Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
Yuliana Jian di buat terkejut hingga membelalakan mata karena ucapan Wirianto Leng, dia mengerjapkan matanya, mengerutkan alisnya menatap Wirianto Leng, dengan terbata-bata berkata: "A....apa?"
Wirianto Leng mengangkat tangannya mengelus pipi Yuliana Jian dan tersenyum berkata: "Aku tanya, apakah kamu dapat memandikanku?"
Yuliana Jian mengerjapkan matanya dengan pelan, dan menatap Wirianto Leng, dengan alis yang di kerutkan berkata: "Aku.....sebenarnya aku...."
Yuliana Jian belum menyelesaikan kata-katanya, Wirianto Leng mendekatinya dan mencium bibir Yuliana Jian, lalu berbisik di telinga Yuliana Jian: "Sebenarnya kamu apa?"
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, merapatkan bibirnya dengan kuat, tubuhnya sedikit bergetar, dia bukannya tidak pernah berhubungan dengan Wirianto Leng, dia sering berhubungan dengan Wirianto Leng, bahkan setelah dia mengingat semuanya, dia masih melakukan satu kali dengan Wirianto Leng, hanya saja saat itu Yuliana Jian dengan perasaan putus asa dan menghadapi kematian melakukannya dengan Wirianto Leng. Tetapi sekarang, ketika Yuliana Jian menjadi orang biasa dan berhubungan dengan Wirianto Leng, dia masih tidak dapat menahan dirinya untuk tidak gugup.
Meskipun dia akrab dengan tubuh pria ini, dia juga sangat akrab dengan ciuman pria ini.
Wirianto Leng dapat merasakan tubuh Yuliana Jian yang gemetar, Wirianto Leng menyungingkan senyuman, mengangkat tangannya dan memluk Yuliana Jian, berbisik: "Jangan takut...."
Dengan gemetar Yuliana Jian menatap Wirianto Leng, dia bukan takut, dia gugup, tetapi bahkan pertama kalinya dia berhubungan dengan Wirianto Leng pun dia tidak segugup ini, kali ini tidak tahu mengapa dia merasa gugup?
Ketika ciuman Wirianto Leng menjadi semakin dalam, Yuliana Jian tidak dapat menahan dirinya untuk mengerang lembut, Yuliana Jian perlahan mengerti alasan mengapa dia sangat gugup, karena ketika dulu pertama kali berhubungan dengan Wirianto Leng, Yuliana Jian penuh dengan percaya diri, meskipun dia masih tidak berpengalaman tetapi dia tiak takut. Tetapi Yuliana Jian yang sekarang, hatinya telah menerima begitu banyak beban, rasa percaya dirinya sudah hilang, ketika melihat Wirianto Leng pun dia merasa rendah diri, karena rasa rendah diri ini dia takut Wirianto Leng melihat ketidak berdayaannya.
Dia tidak tahu apakah pingangnya masih langisng seperti dulu, apakah kulitnya masih lembut seperti dulu, apakah masih mempunyai daya tarik bagi Wirianto Leng. Apa yang di alaminya, selama dirinya dan August Leng bersama, akan membuat Wirianto Leng meragukannya.
Beberapa waktu sebelumnya dia tidak berhubungan dengan Wirianto Leng, sebenarnya alasan mendasarnya adalah sama seperti dia tidak ingin melihat anak-anaknya. Dia terhadap dirinya yang sekarang sama sekali tidak percaya diri, dia tidak percaya orang-orang yang dulu pernah mencintainya, akan tetap mencintainya. Tetapi Wirianto Leng terus menemani di sisinya, membuatnya tidak dapat lari, hanya dapat mengunakan cara ini mencoba untuk menjauhkan Wirianto Leng.
"Wirianto...." Yuliana mencoba mundur selangkah.
Tetapi Wirianto Leng memeluknya dengan erat, dia maju selangkah ke depan, sambil mencium bibir Yuliana Jian, bahkan seperti dapat melihat kedalam hati Yuliana Jian, dengan berbisik dia berkata: "Jangan takut, bagaimanapun kamu, aku tetap menyukaimu, aku hanya menginginkan dirimu."
Wirianto Leng sebelumnya sangat membebaskan Yuliana Jian, dia tidak berani memaksa Yuliana Jian, takut membuat Yuliana Jian merasa ketakutan, tetapi sekarang Wirianto Leng merasa dulu dia berbuat begitu sepertinya tidak baik, mungkin yang di butuhkan Yuliana Jian tidak hanya perlindungannya tetapi juga tekanan. Dia harus memberikan sedikit tekanan kepada Yuliana Jian, membiarkannya keluar sendiri dari dalam cangkang perlindungannya. Bila tidak, cangkang yang terlalu aman hanya akan membuat Yuliana Jian semakin menyusut kedalam dan tidak berani keluar.
Kebebasan yang terlalu banyak, mungkin juga akan membuat Yuliana Jian semakin takut menghadapi dunia luar, ketika dia sudah terbiasa untuk melarikan diri, mungkin dia hanya akan memilih untuk terus melarikan diri.
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, mencoba mundur selangkah, tetapi tanpa menunggu Yuliana Jian mundur, Wirianto Leng semakin memluk erat pingang Yuliana Jian, membuat Yuliana Jian menempel dengan erat kepadanya.
"Selain di sisiku, kamu tidak boleh pergi kemanapun." Wirianto Leng berkata dengan suara rendah.
Yuliana Jian dengan panik berkata: "Tetapi anak-anak, bila mereka mendengar...."
Mereka tidak akan mendengar, dan tidak akan melihatnya." Wirianto Leng berkata sampai disini, lalu dia tersenyum dan mengendong Yuliana Jian, dengan berbisik berkata: "Tetapi bila kamu merasa malu, aku akan mengedongmu kembali ke kamar, kamar kita berdua."
Selesai berkata, ketika Yuliana Jian masih tertegun, Wirianto Leng langsung melankah dan mengendong Yuliaan Jian ke dalam kamar. Yuliana Jian membelalakan mata, hingga ketika dirinya di letakan di atas ranjang, dia baru terpikirkan untuk memberontak, dia mengangkat tangannya mencoba untuk mendorong Wirianto Leng dan mengelengkan kepalanya berkata: "Tidak mau...."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, dia menyipitkan matanya menatap sepasang mata Yuliana Jian, dengan serius memahami "tidak mau" yang di ucapkan oleh Yuliana Jian apakah karena pelarian dirinya karena merasa takut, atau benar-benar keinginannya. Lalu Wirianto Leng perlahan menundukan kepala dan mencium ujung bibir Yuliana Jian, dan berkata: "hari ini, tidak boleh tidak mau....."
Yuliana Jian tidak dapat kabur, dia hanya dmenatap Wirianto Leng melepaskan satu demi satu kancing pakaiannya. Seluruh tubuh Yuliana Jian begetar karena gugup, bibirnya pun terus bergetar, dirinya bagaikan terpaku di sana. Dia sangat mengharapkan sentuhan Wirianto Leng, tetapi dia tidak berani memperlihatkan dirinya yang telanjang di hadapan Wirianto Leng.
Yuliana Jian tidak ingin menghentikan Wirianto Leng, juga tidak memiliki kekuatan menghentikan Wirianto Leng, hanya dapat melihat Wirianto Leng melepaskan pakaiannya. Yuliana Jian dengan gugup menutup matanya, merapatkan bibirnya, seluruh tubuhnya terus gemetar, dengan suara gemetar berkata: "Aku sangat dingin...."
Wirianto Leng mengulurkan tangan memeluk Yuliana Jian, dia menundukan kepala mencium leher Yuliana Jian dan berkata: "Tidak apa-apa, aku sangat hangat, aku akan memelukmu dengan erat."
"Meluluk erat....memelukmu erat?" Yuliana Jian sangat gugup sehingga dia sedikit bingung, seolah-olah dia tidak bisa melihat pria di depannya.
Suara August Leng yang telah lama hilang muncul di telinganya. Meskipun itu sangat tidak nyata, itu seperti hantu yang bersembunyi di telinga seseorang dalam kegelapan dan berbicara tentang kebenciannya, berdesir dengan suara rendah: "Yuliana... aku mencintaimu ... Yuliana, kamu harus selalu bersamaku ..."
Yuliana Jian bahkan merasa sedikit putus asa pada saat ini. Agustus Leng seperti kutukan yang tidak pernah bisa dia singkirkan. Dia selalu terjalin dengannya, meskipun dia telah berusaha menemukan masa lalunya. Tetapi August Leng masih tampak menghantuinya.
Suara dingin dan rendah di telinganya benar-benar berbeda dari tubuh hangat yang memeluk tubuh Yuliana Jian, Yuliana Jian menggigit bibirnya dan mengerutkan kening. Wirianto Leng memperhatikan keanehan Yuliana Jian, dia segera berhenti, mengerutkan kening dan menatap Yuliana Jian, dan bertanya dengan suara rendah: "Yuliana... apa yang terjadi padamu ... … "
"Tidak...." Yuliana Jian berusaha membuka matanya lebar-lebar, dengan serius dia melihat jelas rupa Wirianto Leng yang ada di hadapannya, dia memluk Wirianto Leng, mengelengkan kepala dan berkata: "Jangan, jangan tinggalkan aku, peluk aku dengan erat...."
Yuliana Jian berkata, dia mengeraskan rahangnya, dan dengan kuat menempelkannya pada bibir Wirianto Leng. Seperti perenang hebat yang ketika tenggelam, karena gugup dia lupa caranya berenng. Yuliana Jian pun saat ini bagaikan lupa bagaimana caranya mencium, dia hanya menempelkan bibirnya dengan keras pada bibir Wirianto Leng, tubuhnya menjadi kaku, dia sudah lupa keterampilan berciuman, kaku sama seperti tubuh yang tenggelam.
Wirianto Leng mnyipitkan matanya menatap Yuliana Jian, dia mengangkat tangannya dan perlahan menyentuh pipi Yuliana Jian, dengan tersenyum berakta: "Baik, aku akan memelukmu dengan erat...."
Wirianto Leng berkata, lalu menundukan kepala mencium bibir Yuliana Jian, tangannya menyentuh tubuh Yuliana Jian. Yuliana Jian dapat merasakan kabut hitam didepan matanya perlahan menghilang, Napas Wirianto Leng yang menjadi berat mengantikan suara August Leng yang terus berada di sisinya. Perlahan dia dapat melihat mata Wirianto Leng, Mata Wirianto Leng perlahan bergerak, dulu selalu dingin, tetapi sekarang ketika Wirianto Leng menatapnya, mata itu penuh dengna kehangatan.
Lalu Yuliana Jian melihat bibir Wirianto Leng, bibir Wirianto Leng sangat tipis, tipisnya bahkan sedikit tajam, banyak orang yang mengatakan pria seperti ini sangat dingin tidak berperasaan, tetapi ketika mencium bibir tipis ini, baru dapat merasakan betapa hangatnya ciuman pria ini.
Yuliana Jian mengerjapkan matanya, dia dan Wirianto Leng menempel dengan erat, dia dapat merasakan bulu matanya menyentuh kulit Wirianto Leng. Tubuh dingin Yuliana Jian perlahan-lahan terbangun oleh ciuman Wirianto Leng. Awalnya mencium bibirnya, matanya, lalu tangannya, dan bahkan kakinya dan lalu dadanya ...
Yuliana Jian merasakan rasa dingin di tubuhnya perlahan menghilang, tubuhnya semakin hangat, tetapi rasa hangat ini membuatnya teringat dulu, dia tidak dapat menahan dirinya berusaha untuk memberikan dirinya kepada Wirianto Leng, seperti seluruh tubuhnya adalah di persiapkan untuk Wirianto Leng.
Wirianto Leng awalnya mendominasi, tetapi ketika tubuh Yuliana Jian di bangunkan oleh Wirianto Leng, gerakan Yuliana Jian semakin bergairah, bahkan ketika Wirianto Leng selesai untuk pertama kalinya, Yuliana Jian tdiak dapat menahan dirinya untuk membalik tubuh Wirianto Leng dan menahannya di bawah tubuhnya, dan kembali memulai permainan dirinya yang mendominasi....
Yuliana Jian perlahan pulih, dari kegugupan di awal dan canggung menjadi bergairah, Yuliana Jian pada awalnya yang menyentuh tubuh Wirianto Leng akan menjadi gugup dan gemetaran, sekarang dia terus mengelus tubuh Wirianto Leng dan mengangkat semua emosi Wirianto Leng.
Merka berdua sangat mengenali tubuh pasangan mereka, dan mengerti keinginan mereka, sering kali tanpa harus berbicara, mereka tahu harus berbuat apa, mereka mempunyai kecocokan. Dua orang saling mencintai satu sama lain, dan perasaan adalah obat cinta yang paling hebat, sehingga mereka tidak dapat menahannya, dan rela melakukannya untuk pasangan mereka.
Hingga akhirnya semuanya berakhir, Yuliana Jian benar-benar kelelahan, tetapi dia merasa sangat puas, dia tidak dapat menahan dirinya untuk mengangkat kepalanya mencium janggut di dagu Wirianto Leng, lalu tertawa: "mengapa jangutmu tumbuh begitu cepat?"
Wirianto Leng terseyum dan mencium dan mengigit bibir Yuliana Jian, tersenyum berkata: "Mungkin alasannya adalah kamu...ingin menunjukan sisi pria ku padamu...."
"Kamu sudah seorang pria...." Yuliana JIna mengangkat tangannya, menunjukan bekas di lengannya dan tersenyum: "mau di menunjukannya bagaimana lagi?"
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMi Amor
TakashiPergilah Suamiku
DanisTen Years
VivianHidden Son-in-Law
Andy LeeAdore You
ElinaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia