Balas Dendam Malah Cinta - Bab 231 Aku Sengaja

Bab 231 Aku Sengaja

"Bagaimana dengan kakakku?" Winny berlari ke rumah sakit.

"Barusan sudah terselamatkan." Ada suster yang berkata pada Winny. Kakaknya Winny tadi mengambil pisau buah dan menusuk ke jantungnya, semuanya sungguh tidak terduga.

Winny dengan tergesa menunggu diluar ruangan.

"Setelah nona Cindy sadar dia ingin mencarimu, dan berlari di rumah sakit, barusan disuntik obat penenang dan tertidur, Kakak Winny tadi yang bunuh diri sedang dalam pertolongan." Agung melaporkan pada Dion.

Dion menghela nafas: "Kamu rasa siapa yang melakukan hal kecelakaanku ini?" Dion mengangkat kepala, melihat Agung.

Itu ada mata yang seperti apa? Jika dulu Dion adalah satu-satunya yang mendominasi, maka sekarang adalah berbalik, Dion yang dulu dihadapannya ada keinginan dan harapan, sekarang didepan Dion adalah lubang yang tidak tahu seberapa dalam, menarik orang kedalam dan tidak bisa melihat ekspresinya.

Agung terbeku, dia merasa....takut.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Dion menarik pandangannya dan melihat majalah yang ada ditangannya.

"Jika pesan itu dikirim oleh Jay, apakah kemungkinan adalah ulah Hendra?" Agung dengan berhati-hati berkata, dengan berhati-hati mengatakan tebakannya, dulu Dion selalu menyimpan semua masalah sendiri, berjalan sendiri, dan tidak pernah menanyakan pemikirannya.

Tatapan Dion tidak berubah, membalik majalah yang ada ditangannya, berkata: "Dulu dokter Jay demi menjadi peneliti dan menghianati keluargaku, sekarang saya sudah menyuruhnya meneliti, mengapa dia masih menghianatiku?"

Dalam hati Agung ada rasa yang aneh, Dion yang sekarang sulit di mengerti olehnya, lalu berkata: "Dulu ketua Dion mengancam dokter Jay, kalau begitu sekarang mungkin Hendra, tidak, anak dokter Jay ada di Australia, istrinyanya pun di jaga oleh kita, tidak mungkin."

"Ada yang tidak mungkin." Dion tiba-tiba marah, dan melempar majalah ditangannya pada Agung: "Apakah anak dokter Jay benar-benar di Australia?" ada rasa curiga diucapan ini, suara Dion sangat dingin.

"Dulu aku yang langsung mencari data pesawat itu, tidak akan salah." Agung dengan berhati-hati mengambil majalah, dan memberikan pada Dion.

Dion dengan dingin melihat Dion berkata: "Apakah ada tanda boarding, periksa itu, kalau tidak kamu bisa mungundurkan diri, saya harap gaji tinggi bukan memperkerjakan orang yang tidak berguna."

Agung mengelap keringat didahi nya berkata: "Baik."

Agung keluar dari kamar dan melihat Elsa dengan wajah yang canggung, melihat Agung keluar, dia pun tersenyum canggung, wajah Agung tidak terlihat baik, menganggukkan kepala dengan sopan dan dengan cepat pergi.

Pintu terbuka, Dion bukan buta, dia pasti melihat cahaya dari luar.

"Kamu sudah mendengar semuanya?" suara Dion pun tidak dapat merasakan perasaannya.

Elsa tahu jika dia berbohong akan membuat Dion marah: "Barusan aku ingin datang melihatmu, mendengar kamu marah makanya tidak masuk."

Dion tidak menjawab, bahkan di depan Elsa yang bermakeup pun tidak melihatnya, hanya fokus membalikkan majalah yang ada ditangannya, dia terlihat begitu jauh dari orang.

Elsa melihat Dion yang sengaja dingin pun berdiri dan tidak bergerak, tidak bergerak juga salah, namun dia datang kesini ada maksudkan? Sekarang Cindy gila, walaupun Dion begitu mencintai Cindy suatu hari akan hilang kesabaran, sekarang adalah kesempatan yang paling bagus.

"Saya membuat sup obat untukmu, kamu mengalami kecelakaan, bagus untuk kesehatanmu." Elsa pun meletakkannya di meja, dan mengambil satu mangkuk untuk Dion.

Itu tercium sangat harum dan berada di depannya, tatapan Dion dari majalahnya dan melihat mangkuk itu, melihat Elsa sejenak, dia dengan berharap melihat Dion, dan dengan berhati-hati, takut jika sup itu tidak cocok dengan rasa Dion.

Mangkuk putih dan tangan putih yang memegangnya, hanya saja tangannya di baluti pembalut luka yang jelek, dan telapak tangannya sepertinya bengkak.

"Ada apa dengan tanganmu?" Dion pun menebak apa yang akan dikatakan.

Elsa mendengar Dion berkata pun menyimpan tangannya berkata : "Tidak apa-apa."

Dion tidak berkata apapun dan mengambil sup itu, sup itu tidak panas, Dion pun meminumnya.

Elsa yang disamping pun dengan menunggu melihat Dion yang dengan elegan dan perlahan, jantungnya berdetak kencang, jika Dion meneriman soupnya, apakah itu berarti Dion sudah perlahan menerimanya? Memikirkan ini, hati Elsa pun berdetak semakin kencang.

Sekaran Cindy gila adalah waktu yang tepat, Elsa pun tersenyum.

"Pui..." tiba-tiba sup yang baru masuk ke mulut Dion pun di muntahkan keluar.

Bertepatan muntah ditubuh Elsa, Dion menundukkan kepala dan batuk, dia pun berhasil menyembunyikan senyumannya.

"Maaf, saya tidak bisa menahannya." Dion pun mengambil tisu dan mengelap mulutnya.

Walaupun dia sangat tidak sopan muntah ke tubuh wanita, namun kegagahannya menutupi ketidaksopanannya, dan membuat orang dengan mudah memaafkannya.

Elsa pun terdiam dan belum sadar, harus tahu, hari ini dia demi bertemu dengan Dion, dia pun mengundang chef terhebat, dia juga pergi membuat rambut dan makeup, bahkan demi Dion menyukainya, dia pun menujukkan jika dia tidak lebih buruk dari Cindy yang gila itu.

Namun muntahan ini berhasil menghancurkan baju yang semalam Elsa pilih, barang terbaru, dia pun terlihat begitu kasihan, namun Elsa yang mendengar Dion meminta maaf pun menutup mulut, menahan tangisan berkata: "Tidak, tidak apa-apa, kamu tidak sengaja."

Dion pun memberikan tisu pada Elsa, menyuruh membersihkan bajunya, dia pun bersandar di ranjang, walaupun baju pasien tidak akan menutupi kegagahannya, perlahan berkata: "Aku sengaja."

Dari nadanya terdengar dengan jelas kesengajaannya.

"Dion..." Elsa berkata, dia pun menunjukkan kemarahan yang tadinya dia tahan.

Dion tertawa berkata: "Ini adalah buatan chef Heri, semenjak aku kecelakaan ibuku setiap hari membawa 3 kali untuk aku minum, saya sudah bosan, ibuku tidak ambil dan sekarang malah kamu yang membawakannya, masakannya, walaupun saya menutup mata juga bisa merasakannya."

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu