Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
Angeline Shen mengerutkan alisnya melihat Yuliana Jian: "Sebenarnya aku terus merasa aneh, mengapa CEO Leng mau memilihmu? Yang kamu kerjakan tidak sebanyak aku, aku hampir saja berkali-kali mati demi CEO Leng, kakakku pun karena CEO Leng meninggal. Mengapa CEO Leng memilihmu?"
Yuliana Jian tersenyum: "Karena dia menyukaiku, aku hanya menuangkan air minum untuknya, dia sudah merasa senang. Dia tidak menyukaimu, walaupun kamu mati demi dia, dia hanya akan merasa kamu hanyalah orang yang setia, dia tidak merasakan rasa sukanmu padanya. Orang yang menyukainya banyak, sejak aku mengenalnya, selalu seperti ini. Aku tidak keberatan kamu menyukainya, juga tidak keberatan kamu mengejarnya, tetapi aku harap kamu dapat mengontrol kelakuanmu, jangan sampai membuat Wirianto tidak senang. Kamu dapat menjadi asisten Wirianto, aku rasa tidak hanya karena kesetiaanmu, dan rela mati untuknya. Mati demi seseorang adalah hal yang paling mudah, kamu pasti masih memiliki kemampuan yang lain. Aku rasa bila hanya karena sedikit hal pribadi, sehingga membuat Wirianto tidak menyukaimu, bagimu dan juga bagi wirianto merupakan sebuah kerugian. Kejadian tadi, aku dapat menganggapnya tidak pernah terjadi."
Setelah berkata, Yuliana Jian tersenyum menatap Angeline Shen: "Wirianto adalah pria hebat, tidak peduli siapa yang menjadi istrinya pasti akan menghadapi banyak hal, 'berdasarkan apa'? 'mengapa'? aku dapat menghadapi semua pertanyaan ini, lalu membuat orang lain percaya, antara aku dan Wirianto tidak ada begitu banyak pertanyaan 'mengapa', hanya karena kita saling menyukai."
Angeline Shen mengerutkan kening menatap Yuliana Jian, dan melihat Wirianto Leng kembali, wajah Angeline Shen langsung menyungingkan senyum dengan sopan berkata kepada Yuliana Jian: "tidak tahu apakah ada yang nona Jian tidak puas terhadap tempat ini?"
Yuliana Jian tersenyum dan berkata: "Aku puas."
Yuliana Jian berkata dan mengedipkan mata kepada Angeline Shen. Terlihat jelas Angeline Shen menatap Yuliana Jian dengan gugup, seperti takut dia akan mengatakan hal yang membuat Wirianto Leng marah. Tetapi Yuliana Jian tidak mengatakan apapun, hanya tersenyum kepada Wirianto Leng dan berkata, "Aku mereasa sedikit lelah, lebih baik kita pulang lebih cepat."
Wirianto Leng melihat Yuliana Jian dan melihat sekilas Angeline Shen, melihat tatapan mata Angeline Shen yang berkilat, Wirianto Leng langsung memindahkan tatapan matanya dan dengan alis yang di kerutkan berkata kepada Yuliana Jian: "benarkah?"
Yuliana Jian tersenyum dan berkata, "betul, ayo jalan."
Wirianto Leng mengandeng tangan Yuliana Jian dan naik ke mobil, lalu membalikkan kepala bertanya kepada Yuliana Jian: "sebenarnya ada apa? apakah sungguh terjadi sesuatu?"
Yuliana Jian tersenyum dan mengelengkan kepala: "sungguh tidak terjadi apa-apa."
Wirianto Leng memicingkan mata menatap Yuliana Jian, dengan alis di kerutkan berkata: "kamu sungguh ingin menutupinya dariku?"
Yuliana Jian merapatkan bibirnya: "Hanya hal kecil, bukan hal besar. Hanya dapat di katakan bahwa daya tarikmu masih begitu besar, tetapi sekarang aku sudah terbiasa."
Wirianto Leng tersenym dan mengangukan kepala: "ternyata karena hal seperti ini."
Wirianto Leng berkata dan perlahan senyumannya hilang,dengan suara yang dalam berkata: "Tetapi mengenai Angeline Shen aku sudah mengetahuinya, apakah kamu masih ingat anak itu?"
Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng: "Anak laki-laki kecil itu? Bukankah dia sudah...."
Wirianto Leng menganggukan kepala dan berkata dengan suram: "Betul, dia sudah meninggal, Dia bukan anakku, melainkan anak Cindy Gu dan pria lain, sebelumnya aku mengatur pria itu dan anak itu untuk berpisah, tetapi terjadi hal yang tidak di duga, ada orang yang menemukan mereka, pria itu dan anak tersebut meninggal."
Yuliana Jian mengerutkan keningnya: "Mereka mengantikan aku dan Melly Jian mati? Pasti ada orang yang mengira anak itu adalah anakmu, sehingga...."
Wirianto Leng perlahan menganggukan kepala: "Begini, waktu itu aku berencana untuk terus hidup denganmu. Lalu terjadi hal ini, akhirnya aku hanya dapat mengantarmu pergi."
Yuliana Jian mengigit bibir bawahnya: "yang kali itu, kita tinggal bersama, karena sebuah telepon kamu pergi...."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dengan ekspresi sedih, dan tidak mengatakan bagaimana anak itu meninggal.
Yuliana Jian mengerutkan kening dan berkata: "Kamu pasti tidak memperdulikan bagaimana perasaan mereka, karena kamu terlalu banyak menghadapi hal seperti ini, berbagai macam rasa suka seorang perempuan, sehingga tidak peduli lagi. Sehingga kamu tidak merasakan apa yang spesial dari orang lain yang menyukai kamu...."
Yuliana Jian berkata: "Sama seperti dulu ketika aku menyukaimu, kamu seperti ini, tidak peduli, membuatku merasa malu."
Wirianto Leng tersenyum dan membalikan kepala menatap Yuliana Jian: "Kamu masih mengingat dendam ini."
Yuliana Jian menganggukan kepala bersungguh-sungguh: "Sekarang aku merasa Angeline Shen sangat kasihan, dirinya pun sudah cukup menyedihkan diatambah bertemu dengan orang yang tidak memiliki hati sepertimu, aku merasa dia semakin menyedihkan."
Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian: "Bukankah kamu seharusnya menganggapnya sebagai musuh? Bukankah seharusnya kamu cemburu?"
Yuliana Jian membelalakan mata, sedikit terkejut menatap Wirianto Leng: "Kamu jangan bercanda lagi, megnapa mengangapnya sebagai musuh? Bila hanya karena dia menyukaimu, aku cemburu, aku menjadikannya musuh, setiap hari aku tidak usah mengerjakan hal lain lagi, hanya sibuk menghadapi musuh-musuh yang di bawa olehmu. Sekarang aku sudah terbiasa, menjadi istrimu harus menghadapi hal seperti ini, menghadapi wanita-wanita itu tidak berguna, asalkan mengenggam erat hatimu, birakan saja mereka mau mengunakan cara apa, aku tidak peduli."
Wirianto Leng menaikan sudut bibirnya dan menyipitkan mata menatap Yuliana Jian, dan tersenyum: "kamu mau bagaimana mengenggam hatiku?"
Yuliana Jian tersenyum menatap Wirianto Leng: "Kamu tebak?"
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian dan tersenyum berkata: "Rencana dan caramu sangat banyak, aku tidak dapat menebaknya."
Yuliana Jian menatap supir di depan, lalu menaikan alis berkata kepada Wirianto Leng: "apakah kamu dapat mengendarai mobil?"
Wirianto Leng tersenyum dan menganggukan kepala, lalu perlahan menepuk bahu supir tersebut dengan tersenyum berkata: "kamu turun dari mobil dulu."
Supir tersebut mengangukan kepala, dan segera turun dari mboil. Wirianto Leng duduk di kursi kemudi, dan berkata kepada Yuliana Jian: "Kamu ingin kemana?"
Yuliana Jian mengerutkan alis dan setelah berpikir dengan serius, tersenyum dan berkata: "Aku ingin pergi ke sebuah gang kecil, apakah kamu dapat membawaku ke sana?"
Wirianto Leng tersenyum mengangukan kepala: "bisa."
Wirianto Leng menghentikan mobil di gang kecil, lalu membalikan kepala melihat Yuliana Jian: "apa yang ingin kamu lakukan?"
Yuliana Jian melepaskan ikatan rambutnya membiarkan rambutnya tergerai, lalu tersenyum kepada Wirianto Leng: "Masih ingat pertama kalinya kita?"
Wirianto Leng menganggukan kepala dan membelai wjaah Yuliana Jian: "bagaimana mungkin bisa lupa?"
Wirianto Leng tidak berani melupakan pertama kalinya dirinya dan Yuliana Jian, kali itu membuatnya memikirkannya terus, membuatnya memeiliki kekuatan untuk melewati semuanya setelah itu.
Yuiana Jian menyipitkan mata menatap Wirianto Leng: "Kita lakukan sekali lagi."
Yuliana Jian berkata lalu dia mendekati Wirianto Leng, mencium lembut bibir Wirianto Leng, Wirianto Leng sedikit terkejut, terlihat dia dengan serius memikirkan tiba-tiba berhenti di sini apakah aman, apakah cocok melakukan hal itu di sini, tetapi ketika ciuman Yuliana Jian menjadi memanas, Wirianto Leng tidak memperdulikan hal lainnya lagi, langsung mengulurkan tangan memeluk pinggang Yuliana Jian, dan membalas ciuman Yuliana Jian.
Yuliana Jian tidak dapat menahan dirinya untuk tertawa, dia mengulurkan tangannya dan membuka pakaian Wirianto Leng, beberapa saat ini Yuliana Jian dan Wirianto Leng tidur besama, dia sangat jelas bagaimana caranya mengoda Wirianto Leng. Wirianto Leng segera kehilangan akal sehatnya, dia langsung menahan Yuliana Jian di kursi. Sering kali Wirianto Leng membayangkan keadaan ini, untuk menghiburnya di kala dia merasa kesepian berpisah dengan Yuliana Jian.
Tetapi dulu hanya dapat terjadi di dalam pikirannya, semua ini kembali hadir di hadapan Wirianto Leng, membuat Wirianto Leng tidak dapat menahan dirinya lagi, dengan sabar dia menundukan kepala mencium bibir Yuliana Jian, bagaikan mereka baru bertemu, bagaikan seelah bertahun-tahun dia baru memeluk Yuliana Jian.
Yuliana Jian awalnya ingin melakukan sesuatu, mengoda Wirianto Leng, tetapi tidak di sangka keadaan ini, sungguh membuat Wirianto Leng kehilangan akal sehatnya, tetrnyata seperti ketika mereka pertama kali melakukannya, Akhirnya Yuliana Jian kehabisan tenaga dan tertidur, Wirianto Leng masih tidak dapat menahan dirinya menudukan kepala dan mencium ringan bibir Yuliana Jian.
Karena pakaian Yuliana Jian sudah tidak rapi lagi, Wirianto Leng mengejar sebelum anaknya pulang sekolah, dia mengendong Yuliana Jian ke Vila. Ketika Yuliana Jian bangun, dia telah berbaring di ranjang nya dan Wirianto Leng. Yuliana Jian menundukan kepala melihat semua bekas yang terdapat pada tubuhnya, dia mengerutkan kening dan menghela napas "ini....ini terlalu kelewatan.....ini sudah ke berapa kalinya. Mengapa masih....."
Yuliana Jian belum selesai berkata, pintu kamar terbuka, Wirianto Leng membawa bubur berjalan masuk, dengan sedikit cangung menatap Yuliana Jian, bagaikan seorang anak laki-laki yang baru saja melakukannya dengan kekasih wanitanya. Awalnya Yuliana Jian sedikit merasa marah, merasa walaupun dirinya yang duluan mengodanya, tetapi Wirianto Leng terlalu tidak dapat menerima godaan. Tetapi sekarang melihat Wirianto Leng yang seperti ini, Yuliana Jian tidak dapat menahan dirinya untuk tertawa, dan berkata kepada Wirianto Leng: "Ada apa denganmu? Kita saja sudah hampir menikah, bagaian tubuhku yang mana yang belum pernah kamu lihat, mengapa masih merasa malu?"
Wirianto Leng berdehem, lalu mengertukan alis berkata: "Aku merasa kamu baru memeriksa tubuhmu, aku begitu kelewatan, sungguh tidak perhatian."
"Aduh, aku baru ingat skit maag ku." Yuliana Jian berkata dan segera memegang perutnya dengan alis di kerutkan berkata: "Sepertinya, kamu memang kelewatan. Aku pasti akan menghukummu!"
Wirianto Leng mengerutkan kening dengan gugup ertanya: "kamu ingin menghukumku bagaimana?"
Yuliana Jian mengerjapkan matanya, lalu memiringkan kepala, setelah berpikir serius beberapa saat, akhirnya dia tersenyum kepada Wirianto leng: "Hukumanmu adalah.....kamu harus menyuapiku makan, perlhan-lahan melayaniku...."
"Hukuman yang berat." Wirianto Leng menghelakan napas lalu tersenyum dan berjalan ke arah Yuliana Jian: "tetapi aku sangat bersedia."
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaPejuang Hati
Marry SuBaby, You are so cute
Callie Wang1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaLove at First Sight
Laura VanessaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia