?" Cindy menjatuhkan tangan Dion, dengan dingin berkata.

Dimata nya, Dion hanyalah ingin menutupi kesalahannya, sebenarnya dia tidak terlalu mempercayai ucapan Jenny, namun melihat Dion, dia pun memepercayainya.

"Cindy, kamu jangan begitu lagi, kamu sudah membuat ibuku masuk rumah sakit, kamu masih tidak puas ya, sebenarnya kamu ingin aku bagaimana." Dion pun tidak sadar meledak.

Cindy yang mendengar Dion menjerit pun tersenyum dingin:"Dion, saya hanya berharap kamu melepaskanku, dan juga lepaskan hubungan kita, itu akan lebih baik."

Wajah Dion pun berubah, mengapa dirinya selalu salah didepan wanita ini, bahkan ibunya sudah masuk rumah sakit juga tidak membantu, wanita ini masih ingin meninggalkannya, Dion pun mengepalkan tangan dengan kuat.

"Cindy, saya katakan padamu, asalkan aku masih hidup, janganpikir kamu bisa meninggalkanku." Dion berkata dengan tegas.

Cindy tentunya tidak dapat membunuh Dion, berkata:"Apakah hanya dengan aku mati baru kamu akan melepaskanku."

"Tidak mungkin, saya tidak akan membiarkanmu mati, kamu adalah milikku, dari kepala sampai kaki." Dion memeluk Cindy.

Cindy tidak mendorongnya, hanya saja mata nya yang bersinar pun seperti terbeku.

"Kita ke rumahku dulu ya malam ini, besok pagi kita berangkat." Dion menarik Cindy berkata.

Cindy tidak menolak dan tidak menjawab, membiarkan Dion menariknya.

Sudah sangat malam.

Niko memijak lantai tanpa mengenakan sandal, lantai sangat dingin, Niko pun berjalan hingga didepan jendela, membuka jendela dan membiarkan angin meniup wajahnya, terasa dingin.

Niko melihat pemandangan malam yang gelap, tidak ada bintang dan bulan, Jenny masih tidur.

Niko berpikir dan megirimkan pesan, dia pun melemparkan ponsel di kursi.

Jika ini yang Jenny inginkan, maka dia akan memberikannya.

Setelah Niko mengirim pesan, dia pun membiarkan ponselnya di kamar.

Setelah kelurganya tahu jika Niko menyukai wanita ini, keluarganya selalu berusaha untuk memisahkan mereka, saat itu keluarganya bahkan memberhentikan uang untuknya, dia sendiri memakan roti untuk melewati sehari-hari, saat itu Jenny seperti sebuah cahaya yang meneranginya.

Saat itu dia menggunakan kekuasaan keluarganya dan posisinya berhasil menguatkan kekuasaannya sendiri, sekarang dia sudah tidak perlu bergantung pada keluarganya, dia masih bisa memberikan jalan yang Jenny inginkan.

Namun keluarga Dion terlalu hebat, dan keluarga Anthony juga tidaklah mudah.

Jika kedua orang ini digabungkan, dia tidak akan bisa menaklukannya, dalam hati dia merasa tidak tenang, takut jika Jenny masuk kedalam rencana Anthony dan keluarga Tanusaputra, tidak ada yang tersisa, tapi ini adalah keinginan Jenny.

Jika dengan begitu Jenny akan senang, maka dia akan mengorbankan dirinya.

Dia akhirnya melemah pada keluarganya, syarat keluargannya sangat mudah, menyuruhnya menikah, dulunya dia demi tidak menikah pun berusaha di Amerika memakan roti tiap hari untuk melangsungkan hidup, sekarang demi Jenny dia bersedia mengorbankan diri.

Demi kebahagiaan Jenny.

Niko melihat ke arah ranjang.

Tiba-tiba teringat jika Jenny pernah mengatakan dia ingin menjadi pewaris keluarganya agar keluarganya tidak memisahkan mereka, sekarangdia sudah menjadi pewaris, namun dia masih menginginkan kekuasaan, sepertinya semakin jauh dari dia yang awalnya.

Niko tersenyum, membiarkan rambutnya berantakan karena hembusan angin.

Anthony mendengar laporan bawahannya jika besok Dion akan ke Amerika, dia pun tersenyum.

Dion tidak ada disini, Anthony pun bisa bergerak, dan sekarang asalkan dia tidak membiarkan Dion, semua akan berjalan sesuai dengan rencananya, Dion pasti tidak akan menyadari semua ini, tidak akan memikirkan cara untuk menahan semua ini, benar-benar waktu yang pas, sudah lama tidak menemui musuh yang membuatnya begitu tegang.

Dan juga Jenny, dia bahkan berpikir bisa menelan keluarga Dion? Seorang yang datang dari Amerika juga ingin menguasai kota ini, nafsunya besar sekali.

Anthony tersenyum, teringat identitas Niko, walaupun dia diam,namun dia memang hebat, sekarang identitasnya adalah sebuah teka-teki, dia akan mengikuti Jenny atau...akan melakukan sesuatu?

Masalah di kota Rao pun semakin besar.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu