Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 60 Penakut
August Leng menyipitkan matanya perlahan-lahan dalam kegelapan, dia menatap Yuliana Jian beberapa saat dan tertawa: "Kamu benar-benar takut mati ya, tadinya kamu masih memarahiku, sekarang kamu sangat menurutiku."
August Leng tersenyum mendekati Yuliana Jian: "Namun mengapa ciumanmu saat ini sangat berbeda dengan tadi, saat kamu mau menolongku? Kamu benar-benar panik ketika ingin menolong diriku, bibirmu bahkan terasa gemetaran. Ketika kamu mendekatiku, aku masih bisa merasakan seluruh tubuhmu gemetaran. Tapi terlalu kaku seperti sebuah boneka dengan bibir yang tertutup rapat."
August Leng mengangkat tangannya dan menyentuh bibir Yuliana Jian. Yuliana Jian ingin menghindarinya, tetapi dia memaksakan dirinya untuk tidak menghindar dan menggertakkan giginya ketika Agustus Leng menyentuhnya.
"Kamu tidak cocok seperti ini." August Leng tersenyum: "Kamu lebih cocok memarahi dan memukuli orang, tidak cocok menjadi seorang penurut. Ekspresi menyedihkan seperti ini benar-benar tidak cocok denganmu."
Yuliana Jian cemberut dan tidak mengatakan apapun. August Leng tersenyum memandang Yuliana Jian, "Setelah ini apakah kamu berencana melupakan Wirianto Leng?"
Yuliana Jian tidak tahu mengapa August Leng mendadak mengungkit Wirianto Leng, tetapi setelah bersentuhan dengan August Leng, Yuliana Jian juga tahu bahwa dia tidak akan menyukai Wirianto Leng lagi. Dia merasa jijik dengan dirinya sendiri, dia menyukai Wirianto Leng, tetapi dia bisa mengambil inisiatif untuk memberikan pelukan pada August Leng hanya demi nyawanya, apakah dia masih bisa bertanya pada Wirianto Leng mengapa dia tidak menyukainya?
Terlebih lagi tingkat horor Keluarga Leng benar-benar menakutkan bagi Yuliana Jian, dia merasa bahwa anggota Keluarga Leng semua sangat berbahaya, sekarang dia benar-benar merasakan betapa mengerikannya mereka. August Leng yang kelihatannya ramah bisa saja bermuka ganda, bagaimana dengan yang lain? Bagaimana dengan Nyonya Tua Leng yang telah mengambil alih Keluarga Leng selama bertahun-tahun?
Perkataan Nyonya Tua Leng telah menunjukkan betapa dia meremehkan kehidupan orang lain, bagaimana dia bisa memberi perhatian pada kehidupan orang lain? Wirianto Leng, dia seharusnya juga bukan seperti yang dikatakan orang yang berpenampilan dingin namun berhati lembut? Keluarga Leng membuat Yuliana Jian ketakutan.
Yuliana Jian mengernyit dan mengangguk pelan, "Aku tidak akan merindukan kalian seorang pun yang berasal dari Keluarga Leng."
“Jika kamu tidak bergabung dalam hubungan ini, aku mungkin saja tidak akan mengganggumu.” August Leng mengangkat tangannya kemudian dengan lembut menyentuh bibir Yuliana Jian.
Ujung jari August Leng menyentuh pelan bibir Yuliana Jian. Dia berbisik, "Jika kamu tidak bersamanya, aku juga tidak perlu mengganggumu. Aku akan mencoba yang terbaik untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Aku juga tidak menginginkan apa pun yang tidak diinginkannya. "
Yuliana Jian ingin mengatakan bahwa apakah tingkat kecemburuan August Leng terhadap Wirianto Leng telah mencapai titik puncak? Tetapi Yuliana Jian sedang berada dalam situasi yang canggung, dia tidak berani berbicara lebih banyak, hanya bisa merapatkan bibirnya.
August Leng menyentuh bibir Yuliana Jian dan berbisik, "Apa yang ingin kamu katakan? Tetapi tidak berani mengatakannya di hadapanku dan mencoba menyembunyikannya? Sehingga kamu merapatkan bibirmu seketat mungkin?"
Yuliana Jian berbisik: "Aku berpikir bahwa kehidupan kalian terlalu rumit, aku ... aku takut."
"Dasar penakut." August Leng tersenyum, tangannya menyentuh wajah Yuliana Jian: "Jika kamu penakut, bagaimana kamu bisa mengekspos guru iblis itu? Jangan-jangan itu palsu ya?"
Yuliana Jian benar-benar tidak ingin berbicara dengan August Leng, tidak ingin menjawab pertanyaan apapun. Tetapi sekarang jika dia membua tAugust Leng marah, dia benar-benar takut dirinya akan mati di tangannya.
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam dan merendahkan suaranya: "Pada waktu itu aku masih muda dan tidak memiliki kekhawatiran apapun. Dengan melaporkan guru tersebut tidak akan mempengaruhi keluargaku, tetapi sekarang berbeda. Keluargaku sangat membutuhkan diriku, jika sesuatu terjadi padaku maka tidak ada yang bisa menjaga mereka."
“Akankah anggota keluarga menjadi titik lemahmu? Tapi kami yang berasal dari Keluarga Leng, anggota keluarga tidak akan pernah menjadi titik lemah.” Tangan August Leng masih membelai pipi Yuliana Jian, sepertinya sedang kecanduan meraba kulit Yuliana sehingga tidak rela melepaskan tangannya.
Yuliana Jian mengerutkan kening dan mengangguk pelan, "Kepedulian orang selalu berbeda-beda. Bagiku uang bisa didapatkan lagi tetapi jika kehilangan keluargaku, semua yang dimiliki olehku tidak lagi berharga."
"Apakah ada orang yang berpikir seperti itu?"
August Leng menyipitkan mata dan tersenyum, "Tapi keluargaku hanya akan memilih uang dan meninggalkanku, bahkan jika aku diculik, mereka akan mempertaruhkan diriku yang kemungkinan akan dibunuh dan langsung menembak mati orang jahat yang menculik itu."
Yuliana Jian berkedip, tidak tahu apa yang dimaksud August Leng,dia juga tidak ingin tahu apa yang dimaksud August Leng. Tanpa mendengar jawaban Yuliana Jian, August Leng tersenyum padanya: "Aku tiba-tiba teringat ketika aku mengungkit kakaknya Wirianto Leng, mengapa kamu sama sekali tidak terkejut? Apakah Wirianto Leng pernah memberitahumu tentang kakaknya?"
Yuliana Jian tertegun sejenak, dia tidak menyangka bahwa August Leng menyadari bahwa dia sepertinya pernah mendengar kabar kakak Wirianto Leng. Yuliana Jian tidak mengangguk dan tidak menggelengkan kepalanya, hanya duduk diam disana. Agustus Leng tertawa menatap Yuliana Jian dan berbisik, "Mengapa? Apakah menurutmu Wirianto Leng sangat menyedihkan? Dia memiliki kakak yang begitu sempurna sehingga dia tidak pernah dihargai. Tetapi setelah kakaknya meninggal, dia baru bisa menjadi pewaris Keluarga Leng. Kamu merasa dia sangat menyedihkan, tetapi siapa dari kami yang berasal dari Keluarga Leng tidak memliki masa lalu yang seperti itu? "
August Leng merendahkan suaranya dan berkata, "Aku juga memilikinya, saat itu ada perusahaan yang ingin merebut kekuasaan dengan Keluarga Leng. Tetapi mereka kalah, demi mencegah Keluarga Leng berhasil berkolaborasi, mereka menyewa seseorang untuk menculik Wirianto Leng. Tetapi Wirianto Leng tidak mudah diculik, sehingga mereka menculik diriku. Selama Keluarga Leng tidak berkolaborasi dengan orang lain, mereka akan melepaskanku, tetapi Keluarga Leng menolaknya. Kemudian mereka meminta saham yang juga ditolak. Lalu saat mereka meminta kembali saham mereka, Keluarga Leng juga menolaknya. Terakhir mereka meminta uang, Nyonya Tua Leng menyetujuinya, Keluarga Leng memiliki banyak uang. Tetapi uang itu diantar oleh ayahku... "
"Kamu pasti mengira setelah uangnya diantar oleh ayahku, aku akan baik-baik saja? Tetapi saat itu ayahku hanya punya posisi Tuan Kedua Keluarga Leng, dia sama sekali tidak memiliki kekuasaan, bahkan jarang menyentuh uang. Jumlahnya adalah satu milyar Dollar, bagaimana mendeskripsikan uang sebanyak itu? Jika disusun uang itu bisa membangun tembok. Ayahku adalah anak haram, sebelum dia memasuki rumah Keluarga Leng, hidupnya sangat sulit, jadi dia sangat ragu ketika melihat uang yang begitu banyak."
August Leng tertawa pelan, "Dia ingin menyimpan uang itu, namun juga ingin menyelamatkanku. Jadi, ketika penculik mengarahkan pistol ke kepalaku, dia tidak menyerahkan uang itu untuk menyelamatkan hidupku, dia langsung menyuruh penembak itu membunuh penculik. Sebelum penculik tersebut tewas, peluru yang ditembaknya melewati bagian belakang kepalaku yang sampai saat ini masih terdapat bekas lukanya. Setelah itu ayahku sangat bangga karena dia telahmenyelamatkan uang dan juga nyawaku. Tetapi aku tahu bahwa saat itu, uang lebih penting bagi ayahku dari pada diriku. Bagaimana? Kejadian yang menyedihkan juga bukan? Apakah kamu mengasihaniku? Apakah aku lebih kasihan daripada Wirianto Leng?"
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, kisah Wirianto Leng sangat mengejutkan baginya, identitas asli August Leng juga membuatnya terkejut. Apakah anak-anak Keluarga Leng semua memiliki pengalaman seperti ini? Kemungkinan di belakang kekayaan besar dari Keluarga Leng merupakan pengorbanan banyak orang.
Yuliana Jian menggigit bibirnya dan berbisik, "Aku tidak akan pernah membiarkan anakku lahir di dalam Keluarga Leng."
August Leng mencibir, "Tanpa diduga, kamu ternyata seorang ibu yang baik."
Yuliana Jian merapatkan bibirnya, tiba-tiba terdengar suara serigala melolong di sekitaran, Yuliana Jian langsung tersentak. August Leng segera berkata, "Ayo, kita naik ke atas."
Kemudian August Leng meletakkan tangannya pada bahu Yuliana Jian. Yuliana Jian menghindarinya dengan mengerutkan kening dan bertanya pelan, "Kamu, kamu mau ngapain?"
August Leng mendekati Yuliana Jian dan berbisik, "Meskipun aku belum mati, tetapi aku terluka, kamu harus membantu diriku naik ke atas."
Yuliana Jian ragu sejenak, dia tidak lupa apa tujuan dia berlari turun ke sini. Yuliana Jian melihat sekeliling, August Leng menyadari bahwa dia sedang mengeksplorasi sekeliling dan tersenyum bertanya: "Apakah kamu sedang mencari ponselmu?"
August Leng mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menyerahkannya kepada Yuliana Jian. Yuliana Jian melihat bahwa ponselnya telah dinonaktifkan, dia bergegas mengaktifkan kembali, setelah memastikan itu adalah ponselnya sendiri, dia merasa lega: "Apakah kamu tidak melemparkan ponselku? "
August Leng terkekeh:"Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu, hanya ingin menakuti kamu saja, aku tidak menyangka kamu akan begitu marah. Setelah aku mengembalikan ponselmu, bisakah kamu membantuku naik? Jika aku mati disini, sepertinya tidak ada keuntungannya bagimu."
Yuliana Jian berbisik pelan, "Kamu seharusnya tidak membuat lelucon seperti itu."
Tangan August Leng tiba-tiba memeluk Yuliana Jian dengan erat kemudian tersenyum mengatakan: "Sekarang kamu terlihat sangat baik, sepertinya kamu tidak begitu takut padaku, aku ..."
Yuliana Jian sedikit menghindar, August Leng hampir terjatuh. Yuliana Jian buru-buru berkata, "Jangan sembarangan bergerak, kalau tidak aku tidak bisa menahan dirimu sehingga kamu bisa saja terjatuh. Tidak apa-apa jika terjadi sesuatu padamu, tapi jika benar-benar terjadi, maka semuanya akan melibatkan diriku."
"Tidak apa-apa jika terjadi sesuatu padaku, tetapi kamu khawatir akan melibatkan dirimu?" August Leng berbisik: "Setelah kamu kembali normal, ucapanmu kembali tidak enak didengar. Tapi aku lebih suka kamu yang sekarang ini, jika kamu ingin aku semakin menyukaimu, kamu boleh saja terus mengatakan hal-hal yang tidak enak didengar sehingga aku bisa saja semakin menyukai dirimu. Dengan begini, jika Wirianto Leng tidak menginginkankamu lagi, atau kamu tidak menyukai Wirianto Leng lagi, aku akan terus mendekatimu. "
Yuliana Jian segera merapatkan bibirnya dan berhenti berbicara. Dia bersumpah bahwa dia akan memilih diam jika berada di hadapan August Leng, tidak akan pernah mengatakan sesuatu yang tidak enak didengar padanya ,tidak akan pernah membiarkan August Leng penasaran akan dirinya.
August Leng menoleh melihat ekspresi Yuliana Jian dan tersenyum perlahan-lahan, jari-jarinya menyentuh kulit Yuliana Jian, ujung jarinya menyentuh kelembutan yang sangat halus.
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoUangku Ya Milikku
Raditya DikaHusband Deeply Love
NaomiYour Ignorance
YayaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinDewa Perang Greget
Budi MaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia