Balas Dendam Malah Cinta - Bab 115 Menentang

Bab 115 Menentang

Hari-hari pun terlewati dengan tenang, selain ibu Xu yang menentang, tidak terdengar suara lain lagi.

Namun walaupun ibu Xu menentang, Dion tidak memperdulikannya, mengapa pernikahannya sendiri juga harus ikut campur, Dion sangat menghargai ibunya, namun tidak seperti itu juga.

"Dion, jika kamu menikahi wanita itu, kamu jangan memanggilku ibu lagi." Ibu Xu melihat Dion yang masih mempersiapkan pernikahan, dan akhirnya tidak bisa menahan lagi.

"Ibu, kecilkan suaramu, Cindy masih tidur, jangan lupa dia sedang mengandung cucumu."

Kemarahan ibunya pun seketika bekurang, memang dia yang sudah berumur pun sangat ingin mendapatkan cucu.

"Dia boleh melahirkan anak, keluarga Xu tidak akan merugikannya, kamu harus tahu latar belakang wanita ini, jika dia masuk kekeluraga kita, ini hanya akan membuat keluarga Xu menjadi omongan orang."

Dion yang telah meminum susu, dia tahu bahwa dia perlu berbicara baik-baik dengan ibunya: "Ibu, saya mencintai Cindy, bukan karena dia siapa, saya merasa kamu ada salah paham dengannya, jika kamu tahu kepribadiannya dan berhubungan baik dengannya, kamu akan tahu bahwa dia adalah orang yang baik."

Ibu Xu memikirkan masalah Elsa terluka, membuatnya marah, dengan jelas Cindy sudah menggunakan cara untuk menggoda Dion.

"Sekarang kamu sudah di bohongi olehnya, ibu melihat dengan jelas, Cindy adalah wanita yangmenginginkan harta dan posisi, tidak usah mengatakan yang lain, saat itu, dia membuat Elsa terluka, bagaimana kamu menjelaskan?"

Walaupun Dion tidak tahu sebenarnya terjadi apa, namun dia masih mempercayai Cindy berkata: "Saat itu saya tidak tahu terjadi apa, tapi saya percaya pasti ada kesalahpahaman."

Ibu Xu mendesah: "Saat itu kamu melihat sendiri bahwa Cindy mendorong Elsakan ?"

Dalam desakan ibunya, Dion tidak bisa berbohong: "Iya, tapi..."

Ibu Xu pun memutuskan ucapan Dion: "Tidak ada tapi, kamu tahu Elsa sudah terkena geger otak?"

"Iya."

"Dia hampir saja melukai kelopak matanya, itu sangat berbahaya, kamu rasa Elsa akan sengaja melakukan seperti itu."

"..." Dion tidak tahu harus berkata apa, dia pun terdiam.

"Elsa begitu baik hati padanya, tapi dia malah karena lalu, tega melakukan itu pada Elsa, wanita yang begitu keji tidak cocok menjadi menantu keluarga Xu."

"Ibu...." walaupun ucapan ibu Xu benar, namun dia sudah berhubungan lama dengan Cindy, dia benar-benar percaya pada Cindy, kalau tidak dia tidak akan menolong saat keluarga Jing hampir bangkrut.

"Bang.." ada barang yang terjatuh.

Dion mencari asal suara, Cindy yang berada didapur sedang memegang susu.

Susu putih pun berantakan di lantai, pelayan yang disamping pun langsung membersihkannya.

Cindy menyadari tatapannya, seperti ingin melarikan diri berkata:"Maaf sudah mengganggu." Dengan terburu-buru naik keatas.

"Cindy..." Dion mengejarnya.

"Dion, kembali makan." Ibu Xu dengan marah menjerit Dion, namun tidak ada hasil, dengan penuh amarah dia melempar garpu.

"Cindy, saya percaya padamu." Dion memeluknya dengan erat.

Cindy memberontak sejenak karena Dion memeluknya terlalu erat, namun akhirnya dia hanya bisa menyerah, dengan pelan berkata: "Iya."

"Saya percaya dengan kepribadianmu, ibuku pasti akan menerimamu, berikan dia sedikit waktu yah?" Dion memelukya dengan erat, namun tidak mendengar persetujuan Cindy.

"Apakah kamu tahu? Saya memikirkan bahwa aku hampir saja disakiti, hampir mati karena ibumu, sekarang saya sangat takut." Cindy belakangan ini sudah terbelut dalam kebahagian menjadi istri Dion dan melupakan keberadaan ibunya.

"Tidak akan, tidak akan ada lainkali." Dion berjanji pada Cindy, dia juga percaya dengan ibunya sendiri, setelah melakukan 2 kali kesalahan, dia tidak akan melakukannya lagi.

Cindy tersenyum sinis: "Sekarang saya mengandung anakmu, bagimana kedepannya?"

"Percayalah padaku." Dion berjalan kehadapan Cindy, menatap kedua matanya berkata.

"Saya sangat lelah, ingin istirahat." Cindy pun pergi.

Percakapan ini pun berakhir dengan buruk, Dion memikirkan bagaimana meleraikan salah paham mereka.

Hendra setelah menenangkan kota Sanggitpun kembali kekota Rao, dan saat ini, dia dengan cepat mendapatkan kabar bahwa Cindy akan menikah dengan Dion.

"Dasar, mengapa Cindy memaafkan Dion, karena anak itu?"Hendra memikirkan anak itu pun menahan emosi, pria bejat.

Sekarang Cindy berada dirumah keluarga Xu, memang tidak mudah untuk menculiknya, namun yang terpenting adalah, walaupun dia menculiknya, sekarang Cindy tidak akan pergi dengannya, bagaimana pun dia sudah menyetujui lamarannya dan sudah memiliki anak, apakah dia akan pergi seperti hari itu?

Hendra mengepalkan tangannya, dia yang sudah menemani Cindy bertahun-tahun, dia benar-benar tidak rela, pria ini tiba-tiba merebut segalanya.

Hendra pun menenangkan diri, bagaimana pun masih ada beberapa hari untuk melakukan persiapan, walaupun melakukan cara apa dia harus membuat Cindy meninggalkan Dion.

Otaknya pun berputar,sekarang Jenny sudah kembali ke Amerika, dia tidak tahu apa yang dialakukan hingga bisa melakukan perjanjian dengan Dion, namun sekarang orang yang bisa dia pergunakan tidak banyak, sepertinya hanya tersisa.....Elsa.

Elsa begitu menyukai Dion, pasti sangat tidak setuju dengan pernikahan ini, musuhnya musuh adalah teman, kata ini sudah ada dari dulu, tidak salah.

Namun mengapa Elsa membantu Jenny saat itu, hal ini sepertinya dia harus mengeceknya dulu, sepertinya ada yang Elsa rahasiakan.

Setelah memikirkan hal ini, Hendra mengerluarkan ponsel: "Halo, Elsa, saya adalah Hendra."

Saat ini Elsa sendirian di rumah sakit dan sedang marah, melihat telepon dari Hendra dia pun menjawab tanpa ragu, walaupun ada dendam diantara mereka, namun sekarang dia yang menelepon, kelihatannya hanya ada satu hal yaitu menghancurkan pernikahan Cindy dan Dion.

Dia sudah memikirkan, Dion sangat bersikeras dengan hal ini dan sekarang Cindy sedang mengandung anak Dion, selain ibu Xu dia masih memerlukan orang lain.

Elsa menjawab telepon: "Halo Hendra."

"Tidak tahu apakah kamu berminat untuk bertemu dan berbicara langsung, saya pikir tujuan kita seharusnya sama." Ucapan Hendra sangat segan.

Elsa sudah memikirkan rencana: "Baik."

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu