Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 137 Sampah Masyarakat
Yuliana Jian tersenyum sambil membawa Melly Jian kembali ke sel penjara, ketika melihat Silvia Cheng, Yuliana Jian segera menghilangkan senyumannya. Yuliana Jian hanya bisa pura-pura tidak melihat Silvia Cheng, dia memeluk Melly Jian, dia menyeduhkan oatmeal untuk Melly Jian, lalu menyuapinya dengan sendok.
Melly Jian memakan dua suap oatmeal sambil tersenyum, dan tiba-tiba mendengar suara alarm, Melly Jian segera melihat sekeliling: "Ibu, ini suara apa?"
Yuliana Jian juga tidak pernah mendengar alarm seperti ini, dia menggeleng: "Ibu juga tidak tahu...."
Pada saat ini Polisi datang, dan berteriak: "Semuanya jangan panik, sirkuit di Area C sudah tua, dan terjadi sedikit kecelakaan. Tolong semuanya keluar dan berbaris mengikuti nomor sel."
Para tahanan wanita keluar dari sel mereka satu per satu, ketika mereka berjalan keluar, mereka melihat sudah ada banyak asap yang berkepulan, ini mana mungkin termasuk sedikit kecelakaan, sepertinya telah terjadi kebakaran.
"Uhuk uhuk, Polisi, sepertinya telah terjadi kebakaran?" kata seorang tahanan wanita sambil terbatuk.
"Ah? Kebakaran? Benarkah? Apakah apinya akan merambat ke sini?" tanya seseorang dengan panik.
Polisi segera menenangkan: "Tidak perlu panik, kalian jangan takut. Mobil ambulans sedang dalam perjalanan. Sekarang kalian berbaris, aku akan membawa kalian ke tempat berolahraga."
"Tidak perlu takut? Kepala Polisi sedang datang untuk memeriksa, dan ternyata malah terjadi kebakaran? Dan kalian masih memiliki waktu untuk menenangkan para tahanan?" kata seorang wanita yang lebih galak.
Ketika Polisi melihat wanita ini, dia segera berkata dengan hormat: "Kepala Chu, kami telah lalai, kami sekarang sedang membuat sebuah kelompok untuk memadamkan api."
Wanita galak yang dipanggil dengan "Kepala Chu" mengatup bibirnya, menatap Polisi, dan berkata dengan serius: "Meskipun aku tidak setuju dengan perilaku memarahi para tahanan di dalam penjara, tetapi kamu tidak boleh bersikap baik kepada para tahanan. Sekarang telah terjadi kebakaran, para Polisi memadamkan api, dan para tahanan dipindahkan. Mereka adalah orang yang telah melakukan kesalahan, bukankah mereka harus mengerahkan tenaganya untuk membantu memadamkan api? Kejadian seperti ini, telah membuat para Pemimpin tidak senang. Jika api ini tidak dipadamkan, aku merasa, bahwa aku hanya bisa tinggal dengan sampah masyarakat ini seumur hidupku."
"Tetapi....." Polisi baru saja ingin berkata.
Kepala Chu segera mengangkat tangannya, dan mengerutkan keningnya: "Sudahlah, biarkan aku yang mengaturnya, pilihlah beberapa orang untuk membantu memadamkan api. Kalian datang untuk merubah diri kalian, bukan datang untuk menjadi Nona Besar."
Kepala Chu melihat Silvia Cheng: "Badan yang kurus seperti ini jangan ikut, jika meninggal di sini, aku harus menulis laporan, sangat merepotkan..."
Pandangan Kepala Chu jatuh kepada Yuliana Jian yangs edang menggendong Melly Jian: "Kenapa bisa seperti ini? Kenapa dia menggendong anak? Di sini penjara, atau taman kanak-kanak?"
Polisi segera berkata: "Kepala Chu, dia adalah Yuliana Jian, dia memiliki situasi yang khusus."
"Oh......" Kepala Chu menaikkan alisnya dan berkata: "Dia adalah Yuliana Jian, yang membunuh orang, lalu melahirkan anaknya di dalam penjara? Waktu itu aku sudah berbicara kepada Pemimpin orang seperti dia tidak seharusnya melahirkan anaknya di sini, bukankah dia hanya membuang-buang uang orang yang telah membayar pajak? Wanita sampah masyarakat, hanya bisa melahirkan......"
Kepala Chu menatap Melly Jian, dan mencemooh: "Hanya bisa melahirkan seorang putri sampah masyarakat."
Yuliana Jian segera menutup kedua telinga Melly Jian, dan mengerutkan keningnya terhadap.....
Kepala Chu menatap Yuliana Jian, lalu mengangkat tangannya dan menampar Yuliana Jian, dan berkata dengan keras: "Berani memelototiku? Apakah perkataanku salah? Kamu sudah mendapatkan banyak perawatan, sudah saatnya kamu membayar hutangmu kepada negara dan pemerintah. Kamu masuk ke dalam kelompok pemadam kebakaran......"
Pipi Yuliana Jian langsung menjadi merah, Melly Jian yang berada di dalam pelukan Yuliana Jian, segera menangis dan berteriak: "Ibu...... jangan pukul Ibu...."
"Dia masih harus menjaga anaknya, aku saja yang pergi." kata Odelia Ye.
Kepala Chu mendengus:" Baiklah, kamu juga ikut. Kalian berdua ikut, apakah kalian tidak tahu kesalahan apa yang pernah kalian perbuat? Masih berani menjadi pahlawan di dalam penjara. Kalian pergi padamkan api."
"Kamu terlalu....." Yuliana Jian segera mengangkat tangannya untuk menghentikan Odelia Ye, dan menggelengkan kepalanya.
Tampaknya Kepala Chu memiliki pandangan yang buruk terhadap tahanan, jika terus berdebat dengannya, malah akan membuat Kepala Chu semakin membenci mereka, dan hal itu akan merugikan mereka, dan seperti ini bisa membuat Polisi sangat kesusahan.
Yuliana Jian segera berkata: "Kita akan segera pergi."
"Tetapi bagaimana dengan Melly Jian?" Odelia Ye mengerutkan keningnya sambil menatap Melly Jian yang sedang menangis.
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya dengan lembut, dia tidak bisa beralasan di dalam penjara. Yuliana Jian hanya bisa menyerahkan Melly Jian kepada seorang tahanan wanita yang sedikit akrab dengannya, dan memohon dengan lembut: "Tolong bantu aku merawat Melly....jangan serahkan dia kepada orang lain.....tolong, tolong!"
Yuliana Jian berkata, sambil menatap Silvia Cheng yang sedang berdiri di sudut. Tahanan wanita itu segera menyetujuinya: "Tenang saja, aku akan merawat anakmu dengan baik."
Tetapi Melly Jian terus menempel kepada Yuliana Jian seperti gurita, dia menangis: "Melly ingin bersama Ibu, Melly ingin menemani Ibu...."
Yuliana Jian mendorong Melly Jian, dan berkata dengan dingin: "Melly, kamu ingat, jangan bermain sendirian, kamu harus mengikuti Ibu yang cantik ini. Jika kamu tidak bisa menemukan Ibu yang cantik ini, kamu cari Kakak Polisi, apakah kamu mengerti? Tadi....."
Yuliana Jian berusaha untuk tersenyum: "Tadi Ibu sedang bercanda dengan bibi itu, jangan takut, Ibu tidak sakit......"
Melly Jian menangis sambil menggeleng: "Tidak mau, aku ingin Ibu..."
"Sudahlah, cepat jalan. Kamu yang akan bertanggung jawab, jika kamu menghambat proses pemadaman api! Aku beritahu kepadamu, kamu telah diperlakukan secara khusus, dengan satu kalimat yang aku ucapkan, aku bisa mencabut kembali semua perlakuan khususmu, apakah kamu mengerti? Anak ini seharusnya tidak boleh berada di dalam penjara, dia seharusnya berada di panti asuhan!" teriak Kepala Chu dengan keras.
Yuliana Jian bergemetar, dia segera mendorong Melly Jian: "Melly, tunggu Ibu kembali."
Setelah Kepala Chu selesai berkata, dia segera berbalik untuk mencari orang lain, dan membentuk sebuah kelompok. Melly Jian masih menangis sambil mengulurkan tangannya, untuk mengambil perhatian Yuliana Jian: "Ibu......peluk Melly....."
Yuliana Jian mengertakkan giginya, mengerutkan keningnya, lalu memutuskan untuk berbalik dan meniggalkannya. Odelia Ye mengikuti Yuliana Jian dari belakang, dan bertanya dengan khawatir: "Apakah orang itu bisa merawat Melly?"
Yuliana Jian menggeleng: "Aku tidak tahu."
Odelia Ye mengerutkan kening, dan berkata dengan penuh penyesalan: "Seharusnya tadi aku tidak perlu berbicara, jika tidak aku bisa merawat Melly!"
Yuliana Jian menghela napas: "Niatmu baik, kamu tidak perlu khawatir. Kita seharusnya dapat menyelesaikan masalah ini dengan cepat, dan segera kembali!"
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, dia sendiri tidak percaya dengan ucapannya. Hatinya tidak tenang, dia tidak memiliki kebebasan di dalam penjara ini, bahkan dia sampai tidak bisa mempertahankan putrinya. Sebelum dia dipenjara, Yuliana Jian selalu berpikir bahwa, jika dia dipenjara, dia hanya perlu menjadi orang yang patuh, sehingga mungkin tidak ada orang yang akan menyulitkannya.
Tetapi setelah Yuliana Jian berada di dalam penjara selama beberapa tahun ini, Yuliana Jian baru menyadari, berada di penjara sebenarnya adalah pemberantasaan Hak Asasi Manusia. Kamu tidak sekali tidak memiliki hak untuk mengatakan tidak, dan tidak memiliki hak untuk menolak. Semua pergerakkanmu berada dalam pengawasan, dan bahkan kamu harus terbiasa untuk mandi di hadapan semua orang.
Sekarang Yuliana Jian hanya bisa berharap bahwa api sialan itu dapat padam dengan cepat, sehingga dia bisa kembali ke sisi Melly Jian. Sekarang ada Silvia Cheng di sana dan Yuliana Jian sama sekali tidak bisa merasa tenang.
Sejak Yuliana Jian pergi, Melly Jian terus menangis, dia terus berteriak "Ibu". Tahanan wanita yang menggendong Melly Jian mengikuti kelompoknya untuk pergi ke tempat olahraga itu berjalan di paling belakang. Pada akhirnya dia tidak tahan dengan tindakan Melly Jian, dia menurunkan Melly Jian, dan berkata: "Melly, kamu sangat gendut, jangan terus bergerak, apakah kamu tidak tahu bahwa kamu berat? Benar-benar tidak tahu bagaimana Ibu-mu bisa menggendongmu setiap hari, lenganku sangat sakit."
"Aku ingin Ibu......aku ingin mencari Ibu...." kata Melly Jian, sambil melepaskan dirinya dari pelukan tahanan wanita itu, dan berlari ke arah yang berlawanan.
"Hei... kamu jangan lari!" tahanan wanita berteriak di belakang Melly Jian.
Tetapi tahanan wanita ini baru saja berlari sebentar, dan melihat asapnya menyebar, dia berhenti, dan berteriak: "Melly, Melly kamu cepat kembali."
Alih-alih berhenti, Melly Jian malah berlari semakin cepat. Tahanan wanita itu mengeluh: "Kenapa dia melarikan diri? Bagaimana ini?"
Tahanan wanita itu segera kembali ke kelompoknya, dan berkata kepada Polisi yang memimpin kelompojnya: "Lapor, Melly telah melarikan diri."
Polisi segera mengerutkan keningnya: "Kenapa kamu tidak bisa menjaga seorang anak kecil?"
Tahanan wanita itu menangis: "Dia sangat berat, aku tidak memiliki tenaga untuk menggendongnya. Dia biasanya sangat patuh, aku kira tidak akan ada masalah jika aku menjaganya. Siapa tahu hari ini dia sama sekali tidak patuh, jika aku tahu, aku tidak akan merawatnya."
"Apa gunanya kamu berkata seperti itu sekarang?" Polisi segera mengambil interkom: "Semuanya perhatikan, Melly telah hilang, jika ada orang yang melihat dia, segera bawa Melly ke tempat olahraga!"
"Baik!" Polisi yang sedang membawa kelompok Yuliana Jian untuk memadamkan api, ketika melihat wajah pucat Yuliana Jian, dia menjawab dengan pelan.
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, menatap Polisi, dan berkata dengan tenang: "Polisi, bisakah aku pergi untuk mencari Melly?"
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLove In Sunset
ElinaMy Only One
Alice SongMy Greget Husband
Dio ZhengCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyWonderful Son-in-Law
EdrickGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia