Balas Dendam Malah Cinta - Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul

Bab 278 Hendra Tiba-Tiba Muncul

Dion melihat keadaan sekitar, garasi yang begitu besar hanya ada 1 jalan keluar, walaupun jendela sudah pecah, tapi masih ada jaring yang menghalangi, dan belasan orang itu berkumpul di depan pintu, mereka bertiga akan sangat sulit untuk melarikan diri, apalagi harus membawa Dita dan ke 2 anaknya.

"Sebenarnya maksud kami tidak seburuk itu, tapi masalah sudah sampai di titik ini, benar-benar di luar dugaan." Paman Dedy berkata, walaupun melihat orang itu di pukul, namun wajahnya masih tidak terlihat ekspresi.

"Kamu jangan berpikir untuk bisa menyentuh orang ku." Tubuh Dion pun terbeku, memikirkan jika bukan karena hati Derek melemah dan dengan cepat menyadari rencana mereka, takutnya sekarang ini Cindy sedang tersiksa di ruang penelitian.

"Sudah sampai saat ini masih beromong kosong." Paman Dedy pun tersenyum dingin berkata: "Saya tidak akan menyakiti orang yang tidak bersalah, jika dari awal kamu menyerahkan diri, mungkin aku akan melepaskan anak ini, tapi sekarang jangan salahkan aku begitu tega."

Paman Derek mengangkat tangan dan memberi isyarat: "Aku tidak akan membuat kalian terlalu menderita."

Derek melihat paman Dedy, melihatnya dengan tidak percaya, pria ini dulunya adalah orang yang sangat dia hargai, sekarang menyadari wujud aslinya benar-benar sangat tidak bisa dipercaya.

"Didudidudidu......"dari kejauhan terdengar suara ambulan.

"Ketua Dedy, di luar ada polisi." Seorang pengawal dengan tergesa-gesa berlari ke dalam.

Ekspresi paman Dedy terlihat sangat berbeda.

Derek melihat suara itu yang berhasil menghalangi gerakan orang ini, dia pun maju selangkah dan mendekati paman Dedy, nadanya terdengar percaya diri: "Dimobil kita ada GPS, paman Dedy, bagaimana bisa kalian menculik dengan kemampuan seperti ini, banyak kesalahan yang bisa saya lihat dengan jelas, atau, kamu sudah merupakan orang yang tidak berguna bagi orang itu."

Wajah paman Dedy pun berubah, nadi di kepalanya pun terlihat dengan marah berkata: "Mana mungkin, saya begitu setia padanya, tidak mungkin menghianatinya."

"Salah, penghianat selamanya tidak dapat dipercaya, bukankah yang di inginkan orang itu adalah kelahiran kembali? Sekarang obat penangkal kelahiran kembali sudah selesai di teliti, asalkan mendapatkan data, semuanya akan selesai, saat itu masalah ini semua masalah ini akan di salahkan padamu." Derek pun terus menusuk.

"Cepat bubar, kalau tidak akan tidak sempat." Bawahannya mendesak paman Dedy.

Paman Dedy dengan berhati-hati melihat pistol di tangan Derek dan Desly, mengetahui jika melawan juga tidak akan ada baiknya.

Walaupun barusan ucapan Derek membuatnya marah, tapi dia dengan cepat kembali tenang dan tahu jika marah dan tergesa-gesa tidak bisa menyelesaikan masalah: "Bubar."

Belasan orang dengan cepat ingin melarikan diri dari pintu.

Tiba-tiba saat itu terjadi sesuatu.

Seorang pria berbaju hitam pun memakai kesempatan saat Dion melihat orang-orang itu dengan cepat merebut Reza dari tangan Dita.

Semuan terjadi begitu tiba-tiba, Dion yang duluan sadar, satu tangannya dengan cepat menahan pria yang belum sempat kabur, pria itu terlihat tersenyum melihat Dion, dan pisau muncul di tangannya, dan menggores tangannya, darah pun keluar dari luka Dion, luka di tangannya membuat tangannya tidak berasa dan kehilangan kekuatan.

Pria berbaju hitam pun dengan cepat berlari keluar pintu.

Derek dan Desly pun ingin menembaknya, namun pria itu dengan pintar menggunakan anak itu untuk menghalanginya.

"Jangan tembak." Dion dengan cepat menghalangi Derek yang ingin menembak.

Walaupun tahu keahlian tembakannya, tapi tidak boleh mengorbankan Reza, bagaimanapun Reza adalah anaknya dan Cindy, anak satu-satunya.

Rasa sakit itu pun terasa, Dion menahan lukanya, dahinya pun bercucuran keringat berkata: "Orang itu adalah Hendra."

Paman Dedy dan belasan pria itu pun melarikan diri, hanya Derek dan Desly yang menembak kaki 2 orang yang berhasil di tahan.

Tapi, kenapa Hendra bisa muncul disini, paman Dedy dan Hendra ada hubungan apa, Dion benar-benar tidak mengerti.

Derek yang mendengar nama Hendra, walaupun sekarang dia sudah tidak memiliki apapun, namun tidak di pungkiri jika Derek sangat mengagumi orang itu: "Saya ingat dulu dia menyelidiki bahwa orang itu ada hubungannya dengan keluarga Tanusaputra, lalu saat itu Hendra juga mengurus masalah keluarga Tanusaputra, lalu akhirnya semua informasi putus begitu saja."

Dion dan Derek sedang berada disebuah mobil, luka ditangannya sudah dibungkus: "Saya ingat Roman datang ke kota Rao khusus untuk bekerja sama denganmu, sekarang keluarga Tanusaputra sudah tidak ada Hendra, tapi saya malah tidak mendengar kabar mereka ingin membunuh Hendra, sesuai logika, keluarga Tanusaputra tidak akan bisa meneriman permainan seperti ini, tidak mungkin membiarkannya begitu saja." Dion pun mengerutkan dahi.

Dion dan Derek pun saling memandang, dalam hati sudah memikirkan: "Hendra pasti membantu keluarga Tanusaputra membereskan hal yang penting, oleh karena itu sekarang semuanya sangat tenang, dan masalah besar mungkin ada hubungannya dengan kelahiran kembali."

Kali ini semuanya sudah jelas.

"Sesuai dengan keadaan sekarang, orang Hendra ada di tempat penelitianku, menunggu hasil nya dan akan memberikannya pada orang itu, apakah penghianatnya adalah profesor Ryan?"

Dion ingat jika dulunya Ryan adalah orang yang bertanggung jawab atas kelahiran kembali di tempat penelitian Hendra.

Dion teringat semua yang dia selidiki tentang profesor Ryan di amerika, dia pun menggeleng kepala mengelak: "Profesor Ryan sangat fokus pada penelitian, pernah berkolaborasi dengan banyak penelitian, dan pengamananku padanya juga begitu ketat."

Derek melihat Dion yang begitu kacau berkata: "Apakah ada kemungkinan adalah......"

"Rudy." Mereka berdua berkata bersamaan.

Winny tidak mungkin melakukan hal itu, dan Aron dan juga Ryan adalah orang yang paling di curigai, pengawasan terhadap mereka juga paling ketat, dan Rudy pun bertepatan berada diantara mereka.

"Rudy menjemput Anthony kembali dan mengusir Hendra, mana mungkin dia yang melakukannya." Desly pun berkata ada mereka berdua.

"Apakah kamu pernah memikirkan, kenapa Rudy bisa mengendalikan kekuasan keluarga Anthony, jangan lupa, Hendra adalah anak Anthony, dan Anthony adalah orang yang berjasa bagi Rudy." Dion terdengar tenang, dengan seksama berpikir, kecurigaannya terhadap Rudy semakin besar.

Anthony duduk di kursi roda, walaupun setiap hari mengkonsumsi makanan yang bergizi, tapi tubuhnya terlihat jelas melemah.

Lingkaran matanya sangat hitam menandakan siksaan yang diakibatkan oleh narkoba, dia melihat rumah yang kosong dan dingin.

Tiba-tiba dia teringat ucapan Rudy padanya: "Apakah jika seseorang pernah melakukan kejahatan, maka selamanya tidak akan bisa bersih lagi."

Dia berkata: "Saya bisa membersihkan mu, tapi kamu harus membantuku, aku ingin Hendra aman-aman."

Bagaimana pun Hendra adalah anak Anthony satu-satunya, semuanya karena dia yang bersalah pada anaknya saat dia muda, jadi sebelum dia mati, dia ingin membuat sebuah hal yang bisa membantu Hendra untuk terbebas dari ini semua.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu