Balas Dendam Malah Cinta - Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)

Bab 217 Saat Acara Berlangsung (2)

"Hanya karena umur sudah tua, kesehatanku melemah saja." Anthony pun melihat Cindy, tersenyum.

Cindy terdiam, karena banyak alasan, Dion tidak memberitahunya banyak masalah, hanya mengajarkannya bagaimana berkata.

Dan ucapan Anthony juga di luar dugaan Dion.

Karena, Anthony sama sekali tidak memiliki alasan setelah melihat keadaan Cindy yang tidak hilang ingatan dan masih memberikan posisinya pada Hendra, dia sudah berusaha keras membina Cindy, ini sangat tidak masuk akal.

Cindy terdiam, saat tamu dibelakang tidak bisa melihat ekspresi Cindy, namun Cindy yang menghadapi Hendra dan Anthony pun terlihat sangat jelas, saat itu dia terlihat tidak berdaya, sama sekali bukanlah ekspresi Cindy seperti biasanya.

Akhirnya Anthony mulai ragu, Cindy berbeda dengan dulu, benarkah dia hilang ingatan?

Reaksi otak Cindy sangat cepat, karena terdiam beberapa detik, dia pun dengan cepat berkata: "Paman, kamu benar-benar ingin memberikan posisimu pada Hendra? Kamu harus pikirkan baik-baik."

"Cindy, kamu akan menikah keluar, dan bukan anak Anthony, kamu tidak berhak ikut campur dengan masalah ini kan?" ada seorang dari keluarga Anthony yang tidak senang dan menjerit.

Hendra melihat orang itu, adalah seorang anak muda, namun Hendra tidak mengenal orang yang tidak memiliki kekuasaan di keluarga ini, kelihatannya harus menyelidiki dia.

Orang kaya di kota Rao hanya beberapa, acara pensiun Anthony juga bukanlah masalah kecil, jadi, orang yang berada disini tahu tentang masalah Cindy dan Dion, bahkan tahu jika Cindy dan Dion memiliki 1 anak.

Anak muda itu juga pasti sudah pernah menyelidikinya, karena itu berkata: "Cindy, kamu sudah melahirkan anak Dion, apakah kali ini Dion yang menyuruhmu kemari, kamu harus tahu jika keluarganya dan keluarga kita tidak cocok, apakah Dion ingin menguasai keluarga ini melaluimu, apakah dia mengira keluarga kami begitu lemah? Wanita yang sudah menikah sudah tidak ada kaitannya, apa yang kamu pikirkan, hanya kamu yang tahu."

Begitu ucapan ini dikatakan, semua orang pun menjadi rebut.

Terutama orang-orang di keluarga Anthony, melihat Cindy dengan tatapan musuh.

Keluarga Dion dan Anthony adalah bos dunia hitam dan putih, tentu akan ada ketidaksejalanan, terutama mengenai hukum, ini adalah masalah kekuasaan, walaupun tidak mengalami percekcokan besar, namun antara 2 keluarga ada hal yang tidak sama.

Hubungan Cindy dan Dion dengan jelas membuat keluarga ini merasa tidak senang.

Cindy mendengar orang di sekitar menyalahkannya, seketika tidak tahu harus bagaimana, mengapa orang di sini mengatainya seperti itu, kenapa mereka begitu jahat, kenapa begitu membencinya, Cindy tidak berhenti menanyakan pada dirinya, namun tidak mendapatkan hasil apapun.

Seketika kepala Cindy sangat sakit, Cindy memeluk kepalanya, seketika dunia seperti berputar.

"Cindy, ada apa denganmu?"Hendra pun berlari kebawah, ingin memapang Cindy.

Dion pun dari perekam suara mendengar orang menyalahkan Cindy, nadi di kepalanya pun terlihat, dia pun membuat pendengar itu, membuka pintu mobil dan masuk ke Aula hotel, seketika melihat Hendra memeluk Cindy, Cindy dengan tersiksa memegang kepalanya.

Dion mulai menyesal kenapa dia menyuruh Cindy kemari, dengan cepat melewati kumpulan orang dan menarik Hendra ke samping dan merebut Cindy kesisinya lalu menggendong Cindy keluar.

"Hendra, semoga kamu bisa menjaga keluarga ini dengan baik." Dion pun pergi dengan cepat, hanya meninggalkan kata itu dan pergi.

Hendra melihat tangan yang tadinya memapang Cindy, wanita itu lagi-lagi direbut oleh Dion, namun tidak masalah, suatu hari nanti, dia akan menjadi hebat dan merebut Cindy dari sisi Dion, Cindy hanyalah miliknya seorang.

Anthony melihat Dion membawa Cindy pergi, dia pun mengumumkan posisinya diberikan pada Hendra dan pergi, masalah Cindy hilang ingatan, ternyata benar.

Saat dia pingsan, ternyata terjadi begitu banyak masalah.

Tamu dibawah sedang menikmati acara, Hendra pun mencari Anthony.

"Hendra, Cindy hilang ingatan?"Anthony melihatnya, ada rasa jika masalah ini ada hubungannya dengan Hendra.

Hendra duduk dimobil, melihat begitu banyak ras orang kaya, demi kekuasaan dan berada di kalangan orang, terkadang melihat senyuman palsu sungguh mengganggu.

"Pesawat besok sudah aku pesan, barang disana juga sudah aku persiapkan." Hendra tidak menjawab.

Anthony dengan dingin: "Sebenarnya aku tidak takut mati, orang yang merasakan darah didepan pisau tidak takut mati, dan aku tetap akan memberikan posisi ku padamu, kamu tahu kenapa?"

Hendra menunduk mengisap rokok berkata: "Kenapa?"

"Aku merasa kamu sangat sama dengan aku saat muda, saat itu aku melakukan banyak hal bodoh, aku merasa sekarang kamu adalah hukuman yang diberikan tuhan padaku. Aku ingin melihat bagaimana kamu hancur." Anthony saat mengatakan ini merasa hatinya sakit, disini masih tersisa sakit yang ditinggalkan wanita itu, kenangan yang menyakitkan.

Semua ini, mungkin adalah hukuman Tuhan padanya.

"Huh… mungkin akan membuatmu kecewa." Hendra tertawa dingin, berkata: "Aku menyuntikkan Cindy sebuah obat yang bernama kelahiran kembali, dia sudah kehilangan ingatannya, aku akan melakukan apapun untuk merebut Cindy."

"Barusan Cindy sakit kepala apa karena reaksi obat." Anthony tersenyum dingin: "Kamu selalu mengatakan mencintai Cindy, tapi kamu memberikannya obat yang memiliki reaksi buruk, apakah itu adalah cinta yang kamu katakn?"

Hendra tidak berkata, dia melihat dari kejauhan.

Cindy begitu kesakitan dan memukul kepalanya, dan ditahan oleh Dion.

"Dion, sakit sekali, kepalaku sakit sekali." Cindy tidak berhenti berkata, airmata pun mengalir.

Hati Dion sangat kacau, padahal dia tahu jika obat itu memiliki efek samping, padahal tahu Cindy hilang ingatan, kenapa dia masih membuatnya melakukan itu, semua karena dia terlalu egois.

"Aku disini, jika sakit pukul aku." Dion memeluk Cindy, dan menyuruh supir menuju rumah sakit.

Sekarang Winny dan kakaknya sudah Dion bawa ke rumah sakit pribadi, Dion pun dengan cepat menuju rumah sakit itu.

Winny melihat keadaan Cindy, dengan cepat menyuruh dokter memberikannya suntikan.

"Kenapa bisa begitu?" Dion melihat Cindy yang tertidur dan masih mengerutkan dahi, dia merasa sangat sedih.

"Reaksi obat itu sudah mulai terlihat, kedepannya mungkin akan terjadi lagi!"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu