Balas Dendam Malah Cinta - Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)

Bab 268 Anakku Di Tangkap (2)

Tangan Dion pun di kepal dengan erat, dia bahkan terlepas, namun, kenapa mereka bisa tahu jika Dita dan anaknya dia sembunyikan, harus tahu jika Dion selalu melakukan perlindungan dengan baik.

Orang itu mendengar Dion yang masih tidak berkata, dia pun menghancurkan ketenangan: "Kenapa, sangat sulit di pilih ya?"

Dion pun tersadar, memaksa dirinya untuk tenang dalam mengurus hal ini, saat pasar nya yang dalam masalah, namun akhirnya bisa mendapatkan kemenangan karena dia yang tenang, jika dia bisa dengan tenang memandang semua hal maka semuanya akan berjalan sesuai keinginannya.

"Bagaimana saya bisa memastikan jika anakku masih hidup." Dion tahu sekarang yang paling penting adalah mengulur waktu.

Walaupun syarat orang itu sangat menawan, tapi Derek dan Desly juga bukan orang yang boleh asal disentuh, kalau tidak Dion mana mungkin bisa mengontrol perusahaannya.

Orang itu pun tertawa.

"Kemari, berbicaralah, agar ayahmu mendengarnya." Kata pria itu.

Dari sana tidak ada suara, pria itu terdengar marah, tidak tahu apa yang dia lakukan, tiba-tiba terdengar suara tangisan anak dan jeritan Dita: "Jangan sakiti anak itu."

Dion pun terbeku, hatinya sangat marah: "Katakanlah, apa yang harus aku lakukan."

Pria itu pun berjalan menjauhi anak itu: "Hari ini sudah terlalu malam, besok baru kita bicarakan, ponselmu, rumahmu, bahkan orang yang keluar masuk dari rumahmu akan aku jaga dengan ketat, sebaiknya kamu jangan berbuat hal yang membuatku marah."

Dion pun dengan tidak senang menutup telepon.

"Dion kamu sudah melihat kertas rencana belum ?" Nichole tidak percaya dengan ucapan Agung, jika hanya dengan mudah mengikuti rencana Santo, maka dia tidak perlu begitu susah payah memohon peneliti Amerika untuk membiarkan orang itu.

"Maksud ketua Dion, ingin menggunakan rencana itu untuk membantu mu melihat pemikiran Santo, melihat apakah keraguanmu itu benar atau tidak, apakah kamu tidak ingin tahu?" Agung berkata, ucapannya begitu menggoda.

Nichole mengerutkan dahi: "Tapi bagaimana memastikan nyawa ayahku."

"Ketua Dion akan mengurusnya, jika anda memutuskan bekerja sama dengan ketua Dion, kamu harusnya percaya dengan kemampuannya."

Nichole menganggukkan kepala: "Besok adalah hari menyelamatkan ayahku, jika terjadi sesuatu dengan ayahku, maka Aron juga akan dalam masalah."

Agung menganggukkan kepala, dia sedikit mengerti mengapa wanita ini begitu menarik Santo.

"Tentu." Agung pun tersenyum menganggukkan kepala.

Derek melihat Agung yang ada dihadapannya, tidak tahu apa yang sedang Dion pikirkan.

Mungkin dia suda tahu masalah anaknya?

Tatapan Derek sangat berbahaya, dan juga berhati-hati, jika begitu, orang itu pasti akan menggunakannya untuk berkompromi dengan Dion.

"Tidak tahu bagaimana keadaan polisi Derek sekarang?" Agung pun menyapa dengan tersenyum.

Tubuh Derek yang terbeku pun semakin santai, melihat Agung seperti itu, sepertinya Dion belum tahu masalah itu.

"Lumayan, bagaimana dengan ketua Dion?"Derek pun dengan cepat mengatur ekspresinya, dan juga tersenyum.

"Begini, Tuan Dion mengatakan orang seperti polisi Derek pasti tidak suka berhutang budi dengan orang kan." Agung yang sering mendengar Dion berkompromi juga sangat lihai.

"Aku? Berhutang budi?" Derek pun terlihat bingung.

"Ketua Dion mengatakan jika bukan karena Anda dia juga tidak akan terluka, nyonya Cindy juga tidak akan begitu kasihan, bukannya kamu harus bertanggung jawab?" Agung pun tertawa.

Memanglah pebisnis, sungguh tidak tahu malu. Derek pun tersenyum paksa, tapi memikirkan masalah anak Dion, dia memang di tangkap karena dirinya, walaupun anak itu masih belum tahu.

"Masalah apa? Saya lihat apakah saya bisa membantu, bagaimana pun saya adalah polisi." Derek pun terlihat jelas jika hal yang terlalu keterlaluan dia tidak akan melakukannya.

"Mengecek rumah keluarga Elsa tidak sulitkan bagimu." Agung tersenyum berkata.

"Rumah keluarga Elsa?" Derek pun mengangkat alis, dendam mereka Derek juga mengetahui sedikit, bukankah pernikahan itu hampir saja berhasil? Kenapa sekarang malah ingin menyelidiki rumahnya?

"Kami mendapat kabar bahwa mereka menangkap seorang yang penting bagi ketua kami, ketua Dion sudah mengatakan selain keluarga semua adalah orang yang ada aturan, meminta mu melakukan hal ini tidak sulit kan." Agung berkata.

Derek mengangukkan kepala, masalah ini memang tidak sulit, kita menemui orang maka anggap saja menolong, jika tidak ada juga tidak ada kerugian, tapi orang-orang itu pasti akan mengatakannya asal.

"Tidak masalah, kapan?"

"Besok."

Derek pun berbaring di ranjang dan melihat Agung dan Desly yang sedang berbicara: "Sudah dengar belum, cepat laksanakan."

Desly pun membuat wajah aneh: "Menemui hal yang akan di marahi kamu selalu menyuruh aku yang melakukannya."

"Sudahlah, jika menemukan seseorang maka akan ada gunanya, aku selalu membiarkan hal yang akan di puji padamu." Derek pun dengan tidak sungkan melawan.

Agung menganggukkan kepala dan meninggalkan ruangan.

Desly pun menyimpan senyumannya berkata: "Kenapa kamu harus menyetujui permintaan Dion, harus tahu jika bukan hatinya lemah, Cindy mungkin sudah tidak akan dengan tenang berada disini."

"Jika dia tahu tentang masalah anaknya, apakah dia masih akan mengatakan aturan pebisnis? Besok gantungkan saja pisau dileherku." Derek pun dengan tidak ragu dengan sikap Dion.

"Besok saya pun akan menarik sekatong darah Cindy, kota ini memang tidak aman untuk kita." Ponsel Desly pun bedering.

Derek pun melemparkan majalahnya: "Apakah tentara tidak mengajarimu apa namanya tanggung jawab? Masalah anak Dion kita selesaikan dulu baru kembali, sungguh memusingkan."

Rudy melihat informasi yang Redo peroleh, menganggukkan kepala: "Tuan Anthony sekarang sedang di maldives?"

"Saat itu aku lah yang mengatur masalah ini." Redo tidak menyukai rasa sombong Rudy, tapi dia pun hanya bisa mengorbankan nyawa untuknya.

"Kalau begitu, uruskan tuan Anthony kembali, saya ingin mengembalikan keluarga ini padanya, mengenai Hendra, bagaimanapun mereka adalah ayah dan anak, aku tidak akan berbuat keterlaluan." Rudy pun memerintah, 10 tahun yang lalu, dia adalah orang yang hebat dalam penelitian, dan 10 tahun kemudia, dia hanyalah orang yang melakukan segala cara untuk meyakiti orang.

Dia dan Jay tidak ada bedanya.

Rudy pun tertawa.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu