Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat

Yuliana Jian di buat terkejut hingga membelalakan mata karena ucapan Wirianto Leng, dia mengerjapkan matanya, mengerutkan alisnya menatap Wirianto Leng, dengan terbata-bata berkata: "A....apa?"

Wirianto Leng mengangkat tangannya mengelus pipi Yuliana Jian dan tersenyum berkata: "Aku tanya, apakah kamu dapat memandikanku?"

Yuliana Jian mengerjapkan matanya dengan pelan, dan menatap Wirianto Leng, dengan alis yang di kerutkan berkata: "Aku.....sebenarnya aku...."

Yuliana Jian belum menyelesaikan kata-katanya, Wirianto Leng mendekatinya dan mencium bibir Yuliana Jian, lalu berbisik di telinga Yuliana Jian: "Sebenarnya kamu apa?"

Yuliana Jian mengerutkan keningnya, merapatkan bibirnya dengan kuat, tubuhnya sedikit bergetar, dia bukannya tidak pernah berhubungan dengan Wirianto Leng, dia sering berhubungan dengan Wirianto Leng, bahkan setelah dia mengingat semuanya, dia masih melakukan satu kali dengan Wirianto Leng, hanya saja saat itu Yuliana Jian dengan perasaan putus asa dan menghadapi kematian melakukannya dengan Wirianto Leng. Tetapi sekarang, ketika Yuliana Jian menjadi orang biasa dan berhubungan dengan Wirianto Leng, dia masih tidak dapat menahan dirinya untuk tidak gugup.

Meskipun dia akrab dengan tubuh pria ini, dia juga sangat akrab dengan ciuman pria ini.

Wirianto Leng dapat merasakan tubuh Yuliana Jian yang gemetar, Wirianto Leng menyungingkan senyuman, mengangkat tangannya dan memluk Yuliana Jian, berbisik: "Jangan takut...."

Dengan gemetar Yuliana Jian menatap Wirianto Leng, dia bukan takut, dia gugup, tetapi bahkan pertama kalinya dia berhubungan dengan Wirianto Leng pun dia tidak segugup ini, kali ini tidak tahu mengapa dia merasa gugup?

Ketika ciuman Wirianto Leng menjadi semakin dalam, Yuliana Jian tidak dapat menahan dirinya untuk mengerang lembut, Yuliana Jian perlahan mengerti alasan mengapa dia sangat gugup, karena ketika dulu pertama kali berhubungan dengan Wirianto Leng, Yuliana Jian penuh dengan percaya diri, meskipun dia masih tidak berpengalaman tetapi dia tiak takut. Tetapi Yuliana Jian yang sekarang, hatinya telah menerima begitu banyak beban, rasa percaya dirinya sudah hilang, ketika melihat Wirianto Leng pun dia merasa rendah diri, karena rasa rendah diri ini dia takut Wirianto Leng melihat ketidak berdayaannya.

Dia tidak tahu apakah pingangnya masih langisng seperti dulu, apakah kulitnya masih lembut seperti dulu, apakah masih mempunyai daya tarik bagi Wirianto Leng. Apa yang di alaminya, selama dirinya dan August Leng bersama, akan membuat Wirianto Leng meragukannya.

Beberapa waktu sebelumnya dia tidak berhubungan dengan Wirianto Leng, sebenarnya alasan mendasarnya adalah sama seperti dia tidak ingin melihat anak-anaknya. Dia terhadap dirinya yang sekarang sama sekali tidak percaya diri, dia tidak percaya orang-orang yang dulu pernah mencintainya, akan tetap mencintainya. Tetapi Wirianto Leng terus menemani di sisinya, membuatnya tidak dapat lari, hanya dapat mengunakan cara ini mencoba untuk menjauhkan Wirianto Leng.

"Wirianto...." Yuliana mencoba mundur selangkah.

Tetapi Wirianto Leng memeluknya dengan erat, dia maju selangkah ke depan, sambil mencium bibir Yuliana Jian, bahkan seperti dapat melihat kedalam hati Yuliana Jian, dengan berbisik dia berkata: "Jangan takut, bagaimanapun kamu, aku tetap menyukaimu, aku hanya menginginkan dirimu."

Wirianto Leng sebelumnya sangat membebaskan Yuliana Jian, dia tidak berani memaksa Yuliana Jian, takut membuat Yuliana Jian merasa ketakutan, tetapi sekarang Wirianto Leng merasa dulu dia berbuat begitu sepertinya tidak baik, mungkin yang di butuhkan Yuliana Jian tidak hanya perlindungannya tetapi juga tekanan. Dia harus memberikan sedikit tekanan kepada Yuliana Jian, membiarkannya keluar sendiri dari dalam cangkang perlindungannya. Bila tidak, cangkang yang terlalu aman hanya akan membuat Yuliana Jian semakin menyusut kedalam dan tidak berani keluar.

Kebebasan yang terlalu banyak, mungkin juga akan membuat Yuliana Jian semakin takut menghadapi dunia luar, ketika dia sudah terbiasa untuk melarikan diri, mungkin dia hanya akan memilih untuk terus melarikan diri.

Yuliana Jian mengerutkan keningnya, mencoba mundur selangkah, tetapi tanpa menunggu Yuliana Jian mundur, Wirianto Leng semakin memluk erat pingang Yuliana Jian, membuat Yuliana Jian menempel dengan erat kepadanya.

"Selain di sisiku, kamu tidak boleh pergi kemanapun." Wirianto Leng berkata dengan suara rendah.

Yuliana Jian dengan panik berkata: "Tetapi anak-anak, bila mereka mendengar...."

Mereka tidak akan mendengar, dan tidak akan melihatnya." Wirianto Leng berkata sampai disini, lalu dia tersenyum dan mengendong Yuliana Jian, dengan berbisik berkata: "Tetapi bila kamu merasa malu, aku akan mengedongmu kembali ke kamar, kamar kita berdua."

Selesai berkata, ketika Yuliana Jian masih tertegun, Wirianto Leng langsung melankah dan mengendong Yuliaan Jian ke dalam kamar. Yuliana Jian membelalakan mata, hingga ketika dirinya di letakan di atas ranjang, dia baru terpikirkan untuk memberontak, dia mengangkat tangannya mencoba untuk mendorong Wirianto Leng dan mengelengkan kepalanya berkata: "Tidak mau...."

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, dia menyipitkan matanya menatap sepasang mata Yuliana Jian, dengan serius memahami "tidak mau" yang di ucapkan oleh Yuliana Jian apakah karena pelarian dirinya karena merasa takut, atau benar-benar keinginannya. Lalu Wirianto Leng perlahan menundukan kepala dan mencium ujung bibir Yuliana Jian, dan berkata: "hari ini, tidak boleh tidak mau....."

Yuliana Jian tidak dapat kabur, dia hanya dmenatap Wirianto Leng melepaskan satu demi satu kancing pakaiannya. Seluruh tubuh Yuliana Jian begetar karena gugup, bibirnya pun terus bergetar, dirinya bagaikan terpaku di sana. Dia sangat mengharapkan sentuhan Wirianto Leng, tetapi dia tidak berani memperlihatkan dirinya yang telanjang di hadapan Wirianto Leng.

Yuliana Jian tidak ingin menghentikan Wirianto Leng, juga tidak memiliki kekuatan menghentikan Wirianto Leng, hanya dapat melihat Wirianto Leng melepaskan pakaiannya. Yuliana Jian dengan gugup menutup matanya, merapatkan bibirnya, seluruh tubuhnya terus gemetar, dengan suara gemetar berkata: "Aku sangat dingin...."

Wirianto Leng mengulurkan tangan memeluk Yuliana Jian, dia menundukan kepala mencium leher Yuliana Jian dan berkata: "Tidak apa-apa, aku sangat hangat, aku akan memelukmu dengan erat."

"Meluluk erat....memelukmu erat?" Yuliana Jian sangat gugup sehingga dia sedikit bingung, seolah-olah dia tidak bisa melihat pria di depannya.

Suara August Leng yang telah lama hilang muncul di telinganya. Meskipun itu sangat tidak nyata, itu seperti hantu yang bersembunyi di telinga seseorang dalam kegelapan dan berbicara tentang kebenciannya, berdesir dengan suara rendah: "Yuliana... aku mencintaimu ... Yuliana, kamu harus selalu bersamaku ..."

Yuliana Jian bahkan merasa sedikit putus asa pada saat ini. Agustus Leng seperti kutukan yang tidak pernah bisa dia singkirkan. Dia selalu terjalin dengannya, meskipun dia telah berusaha menemukan masa lalunya. Tetapi August Leng masih tampak menghantuinya.

Suara dingin dan rendah di telinganya benar-benar berbeda dari tubuh hangat yang memeluk tubuh Yuliana Jian, Yuliana Jian ​​menggigit bibirnya dan mengerutkan kening. Wirianto Leng memperhatikan keanehan Yuliana Jian, dia segera berhenti, mengerutkan kening dan menatap Yuliana Jian, dan bertanya dengan suara rendah: "Yuliana... apa yang terjadi padamu ... … "

"Tidak...." Yuliana Jian berusaha membuka matanya lebar-lebar, dengan serius dia melihat jelas rupa Wirianto Leng yang ada di hadapannya, dia memluk Wirianto Leng, mengelengkan kepala dan berkata: "Jangan, jangan tinggalkan aku, peluk aku dengan erat...."

