Balas Dendam Malah Cinta - Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
Sesampainya di parkiran, Cindy membuka pintu pengendara dan Hendra yang melihatnya begitu marah tidak tahu apakah harus membiarkannya yang berkendara.
"Naik atau tidak?" suara Cindy yang terburu-buru pun terdengar, Hendra yang mendengar kata itu pun langsung masuk ke mobil dan memakai sabuk pengaman, dia sangat jelas dengan kemampuan Cindy berkendara, apalagi saat dia marah, dia pasti akan berkendara dengan gila, walaupun dia dari kecil bergelut di dunia gelap, namun dia sangat takut Cindy mengendarai mobil, takut jika sesuatu terjadi, bagaimana jika Cindy terluka.
Cindy berkendara dengan sangat cepat di jalanan, di dalam hatinya hanya ada ibunya, ibunya adalah yang selalu ada di hatinya, dia harus membalas dendam demi ibunya, setiap kali dia memikirkan ibunya yang mati membawa kebencian, hatinya sangat sakit.
"Periksa CCTV, lihat siapa sebenarnya yang tidak takut mati itu." Cindy dengan tegas berkata, mobil melaju semakin cepat, seperti hatinya yang sangat hancur dan tidak tahu harus bagaimana melampiaskannya.
Hendra mengerluarkan laptop di mobil dan berkerja, didalam hatinya orang yang merupakan musuh Cindy juga lah musuhnya, Hendra berkata: "CCTV rusak, terlihat rusak sehari yang lalu."
Cindy tiba-tiba menghentikan mobilnya, Hendra melihat keadaan jalan memegang dahi dan berkata: "Bos, bagaimana pun berhenti di pinggir jalan baru kita bahas lagi yah."
Seperti baru bangun dari mimpi, Cindy mengangguk dan menghentikan mobil di pinggir jalan, baru saja berhenti, dia pun merebut laptop itu dari tangan Hendra, melihat rekaman di dalam, memang tidak terlihat rekaman hari ini.
"Kalau begitu lacak CCTV disekitar rumah ku." Cindy dengan sangat marah berkata dan melemparkan laptop pada Hendra, tangan yang sedang memegang kemudi mobil dan kepala bersandar di atasnya, hatinya terasa sangat sakit.
Hendra berkata pada Cindy: "Tenang saja, saya akan menemukan orangnya dan membiarkanmu melampiaskan kemarahanmu."
Cindy mengangkat kepala melihat Hendra tersenyum berkata: "Terima kasih, " Hendra mengelus kepalanya dan menggeleng kepala, saat sedih dia yang biasanya terlihat kuat pun seketika hilang, dia akan menjadi seorang gadis yang suka menangis, jika tidak ada yang membujuknya dan memberikan dukungan mungkin dia akan menangis terus-menerus.
"Sudahlah, ayo kita pulang." Cindy yang menyemangati diriny berkata, kembali mengendarai mobil, kali ini Cindy tidak seperti tadi lagi, sekarang dia berpikir bagaimana membalas orang yang membuatnya begitu terkejut.
Elsa yang duduk di depan laptop melihat foto tersenyum bahagia, dialah yang menyuruh orang memotret Hendra dan Cindy, tindakan mereka yang kelihatan mesra saat di rumah sakit, mengelus kepala dan lain-lain, Elsa mengirimkan foto itu kepada Dion dengan suatu email tanpa nama, wajahnya yang cantik menunjukan kejahatannya, "Cindy,Cindy. " Elsamengulang namanya berkali-kali.
Disaat itu ada pesan singkat yang masuk, mengatakan Cindy sudah pulang kerumah, Elsa lagi-lagi tersenyum sinis, berkata: "Cindy, semoga kamu suka dengan kejutan yang kuberikan."
Mengambil foto Cindy di meja dan membuangnya di lantai lalu menginjaknya, melempar semua barang disekitarnya yang dapat dilempar, seperti itu ada Cindy, dia sangat membenci Cindy, walaupun itu hanyalah selembar foto.
"Cindy, saya tunggu melihat kamu hancur." Elsa berkata dengan nada rendah pada dirinya sendiri.
Sesampainya di rumah, Cindy membuka pintu, terlihat seperti tumpukan sampah, TV, kulkas dan semua barang hancur berantakan, tidak ada satupun barang yang utuh, dia terpikir sesuatu dan langsung lari ke kamarnya, melihat foto ibunya, hatinya seketika lega, walaupun gagangnya patah namun fotonya masih utuh.
Hendra melihatnya di depan pintu, membantunya menutup pintu, membantunya membersihkan ruang tamu, sampah berserakkan di lantai, Hendra sedikit demi sedikit membersihkannya.
Cindy terbaring di samping ranjang, melihat foto ibunya, ibunya sangat menyayanginya, tidak terasa saat dia merindukan ibunya dia pun tertidur.
Di dalam mimpi dia kembali kemasa kanak-kanak, saat dimana dia tidak perlu memikirkan apa pun, paling tidak keluarga nya utuh, tidak ada Elsa dan ibunya, dia kembali pada saat dia merayakan ulangtahunnya dengan ayah dan ibunya.
Saat itu dia berumur 4 tahun, ada banyak orang yang menyayanginya, ayah dan ibunya menyediakan hadiah ulang tahun untuknya, mawar merah muda menyelimuti rumahnya, Cindy yang masih kecil mengenakan gaun putri yang bersinar di mata orang-orang, semua orang memuji seperti putri. Setelah itu dia kembali pada kehancuran keluarganya, dia dan ibunya diusir oleh ayahnya, untuk bertahan hidup setiap hari itu kelelahan dan akhirnya meninggal dalam kebencian.
Hendra yang melihat Cindy tertidur sambil meneteskan air mata sudah menduga pasti dia bermimpi tentang hal itu lagi, masalah masa lalu ada sakit hatinya dan juga kebencian yang tidak dapat dia lepaskan seumur hidupnya, Hendra dari awal sudah bersiap untuk menemaninya melakukan segala hal yang ingin dia lakukan.
Cindy tiba-tiba sadar, karena dia bermimpi bahwa Elsa dan Dion mengambil pisau dan mengiris hatinya, Hendra melihat dia sudah bangun pun pergi menanyakan keadaanya, Cindy tidak berkata sepatah kata pun dan duduk diam di ranjang.
Dion yang sedang di rumah sakit dan menerima telepo dari pembantunya di rumah mengatakan jika nyonya ingin dia pergi menemuinya, membuatnya harus kembali ke rumah.
"Nyonya, tuan muda sudah kembali." Pembantu dengan senang memberitahu ibu Dion.
"Benarkah? Sudah sampai mana?" ibu Dion dengan terkejut berkata, walaupun dia tahu dia lah yang memanggilnya kemari, namun melihatnya begitu mendengarkan perintahnya membuatnya begitu terkejut.
Ibu Dion menggendong Tian dan berkata: "Tian, ayah mu datang menemuimu."
Dion dengan langkah yang tidak cepat dan tidak lambat memasuki rumah, kali ini dia kembali karena ada maksud lain, dia juga tahu pastinya apa yang menyebabkan ibunya memanggilnya pulang.
"Ibu." Dion memanggil sambil memasuki rumah, melihat ibunya yang sedang duduk di sofa yang sedang bermain dengan Tian, ibu Dion yang telah mendengar suara anaknya pun langsung berdiri menyambutnya.
"Akhirnya kamu pulang juga, jika saya tidak memanggilmu apakah kamu tidak mau pulang." Ibu Dion terlihat sedikit kecewa berkata, cemberut yang sedikit pun tidak terlihat seperti wanita seumurannya.
Dion mengelus kepala Tian dan berkata: "Mana mungkin, belakangan ini saya sedikit sibuk."
Tian yang sangat senang dan menjatuhkan tubuhnya pada pelukan Dion, Dion yang melihatnya pun langsung memeluknya, Tian masih sama seperti biasanya, suka menarik rambutnya, membuat Dion menjerit kesakitan.
Ibu Dion yang meihat itu tersenyum bahagia, namun tidak terlihat ingin membantunya, berkata pada Dion: "Lihatlah anakmu sudah marah. Makanya kamu harus sering-sering pulang melihatnya, apakah kamu mendengarku?"
Dion yang kesakitan berkata: "Ibu..Ibu..Ibu..., saya sudah tahu, bantu saya, anakmu ini sudah hampir botak."
Mereka dengan bahagia memasuki taman, di taman terdapat banyak jenis bunga dan kupu-kupu, Tian sangat suka bermain di sini.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaPrecious Moment
Louise LeeAfter Met You
AmardaBehind The Lie
Fiona LeeHusband Deeply Love
NaomiHei Gadis jangan Lari
SandrakoDewa Perang Greget
Budi MaBalas Dendam Malah Cinta×
- Bab 1 Lelaki Yang Tidak Sadarkan Diri
- Bab 2 Anak Yang Ditinggalkan
- Bab 3 Ingin Menikah, Bermimpilah
- Bab 4 Dipaksa Untuk Tinggal
- Bab 5 Ada Dendam Namun Tidak Dibalas Bukannlah Lelaki Sejati
- Bab 6 Kamu Sangat Cocok Menjadi Wanita Simpanan
- Bab 7 Orang Yang Datang Untuk Mengacau
- Bab 8 Terluka Bukanlah Apa-Apa
- Bab 9 Diberikan Obat Oleh Orang Lain
- Bab 10 Di Kencingi Anak Kecil
- Bab 11 Perubahan Sikap Cindy Terhadap Dion
- Bab 12 Nama Bayi
- Bab 13 Elsa Terancam
- Bab 14 Menginap Di Rumah Sakit
- Bab 15 Apa Yang Terjadi Di Rumah Cindy
- Bab 16 Rumah Cindy Diobrak-Abrik
- Bab 17 Orang Yang Dicurigai Muncul
- Bab 18 Ibu Dion Ingin Menemui Calon Menantunya
- Bab 19 Dion Cemburu
- Bab 20 Bertemu Di Apartemen
- Bab 21 Makan Berdua
- Bab 22 Percakapan Dion Dan Cindy Di Malam Yang Indah
- Bab 23 Rencana Pergi Berlibur
- Bab 24 Ibu Dion Memutuskan Untuk Menerima Cindy
- Bab 25 Identitas Cindy Terbongkar
- Bab 26 Wartawan Memenuhi Rumah Cindy
- Bab 27 Cindy Sudah Jatuh Hati Pada Dion
- Bab 28 Elsa Mengeluarkan Senjata Rahasianya
- Bab 29 Dion Hanya Mencintai Cindy
- Bab 30 Dion Memilih Untuk Mengalah
- Bab 31 Belajar Menjaga Anak
- Bab 32 Bukti Foto
- Bab 33 Mencari Masalah Di Klub Malam
- Bab 34 Rencana Elsa
- Bab 35 Berita Mereka Lagi-Lagi Menjadi Hot Topik
- Bab 36 Usb Penting Berisi Aib Cindy
- Bab 37 Tian Masuk Rumah Sakit
- Bab 38 Merebut Hak Anak Dengan Ibunya Dion
- Bab 39 Cindy Menyerahkan Hak Asuh Anak
- Bab 40 Mobil Cindy Sengaja Ditabrak
- Bab 41 Mengobati Luka Cindy
- Bab 42 Senang Maupun Sudah Tetap Bersama
- Bab 43 Tian Dijadikan Alasan Untuk Bertemu Cindy
- Bab 44 Cindy Menusuk Dion Dengan Pisau
- Bab 45 Luka Dion Diketahui Ibunya
- Bab 46 Kekecewaan Cindy Terhadap Dion
- Bab 47 Elsa Pergi Bertemu Ibunya Dion
- Bab 48 Jordi Mengetahui Rahasia Terbesar Elsa
- Bab 49 Dita Melaporkan Hasil Pelacakannya
- Bab 50 Cindy Disekap
- Bab 51 Jordi Mencari Orang Untuk Memperkosa Cindy
- Bab 52 Cindy Dianiyaya Di Gudang
- Bab 53 Dion Mengajak Cindy Makan Bersama
- Bab 54 Dion Menelepon Cindy
- Bab 55 Langkah Awal Elsa
- Bab 56 Elsa Ditolak Mentah-Mentah
- Bab 57 Mempertimbangkan Untuk Menerima Dion
- Bab 58 Elsa Meminta Maaf
- Bab 59 Cindy Menerima Dion
- Bab 60 Cindy Ikut Dion Pulang
- Bab 61 Pergi Berlibur
- Bab 62 Berduaan Di Kolam Air Panas
- Bab 63 Bersiap-Siap Membalas Dendam
- Bab 64 Cindy Masuk Bekerja Di Perusahaan Keluarga Dion
- Bab 65 Orang Dalam Perusahaan Ayah Elsa Berhasil Disogok
- Bab 66 Perusahaan Keluarga Elsa Akan Segera Bangkrut
- Bab 67 Dion Memasakkan Sarapan Untuk Cindy
- Bab 68 Cindy Terlalu Baik
- Bab 69 Elsa Lagi-Lagi Memfitnah Cindy
- Bab 70 Klub Malam Terbakar
- Bab 71 Cindy Salahpaham Dengan Dion
- Bab 72 Dita Dan Hendra Sibuk Melacak Pelaku Sebenarnya
- Bab 73 Dita Dalam Bahaya
- Bab 74 Kesalahpahaman Cindy Terhadap Dion
- Bab 75 Mengungkapkan Unek-Unek
- Bab 76 Memancing Cindy Pergi Ke Pabrik Kosong
- Bab 77 Dion Tak Berdaya
- Bab 78 Ada Yang Sengaja Meracuni Dita
- Bab 79 Topeng Hendra Selama Ini
- Bab 80 Dion Mabuk
- Bab 81 Salah Orang
- Bab 82 Kamu Ingin Membunuhku?
- Bab 83 Memulai Penyelidikan
- Bab 84 Kebohongan Hendra
- Bab 85 Tertangkap Basah
- Bab 86 Tidak Mau Makan
- Bab 87 Menjenguk Tian
- Bab 88 Bertemu Dengan Hendra
- Bab 89 Menjelaskan Kebenaran
- Bab 90 Anthony Muncul
- Bab 91 Memilih Untuk Percaya
- Bab 92 Hendra Di Rumah Sakit
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Tamparan Cindy
- Bab 95 Bekas Ciuman
- Bab 96 Cemburu
- Bab 97 Keluarga Hendra
- Bab 98 Bersekutu
- Bab 99 Anthony Terluka
- Bab 100 Kedatangan Polisi
- Bab 101 Cindy Tertembak
- Bab 102 Selamat Anda Hamil!
- Bab 103 Hanya Rumah Keluarga Dion Yang Aman
- Bab 104 Pelajaran Untuk Jordi
- Bab 105 Masa Lalu Keluarga Chu
- Bab 106 Menjenguk Cindy
- Bab 107 Elsa Terluka
- Bab 108 Penyuka Sesama Jenis
- Bab 109 Ibu Hendra
- Bab 110 Jalan-Jalan
- Bab 111 Kita Menikah Ya!
- Bab 112 Papa Kandung Hendra
- Bab 113 Perjanjian Rahasia
- Bab 114 Anthony Keluar Dari Penjara
- Bab 115 Menentang
- Bab 116 Elsa Mengancam
- Bab 117 Bunuh Diri
- Bab 118 Ternyata Dia Adalah Orang Seperti Ini
- Bab 119 Hendra Membawa Cindy
- Bab 120 Bertemu Di Bandara
- Bab 121 Pertarungan Memperebutkan Cindy
- Bab 122 Hendra Di Tabrak
- Bab 123 Kemungkinan Selamat Begitu Kecil
- Bab 124 Hendra Di Antara Hidup Dan Mati
- Bab 125 Apa Yang Terjadi Dengan Hendra
- Bab 126 Saya Adalah Pamanmu
- Bab 127 Anak Anthony
- Bab 128 Hendra Dipindahkan Rumah Sakit
- Bab 129 Dimas Diculik
- Bab 130 Perubahan Besar (1)
- Bab 131 Perubahan Besar (2)
- Bab 132 Perubahan Besar (3)
- Bab 133 Hati Yang Hancur
- Bab 134 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 135 Di Khianati
- Bab 136 Alat Perekam Suara
- Bab 137 Permainan (1)
- Bab 138 Permainan (2)
- Bab 139 Permainan (3)
- Bab 140 Peringatan Ibu Dion
- Bab 141 Ibu Dion Pingsan
- Bab 142 Menemui Jenny
- Bab 143 Pergi Berlibur
- Bab 144 Alasan Pergi Ke Amerika
- Bab 145 Pertemuan Jenny Dan Dion
- Bab 146 Acara Perjamuan
- Bab 147 Jason
- Bab 148 Cinta Yang Telah Berlalu
- Bab 149 Isi Surat
- Bab 150 Tunggu Aku
- Bab 151 Memusnahkan Keluarga Jenny
- Bab 152 Kebetulan Bertemu Dengan Jenny
- Bab 153 Kekacauan Di Meja Makan
- Bab 154 Selamat Tinggal, Dion (1)
- Bab 155 Selamat Tinggal, Dion (2)
- Bab 156 Dion Dan Cindy Melompat Ke Sungai
- Bab 157 Kematian Dion
- Bab 158 Cindy Masih Hidup
- Bab 159 Cindy Bersembunyi
- Bab 160 Di Mana Cindy
- Bab 161 Kebenaran (1)
- Bab 162 Kebenaran (2)
- Bab 163 Kebenaran (3)
- Bab 164 Mayat Cindy?
- Bab 165 Hasil Identifikasi
- Bab 166 Menjelaskan Alasannya
- Bab 167 Apakah Kamu Akan Kembali Mencarinya?
- Bab 168 Kembali Ke Indonesia
- Bab 169 Satu Tahun Kemudian
- Bab 170 Persiapan Acara Pernikahan Dion (1)
- Bab 171 Persiapan Acara Pernikahan Dion (2)
- Bab 172 Cindy Kembali
- Bab 173 Cindy Mengetahui Berita Pernikahan Dion
- Bab 174 Saat Pernikahan Berlangsung (1)
- Bab 175 Saat Pernikahan Berlangsung (2)
- Bab 176 Kebenaran Tentang Kehamilan Elsa
- Bab 177 Identitas Tian (1)
- Bab 178 Identitas Tian (2)
- Bab 179 Identitas Tian (3)
- Bab 180 Identitas Tian (4)
- Bab 181 Rencana Jahat Elsa
- Bab 182 Anak Cindy
- Bab 183 Rencana Jahat
- Bab 184 Perjanjian
- Bab 185 Sebenarnya Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 186 Aku Ingin Mengerti Dunia Dion
- Bab 187 Salah Paham
- Bab 188 Kerabat Dekat Juga Bisa Membunuh
- Bab 189 Hati Yang Kotor
- Bab 190 Rencana Jahat Hendra
- Bab 191 Kita Bekerja Samalah
- Bab 192 Jangan Terlalu Terobsesi
- Bab 193 Menghilang
- Bab 194 Obat Kelahiran Kembali
- Bab 195 Melacak
- Bab 196 Penyelamatan (1)
- Bab 197 Penyelamatan (2)
- Bab 198 Penyelamatan (3)
- Bab 199 Hidup Dalam Takdir (1)
- Bab 200 Hidup Dalam Takdir (2)
- Bab 201 Wanita Misterius
- Bab 202 Racun
- Bab 203 Saat-Saat Terakhir (1)
- Bab 204 Saat-Saat Terakhir (2)
- Bab 205 Saat-Saat Terakhir (3)
- Bab 206 Saat-Saat Terakhir (4)
- Bab 207 Antara Hidup Dan Mati (1)
- Bab 208 Antara Hidup Dan Mati (2)
- Bab 209 Hilang Ingatan (1)
- Bab 210 Hilang Ingatan (2)
- Bab 211 Pilihan (1)
- Bab 212 Pilihan (2)
- Bab 213 Kembali Ke Indonesia
- Bab 214 Cerita Awal Kita Saling Kenal
- Bab 215 Masalah Keluarga Anthony
- Bab 216 Saat Acara Berlangsung (1)
- Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)
- Bab 218 Dokter Jay
- Bab 219 Rencana Jahat?
- Bab 220 Reaksi Obat (1)
- Bab 221 Reaksi Obat (2)
- Bab 222 Mengkhianati
- Bab 223 Bunuh Jay
- Bab 224 Mulai Bereaksi
- Bab 225 Orang Di Balik Semua Ini
- Bab 226 Kecelakaan Mobil (1)
- Bab 227 Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 228 Berakting
- Bab 229 Trik Antara Wanita
- Bab 230 Orang Dibalik Kecelakaan Ini
- Bab 231 Aku Sengaja
- Bab 232 Siapa Dion? (1)
- Bab 233 Siapa Dion? (2)
- Bab 234 Rencana (1)
- Bab 235 Rencana (2)
- Bab 236 Rencana (3)
- Bab 237 Perjanjian (1)
- Bab 238 Perjanjian (2)
- Bab 239 Menggoda
- Bab 240 Menemukan Tempat Penelitian (1)
- Bab 241 Menemukan Tempat Penelitian (2)
- Bab 242 Orang Yang Berada Dibawah Tanah
- Bab 243 Datanglah Ke Kediamanku (1)
- Bab 244 Datanglah Ke Kediamanku (2)
- Bab 245 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (1)
- Bab 246 Seluruh Kota Penuh Dengan Masalah (2)
- Bab 247 Aku Datang Demi Seseorang
- Bab 248 Cindy Menghilang
- Bab 249 Mencari Cindy (1)
- Bab 250 Mencari Cindy (2)
- Bab 251 Mencari Cindy (3)
- Bab 252 Alat GPS
- Bab 253 Menyelamatkan Cindy (1)
- Bab 254 Menyelamatkan Cindy (2)
- Bab 255 Masalah Keluarga Tanusaputra
- Bab 256 Apa Yang Berharga Darimu?
- Bab 257 Cindy Yang Mengganggu
- Bab 258 Bahaya Menghampiri (1)
- Bab 259 Bahaya menghampiri (2)
- Bab 260 Bahaya Menghampiri (3)
- Bab 261 Bebas Dari Bahaya
- Bab 262 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (1)
- Bab 263 Kondisi Berbahaya Di Kota Rao (2)
- Bab 264 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (1)
- Bab 265 Obat Penangkal Sudah Ada Titik Terang (2)
- Bab 266 Kematian Dokter Jay
- Bab 267 Anakku Di Tangkap (1)
- Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)
- Bab 269 Berhadapan Dengan Masalah (1)
- Bab 270 Obat Penawar Akan Selesai Dalam Seminggu
- Bab 271 Hubungan Yang Sulit Di Mengerti
- Bab 272 Fakta Orang Tua Kandung Tian
- Bab 273 Siapa Yang Berkhianat (1)
- Bab 274 Siapa Yang Berkhianat (2)
- Bab 275 Siapa Yang Berkhianat (3)
- Bab 276 Siapa Yang Berkhianat (4)
- Bab 277 Menyelamatkan Anak-Anak
- Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul
- Bab 279 Cindy Sadar (1)
- Bab 280 Cindy Sadar (2)
- Bab 281 Ingatan Yang Hilang
- Bab 282 Rencana Jahat Elsa
- Bab 283 Rencana Yang Kejam
- Bab 284 Menepati Janji
- Bab 285 Syarat
- Bab 286 Kesepakatan
- Bab 287 Godaan
- Bab 288 Perjanjian
- Bab 289 Konfrontasi
- Bab 290 Ending