Yuliana Jian berkata, dia mengeraskan rahangnya, dan dengan kuat menempelkannya pada bibir Wirianto Leng. Seperti perenang hebat yang ketika tenggelam, karena gugup dia lupa caranya berenng. Yuliana Jian pun saat ini bagaikan lupa bagaimana caranya mencium, dia hanya menempelkan bibirnya dengan keras pada bibir Wirianto Leng, tubuhnya menjadi kaku, dia sudah lupa keterampilan berciuman, kaku sama seperti tubuh yang tenggelam.

Wirianto Leng mnyipitkan matanya menatap Yuliana Jian, dia mengangkat tangannya dan perlahan menyentuh pipi Yuliana Jian, dengan tersenyum berakta: "Baik, aku akan memelukmu dengan erat...."

Wirianto Leng berkata, lalu menundukan kepala mencium bibir Yuliana Jian, tangannya menyentuh tubuh Yuliana Jian. Yuliana Jian dapat merasakan kabut hitam didepan matanya perlahan menghilang, Napas Wirianto Leng yang menjadi berat mengantikan suara August Leng yang terus berada di sisinya. Perlahan dia dapat melihat mata Wirianto Leng, Mata Wirianto Leng perlahan bergerak, dulu selalu dingin, tetapi sekarang ketika Wirianto Leng menatapnya, mata itu penuh dengna kehangatan.

Lalu Yuliana Jian melihat bibir Wirianto Leng, bibir Wirianto Leng sangat tipis, tipisnya bahkan sedikit tajam, banyak orang yang mengatakan pria seperti ini sangat dingin tidak berperasaan, tetapi ketika mencium bibir tipis ini, baru dapat merasakan betapa hangatnya ciuman pria ini.

Yuliana Jian mengerjapkan matanya, dia dan Wirianto Leng menempel dengan erat, dia dapat merasakan bulu matanya menyentuh kulit Wirianto Leng. Tubuh dingin Yuliana Jian perlahan-lahan terbangun oleh ciuman Wirianto Leng. Awalnya mencium bibirnya, matanya, lalu tangannya, dan bahkan kakinya dan lalu dadanya ...

Yuliana Jian merasakan rasa dingin di tubuhnya perlahan menghilang, tubuhnya semakin hangat, tetapi rasa hangat ini membuatnya teringat dulu, dia tidak dapat menahan dirinya berusaha untuk memberikan dirinya kepada Wirianto Leng, seperti seluruh tubuhnya adalah di persiapkan untuk Wirianto Leng.

Wirianto Leng awalnya mendominasi, tetapi ketika tubuh Yuliana Jian di bangunkan oleh Wirianto Leng, gerakan Yuliana Jian semakin bergairah, bahkan ketika Wirianto Leng selesai untuk pertama kalinya, Yuliana Jian tdiak dapat menahan dirinya untuk membalik tubuh Wirianto Leng dan menahannya di bawah tubuhnya, dan kembali memulai permainan dirinya yang mendominasi....

Yuliana Jian perlahan pulih, dari kegugupan di awal dan canggung menjadi bergairah, Yuliana Jian pada awalnya yang menyentuh tubuh Wirianto Leng akan menjadi gugup dan gemetaran, sekarang dia terus mengelus tubuh Wirianto Leng dan mengangkat semua emosi Wirianto Leng.

Merka berdua sangat mengenali tubuh pasangan mereka, dan mengerti keinginan mereka, sering kali tanpa harus berbicara, mereka tahu harus berbuat apa, mereka mempunyai kecocokan. Dua orang saling mencintai satu sama lain, dan perasaan adalah obat cinta yang paling hebat, sehingga mereka tidak dapat menahannya, dan rela melakukannya untuk pasangan mereka.

Hingga akhirnya semuanya berakhir, Yuliana Jian benar-benar kelelahan, tetapi dia merasa sangat puas, dia tidak dapat menahan dirinya untuk mengangkat kepalanya mencium janggut di dagu Wirianto Leng, lalu tertawa: "mengapa jangutmu tumbuh begitu cepat?"

Wirianto Leng terseyum dan mencium dan mengigit bibir Yuliana Jian, tersenyum berkata: "Mungkin alasannya adalah kamu...ingin menunjukan sisi pria ku padamu...."

"Kamu sudah seorang pria...." Yuliana JIna mengangkat tangannya, menunjukan bekas di lengannya dan tersenyum: "mau di menunjukannya bagaimana lagi?"

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu